NovelToon NovelToon
RETAK

RETAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / PSK / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:702
Nilai: 5
Nama Author: Thukul/maryoto

Sinopsis:

Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.

Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.

Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.

Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Tipu Tomy

Sebulan Sudah pertemuan Dengan Perwakilan Haji bambang,tetapi sampai saat ini belum juga Ada kabar Darinya.Pikiran Prayogo pun Gelisah,Prayogo membayangkan Jika Proyek Pembebasan lahan HGU Dari Haji Bambang ternyata Gagal.

Tak lama Kemudian Ponsel pun berdering nyaring menembus keheningan.

Segeralah prayogo merogoh saku mengambil Ponselnya.

"Alhmdulilah...."

Prayogo merasa lega ketika melihat nama Pak Tomy Wibowo muncul di layar ponselnya. Ia telah menunggu kabar dari orang perwakilan Haji Bambang selama sebulan, dan akhirnya kabar tersebut datang.

Pak Tomy Wibowo menyambut Prayogo dengan suara yang ramah. "Halo, Prayogo. Saya ingin bertemu dengan kamu lagi.bisa kah kita ketemu hari ini?" Pinta Pak tomy

"Oh...Bisa pak, Dimana dan jam berapa?" tanya prayogo antusias.

"Di Rumah Makan Moro Wareg,jam 13.00 Kali ini saya akan membawa kepala dinas pertanahan dan kepala dinas lingkungan hidup." kata pak tomy

Prayogo merasa penasaran. "Apa yang akan kita bicarakan, Pak Tomy?"

Pak Tomy Wibowo tersenyum. "Kita akan membicarakan tentang proyek yang kamu tawarkan. Saya ingin kamu menyiapkan komitmen 2 amplop. Belum lagi, masih ada tambahan dari oknum tertentu jika ada."

Prayogo tidak terkejut dengan permintaan Pak Tomy Wibowo. Ia telah siap untuk melakukan apa saja untuk mendapatkan proyek tersebut. "Baik, Pak Tomy. Saya siapkan untuk menyiapkan komitmen tersebut."

Pak Tomy Wibowo tersenyum lagi. "Baik, Prayogo. Saya akan menunggu mu. Jangan lupa untuk membawa komitmen tersebut."

"Maaf pak, kira kira berapa ya pantasnya?" tanya Prayogo

"Per Amplop isi aja Dua setengah.itu aja dulu hanya buat pelicin" jawab Tomy

Prayogo mengangguk, meskipun ia tidak bisa dilihat oleh Pak Tomy Wibowo. Ia telah siap untuk melakukan apa saja untuk mendapatkan proyek tersebut

Hari-hari Prayogo kini disibukkan dengan proyek pembebasan tanah HGU milik kuasa Haji Bambang. Ia harus mengeluarkan uang dari saku pribadinya untuk biaya akomodasi, transportasi, dan pelicin untuk oknum pejabat.

Prayogo tidak ingin ada hambatan dalam proyek ini, sehingga ia rela mengeluarkan uang untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar.

Di kamar, Prayogo mengambil uang dari brankasnya dan memasukkannya ke dalam amplop. Ia kemudian menulis nama oknum pejabat di atas amplop dan memastikan bahwa uang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Prayogo mengambil napas dalam-dalam dan memandang amplop yang berisi uang tersebut. Ia tahu bahwa ini adalah harga yang harus ia bayar untuk mencapai tujuannya.

Dengan amplop di tangan, Prayogo merasa lebih percaya diri bahwa proyek ini akan berjalan lancar. Ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya.

Prayogo berdiri di depan cermin, memeriksa penampilannya. Ia mengenakan pakaian modis yang membuatnya terlihat seperti mafia besar. Jas hitam yang terlipat rapi, kemeja putih yang terpasang dengan sempurna, dan dasi yang terikat dengan elegan.

Prayogo tersenyum puas dengan penampilannya. Ia merasa sangat percaya diri, seperti tidak ada yang bisa menghentikannya. Ia mengambil napas dalam-dalam, merasakan kekuatan dan kepercayaan diri yang mengalir dalam tubuhnya.

Dengan amplop yang berisi uang di tangan, lalu di masukan ke dalam tas tanpa tali,Prayogo merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Ia akan menemui para oknum dan Pak Tomy, dan ia yakin bahwa ia akan bisa mengatasi mereka dengan mudah.

Prayogo mengambil langkah penuh keyakinan, meninggalkan kamarnya dan menuju ke tempat pertemuan. Ia siap untuk menghadapi tantangan dan mengambil apa yang menjadi haknya.

Mobil pun Sampai di Depan Rumah makan,Prayogo pun masuk dengan gagah.

"Selamat datang di Resto kami" Sambut para pelayan resto dengan Ramah.

Prayogo hanya menganggukan kepala.

melihat jam tangan menunjukan pukul 13.20 tetapi Para oknum pun belum tampak batang hidungnya

Prayogo Mengeluarkan bungkus rokok dan menghisap rokok Malboro merahnya dengan santai, menunggu kedatangan Pak Tomy dan oknum pejabat. Ia sudah menunggu selama 30 menit, dan baru saja mereka tiba.

Tanpa basa-basi, mereka pun langsung mendekati Prayogo. Para oknum pejabat tidak sungkan meminta pelicin, sambil memberikan surat untuk pelepasan aset dari Pemda.

"Selamat Sore Pak prayogo, maaf menunggu lama, saya habis rapat tadi heheh" Sapa Pak tomy sambil duduk lalu di ikuti kedua temannya yakni para oknum tadi.

"Iya,Gak apa apa. aku juga maklum.!"jawab Prayogo datar.

