NovelToon NovelToon
Sepucuk Harapan Perempuan Bermata Senja

Sepucuk Harapan Perempuan Bermata Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Diam-Diam Cinta / Dunia Lain
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Syiffitria

Rayinka Aditama, seorang perempuan dari pengusaha kaya yang terbiasa ditinggal sendiri oleh kedua orangtuanya karena sibuk bekerja. Rayinka sangat suka bermain musik. Untuk mengisi kesepiannya, ia menciptakan beberapa lagu yang mewakili perasaan hatinya.Parasnya yang cantik dan berprestasi membuat banyak lelaki ingin memilikinya. Namun karakter dingin Rayinka menjadikan ia begitu disungkani. Dari banyaknya lelaki yang menyukainya, hanya satu hingga dua orang yang berani menyatakan cinta-meski akhirnya ditolak. Rayinka tidak pernah peduli cinta. Namun satu waktu, Rayinka bertemu seorang lelaki yang wajahnya bersinar. Ia datang dari balik senja. Lelaki bernama Mahran itu mencari sepucuk harapan di dunia Rayinka. Lalu keduanya saling jatuh hati. Namun sangat disayangkan, cinta antar dua dunia sulit sekali untuk bersatu. Mungkinkah mereka bisa mengatasi kesulitan itu? Atau harus berakhir saling merindukan satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syiffitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Pilu

"Mahran? Haloo Mahran?"

Rayinka mengitari seisi ruangan apartemen Mahran sembari memanggil nama lelaki itu. Entah bagaimana hatinya berdegub kencang. Ia merasakan sebuah kerinduan yang hendak meluap begitu saja.

"Gak mungkin ada orang yang masuk kamar ini kecuali aku dan Mahran.. tapi dimana dia? Kenapa tidak ada di seluruh ruang apartemen?" ujar Rayinka merasa heran.

Gadis bermata biru itu mencoba keluar dari apartemen, ia pergi ke taman dekat sana, tapi tak ada Mahran di sana. Setelah terasa lelah mencari, Rayinka kembali ke apartemen Mahran dengan ekspresi letih. Ia sangat berharap Mahran sudah kembali.

"Udah tiga minggu lebih kamu bahkan belum balik juga, Ran," nada bicara Rayinka terdengar begitu sedih. Ia tahu betul bahwa pertemuannya dengan Mahran hanya sehari, tapi.. hatinya tidak bisa berbohong. Rayinka merasa hati mereka saling terpaut.

"Apa mungkin Mahran kembali lalu pergi lagi?" ujarnya sembari menatap langit-langit apartemen.

"Eh sebentar! Kan ada CCTV? Oke periksa CCTV aja!" lanjutnya bersemangat.

Namun ketika ia hendak beranjak ke ruang CCTV, handphonenya berdering. Itu dari Aditama. Rayinka langsung mengernyitkan dahi, hal penting apa yang sedang terjadi di rumah sampai Aditama menelponnya? Maka Rayinka langsung mengangkat teleponnya.

"Halo, Pi?"

"Kamu dimana, Re?" nada suara Aditama terdengar begitu lemas, hati Rayinka makin merasa gak karuan.

"Ehm, ini Rayinka perjalan pulang ke rumah, Pi. kenapa?"

"Puter balik, ya. Kamu ke RS Cahaya Langit sekarang. Bi Inah kecelakaan..."

"Ha?! Papi jangan bercanda deh? Tadi siang Bi Inah masih chat Rayinka ngingetin makan siang. Papi ga asik bercanda gini nih!!"

"Cepet kesini, Rayinka Aditama!! Cepat kesini kalau kamu masih mau melihat Bi Inah sebelum terlambat!"

Titah itu ibarat petir yang tetiba merusak seluruh puing-puing kebahagiaan yang menghampiri Rayinka beberapa hari ini. Air matanya tetiba jatuh begitu saja. Ia tidak lagi ingat perihal CCTV. Kali ini, orang yang ia anggap Ibu lebih penting untuk didatangi.

