NovelToon NovelToon
I Am Duchess

I Am Duchess

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Time Travel / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Melsbay

dr. Lizza, seorang dokter muda yang terjebak dalam lingkaran gelap obat tidur, meninggal secara tragis karena overdosis. Namun, di dunia setelah kematian, ia terbangun dalam tubuh putri Duke Ashborn yang cantik dan berkuasa, bernama Lizra Ashborn, dalam Kerajaan Eldoria yang megah.

Terjebak dalam identitas baru yang jauh berbeda, dr. Lizza menyadari bahwa ia telah berada dalam jantung konspirasi dan intrik politik di kerajaan tersebut. Lizra, tubuh yang ia huni, merupakan sasaran perencanaan kejahatan yang meresahkan stabilitas kerajaan.

Dalam perjalanan yang penuh keputusan sulit dan pengorbanan, dr. Lizza harus menemukan keberanian dan kebijaksanaan untuk menghadapi musuh-musuhnya, sambil mengatasi konflik internalnya yang paling dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melsbay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembasmian di daerah utara

Rozen memimpin perjalanan mereka ke daerah utara dari titik aman, didampingi oleh Lizra, Ezra, Adrian, dan dua orang ksatria Winslow yang sangat mengenal daerah utara tersebut. Mereka berangkat dengan semangat yang tinggi, siap untuk menghadapi tantangan dan risiko yang mungkin mereka temui dalam perjalanan mereka. Rozen, sebagai pemimpin tim, memberikan arahan yang jelas dan memastikan bahwa semua anggota tim memahami tugas dan tanggung jawab mereka. Kedua ksatria Winslow yang mengenal daerah utara dengan baik membimbing rombongan tersebut melalui jalur-jalur yang kurang dikenal, memastikan bahwa mereka tidak tersesat dan dapat mencapai lokasi yang dituju dengan aman. Sementara itu, Lizra, Ezra, dan Adrian tetap waspada, siap untuk merespons dengan cepat terhadap segala situasi yang mungkin timbul selama perjalanan mereka. Mereka bekerja sama sebagai tim yang solid, saling mendukung satu sama lain dalam upaya mereka untuk menjelajahi dan memeriksa daerah utara.

Hutan di daerah utara terlihat seperti labirin alam liar yang lebat dan angker. Pepohonan yang tinggi menjulang ke langit, menciptakan bayangan yang mencekam di bawahnya. Suara gemuruh angin yang berdesir melalui daun-daun yang rapuh menambah nuansa misterius di sekitar mereka. Di antara dedaunan yang lebat terdapat beberapa bangkai dan tulang belulang monster kecil yang tersebar di tanah. Tulang-tulang ini memberikan kesan yang menyeramkan, memberi petunjuk tentang bahaya dan kekerasan yang terjadi di hutan ini. Beberapa bangkai mungkin telah terkoyak atau terpotong-potong, menunjukkan pertempuran sengit yang pernah terjadi di sana. Sinar matahari yang berusaha menembus celah-celah pepohonan hanya menciptakan efek dramatis yang memperkuat suasana yang gelap dan mencekam. Ada aura keheningan yang menyelimuti hutan, dengan suara langkah mereka yang hening dan berdebu di antara heningnya alam.

Rozen menghentikan langkahnya sejenak dan memandang kedua ksatria Winslow yang mengenal daerah utara dengan baik. Dengan nada serius, dia bertanya, "Apakah kalian berdua pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya di wilayah ini?"

Ksatria Winslow yang lebih tua, yang memiliki pengalaman yang luas dalam menjelajahi hutan utara, mengangguk perlahan. "Ya, Pangeran Rozen," jawabnya dengan suara berat. "Daerah ini telah menjadi tempat pertempuran antara pasukan kita dan monster-monster yang menghuni hutan selama bertahun-tahun. Bangkai-bangkai dan tulang belulang monster kecil yang kita lihat adalah bukti dari pertempuran-pertempuran itu."