"Oh,iya pak! tak usah banyak basa basi ya. sekarang saja pesanan saya dan langsung di kasih saja ke bapak bapak ini, supaya semua beres lancar tanpa bertele tele" Perintah pak tomy tanpa basa basi.

Prayogo lalu mengambil amplop di dalam tas kecilnya yang berisi uang dan menyerahkannya kepada mereka. Ia kemudian menerima surat yang diberikan oleh oknum pejabat.

"Ini Surat surat Dari Pemda, baik dari Kabupaten maupun Dari provinsi sudah lengkap bapak.semua di urus sama Pak tomy. bapak atau perusahaan bapak sudah tak perlu repot repot mengurus ini semua. " Kata Bapak Dari oknum pejabat tadi

"Boleh Saya periksa berkasnya?" Tanya Prayogo.

"Oh..silahkan bapak.. monggo, semua autentik. kalau masih kurang percaya bisa cek di dinas terkait bapak " Jawab Bapak oknum untuk meyakinkan Prayogo.

Lalu Prayogo pun memeriksa berkas berkas yang di serahkan dari pejabat pemda.

"Ini Masih Ada biaya lagi nggak di kemudian hari?" Tanya prayogo lagi.

" Sebenarnya Ada pak, tapi untuk bapak kagak usahlah, yang penting kita tau sama tau. cukup kasih komisi kita per bulan saja bapak bisa saya kondisikan dari pembayaran apa pun."

"Gampang." Jawab Prayogo enteng.

prayogo sejak tadi sudah memasang muka dingin dengan para oknum tersebut karna Prayogo tahu jika para Bangsat itu hanya mau cari cari.

"Lalu Pak Tomy,? Gimana dengan anda apakah sertifikat HGU atas nama Haji Bambang sudah kau bawa, berikut surat serah terimanya?" prayogo beralih pandangan ke arah Tomy.

Namun, Pak Tomy masih menyimpan Sertifikat HGU dan surat penyerahan hak. Ia masih menginginkan sesuatu, dan Prayogo bisa melihat itu dari ekspresi wajahnya.

"Maaf Pak Prayogo, saya belum bisa menyerahkan Saat ini,bapak tahu sendiri to, antara saya dengan perusahaan Bapak belum ada komitmen. saya tidak bisa semudah itu melepaskan barang dengan suka rela sebelum kita sepakat pak. Bapak kerja di Perusahaan Raksasa,sudah pasti lah ada anggaran buat akomodasi." Jawab Pak tomy dengan percaya Diri.

"Apa lagi yang Anda inginkan, Pak Tomy?" Prayogo bertanya dengan sopan.

"Kita perlu bikin Komitmen pak, Apa yang kau dapat dan apa yang aku dapat haruslah berimbang. perlu di ingat! melobi Haji Bambang tidaklah mudah pak, perlu keahlian kusus, jika bapak mau minta geratis ya maaf,kita batalkan saja kerja sama kita." Jawab Tomy penuh Kemenangan.

Prayogo pun Mulai naik Darah dan terpancing emosi. prayogo tak habis pikir kalau Pak tomy akan sejahat itu Dalam hati Prayogo pun mengumpat"Sialan.!" tetapi Prayogo pun berusaha Sabar dan mengontrol emosinya.

Sekarang tak usah banyak Basa basi, bapak minta berapa, saya akan lapor ke perusahaan lalu kita bisa serah terima di mana?" Suara Prayogo meninggi.

"Santai pak Prayogo, jangan marah, heheheehe..saya minta 3 Milyar."

"Busyeet, Enak bener kamu, Aku lenyapkan kau,.. oke.. masuk kau perangkap ku." Batin Prayogo.

"Oke,. kapan Kita bisa Serah terima, ini akan saya sampaikan Dulu ke perusahaan. tapi mau ku harus Tunai, saya takut ada OTT jika pakai transfer" Gertak Prayogo.

Pak Tomy tersenyum" Kita ketemu di Jalan Playpal,Di sana ada pos jaga kehutanan,Kita COD di Sana.kita Saling lempar ke mobil, kita gak usah berhenti."

"Oke...Deal..." Prayogo pun bersamalan Dengan Tomy, sampai sampai prayogo tidak sadar bahwa uang 3 milyar itu sangat banyak dan belum tentu akan Di Acc Oleh Perusahaan.

*******Markas SriGetuk**********

Dengan tubuh yang lemas, Prayogo masuk ke ruang Bang Japra. Bang Japra yang masih asik berbincang dengan teman-teman gengsternya mengalihkan pandangan ke arah Prayogo.

Bang Japra bertanya dengan penasaran, "Ada apa, Gerangan? Kamu terlihat lemas."

Prayogo mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Aku telah di-prank oleh Tomy. Ia masih menyimpan Sertifikat HGU dan surat penyerahan hak."

"Kok bisa begitu,? Maksutnya apa,?" Tanya Bang japra serius penuh peehatian.

"Tomy mencari cari. ! Minta tebusan 3 Milyar untuk memberikan Setifikat tersebut."

"Lantas,kamu sanggup?" Cecar bang japra

"Iya,Saya sanggupi,tapi aku juga punya ide jahat juga," Jawab Prayogo Sambil Duduk di sofa mewah bang japra

Bang Japra mengangguk dengan serius, "Apa yang kita bisa lakukan sekarang?"

"Sini, Aku bisiki, Ini Rahasia Negara"

Prayogo dan Bang Japra kemudian duduk bersama, mengatur siasat untuk menghadapi Tomy. Untuk kali ini Pasti rencana mereka berhasil

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!