Rayinka menyetir mobilnya dengan cepat. Perkataan Aditama membuat gadis berambut sebahu itu tak tenang. Apakah keadaan Bi Inah parah? Kenapa Papinya bilang sebelum terlambat?

Rayinka semakin mempercepat kecepatannya. Ia melewati jalan tembusan yang jarang dilewati orang. Pikirannya bergemuruh, bagaimana bisa Bi Inah kecelakaan sementara tadi siang ia masih sempat mengirim pesan padanya?

"Arghh sial sial!!!!"

Kepala Rayinka rasanya tak lagi tahan dengan segala pertanyaan tak terjawab itu. Ia mengalihkan perhatiannya pada jalanan sepi yang membuatnya leluasa untuk ngebut di jalanan.

Sesampainya di RS, Rayinka langsung pergi ke UGD, namun ia tak menemukan Bi Inah ataupun papinya di sana.

"Mbak permisi. Pasien kecelakaan atas nama Bi Inah dibawa kemana ya?" tanya Rayinka pada seorang perawat yang baru saja keluar dari UGD.

"Keluarga Bapak Aditama ya, Mbak?"

"Iya benar!"

"Pasien dibawa ke ICU beberapa waktu lalu. Mbak bisa ke arah sana, Pak Aditama juga masih menjaga pasien."

"Makasih mbak," Rayinka berlari ke ICU. Setelah sampai di sana, ia menemukan Aditama yang menunduk dalam. Tampilan papinya begitu kacau.

"Pi, gimana Bi Inah, Pi?" Rayinka gemetaran, ia tidak kuasa melihat ke dalam ruangan.

"Dia kritis, Ray... Barusan kondisinya mengalami penurunan. Dokter langsung datang dan untungnya Bi Inah kembali stabil," ujar Aditama lemas.

"Kenapa bisa, Pi? Kenapa bisa Bi Inah kecelakaan?"

Papinya tidak bergeming. Sepatah kata pun terasa sulit untuk keluar dari mulutnya. Ia tidak mungkin memberitahu Rayinka bahwa penyebab kecelakaan Bi Inah adalah foto yang ia temukan di ruang kerja Aditama usai membersihkan ruangannya sehingga ia cekcok dengan Aditama.

"Pi! Jawab pi!"

"Bi Inah... Bi Inah jatuh dari tangga, Ray. Dia baru saja membereskan kamarmu dan ruang kerjaku, lalu tidak sengaja terpeleset dari tangga," ujar Aditama sembari menunduk.

"Selama ini Bi Inah selamat aja dengan aktivitas itu. Bi Inah gak mungkin seceroboh itu, Pi!"

"Rayinka!! Cukup, oke?! Kita sama-sama gak tahu yang namanya musibah! Kamu harus tenangin diri kamu! Paham?"

"Tenang gimana sih, Pi? Aku harus tenang gimana?!! Dia satu-satunya orang yang peduli sama Rere selama di rumah. Sekarang kondisi Bi Inah seperti itu? Papi gak salah kah minta Rayinka tenang?!"

Plak!!!

Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi Rayinka. Aditama sungguh termakan emosi dengan ucapan Rayinka.

"Kamu pikir Papi dan Mami gak peduli sama kamu, hah?! Lancang sekali kamu bilang bahwa kami tak peduli apapun denganmu, ha?!"

Air mata Rayinka semakin deras membasahi pipinya, "See, Pi? Bi Inah bahkan gak pernah menyakiti aku. Tapi papi???"

Aditama langsung terdiam mendengar ucapan Rayinka dengan derai air mata itu. Ia mulai sadar bahwa yang dilakukannya keliru.

Tiit Tiit Tiiit!!

Permisi Tuan, Nona. Mohon jangan menghalangi jalan kami!

