Setelah kelahiran Tiara yang diberkahi kasih sayang dan pelindungan. Apa lagi sikap ayah dan ibu Tatasya mulai berubah sedikit demi sedikit sama dengan kakak pertama dan adik ketiganya. Malam itu Tatasya yang datang ke kamar ingin meminta ibunya menemani. “Ibu ini Tatasya,”ucap Tatasya yang perlahan membuka pintu kamar orang tuanya.
“Tatasya kenapa kamu ada disini?,”ucap Mia yang menghampirinya. Tapi apa ibunya mau menemani Tatasya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSGM 21
Ilyas telah selesai dengan pekerjaannya segera membaca laporan tentang Tatasya. Ilyas berharap dia bisa bertemu kembali dengan Tatasya lagi. Di laporan yang dibaca Ilyas kalau Tatasya itu putri kedua dari keluarga Magareta. Tatasya sudah menikah dengan Alex dari keluarga Daksen. Tapi karena tidak bisa memberikan keturunan Tatasya diceraikan oleh Alex. Dimana Alex menikah lagi dengan adik Tatasya yang bernama Tiara.
Tatasya yang ingin kembali ke keluarga Magareta tidak diterima sehingga Tatasya tinggal di pinggiran kota. Tapi setelah mendapatkan kabar keluarga Magareta terpilih untuk menikah dengan keluarga Raymon. Tatasya di seret kembali untuk menggantikan Tiara sebagai pengantin. Di rumah Tatasya diperlakukan tidak baik selalu di bandingkan dengan adiknya Tiara. Karena perbedaan rambut membuat Tatasya dijauhi.
Ilyas telah selesai membaca segera berdiri mencari Tatasya yang merupakan Istrinya. Di tempat lain Tatasya yang ingin menenangkan dirinya berjalan sendirian di luar kamar. Setelah Alika dan Alina selesai membersihkan kamarnya.
Alika yang saat itu ingin bicara, diseret oleh Alina untuk meningglkan Tatasya sendirian.”Kenapa kamu menyeret aku keluar. Aku ingin tahu apa yang sadang terjadi dengan nyonya?,”ucap Alika.
“Aku tahu, tapi kamu juga tahu pelayan dan ksatria menjauhi nyonya karena dia menikah dengan tuan muda. Aku juga merasa kasihan dengan nyonya tapi mau bagaimana lagi?,”kata Alina yang juga ingin tahu. Tapi mereka berdua tidak bisa membantah tugas dari kepala pelayan.
Tatasya berjalan keluar kamar berkeliling mencari udara segera. Sementara Ilyas yang berlari menuju kamar Tatasya. Ilyas yang sudah sampai dikamar untuk nyonya besar merasa tidak ada orang. Dimana pelayan datang menghampiri tuan muda Ilyas.”Tuan muda apa yang anda cari sini?,”kata pelayan yang bertanya.
“Dimana Tatasya istriku sekarang ini?,”ucap Ilyas yang sedang dikejar waktu.
Peleyan itu tanpa ragu berkata,”Maaf tuan muda nyonya Tatasya tidak ada dikamar itu beliau ada di kamar di pojok sana dekat hutan.” Ilyas mendengar itu sangat terkejut,”Bagaimana bisa kamu menempatkan istriku ditempat yang berbahaya?.” Ilyas yang segera berlari menuju kamar Tatasya yang sebenarnya.
Tapi saat Ilyas membuka pintunya tidak ada siapa-siapa. Kembali Ilyas mencari diseluru rumah untuk mencari Tatasya. Sedangkan Tatasya sendiri sedang ada di taman yang sudah tidak berpenghuni. Air mancur di taman itu yang masih berfungsi dia duduk di dekat air mancur. Tanganya dia masukan ke dalam air kolam sambil melihat wajah yang pucat.
Tapi saat Tatasya pergi sendiri Ilyas mencari diseluk beluk kamar dan halaman termasuk halaman dia cari. Tapi Ilyas tidak mendapatkan Tatasya ada di ruangan membuat dia sedikit murung. Ksatria dan kepala pelayan menghampiri Ilyas sedikit bingung dengan sikap tuannya itu.
“Tuan muda kenapa anda mencari nyonya, bukan dia ada dikamar?,”kata Alika.
“Aku sudah mencari dikamar tapi tidak menemukan dia. Tapi bagaimana bisa kalian menyuruh nyonya rumah ini untuk tinggal disana sendirian tanpa ada penjaga. Apa kalian mencoba untuk melawan aku?,”kata Ilyas yang menatap tajam ke arah bawahannya. Dimana mata Ilyas yang sangat marah kepada mereka untuk mencari Tatasya berada.
Alika dan Alina kembali ke kamar dimana Tatasya berada. Tapi Alika dan Alina bersama dengan kepala pelayan tidak melihat Tatasya berada.”Dimana nyonya Alika Alina bukan kalian seharusnya menjaga nyonya berada,”kata kepala pelayan yang memarahi kedua pelayan tersebut.
