NovelToon NovelToon
Pembalasan Si Buruk Rupa

Pembalasan Si Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:128.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: nita kinanti

Gia tidak menyangka jika rekan kerjanya tega menaburkan bubuk beracun ke dalam perlengkapan make up-nya sehingga membuat wajahnya yang cantik berubah menjadi penuh koreng busuk dan menjijikkan. Karena hal itu pula Gia dihina dan dijauhi teman-temannya bahkan sampai dipecat dari pekerjaannya.

Setahun kemudian Gia kembali ke perusahaan itu untuk mengembalikan nama baiknya sekaligus membalas orang yang telah menghancurkan wajahnya.

Bagaimana cara Gia memberikan pembalasan yang setimpal kepada orang-orang yang telah menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi ke Pesta

"Kakak habis belanja?" sambut Rivani begitu dia melihat Gia datang membawa beberapa tas belanjaan. Matanya bersinar seolah lupa jika tadi pagi dia sangat dongkol dengan Gia karena telah mengambil sepeda motornya.

"Iya, aku membeli beberapa baju kerja dan sepatu," jawab Gia sambil terus berjalan ke kamarnya. Pulang kerja tadi Gia langsung membeli gaun dan sepatu yang akan dia kenakan di pesta ulang tahun perusahaan nanti dan juga beberapa baju kerja.

Gia mengeluarkan belanjaannya dari dalam tas lalu menaruhnya di tempat tidur, sengaja ingin memamerkannya pada Rivani. "Kamu mau barang-barang ini?" Rivani mengangguk semangat, seperti anak kecil ditawari permen.

"Kalau kamu mau barang-barang seperti ini maka mulailah bekerja keras dan hasilkan uangmu sendiri! Jangan cuma bisa minta!" Jawaban Gia membuat Rivani raut wajah Rivani menjadi kesal seketika. Meskipun begitu, gadis itu tidak beranjak dari sana. Matanya masih terus tertuju kepada barang-barang yang baru saja Gia beli, seakan tidak sabar ingin memilikinya.

"Ini barang-barang mahal. Darimana kakak punya uang untuk membelinya? Apa dari laki-laki kaya raya itu?" tanyanya seakan rasa kesalnya menguap hanya dengan melihat barang-barang itu.

"Benar sekali!" jawab Gia sambil melirik reaksi Rivani dari ekor matanya.

Jawaban Gia tidak sepenuhnya bohong. Dia memang mendapatkan uang untuk belanja segala kebutuhannya dari keluarga Vinson. Tante Dira memberinya uang yang cukup banyak ketika dia pamit pindah dari rumah yang mereka pinjamkan. Uang itu sebagai kompensasi atas kecelakaan yang Gia alami sekaligus untuk biaya kesehatan Gia jika sewaktu-waktu melakukan check up pada kaki ataupun wajahnya. Selama ini Gia hanya menggunakan uang itu seperlunya jadi masih banyak tersisa di rekeningnya.

"Kamu mau?" Dulu Gia rela memberikan apapun yang dia punya jika Rivani memintanya, bahkan terkadang Gia memberikannya secara sukarela sebelum diminta.

"Iya Kak, tentu saja aku mau! Kakak akan membelikan aku barang-barang seperti ini juga? Atau kakak akan memberikan ini semua untukku?!" Wajah Rivani langsung cerah. Dia yakin Gia akan memberikan barang-barang itu kepadanya, seperti yang sudah-sudah.

"Kalau kamu menginginkannya maka carilah pacar yang kaya. Tetapi pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah menjadi cantik! Kalau wajahmu masih pas-pasan jangan harap ada laki-laki kaya yang mau mendekatimu! Dan satu lagi yang paling penting, yaitu perbaiki attitude mu!"

"Satu hal lagi, mulai hari ini, aku tidak mengijinkan kamu menyentuh barang-barangku! Bahkan aku melarang kamu masuk ke kamarku!" ujar Gia yang sudah muak dengan Rivani yang sering masuk ke kamarnya seenaknya.

Rivani tidak bisa berkata-kata. Dia langsung pergi dengan wajah yang ditekuk-tekuk.

Gia sendiri tidak mengerti kenapa kata-kata pedas itu bisa keluar dari bibirnya. Dulu dia tidak seperti ini. Dia tidak pernah membangga-banggakan kecantikan yang dia miliki. Tadi pun sebenarnya dia tidak berniat untuk sombong, tetapi melihat Rivani yang belum sadar diri membuat Gia merasa harus memberinya pelajaran. Rivani harus tahu jika rasa iri nya tidak akan membawanya kemana-mana. Jika menginginkan sesuatu maka dia harus mengusahakannya bukannya menjegal orang untuk mendapatkannya.

Tak berselang lama Sumi muncul dengan amarah yang siap meledak. Gia sudah bisa menebak pasti Rivani mengadu kepadanya. "Kenapa kamu tidak mengijinkan adikmu menyentuh barang-barangmu?! Semua yang kamu miliki adalah miliknya juga! Sejak kecil ibu sudah mengajari kalian untuk berbagi!"

"Sepertinya aku sendiri yang harus berbagi di sini. Aku selalu membagi apapun yang aku miliki. Terkahir kali aku meminjaminya alat make up ku ternyata dia menaburkan bubuk racun di sana." Jawaban menohok Gia membuat Sumi terbungkam tidak bisa melanjutkan marahnya.

"Aku hanya belajar dari pengalaman agar tidak meminjamkan apapun pada siapapun di rumah ini!"

...* * *...

