Sebuah kecelakaan beruntun membuat Malia Diandra, seorang dokter bedah muda meninggal.
Namun entah kenapa disaat ia kembali membuka mata, dirinya malah terjebak dalam dunia novel bergenre apocalypse dimana zombie bertebaran dimana-mana.
Dengan system yg menemaninya, mampukah dokter muda itu bertahan didunia yg dipenuhi zombie?
Bisakah ia kembali ke dunia-nya sendiri?
Atau malah ia akan terjebak di dunia novel ini selamanya?
Ikuti kisah lia di dunia apocalypse ditemani system dan juga rekan-rekan seperjuangan.
<note : alur lambat.>
<note : system tidak akan terlalu menonjol dalam cerita ini.>
terima kasih 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Memberi Penjelasan 1. (revisi)
tristan dapat merasakan jika suasana hati lia sudah membaik, jadi ia tidak bertanya lagi dan hanya mengikuti dari belakang.
Pada akhirnya malia menyadari jika tangan mereka saling bertautan, dan teringat jika dia lah yg pertama kali menarik tangan tristan.
Jelas hal ini membuat pipi lia memerah. Namun lia berusaha menyembunyikannya dan bersikap biasa saja.
Beberapa menit kemudian, mereka pun menemukan ruangan kosong dan memasukinya.
Hanya saja, entah kenapa tiba-tiba lia menjadi ragu untuk membuka mulut dan bingung berkata apa.
"lia, tidak masalah jika kamu masih ragu padaku, Kamu tidak perlu mengatakan apapun. Tapi yg harus kamu ketahui, kamu tidak sendiri. Ada aku yg siap untuk melindungi dan selalu berada disisimu" ucap tristan lembut.
Ia tahu jika lia belum sepenuhnya percaya padanya, tapi itu bukan masalah besar. seiring berjalannya waktu dengan ketulusannya, tristan yakin ia bisa mendapatkan kepercayaan lia.
sedangkan disisi lain, perkataan pria itu malah membuat jantung lia semakin berdetak kencang.
lia bukan orang yg munafik..
Di zaman apocalypse seperti ini, tidak mudah bagi gadis sepertinya untuk bergerak bebas. Bahkan jika ia bisa melawan zombie atau mutan lainnya, belum tentu ia bisa dengan mudah melewati perangkap manusia.
Dan kalaupun ia bisa bersembunyi di ruang giok, hal itu tidak mungkin untuk selamanya bukan?
Dengan zaman dimana nyawa bisa tercabut kapanpun, hati manusialah yg harus diwaspadai. Jangan sampai, orang yg kau percaya menjadi orang yg mengkhianati.
Namun tristan?
Bisakah lia mempercayai pria itu sepenuhnya.
"sekarang aku hanya bisa bertaruh" batin lia bertekad.
Setelah memikirkannya lia pun mengangkat kepalanya dan menatap mata tajam pria itu.
"Kak tristan, apa yg akan aku katakan mungkin terdengar mustahil dan sulit dipercaya, tapi aku masih akan menceritakannya padamu." ucap lia gugup
"apa kak tristan ingat, saat kakak tinggal di apartement ku, aku selalu pergi dan pulang larut malam. Semua itu aku lakukan karena aku sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana global ini" lanjutnya lagi sambil melirik raut wajah yg pria itu tampilkan.
Dan seperti apa yg diharapkan lia,, tristan terkejut dengan apa yg ia katakan. Menghela nafas pelan, lia pun kembali melanjutkan kalimatnya.
"ya, aku tahu kalau dunia ini akan mengalami apa yg disebut apocalypse. Tapi aku tidak menyangka akan secepat ini terjadi." ucap lia tersenyum kecut.
bagaimanapun kejadian ini terjadi 1 hari lebih cepat dari apa yg tertulis dalam novel.
"1 hari sebelum kita bertemu, aku pernah bermimpi jika dunia ini akan mengalami kehancuran. Manusia, hewan, dan tumbuhan akan berevolusi menjadi sesuatu yg tidak terbayangkan. tapi jika evolusi mereka gagal, hanya akan ada 2 kemungkinan." ucap lia sedikit berbohong.
Bagaimanapun, tak mungkin ia menceritakan tentang transmigrasi ataupun sistem atau bahkan tentang dunia novel.
Biarlah hanya dia, sistem, dan tuhan yg tahu.
"yg pertama mereka akan menjadi orang biasa, sama seperti sebelumnya, lemah dan tidak berdaya. Dan untuk yg kedua, tae oppa sudah melihatnya, mereka berubah menjadi zombie" lanjutnya lagi menjelaskan.
"aku adalah contoh dari orang yg berhasil dalam evolusi ku." ucap malia seraya mengangkat tangannya untuk menciptakan bola salju dan jarum es.
"ini adalah kemampuanku yg terbangun, kemampuan es" lanjut lia yg sekarang sudah menghilangkan es nya.
"ini,, aku tak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang" ucap tristan yg sangat terkejut.
Ia fikir hanya kekuatan fisik nya saja yg meningkat tapi ternyata, akan ada orang yg bisa menciptakan dan mengendalikan element.
