Salah Memilih Jodoh

Keesokan harinya, Salma bekerja seperti biasa. Saat ia keluar dari pintu pagar rumahnya.

" Lihat tu !, ibu-ibu wanita perebut suami orang, penampilannya sok baik". Ucap ibu yang anaknya pernah ditolak oleh Salma . Ibu-ibu yang lain ikut-ikutan mencemooh Salma . Mereka sedang memilih sayur di mamang keling yang pakai motor.

Mungkin karena terlalu kesal dengan Salma sayuran bayam yang ia pegang sampai remas-remas dan ia patahkan. " Maaf buk, jadi tidak sayurnya dibeli?" tegur mamang tukang sayur.

" Jadi lah mang, saya hanya kesal dengan wanita sok baik, sok kecantikan itu." ibu itu berbicara sambil menunjuk Salma dengan bibirnya yang merah merona.

Salma hanya diam, dia mengabaikan ucapan ibu tadi. Ia berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkutan umum.

Tidak lama angkutan umum sudah berhenti di hadapannya, ternyata salah satu angkutan yang sering Salma naiki.

tiga puluh menit kemudian Salma sudah sampai di depan rumah makan miliknya.

Sebelum turun dari mobil, ia menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan pikiran. Ia harus profesional dalam bekerja.

Ia turun dari angkutan setelah memberikan ongkos dengan kenek sopir angkutan umum.

***

" Pagi .... adik-adik kakak yang cantik dan ganteng semua", sapa Salma ke semua karyawan rumah makan miliknya. Mereka semua sedang bekerja saling membantu.

Ada yang mengelap meja dan kursi, ada yang mengelap kaca, ada menyapu lantai ada juga mengepel. Ada yang mengelap piring dan sebagainya. Begitulah kesibukan mereka sebelum membuka rumah makan.

Salma berjalan ke dalam ruangannya, ia meletakan tas kerjanya. Kemudian ia berjalan masuk ke dalam dapur . Ia mendapat ide menu baru setelah makan di restoran yang ada di mal kemaren.

Ia akan mencoba , menu yang ia kembangkan sendiri dari makan yang ia cicipi di restoran bersama Kiandra kemaren.

Sebelum bekerja ia pasang celemek, ia menjepit rambutnya siap mulai bekerja.

Salma mengeluarkan bumbu-bumbu yang ia perlukan. Supaya cita rasa tetap terjaga rasanya, Salma mencatat takaran bumbu yang ia gunakan.

" Dek, tolong bantu kakak membersihkan ikan dan ayam kampung itu !" pinta Salma dengan menunjuk ikan dan ayam di atas meja.

Karyawan Salma tadi langsung melakukan apa yang diminta Salma . Satu jam kemudian masakan Salma sudah selesai.

ia membawa hasil masakannya kedepan. Ia akan meminta semua karyawan untuk mencicipi masakannya.

" Adik-adik kakak, ayo kemari sebentar semuanya !." Semua karyawan Salma berkumpul. " Sekarang cicipi menu baru yang kakak buat !, setelah kalian cicipi berikan penilaian apa yang perlu ditambah atau dikurangi. Agar menu menjadi menu favorit di rumah makan kita !."

Setelah Salma selesai bicara, karyawan mulai mencoba masakan Salma . " Kak, bagaimana kalau kita tambahkan toping sebagai lalapan di piring sajinya nanti ?"

Wanita cantik yang bertugas sebagai kasir memberikan masukan. " Boleh ide bagus, terus bagaimana dengan rasanya ?. Apa ada yang kurang ?".

Ucap Salma menambahkan. " Kalau menurutku kak, ini sudah pas masalah rasanya." salah satu koki rumah makan Salma memberikan penilaian.

" Ok ..., kalau begitu kita sudah deal ya?. Sekarang kita harus promosikan menu ini dengan cara kita tawarkan separuh harga setiap ada pelanggan yang makan di rumah makan kita selama seminggu. Bila ada yang pesan makanan dalam jumlah besar, menu ini bisa kita berikan sebagai bonus." Penjelasan Salma sangat diterima oleh semua bawahannya.

