NovelToon NovelToon
Suami Kakak Angkatku

Suami Kakak Angkatku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: cageor

seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.

besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.

suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.

tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.

seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAMIL

Pov Anto

Aku tidak pernah tahu apa salah yang pernah ku lakukan pada Gia,dia seperti sangat membenciku,hampir 4 tahun aku mengenal mereka tapi sangat sulit meruntuhkan sikap Gia yang cenderung dingin,entah hanya padaku atau pada seluruh laki laki yang mendekati Mira atau dirinya sendiri.

Namun aku juga bahagia karena hampir 4 tahun bersama baru kali ini Gia menerima pemberian ku,bukan baru hari ini aku memberikannya sesuatu namun dia langsung menolaknya membuatku akhirnya membawa pulang benda itu yang membuat jadi bahan pertanyaaan di rumah ku.

Hari ini setelah aku melampiaskan rasa sakit hati yang ku rasakan,Gia akhirnya menerima pemberianku dan jujur saja itu membuatku sanga gembira.

Aku menatap punggung dua wanita itu hingga hilang lalu masuk kembali ke dalam mobil dan bersiap untuk pulang.

Aku mengambil ponselku dari saku sebelum pulang,siapa tahu Bunda menitip sesuatu karena tadi aku sudan mengabari kalau aku akan pulang.

*'ayah... Kayanya bunda nginep lagi! Ayah gak apa ya sendiri dulu...bunda sakit soalnya'*

Kalimat terakhir membuat Anto langsung menghubunginya.

Tut.... Tut....

Hingga 15x panggilan barulah yang punya ponsel mengangkatnya.

'halo bun...'

'ayah... Maaf ya1 kaya nya bunda masuk angin tadi temenin dede lari larian segala sampe lupa makan'

'kok bisa sih bun..."

'tahu nih... Ade ade gak ijinin aku pulang dalam keadaan sakit,mereka gak enak sama kamu katanya!'

'yaudah... Bunda istirahat aja! Dede undah istirahat?'

'iya sudah'

'Yaudah... Bye bun...'

'bye... Ayah'

Klik... Telpon di tutup.

bertepatan dengan Gia masuk,telpon pun di tutup.

"kok belum tidur juga?" tanya nya pelan agar tidak membangunkan yang lain.

"gak kok! Aku udah tidur... Tapi tadi ayah nya rangga telpon soalnya dia udah pulang dari luar kota"

"waduh... Terus gimana dong?"

"gak apa apa katanya... Mba udah ijin"

"oh.. Yasudah... Soalnya ka.." belum selesai Gia bicara Mira sudah masuk.

"mba Ratmi..." sapa nya mengecup pipi mba Ratmi.

"gimana jalan jalannya" tanya nya sambil tersenyum pada adik tengah nya itu.

"seru mba... "

"syukurlah..."

Setelah sedikit berbincang mereka pun tidur,kali ini Mira,Ratmi dan Rangga di tempat tidur,mba Aman dan Gia di bawah mengunakan kasur lipat.

Sebenarnya di rumah itu ada 4 kamar,namun jika ada yang menginap selalu yang terjadi seperti ini,mereka semua ada di dalam satu kamar.

 *****

Keesokkan pagi nya Gia dan Mira terbangun karena ada suara orang muntah,mereka spontan langsung menghampiri,kedua kakak beradik itu langsung menghampiri Ratmi.

"gak usah kesini... Kalian di sana aja!"

"apaan sih" ucap Gia kesal.

Dua wanita itu membantu memijit tengkuk Ratmi,satu lagi membalur Ratmi dengan minyak kayu putih,tanpa rasa jijik mereka membantu Ratmi.

"ke dokter aja ya mba" ucap Gia khawatir,apalagi wajah Ratmi sangat pucat.

 "gak usah ah... Mba repotin kalian terus..."

"repotin apa sih? Dari pada kaya gini kita gk tahu mbak kenapa!" kali ini Mira yang protes.

"gak apa apa ini mba kecapean aja! Mba minta tolong kalian anter pulang aja ya! Tapi nanti mampir apotik dulu... Biar mba beli vitamin"

Setelah sarapan mereka langsung berangkat mengunakan taksi online karena kedua wanita itu terlalu lelah untuk membawa kendaraan sendiri,apalagi hari ini mereka ke rumah produksi yang jarak nya cukup jauh dari rumah.