Malam yang sudah ditentukan pun tiba, pesta ulang tahun Be Beauty digelar. Seluruh pegawai diundang untuk merayakan pesta itu. Gia sudah berdandan cantik untuk menghadirinya dan sudah menyiapkan kejutan untuk seluruh pegawai di sana.

"Kakak mau pergi ke pesta? Tumben." Kalimat itu meluncur dengan halus dari bibir Rivani tetapi sorot matanya tidak bisa menyembunyikan rasa irinya. Harus dia akui Gia memang sangat cantik, berbeda jauh dengan dirinya meskipun mereka satu ayah. Mungkin gen ibu kandung Gia lebih kuat menurun kepadanya.

"Ya, dulu aku terlalu sibuk bekerja dan mengurus hidup orang hingga tidak sempat menikmati hidupku sendiri," sarkas Gia.

"Apa aku boleh ikut?" tanya Rivani dengan wajah polosnya, tidak sedikitpun tersindir atas kata-kata Gia.

"Biarkan adikmu ikut! Siapa tahu teman laki-lakimu ada yang melirik Rivani. Kalau dia dapat jodoh orang kaya kamu tidak perlu repot-repot lagi membiayai hidupnya. Ibu juga tidak perlu lagi jualan!" Otak parasit tidak akan pernah berubah. Bukannya semakin giat bekerja, Sumi justru hanya ingin menggantungkan nasibnya pada nasib anaknya, yang siapa tahu dinikahi orang kaya.

Gia tersenyum dalam hatinya. Siapa juga yang masih mau membiayai mereka? Gia sudah tidak sudi mengeluarkan sepeser pun untuk mereka lagi. Rivani lulus kuliah tahun ini, seharusnya dia mencari pekerjaan, bukan mencari suami kaya.

"Aku khawatir Vani akan merasa malu di sana nanti. Orang-orang pasti akan membandingkan aku dengan Rivani. Apa dia siap?" balas Gia dengan entengnya.

"Apa maksud kakak?"

"Orang-orang akan membandingkan wajah kita. Kita berdua kakak adik tetapi wajah kita berbeda jauh. Aku cantik sedangkan kamu tidak. Kamu tidak apa-apa?!" Kata-kata Gia meluncur mulus dari bibirnya tanpa sedikitpun rasa menyesal telah mengatakannya.

"Kenapa kata-kata kakak jahat sekali?!" sahut Rivani tidak terima. Matanya sampai berkaca-kaca mendengar kata-kata Gia.

"Mulut teman-teman kerjaku sangat kejam, aku tidak yakin kamu sanggup menghadapinya. Dan yang aku bicarakan ini kenyataan!"

"Jangan mentang-mentang Gia! Dia ini adikmu!" hardik Sumi tidak terima.

"Mau bagaimana lagi?! Kenyataan memang seringkali menyakitkan!"

Di saat yang bersamaan mobil perusahaan yang bertugas untuk menjemput Gia datang. "Mobil yang menjemputku sudah datang. Aku harus pergi sekarang." Gia bergegas keluar diikuti oleh Sumi dan Rivani yang didorong oleh rasa penasaran.

"Ibu lihat sendiri kan bagaimana sikap kakak sekarang?" ujar Rivani masih dengan mata berkaca-kaca karena sakit hati atas perkataan Gia.

"Ibu tahu Van! Tidak usah kamu perjelas! Ibu sendiri sudah tidak tahan dengan sikap sombongnya sekarang. Tetapi mau bagaimana lagi?" Sumi hanya bisa pasrah.

"Usir saja dia, Bu! Aku sangat muak melihat tingkahnya sekarang," rengek Rivani setelah kepergian Gia.

"Kamu bisa diam tidak?! Apa kamu tidak lihat mobil yang menjemputnya tadi? Kalau kamu mau hidup enak sebaiknya kamu belajar menerima apapun yang dia ucapkan kepadamu!"

1
niktut ugis
cerita yg ringan & enak untuk d baca
niktut ugis
pembalasan yg elegan tapi hasil yg nyesek lahir batin, good job gia 👍
Sribundanya Gifran
seasen 2 thor👌👌👌👌
niktut ugis
gia ceroboh
niktut ugis
biar kita yg berfikir bagaimana pelecehan buat si Emir ya Thor 😀
Sunaryati
Terima kasih Thoor, ku tunggu karyamu selanjutnya
Restoe Alive
Luar biasa
Rihan Jamaien
Kasih lanjutan Thor kisah Gia hamil terus Rivani dan Erika gimana ke depannya d tunggu ya Thor😁😁😁
Maz Andy'ne Yulixah
Kok Tamat sih Kak,,sebenrnya masih berharap ada selanjutnya Gia Hamil dan melahirkan Kak😊😊
Maz Andy'ne Yulixah
Emir sudah mulai Edan kayak nya,Erika2 slah siapa mau di ajak Emir berbuat jahat,malanh sekali nasibmu...
Maz Andy'ne Yulixah
Duh Lolos😠😠😠
Rihan Jamaien
hah ini lagi Emir g kapok juga
Rihan Jamaien
biar mereka berdua rasakan betapa tersiksanya dengan rasa sakitnya😅😅
Rihan Jamaien
mulai satu per satu di tumbangkan☺️☺️
Rihan Jamaien
membalas secara halus👍👍👍👍
Rihan Jamaien
pede sekali Emir🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Rihan Jamaien
lanjutkan
Rihan Jamaien
lanjut
Rohmi Yatun
yaahh kok udah tamat aja... kasih extra part donk🙏
Rihan Jamaien
🤣🤣🤣🤣 kecewa kan Tuan Emir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!