NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Ketika Anton tampak sedang menggendong Rafa, Tiba-tiba lampu di seluruh kompleks perumahan tersebut mendadak mati. Lalu bayi mungil yang sedang di gendong oleh ayahnya itu tampak menangis tanpa henti. Karena bayi mungil itu terus menerus menangis, Anton pun membawa putranya itu untuk keluar dari rumahnya.

Setelah keluar dari rumah, Tangisan baby Rafa pun berangsur terhenti karena bayi mungil itu dapat melihat cahaya dari rembulan itu.

Ketika Anton tampak sedang melihat rembulan di luar dengan putra kecilnya itu, Dea tiba-tiba berteriak dari dalam rumah. Karena mendengar teriakan Dea itu, Anton langsung masuk ke dalam rumah untuk menghampiri Dea disana.

"Ada apa De, Kok kamu sampai berteriak seperti itu!" Ucap Anton.

"Tadi aku lihat bayangan aneh di jendela itu mas!"

"Jendela mana, Enggak ada apa-apa kok!"

"Aku beneran mas, Kamu pikir aku berbohong!"

"Aku enggak pernah bilang kamu berbohong, Tapi emang enggak ada siapa-siapa di luar" Ucap Anton.

" Terus kamu mau bilang aku sedang halu!"

"Iya bisa saja begitu, Mungkin kamu terlalu capek makanya jadi berhalusinasi!"

"Iya mungkin saja,"

Setelah itu, Dea pun langsung masuk ke kamarnya untuk segera beristirahat. Ketika Dea hendak memejamkan matanya, Tiba-tiba terlihat bayang-bayang hitam kembali di jendela kamarnya. Melihat itu, Dea menjadi sangat ketakutan, Sehingga Dea langsung berteriak memanggil suaminya.

"Mas Anton, Tolong!" Terdengar teriakan Dea.

"Apalagi sih De, Kamu kenapa lagi?"

"Bayangan hitam itu datang lagi, Tadi aku ihat i jendela situ!" Jelas Dea.

Mendengar ucapan Dea itu, Anton segera memeriksa jendela itu.Namun setelah Anton memeriksa Jendela itu, Ia tak menemukan sesuatu apa pun.

"De, Enggak ada apa-apa disini! Mungkin karena gelap makanya kamu seolah melihat sesuatu yang aneh!" Ucap Anton.

"Masak sih enggak ada, Tapi tadi itu bayangannya kayak nyata!"

"Enggak ada De, Kalau kamu enggak percaya kamu bisa cek kesini!"

Lalu Dea pun mendekat ke arah jendela, Dea melihat disekitar jendela itu, Tetapi tidak ada sesuatu apa pun disana.

"Tadi bayangan itu jelas-jelas aku lihat dari arah jendela, Apa aku sedang berhalusinasi!" Dea tampak bingung.

"De, Mending besok kamu konsultasi deh ke psikiater!" Saran Anton.

"Kamu pikir aku sudah gila, Aku masih waras!"

"Bukan begitu maksud aku De, Tetapi biar kamu enggak berhalusinasi begitu!"

"Aku sudah bilang, Aku masih waras. Jadi aku enggak perlu ke psikiater!"

Ucapan Anton itu membuat Dea tampak emosi, Mama Rafa itu benar-benar tak menyangka jika suaminya itu mengangap Dea itu stres.

Karena kesal, Dea pun langsung meninggalkan Anton disana. Beberapa saat kemudian, Lampu di sekitar kompleks perumahan itu pun menyala. Setelah lampu itu menyala, Dea pun kembali ke kamarnya, Lalu berbaring disana.

Dea yang merasa masih kesal pada suaminya itu, Tampak membelakangi sang suami tidur.

"De, Kamu marah ya! Aku minta maaf jika perkataanku tadi menyinggungmu!" Ucap Anton

"Aku ngantuk, Aku mau tidur!" Ucap Dea ketus

********

Keesokan paginya Dea terbangun dalam posisi memeluk sang suami. Dea yang melihat itu, tampak kebingungan.

"Perasaan sebelum tidur aku membelakangi mas Anton deh, Kok pas bangun aku malah peluk mas Anton!" Gumam Dea.

Anton yang melihat Dea tampak kebingungan malah senyum-senyum sendiri.

"Kenapa senyum-senyum, Emangnya ada yang lucu apa!" Ucap Dea yang melihat Anton tersenyum-senyum.

