Axelle Arvinando adalah putra bungsu dari keluarga Arvinando. Dia terlahir dari keluarga terpandang dan juga terhormat. Namun, hal itu tidak akan menjamin dia akan hidup bahagia.
Sang mama dan papa selalu mementingkan urusan mereka masing-masing. Bahkan mereka selalu membanding-bandingkan Axelle dengan sang kakak. Hal itulah yang membuat Axelle menjadi seorang pemberontak dan juga jatuh kedalam dunia kebebasan.
Hingga pada suatu malam dia bertemu dengan Alissa, gadis cantik dan juga lugu. Alissa di jual oleh sang kakak untuk membayar hutangnya. Axelle yang berada di tempat itu memilih untuk membantu Alissa. Namun, mereka malah di tertangkap dan di tuduh melakukan hal yang tidak senonoh.
Bagaimanakah perjalanan cinta mereka?
yuk ikuti terus kisah mereka.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Setelah mendapatkan dukungan dari Alissa, semangat Axelle langsung tubuh dengan mekarnya. Dia mengiring bola dengan begitu lincah nya. Dia akhirnya berhasil melakukan lay up ke ring lawannya.
"Hore! Axelle, I love you," teriak para kaum wanita sehingga membuat Alissa langsung besar kepala.
Dia menatap Axelle yang tersenyum mendengar ucapan para gadis itu dengan penuh kekesalan. Memang sudah resikonya menjadi istri pangeran kampus. Dia harus melihat para gadis-gadis yang mendekati suaminya secara terang-terangan.
"Axelle! ayo, lo pasti bisa,"
"Axelle!"
"Axelle!"
Teriak para gadis itu lagi sambil mengangkat tangan mereka. Bahkan mereka juga membawa spanduk nama Axelle dan ada foto Axelle di sana. Melihat ke agresifan para penggemar suaminya itu, Alissa hanya bisa menelan ludahnya kasar. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika mereka tau dia adalah istri Axelle.
"Ya Allah! kenapa suamiku melebihi artis terkenal sih," batin Alissa sambil menatap Axelle yang sedang berada di lapangan.
Sedangkan Mika, terus berteriak memanggil nama Birma. Dia terus bertindak heboh untuk memberikan dukungannya kepada Birma. Walaupun Birma malah merasa risih dengan sikap Mika. Namun, Mika tidak perduli, yang dia tau saat ini jika Birma adalah penggemar rahasianya.
Axelle dan yang lainnya terus bermain secara sportif. Mereka melakukan strategi permainan yang di berikan Axelle. Bahkan sudah beberapa kali tim mereka melakukan lay up. Hingga akhirnya point mereka menjadi lebih unggul dari point lawannya.
Kini akhirnya Axelle akan melakukan lay up yang terakhir. Jika kali ini dia dia bisa melakukan lay up dengan lancar, maka tim mereka akan memang. Axelle terus mengiring bola sambil menatap ke arah Alissa. Dia melihat senyuman Alissa dengan perasaan penuh kebahagiaan. Hingga akhirnya dia mengiring bola sampai ke ring lawannya. Dan dengan sekali lompatan Axelle langsung melakukan lay up dengan sempurna.
"Yeachh! Kak Axelle," teriak Alissa bersorak kegirangan sehingga Axelle yang melihat itu langsung tersenyum penuh kebahagiaan.
"Wah! enak ya punya istri jadi sporter," ucap Pran, Dirga dan Birma menghampiri Axelle.
"Tentu dong! dari pada harus berpacaran dan berbuat zina. 'Kan lebih baik menikah dulu baru pacaran. Kita malah mempunyai banyak keuntungan," ucap Axelle dengan bangganya.
"Selain bisa bersama kapan saja. Kita juga bebas melakukan apapun. Bahkan mandi berdua," ucap Axelle tersenyum genit.
"Apa kau sudah melakukan itu?" tanya Pran penasaran.
"Belum, sih!" ucap Axelle terkekeh kecil.
"Masa sih?" tanya Birma dan Dirga menatap Axelle dengan serius.
"He.. he... maklum saja, istriku sangat polos dan lugu. Jadi dia masih merasa canggung untuk itu," ucap Axelle tersenyum.
"Sudahlah! lama kelamaan kami juga akan melakukan penyatuan. Sekarang lebih baik kita siap-siap dulu. Aku sudah tidak sabar ingin berduaan dengan istriku," ucap Axelle melangkahkan kakinya menuju ruang ganti.
Birma, Pran dan Dirga hanya diam dan mengikuti Axelle dari belakang. Mereka menganti pakaian mereka dan menyimpan semua barang-barang mereka. Sebelum pulang mereka memilih untuk beristirahat terlebih dulu sambil minum untuk pelepas dahaga mereka.
"Xel! kau sudah menikah. Apa kau tidak ada pikiran untuk mencari pekerjaan?" tanya Birma memikirkan masa depan rumah tangga sahabatnya itu.
"Tentu saja! aku sedang mencari lowongan kerja di internet. Tapi aku belum menemukan yang pas. Kau tau sendirikan aku masih kuliah. Jadi aku harus mencari pekerjaan yang bersedia menerimaku yang hanya bisa bekerja paruh waktu," ucap Axelle.
"Saudara sepupuku memiliki cafe. Bahkan dia sedang mencari penyanyi untuk malam hari. Nah! suara lo 'kan bagus tu. Bagaiaman jika kau yang menjadi penyanyi di sana," ucap Dirga.
"Boleh juga! jadi penyanyi cafe kan tidak terlalu repot. Gue hanya perlu bernyayi beberapa lagu saja," ucap Axelle setuju.
"Benar! lo juga 'kan sangat ahli dalam memodifikasi mobil. Bagaiamana jika lo bekerja bersama papa saja. Lo tidak perlu bekerja tetap di sana. Lo coba untuk membantu saja dulu sambil mengumpulkan uang. Setelah lo punya uang kau bisa buka usaha lo sendiri," ucap Birma memberikan ide.
"Gue setuju dengan Birma. Saat ada peluang untuk mendekorasi mobil, lo coba membantu perusahaan Papa Birma. Lo bisa mengunakan gaji lo Di sana untuk mengumpulkan modal. Di malam hari lo bernyanyi di cafe saudara Dirga untuk kebutuhan lo dan istri lo," ucap Pran.
"Buktikan kepada papa dan mama lo jika lo bisa bangkit tanpa mereka. Jangan biarkan mereka terus-terusan menghina lo. Jika lo butuh bantuan kami akan bersedia membantu lo," ucap Pran kembali.
"Pran benar! lo tidak perlu khawatir. Kami akan selalu mendukung lo. Tapi ingat! lo harus menjadi kepala keluarga yang baik untuk istri lo," ucap Birma tersenyum.
"Benar! sayangi istri lo dan bahagiakan dia. Karena aku dengar jika lo bisa membuat istri lo bahagia, maka rezeki lo akan selalu lancar," ucap Birma.
"Lagian istri lo sangat cantik. Dari pada lo menyakitinya lebih baik lo lepasin saja dia. Setelah itu berikan ke gue. Gue akan menerimanya dengan suka rela," ucap Dirga dengan polosnya.
"Lo mau mati!" ucap Axelle menatap tajam Dirga
"Eh, tidak! gue hanya bercanda. Lagian gue belum siap mati. Karena gue belum belah duren," ucap Dirga terkekeh.
Bersambung.....