"jangan terkejut dulu,, karena apa yg akan aku tunjukan sebentar lagi mungkin akan membuat kakak lebih terkejut" ucap lia sambil terkekeh pelan.
"apa kak tristan lapar?" tanya lia tiba-tiba yg membuat tristan terheran-heran.
Tentu saja ia lapar. Bagaimanapun tristan adalah pria muda yg masih membutuhkan asupan karbohidrat juga lemak dan vitamin. Tapi dia masih bisa menahannya.
Tidak mendengar jawaban tristan, lia pun segera melambaikan tangannya dan segera 1 piring ayam panggang juga semangkuk nasi dan semangkuk sayur sup berada di hadapan tristan.
"ini,, ini,, bagaimana bisa makanan ini muncul disini?" tanya tristan menatap lia penuh kecurigaan.
"kakak bisa yakin kalau semua makanan ini bisa dimakan" ucap lia tersenyum tipis.
"seperti yg tadi aku katakan tadi,, aku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi apocalypse ini. Dan semua makanan yg ada dihadapan kak tristan sekarang adalah makanan yg telah aku persiapkan sebelumnya." lanjut lia lagi.
"percaya atau tidak, dalam mimpi itu aku juga bertemu dengan leluhurku dan dia lah yg memberitahuku tentang bencana apocalypse itu"
"selain itu, dia juga mewariskan sebuah ruang yg bisa ku kendalikan. Ruang itu bisa memuat semua bahan makanan yg ada tanpa harus takut kadaluarsa. Menanam dan berternak pun bukan masalah bagi ruang giok ku untuk melakukannya"
"lalu obat yg aku berikan agar cedera kak tristan cepat sembuh, sebenarnya adalah mata air spiritual yg terdapat di dalam ruang giok" ucap lia menjelaskan.
"kau.. kau benar. ini memang sulit dipercaya." ucap tristan setelah lama terdiam.
Tentu dia mendengarkan semua penjelasan lia, namun di satu sisi ia juga merasa tak berdaya karena gadis yg membuatnya tertarik ternyata lebih kuat darinya.
"tapi kamu juga beruntung, karena dapat mengetahui peristiwa ini lebih cepat. Belum lagi dengan ruang yg kau miliki, kamu pasti bisa bertahan sampai akhir" ucap tristan yg juga lega karena gadisnya memiliki alat perlindungan diri.
"haahh, aku sangat berterimakasih karena kak tristan sudah mau mempercayaiku. Tapi aku harap kakak tidak mengatakan atau menunjukan semua ini pada sembarang orang" ucap tristan serius juga ada sedikit kekhawatiran yg terlintas dimatanya.
Ia tahu seberapa berharganya ruang giok milik malia, dan jika keistimewaan dari ruang itu sampai tersebar. tristan tak bisa membayangkan apa yg akan terjadi dimasa depan. Bisa jadi lia akan menjadi tawanan.
Sedangkan lia yg mendengar peringatan itu malah tersenyum senang. Dia bisa melihat ketulusan serta kekhawatiran di mata tristan yg berarti lia tak salah untuk mempercayai pria itu.
"tenang saja, aku bukan orang bodoh yg akan dengan sengaja menyebarkan kelebihan ku. aku tak ingin menjadi incaran bagi orang yg serakah ataupun iri padaku." ujar lia tenang.
"baguslah." ucap tristan sembari mengelus rambut lia, sedangkan sang empu hanya membiarkan rambutnya di usap.
"lalu apa rencana mu sekarang?" tanya tristan dengan pipi yg memerah saat menyadari apa yg baru saja ia lakukan.
"untuk saat ini aku ingin melatih dan meningkatkan level kemampuanku. Aku juga ingin mengumpulkan materi lebih banyak lagi" ucap lia sembari mengelus dagunya.
"menggemaskan" batin tristan saat melihat lia dalam mode berfikir.
ingin rasanya tristan mengurung gadis itu untuk dirinya sendiri. Tapi ia juga paham jika lia bukanlah gadis lemah yg butuh perlindungan lelaki.
"kalau begitu aku akan mengikutimu." ucap tristan tersenyum lembut.
"ahh, benar. Aku hampir saja lupa menanyakan sesuatu." ucap lia menepuk kepalanya sendiri.
"hei jangan sakiti dirimu sendiri!" ucap tristan sambil mengelus kening lia.
"oke, oke,, aku cuma ingin tanya, kemampuan apa yg tae oppa bangun?" ucap lia penasaran.
"kemampuan ku? Tidak ada,, aku tidak memiliki kemampuan apapun selain tubuh ku yg sepertinya,, menguat?" ucap tristan sambil memeriksa tubuh nya sendiri.
"Apa? Itu mungkin. Jelas aku bisa merasakan jika oppa juga memiliki kemampuan yg terbangun." ucap lia serius.
"apa tae oppa tidak merasakannya?" tanya lia heran.
"coba kak tristan tutup mata dan rasakan energi yg mengalir masuk kedalam tubuh oppa, lalu pusatkan semua itu di telapak tangan kakak." ucap lia mengajarkan tristan cara menggunakan kemampuannya.
Dan benar saja,, sebuah cahaya berwarna ungu dengan beberapa kilatan kecil muncul dikedua telapak tangan tristan.
TBC...
SALAM LEMPER