" Nah, itu ada pelanggan kita pertama hari ini." Ucap Salma menunjuk ke arah luar. Ada sebuah keluarga besar yang akan masuk ke dalam rumah makan mereka.

Semua karyawan langsung kembali ke tempat mereka masing-masing.

***

Karena Salma ingin melupakan segala kesedihan di hatinya. Ia langsung yang menyambut pelanggan rumah makan miliknya.

" Silahkan masuk ", ucap Salma dengan sopan mengarahkan kursi tempat duduk pelanggannya.

" Nak Salma ..." panggil wanita paru baya yang baru saja masuk. " Tante...temannya Oma Kiandra kan ?". Salma yang merasa lupa lupa ingat dengan wanita yang seumuran dengan Oma Kiandra.

" Iya nak, kamu bekerja di sini ?." Temannya Oma Kiandra berbicara dengan antusias.

" Iya, ini loh nak Salma . Tante dapat rekomendasi dari Omanya Kiandra tentang rumah makan ini katanya menu di sini sangat lezat ." Wanita paruh baya menceritakan sesuai apa yang ia dengar dari Omanya Kiandra.

" Ia tan, Salma bekerja di sini. Tante ke sini sama siapa?". Ungkap Salma ,soalnya ia tidak melihat teman Oma Kiandra datang dengan yang lain.

" Itu Tante datang dengan anak Tante yang seorang polisi yang pernah Tante ceritakan ke kamu." Jawab temannya Oma Kiandra .

Tidak lama masuklah seorang pemuda tampan berseragam polisi.

" Nak Salma , perkenalkan ini Rangga anak Tante." Ucap Tante teman Oma Kiandra memperkenalkan putranya.Salma terkejut di dalam hati, melihat polisi yang baru masuk ke rumah makan. Rangga adalah polisi Intel yang sama dengan yang menjadi pacar pura-pura Salma .

Salma dan Rangga bersalaman, Rangga tertegun dengan wangi dari tubuh Salma . sama persis dengan wangi salah satu wanita yang membantu mereka memecahkan masalah bandar narkoba.

" Tidak mungkin wanita yang sama, bukankah minyak itu diproduksi dengan jumlah yang besar oleh perusahaannya. Jadi siapa saja bisa memakainya ". Ucap Rangga dalam hati.

" Kalau ia orang yang sama, berarti memang benar dia sangat cantik di balik wajah samarannya." Rangga menambahkan pendapatnya dalam hati.

***

Sementara di sebuah apartemen mewah , Hendra bangun kesiangan. Biasanya ada Salma yang akan membangunkannya, tetapi berbeda dengan pagi ini. " Salma ....mana handuk saya ." teriak Hendra dari dalam kamar mandi..

Ia bisa lupa karena terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi.

" Deg" jantung Hendra berdenyut nyeri, ada perasaan kehilangan setelah ia sadar bahwa ia tidak di rumah Salma melainkan di dalam apartemen miliknya.

Hendra keluar dari dalam kamar mandi tanpa menggunakan apapun. Saat ia melihat ke arah kasur tidak ada juga pakaian yang biasanya Salma siapkan untuknya.

Mana perutnya sudah lapar, semenjak menikah dengan Salma ia sudah terbiasa makan berat setiap pagi.

Akhirnya Hendra pergi ke kantor dengan perut lapar. " Sarapan di kantor saja " pikir Hendra sambil membawa mobilnya menuju tempat ia bekerja.

***

Davin bekerja siang ini penuh dengan semangat. Tadi pagi wanita yang ia minta mengacau di pernikahan Salma sudah melaporkan bahwa Salma sekarang sudah bercerai dari suaminya.

" Jack keruangan saya sekarang !." tidak lama Jack sudah masuk ke dalam ruangan Davin tanpa mengetuk pintu.

" Coba ketuk pintu dulu !, kalau mau masuk." Davin berbicara dengan tegas.

" Sorry..., ada apa?" , Ucap Jack. " Setelah makan siang, suruh mbak Marda keruangan saya!."

Ucapan Davin barusan membuat Jack curiga. " Sejak kapan temannya sekaligus bosnya mau mengurus masalah bawahan.

Bersambung.....