Ksatria Winslow yang lebih muda menambahkan, "Kami sering menghadapi serangan-serangan mendadak dari kelompok-kelompok monster, terutama saat malam hari. Hutan ini penuh dengan bahaya yang tidak terduga, dan setiap langkah kita harus diwaspadai dengan baik."

Lizra, yang juga tertarik akan informasi mengenai monster yang pernah muncul di daerah tersebut, bergabung dalam percakapan. Dengan penuh perhatian, dia bertanya kepada kedua ksatria Winslow, "Apakah ada pola atau ciri khas tertentu dari monster yang pernah muncul di daerah ini? Dan apakah kalian melihat keterkaitan antara monster-monster itu dengan kemunculan monster jenis baru yang sedang kita hadapi sekarang?"

Ksatria Winslow yang lebih tua memikirkan pertanyaan Lizra dengan serius sebelum menjawab, "Monster yang sering muncul di daerah ini umumnya termasuk jenis yang agresif dan berbahaya. Mereka cenderung berkelompok dan memiliki strategi serangan yang terkoordinasi. Beberapa di antaranya memiliki kemampuan khusus, seperti kemampuan untuk menyembunyikan diri di balik dedaunan atau menyerang dengan kecepatan yang luar biasa."

Ksatria Winslow yang lebih muda menambahkan, "Sementara itu, dari informasi yang kami kumpulkan, tampaknya monster jenis baru yang muncul saat ini memiliki karakteristik yang agak berbeda dari yang biasa kami hadapi. Mereka lebih besar, lebih kuat, dan tampaknya lebih cerdas dalam strategi serangannya. Namun, kami belum bisa mengonfirmasi secara pasti keterkaitan antara monster-monster itu dengan monster yang pernah muncul sebelumnya di daerah ini."

Lizra menanggapi pengamatan tersebut dengan penuh perhatian. "Jika monster jenis baru itu memangsa monster-monster kecil lainnya, itu bisa menjadi pertanda bahwa mereka memiliki hierarki atau perilaku pemangsa yang kompleks," ujarnya serius. "Hal ini mungkin menunjukkan bahwa monster jenis baru tersebut bukan hanya ancaman bagi manusia, tetapi juga bagi ekosistem hutan dan makhluk-makhluk lain yang hidup di dalamnya."

Rozen mengangguk setuju, menambahkan, "Kita harus lebih waspada terhadap ancaman yang dihadapi oleh semua makhluk yang tinggal di daerah ini, termasuk monster-monster kecil. Jika kita ingin memahami lebih lanjut tentang monster jenis baru ini dan cara terbaik untuk menghadapinya, kita harus memperhatikan perilaku mereka terhadap makhluk lain di hutan ini."

Kedua ksatria Winslow yang mendengarkan percakapan tersebut juga menunjukkan ekspresi serius. Mereka menyadari pentingnya observasi terhadap perilaku monster-monster baru ini terhadap lingkungan dan makhluk lainnya di hutan ini. Dengan kesepakatan untuk meningkatkan pengawasan terhadap interaksi antara monster-monster baru dan makhluk lainnya, rombongan tersebut melanjutkan perjalanan mereka dengan kewaspadaan yang lebih tinggi.

Saat malam semakin menjelang, rombongan tersebut tiba di sebuah goa tersembunyi yang terlihat aman untuk bermalam. Dengan pemandangan yang teduh dan perlindungan alami dari dinding-dinding goa, tempat ini tampaknya menjadi tempat yang ideal untuk beristirahat sejenak dari perjalanan yang melelahkan. Ezra segera mengambil peran sebagai koki, menyusun makan malam dari pembekalan yang mereka bawa. Dengan keahliannya, ia mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan yang lezat dan menyenangkan, memastikan bahwa semua anggota rombongan mendapatkan nutrisi yang cukup setelah seharian menjelajahi hutan. Sementara itu, Lizra dan Rozen bersama-sama memeriksa sekitar goa untuk memastikan tidak ada ancaman yang mengintai di sekitar mereka. Mereka meninjau pintu masuk goa dan memastikan bahwa area tersebut aman dari serangan monster atau gangguan lainnya. Setelah semua persiapan selesai dilakukan, rombongan tersebut berkumpul di dalam goa untuk menikmati makan malam yang disiapkan oleh Ezra. Mereka duduk bersama di sekitar api unggun, berbagi cerita dan pengalaman mereka sepanjang hari, sambil menikmati hidangan hangat di tengah kegelapan malam yang semakin menyelimuti goa mereka.