Beberapa dokter dan perawat segera berdatangan ketika mendapat sinyal buruk dari ruangan Bi Inah. Mereka tergupuh-gupuh memasuki ruangan dengan wajah khawatir. Rayinka bergegas melihat kondisi Bi Inah dari luar, meninggalkan Aditama dengan kebencian membara.

"Bi Inah... tolong bertahan, Bi.. Tolong jangan tinggalin Rere.... Tuhan, tolong jangan ambil Bi Inah dulu... Nanti aku sama siapa kalau Bi Inah pergi??" ungkapan Rayinka itu terdengar begitu pilu. Dibawanya pinta itu menuju langit ketujuh. Tapi sepertinya Tuhan lebih tahu segala hal yang terbaik untuk Rayinka...

...****************...

1
Anita Jenius
2 like + 1/Rose/buatmu.
mari kita saling mendukung.
thanks
Karlina Lia
gapapa bi, mungkin Rayi lagi nyari ide🙏
Syiffitria: hihi bisa jadi jg bgitu ya kaa/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
tega banget yaa kedua orang tua Rere....
bener bener jahat 😡
Syiffitria: bener kak :(( rasanya aku pengen lempar batu buat mereka :((
total 1 replies
Bilqies
10 🌹 untukmu Thor /Smile/
tolong kembalikan maharan segera untuk rayinka
Syiffitria: hihi makasi kaaa bilqies /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
kasihan rayinka Thor 😭😭

cepatlah kembali kau mahran
huhuhuhu
Syiffitria: iyaaaaa kaaa :') Mahran bakal balik kokk/Whimper//Whimper/
total 1 replies
mooty moo
Menunggu Rayinka bar-bar 😁
Syiffitria: hihi iya nih kaaaa/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
jahat sekali papanya rayinka, orang tua macam apa dia yang rela membakar barang kesayangan milik anaknya.
lalu gimana dia bisa bertemu dengan mahran lagi thoor 😭😭😭
Syiffitria: Rere bakal ketemu lg kok kaa sama Mahrann/Frown/

dia ga mngkin terus sendirian kan yaaa/Frown/
total 1 replies
Bilqies
ternyata diam diam mahran menyukai rayinka ya thor
Bilqies: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syiffitria: iya nih, dia kalau suka sama cewe langsung action gitu mainnya/Facepalm/
total 2 replies
Bilqies
aku mampir lagi disini Thor /Smile/
Syiffitria: haaaai kaaaa /Smile//Smile//Smile/ makasih uda mampir
total 1 replies
Utayi💕
duh panas dah tuhhh🤣
Syiffitria: wkwkwk bener kak, pada panas dingin semua kena rayinka /Facepalm/
total 1 replies
Amelia
seperti nya ada yang rindu ❤️❤️
Syiffitria: hihi iya tu rayinka kangen bgt tp gengsian wkwkw
total 1 replies
Novi Kamila
makin seru aja ceritanya 🤩🤩
Muhammad Ferdy Ardiansyah
Makiiiiiiiin nagiiiiiih aaaaaaa 😍😍😍😍
Syiffitria: hihi nantikan kelanjutannya yaaa ka/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
5 like +1/Rose/buatmu
Syiffitria: makasih kaa, like dan rose juga sudah mendrat utk Kka ya/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
tambah seru
Amelia
ah kepo juga tuh anak 🙄🙄
Syiffitria: bener ka wkwk, kepo penuh maksud wkwkw /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Amelia
tega bener sih rayinka 😭😭
Amelia
kok di kolong, di dalam lemari aja 👍👍
Syiffitria: hihi Rere kalau lg panik kebiasaan ga ngotak gitu kak pilihannya/Scowl/
total 1 replies
Bilqies
hai Thor aku udah mampir yaa
ku kasih 🌹 untukmu
Syiffitria: maacihh kk/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor...
ku kasih 3 🌹 untukmu Thor /Smile/
Syiffitria: mksih kaa/Smile//Smile//Smile/ utk kk jg ku layangkan 4 rose/Rose//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!