"mba... Aja! Kalian tunggu disini" ucap Ratmi saat mereka berhenti di apotik,Gia sempat ingin protes namun langsung di potong. "kamu mau mba di marahin sama ayah nya rangga karena pakai uang kalian terus?" ucapan itu seketika membuat Gia atau pun Mira berhenti.

Tanpa sepengetahuan mereka Ratmi membeli test pack,karena gejala gejala yang di alami sama seperti saat dia mengandung Rangga. Namun dia belum berani memberikan berita itu pada siapapun,sebelum dia benar benar memeriksanya.

Tok... Tok... Tok...

Anto yang mendengar pintu di ketuk langsung buru buru keluar,langsung menghambur memeluk anaknya dan mencium pipi sang istri.

"gimana? Bagus tempatnya?" Ratmi berbincang dengan suaminya.

"bagus... bagus banget malahan. Nanti kamu sama Rangga ikut ya..."

"emang bisa?"

"bisa dong... Kan emang bawa keluarga,lagian gak semuanya gitu kok yang pergi! Nanti yang jalan tuh per 15 keluarga jadi kantor gak kosong"

"emang muat villanya?"

"muat kan kita pake 2 vila berdampingan gitu,masih dalam satu pagar jadi anti di bagi bagi aja,tapi yang pasti 1 kamar 1 keluarga,tiap keluarga punya tanggung jawab sendiri sama kamar nya"

"kalau anak nya banyak gimana?"

"maksimal 2 anak yang d bawa"

"ouh..."

Sampai di rumahnya Ratmi tidak lagi lemas ataupun pucat,namun menjelang sore Anto sepert tidak enak badan hingga suhu badannya panas dan Anto pun muntah muntah,bahkan sang itu makanan yang masuk malah jadi keluar lagi.

Sakit yang di alami Anto membuat Ratmi dan Mira tidak bisa tidur,Ratmi sesekali masih menganti air kompres nya,sedangkan Mira yang sore tadi di kabari jika sakit langsung seperti orang bingung,apalagi saat Mira mencoba untuk menelpon tidak di angkat sama sekali,sampai akhirnya ponsel itu mati.

*****

Keesokkan pagi nya Ratmi benar benar memeriksa mengunakan testpack dan hasil nya sesuai dengan prediksi yaitu garis dua alias hamil. Ratmi sangat senang,pasalnya dia memang menantikan anak kedua dari Rangga berumur 5 tahun,namun Tuhan belum memberikannya hingga akhirnya saat ini di saat Rangga akan memasuki 9 tahun umur nya.

Ratmi sengaja mau menyimpan kabar gembira ini untuk kejutan karena sang suami yang sebentar lagi akan ulang tahun,namun dia berniat memberitahukannya pada kedua adik perempuannya yang dari kemarin memintanya untuk ke dokter.

Tut... Tut....

'ya? Kenapa mba?'

Kamu udah di rumah gi?' tanya Ratmi.

'baru banget sampe mba,aku mah di atas motor. Ada apa?'

'Mira udah di rumah?'

'belum kayanya,motornya belum ada!'

'nanti hubungi mba ya pas Mira udah sampe! Mba mau bicara sama kalian berdua'

'oke... Nanti aku telpon'

Ratmi memang lebih sering menelpon Gia karena secara pemikiran lebih dewasa di banding Mira,walaupun posisi Mira jauh lebih tua.

Gia bukan tipe kepo dan ikut campur urusan orang,Gia punya pemikiran jika orang itu merahasiakannya berarti tu sesuatu yang memang kita gak perlu tahu atau belum saat nya tahu,beda dengan Mira yang akan merajuk dan memaksa.

20 menit kemudian ponsel Ratmi berdering,setelah berbincang sebentar Ratmi mengatakan tujuannya meminta dua wanita itu menelpon,sempat hening sejenak saat Ratmi mengatakannya dan tak lama di susul dengan suara gaduh meloncat dan lainnya.

Mira dan Gia sangat senang mendapat kabar dari Ratmi saking senang nya mereka langsung memesan makanan yang akan di bagikan besok pagi ke panti dengan membawa nama Ratmi dalam doa mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!