Malam itu, rombongan itu beristirahat secara bergantian, mengatur jadwal pengawalan dan istirahat yang ketat. Dua orang akan bertugas menjaga keamanan sementara yang lainnya tidur, dan mereka akan bergantian setiap empat jam. Pertama-tama, Rozen, Adrian dan salah satu ksatria Winslow mengambil posisi untuk berjaga, memastikan bahwa tidak ada ancaman yang mendekati goa tempat mereka bermalam. Mereka berdiri di pintu masuk goa, mata mereka terfokus pada gelapnya hutan di sekitar mereka, siap untuk merespons dengan cepat jika ada tanda-tanda bahaya. Sementara itu, Lizra, Ezra, dan ksatria winslow yang lebih muda, beristirahat, tidur dengan tenang di dalam goa. Mereka meletakkan tidur mereka di dekat api unggun yang redup, membiarkan sinar api menyelimuti mereka dengan hangat. Setelah Empat jam berjaga, Rozen, Adrian dan ksatria Winslow membangunkan Lizra, Ezra dan ksatria Winslow yang lebih muda bangun dan mereka siap untuk mengambil alih tugas menjaga keamanan. Rozen, Adrian dan ksatria Winslow itu pun bergantian untuk beristirahat, meninggalkan Lizra, Ezra dan ksatria Winslow yang lebih muda untuk menjaga goa dan mengawasi sekitarnya. Dengan pola tidur yang teratur dan pengaturan jadwal yang ketat, mereka berhasil memastikan keamanan dan kewaspadaan mereka di malam yang gelap dan berbahaya ini.

Pagi hari menjelang, rombongan itu bersiap-siap untuk melanjutkan penyelidikan mereka terhadap monster yang mengintai di hutan utara. Dengan semangat yang segar setelah istirahat malam yang singkat, mereka mempersiapkan peralatan mereka dan memastikan bahwa mereka siap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin mereka temui. Meskipun mereka berfokus pada penyelidikan mereka, mereka tetap berjaga-jaga terhadap kemungkinan munculnya monster di sekitar mereka. Mereka menyusun rencana untuk bergerak dengan hati-hati dan menjaga kewaspadaan yang tinggi selama eksplorasi mereka, siap untuk merespons dengan cepat jika ada tanda-tanda bahaya. Mereka bergerak perlahan-lahan melalui hutan, memeriksa setiap sudut dan celah, mencari tahu petunjuk yang mungkin membawa mereka ke arah yang benar dalam upaya mereka untuk memahami lebih lanjut tentang monster yang mereka hadapi. Sementara itu, mereka juga memanfaatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang lingkungan sekitar dan ekosistem hutan. Mereka mencatat setiap detail dan memeriksa tanda-tanda kehidupan hutan, mencari tahu bagaimana mereka bisa menggunakan pengetahuan itu untuk menghadapi ancaman yang ada.