“Kami memang melihat nyonya ada dikamar ini sebelum kami meninggalkan dia. Kami juga tidak tahu dimana dia berada,”kata Alina menjelaskan.
“Ini juga salah kepala pelayan jika tidak memberikan kami tugas kami sudah bersama dengan nyonya sekarang. Kepala pelayan tahu tidak, kalau saat kita di panggin tadi nyonya itu sedang sakit,”kata Alika.
“Apa yang kamu katakan barusan Tatasya sakit,”kata Ilyas yang mendengar dari jauh.
“Cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Tatasya,”kata Ilyas yang dengan nada keras. Alika dan Alina tidak bisa berkata dan hanya tertunduk tidak berani berkata-kata.”Kenapa kalian berdua diam saja cepat katakan apa yang terjadi dengan Tatasya. Jika kalian tidak mau mengatakannya apa kalian ingin aku pecat sekarang juga tanpa rekomendasi dariku,”kata Ilyas yang dengan tegas karena hatinya sudah merasa gelisah untuk bertemu dengan Tatasya.
“Jangan tuan, sebenarnya kami juga tidak tahu yang pasti. Tapi selama kami menjaga nyonya dia baik dengan kami. Saat kami membantu nyonya saat mandi kami melihat luka di tubuhnya, yang sudah membiru. Kami ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan nyonya, tapi kami tidak berani untuk bertanya,”kata Alika .
“Itu benar tuan muda tapi untuk tadi pagi kami lihat nyonya terlihat pucat dan sedih. Kami juga ingin tahu tapi karena tugas dari kelapa pelayan kami harus pergi sebelum kami bertanya,”ucap Alina.
Ilyas yang sudah mendengar dari apa yang mereka katakan mulai mencari lagi hingga malam tiba. Tatasya tertidur di taman itu terbangun karena hembusan angin. Tatasya melihat sekelilingnya sudah gelap sehingga dia kembali ke kamar setelah sudah membaik hatinya. Dikamar Tatasya tidak melihat siapa-siapa didalamnya. Lilin atau pencahayaan yang belum dinyalakan ruangan yang dingin Tatasya berjalan masuk.
Tatasya tersenyum sambil menyalakan api unggun di perapian untuk menghangatkan ruangan. Tapi Tatasya yang mencoba tegar dan kuat hanya bisa diam melihat api itu. Karena Tatasya tidak ingin memikirkan dengan apa yang sudah terjadi, dia berjalan menuju kasur. Dimana Tatasya berbaring untuk merbahkan tubuhnya.
Sementara di tempat lain Ilyas yang mencari Tatasya tidak menemukan dia kembali ke kamar. Alika dan Alina yang saat itu hendak ingin menyalakan perapian membuka pintu. Melihat Tatasya sudah ada dikasur tertidur setelah melihat sekelilingnya perapian dan lilin yang sudah menyala. Keduanya menutup pintunya membiarkan Tatasya untuk tidur.
Alika melihat tuan muda berjalan ke arah mereka berdua dengan wajah sedihnya.”Tuan muda,”ucap Alika.Ilyas yang mendengar perkataan itu segera melihat ke arah pelayan yang sudah ada didepan pintu.
“Kenapa kalian berdua ada disini?,”ucap Ilyas. Tapi kedua pelayan itu tidak berkata apa-apa hanya bisa melihat ke arah pintu. Ilyas yang tahu segera membuka pintu tampak punggung Tatasya sedang tertidur dikasur. Ilyas masuk sementara kedua pelayan itu pergi meninggalkan kamar. Di perjalanan menuju dapur Alina berkata kepada Alika tentang perapian yang sudah menyalah.
Tapi keduanya juga tidak merasa menyalahakan perapian dan lilin di kamar nyonya Tatasya. Tapi kepala pelayan juga tidak menyalakan perapian dan lilin, sehingga Alika dan Alina berpikir kalau Tatasya yang sudah menyalakan perapian dan lilin dengan sendirian. Keduanya merasa bersalah karena sudah melalaikan tugas untuk menjaga Tatasya hanya bisa tertunduk.
Sementara di tempat Ilyas yang berjalan menuju kasur Tatasya dimana dia berbaring disampingnya. Ilyas memeluk dari belakang yang tampak punggung Tatasya. Ilyas yang tidak berpikir panjang langsung memeluk Tatasya dan berkata sambil memeluknya.”Maaf aku sudah meninggalkan kamu dan membuat kamu menderita Tatasya,”suara kecil Ilyas. Tapi apa yang akan terjadi setelah itu apa Ilyas akan baikan dengan Tatasya?.
penyuka wanita murahan pula😡
tambah lagi Thor grazy up
udh Thor tambah kan cowo yg baik dalam segalanya....