"Enggak ada kok, Aku hanya sedang melihat cicak itu!" Anton tampak mengalihkan pembicaraan.

Setelah itu, Dea pun berjalan keluar dari arah kamarnya. Sementara Anton, Tampak bersiap-siap untuk berangkat kerja. Seusai bersiap-siap, Anton pun segera berangkat kerja.

"De, Aku berangkat kerja dulu ya!"

"Mas enggak sarapan dulu!"

"Nanti sarapannya di luar saja, Aku terburu-buru!"

"Ya sudah deh,"

Lalu Anton pun segera berangkat untuk kerja. Beberapa saat kemudian, Anton telah sampai di tempat kerjanya. Sesampainya di tempat kerja, Anton tampak kaget karena melihat sang isteri sudah nongkrong disana.

"Kok kaget mas kaget lihat aku, Mas itu lihat aku seolah lihat hantu saja!"

"Bukan begitu sayang, Hanya saja kamu kesini tiba-tiba makanya aku kaget!"Ucapnya.

"Kamu enggak suka aku kesini mas!"

"Aku suka kok sayang, Kok kamu bicaranya begitu!"

"Aku merasa kamu telah berubah sekarang mas, Beberapa hari aku dibandung tetapi kamu enggak pernah menghubungiku!"

"Itu perasaanmu saja sayang, Aku enggak pernah berubah. Aku tetap seperti yang dulu!"

Ketika keduanya sedang mengobrol disana, Tiba-tiba ponsel Anton berdering. Mendengar itu, Anton segera meraih ponsel yang ada disaku celananya. Dilayar ponsel, Tertera nama Dea disana. Melihat sang isteri muda menghubunginya, Anton pun kembali memasukkan ponsel itu ke dalam saku celananya.

Rita yang melihat tingkah suaminya itu agak aneh, Langsung menanyakan pada suaminya itu.

"Kenapa enggak jadi diangkat mas?"

"Orang yang menelpon tadi enggak penting, Makanya enggak aku angkat!"

"Kamu enggak sedang berbohong kan mas!" Rita menatap sang suami dengan tatapan penuh curiga.

"Kamu enggak percaya sama aku sayang!"

"Bukannya aku enggak percaya, Tapi sikapmu agak aneh sekarang!"

"Aneh bagaimana?"

"Iya aku merasa aneh saja!"

"Mungkin itu perasaanmu saja, Mending sekarang kamu pulang terus istirahat!"

"Ya sudah deh, Aku pamit kalau begitu!"

Setelah itu, Rita pun segera bergegas untuk pulang. Di perjalanan pulang, Rita bertemu dengan suami Liora.

"Ta, Kamu ngapain disini?"

"Tadi aku habis ketemu mas Anton, Dokter sendiri kesini ngapain?"

"Aku ada urusan sama seseorang sebentar!"

"Oh begitu, Ya sudah aku duluan kalau begitu!"

"Iya,"

Setelah itu, Rita tampak melanjutkan perjalanan untuk pulang. Sementara itu, Anton tampak menghubungi Dea balik setelah isterinya pulang.

Tut.....tut.....Panggilan terhubung

"Halo De, Kenapa tadi kamu tiba-tiba menghubungi mas!"

"Aku ada pesanan nasi kotak sekitaran kantor mas, Mas mau aku antarkan juga enggak!"

"Ya sudah deh, Kamu antarkan satu untuk mas!"

"Baiklah mas,"

Setelah itu panggilan pun berakhir. Seusai menelpon isteri muda, Anton kembali melanjutkan tugasnya. Ketika Anton tampak sedang berjaga di pos tentara itu, Tiba-tiba pandangan Anton mengarah pada seorang anak kecil yang tengah jalan bersama seorang pria paruh baya.

"Bukankah itu Dina, Tapi siapa pria yang sedang bersama Dina itu?" Tanya Anton pada pikirannya.

Karena penasaran dengan hal tersebut, Anton pun mengikutinya dari jarak jauh.

"Kamu enggak usah kemana-mana tunggu kakek disini!" Ucap pria paruh baya yang tengah bersama Dina itu.

"Baik kek," Ucap Dina.

Selang beberapa waktu kemudian, Terlihat seorang wanita muda mendekat ke arah pria paruh baya itu.

" Kerja bagus, Ini bayaranmu!" Wanita muda itu tampak memberikan uang pada pria paruh baya itu.

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!