Istri Tengil CEO Tampan

"Hubby." panggil Kanza dengan memasuki ruang kerja mahen.

"kau sudah bangun, ada apa." jawabnya yang menoleh pada Kanza.

"aku membuatkan mu makanan, cepat makan dulu." ucapnya dan memberikan makanan itu pada mahen.

"istriku bisa memasak?." canda mahen.

"tentu saja aku bisa memasak, kau meremehkan ku hm." ucap Kanza.

"aku kira kau tidak bisa memasak." ucap mahen dengan terkekeh.

"sudahlah berbicara dengan mu, membuat ku pusing." ucapnya dan ingin meninggalkan mahen.

"sayang, aku hanya bercanda." ucapnya yang langsung memeluk Kanza.

"iya iya, sudah sana makan." ucap Kanza.

"aku ingin di suapi."ucap mahen manja.

"seperti anak kecil saja." jawab Kanza.

"sayang." rengek nya.

"hmm baiklah, ayo cepat." ajak nya.

Kini Kanza duduk bersama mahen dan Kanza pun menyuapi mahen.

"ini sangat enak sayang." ucap mahen dengan mulut penuh, membuat Kanza tertawa kecil.

"habisi dulu makanan mu." ucapnya.

mahen pun dengan lahap memakan makanan yang di masak oleh sang istri. Kini Kanza pun selesai menyuapi mahen, Mahen dan Kanza langsung menuju kamar nya.

"sayang." ucap mahen yang kini sudah berada di dalam kamar.

"hmm."

"apa aku sudah boleh?."tanya mahen yang membuat dahi Kanza berkerut.

"boleh apa?."jawab Kanza polos.

"masa kau tidak tahu." ucapnya dengan cemberut.

Kanza semakin bingung akan tingkah mahen.

"kalau berbicara itu yang jelas." jawabnya yang sibuk menonton Drakor.

"sayang."rengek nya yang langsung memeluk Kanza.

"hmm."

"apa kau mencintaiku?." tanya mahen membuat Kanza menoleh.

"ya aku mencintaimu." jawabnya.

Cup.

Mahen mengecup bibir Kanza membuat Kanza tersenyum manis.

Kanza pun membalas kecupan itu, kini kecupan itu menjadi ciuman bibir, mahen ******* bibir Kanza yang terasa manis baginya, Kanza pun memberi ruang untuk mahen, kini mereka bertukar Saliva.

Hah hah hah.

Nafas Kanza ter engah engah, mahen langsung melepaskan ciumannya.

"maaf."ucap mahen dengan memandang wajah Kanza, membuat pipi Kanza bersemu merah dan hanya mengangguk.

"apa boleh?." tanya mahen dengan menatap Kanza.

Kanza yang sudah tahu arah pikiran mahen pun hanya mengangguk dan pasrah, kini Kanza memberikan hak nya untuk sang suami.

"aku akan melakukan nya dengan pelan, jika kamu merasakan sakit bilang ya." ucap mahen dan di angguki Kanza.

Kini mahen mengecup kening Kanza dan meniup telinga , yang membuat Kanza merinding, Kanza menutup mata dan menggigit bibir bawahnya.

lalu mahen mencium bibir Kanza, kini tangan mahen pun tidak diam, tangan mahen bergerak sesuai keinginan nya,

Kanza menggigit bibir bawahnya, membuat mahen tersenyum.

"sayang jangan di gigit nanti berdarah." bisik mahen membuat Kanza hanya mengangguk.

Mahen pun melu*at bibir Kanza kembali dan tangan nya pun tidak diam.

"apa aku boleh memulainya?." bisik mahen, lagi lagi Kanza hanya mengangguk.

"sayang jika kamu sakit bilang ya." ucapnya dan di angguki oleh Kanza.

mahen pun memberi kecupan di keningnya, mahen pun mencium bibir Kanza.

Mahen siap menyatukan keduanya dengan kehangatan, akan tetapi Kanza terpekik.

"apa aku menyakitimu?." tanya mahen khawatir.

Kanza tersenyum.

"tidak, mungkin dia terkejut karna baru pertama kali." ucapnya.

"apa mau di Lanjut atau sudah?." tanya mahen yang khawatir."

"lanjut saja."jawabnya.

Mahen pun mengangguk, dia bergerak pelan agar sang istri menyukai nya.

Tangan mahen melepaskan itu dengan pelan,dan membuat pandangan mereka bertemu, mahen menggeleng.

"jangan gigit bibir mu sayang, karna yang harus melakukan itu adalah aku."

mahen menyatukan bibir nya kembali dan di barengi satu kali hentakan yang membuat mereka berhasil menyatu sempurna.

Kanza merasakan itu, dia tersenyum dan matanya mengeluarkan buliran bening.

"apa kau kesakitan sayang?." tanya mahen yang khawatir.

"tidak, aku sangat mencintai mu." ucap Kanza dan langsung memeluk mahen, mahen pun mencium kening Kanza

"bolehkah aku bergerak sekarang?."

"lakukan, lakukan apa yang kamu mau, aku sudah menjadi milikmu maka apa yang ada dalam diriku itu semuanya milikmu.." ucapnya

Mahen mulai menyatukan kembali bibir mereka,dari pergerakan pelan sampai cepat, ciuman mereka pun semakin dalam membuat Kanza melampiaskan nya dengan meremas rambut mahen dengan kuat.

Mahen melakukan nya dengan sangat lembut sampai kepala Kanza mendongak dengan bibir terbuka.

"ah mahen."

kini Kanza sangat di mabuk kepayang oleh perbuatan mahen, dia terus menyebut nama sang suami.

"mahen, ini ini." ucapnya seperti ingin ada yang keluar.

"ya sayang shhhh." jawab mahen tak kalah mendesis.

Mahen semakin bergerak cepat.

"emhhh." Kanza terus mengigit bibir nya.

mereka pun sudah mencapai *******.

"buka matamu sayang." ucap mahen.

Kanza pun membuka mata tatapan nya bertemu dengan mahen lalu Kanza tersenyum.

"terimakasih baby, aku sangat mencintai mu." ucap mahen lalu mengecup kening dan bibir Kanza.

"aku juga mencintaimu." jawabnya.

Mahen pun langsung merebahkan tubuhnya dekat Kanza sambil memeluk.

"biarkan sampai pagi aku begini." ucap mahen.

"iya hubby." jawabnya dan mereka pun tertidur.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya:) ikuti terus biar tau keseruan nya:)