Ezra terpekik karena serangan monster yang tiba-tiba, rombongan itu segera bergerak cepat untuk membantu. Rozen, Lizra, Adrian dan kedua ksatria Winslow dengan sigap menjangkau Ezra, siap untuk melindunginya dan menghadapi monster yang menyerang. Dengan kecepatan yang luar biasa, mereka menyerbu ke lokasi di mana Ezra berada. Rozen, Adrian dan ksatria Winslow dengan cekatan menarik perhatian monster tersebut, sementara Lizra dengan cepat menarik Ezra ke belakang, menjauhkannya dari bahaya. Saat monster itu meluncur ke arah mereka, Rozen, Adrian dan kedua ksatria Winslow bertindak dengan sigap. Mereka menggunakan senjata mereka dengan keahlian yang tinggi, mengarahkan serangan-serangan mereka kearah monster tersebut dengan kecepatan dan ketepatan yang mengesankan. Lizra, sementara itu, tetap berada di sisi Ezra, memastikan bahwa dia aman dan terlindungi. Dengan tangkasnya, dia mengamati situasi dan memberikan arahan kepada rekan-rekannya, membantu koordinasi serangan mereka dan memastikan bahwa mereka bisa mengatasi monster tersebut dengan efektif.

Seketika monster biasa yang menyerang mereka, terjepit oleh kuku-kuku yang tajam, rombongan itu dengan cepat menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Monster baru yang mengerikan itu, dengan kuku yang tajam dan tubuh yang besar, muncul di hadapan mereka, siap untuk memangsa monster yang lebih kecil di hadapan rombongan. Rozen segera mengambil tindakan, memimpin rombongan untuk bersiap menghadapi ancaman yang baru ini. Dia memberikan arahan cepat kepada kedua ksatria Winslow, Lizra, adrian dan Ezra meminta mereka untuk bersiap melakukan serangan bersama untuk melawan monster tersebut. Sementara itu, monster besar itu mengeluarkan suara menggeram yang menakutkan, menunjukkan niatnya yang jelas untuk melawan dan memburu mereka. Dengan gigi-gigi tajam yang menyeramkan dan postur yang besar, monster itu tampaknya merupakan ancaman yang serius bagi rombongan itu. Dengan sigap, Rozen dan rombongan itu bersiap untuk menghadapi monster tersebut. Mereka menyerang dengan keahlian dan keberanian, menggunakan senjata mereka dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi, sambil tetap waspada terhadap serangan balasan dari monster yang menyeramkan itu.

Situasi semakin tegang ketika monster itu terbukti terlalu kuat bagi rombongan Rozen. Meskipun mereka bertempur dengan tekad yang kuat, kekuatan dan ketahanan monster itu terlalu besar. Serangan-serangan mereka tidak mampu menghentikan kemarahan dan keganasan monster itu. Adrian terluka parah dalam serangan tersebut, membuatnya terbatuk-batuk dan kesulitan untuk terus bertarung. Sementara itu, kedua ksatria Winslow juga mengalami luka-luka serius di punggung dan bahu mereka, membuat gerakan mereka menjadi terbatas dan serangan mereka menjadi kurang efektif. Wajah Rozen teriris sedikit oleh kuku monster, menghasilkan luka kecil tetapi menyakitkan yang membuatnya sedikit terganggu. Dalam keadaan semakin genting, Rozen segera menyadari bahwa mereka harus segera menemukan cara untuk menghentikan monster itu sebelum terlambat. Dengan pengetahuan dan keahliannya, dia memberikan arahan kepada timnya untuk mengeksploitasi kelemahan monster tersebut dan mencari cara untuk mengalahkannya.

1
salwi
/Chuckle/
salwi
👍
salwi
🫰
Olive
up sering2 thor
Bird
👣👣👣👣
Keyzie
🦾🦾
Pembaca Setia
👣👣👣
sysyn
🤗🤗🤗
sysyn
🥲
cell
halo kak, izin koreksi. Lizza kan dokter yah. Do deskripsi novelnya penulisan dokter nya pakai "Dr" tapi yang bener itu "dr" kak. Soalnya kalau "Dr" itu gelar doktor bukan dokter
Melsbay: thankyou...
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Melsbay
😁
Rahmat Aljissri
Mantap
Keyzie
lanjutkan👍👍
sysyn
👍👍👍
Rinjani Putri
aku mampir juga ya tinggalkan jejak bintang
Melsbay: trims ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!