Rosa Angela adalah putri dari seorang wanita bernama Talia Marisa, ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan mencintai seorang pria yang ternyata cinta pertama dan cinta sejati ibunya, serta memiliki hubungan asmara. Kemana cintanya akan berlabuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aini Enhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berubah
Akhirnya Fabian dan Talia memutuskan kembali bersama dalam ikatan sebuah rasa yang dulu pernah ada dalam sebuah ikatan rasa yang pernah terjalin di antara keduanya.
"Fabian aku tidak ingin kita hanya sekedar berpacaran, mungkin kita lebih baik untuk mungkin saja menikah" kata Talia yang merasa tidak ingin kehilangan Fabian lagi.
Dengan mata yang dalam Talia menatap Fabian lekat, sangatlah ingin kembali bersama Fabian bila ingat semua yang terjadi padanya sungguh memilukan.
Fabian tersenyum dan menatap Talia juga dengan dalam.
"Aku juga sudah cukup dewasa, dalam hal ini mama ku memang sudah menyuruh ku untuk segera menikah" kata Fabian.
Fabian memang kerap kali di tanya soal kapan dirinya akan menikah oleh mamanya, namun ia bingung karena memang belum menemukan sehingga kehadiran Talia yang datang seolah takdir yang ada.
.
.
.
.
Sementara itu, Rosa tampak tersenyum bahagia karena dirinya memang akan bertemu dalam sebuah moment biasa namun terasa spesial karena menonton bioskop bersama dengan pria yang ia cinta secara diam yaitu Fabian.
Bahkan saat itu Rosa tengah bingung gaun mana yang akan ia pakai untuk nonton bioskop bersama pria yang kini menjadi pujaan hatinya. Sebenernya tidak ada film yang ingin Rosa tonton, bahkan dirinya pun bingung harus menonton film apa tapi karena Rosa merasa menonton bioskop bersama adalah sebuah alasan agar diri Fabian mampu mampu bersama. Rosa pun berdalih seolah dirinya sangat ingin sekali merasakan nonton bioskop.
Rosa pun tesenyum tak kuasa menunggu esok hari untuk bertemu sang pujaan hati yaitu Fabian. Pria dewasa, dengan tubuh kekar dan tampan membuat Rosa tak bisa berpaling meski hati belum terikat namun perasaan selalu terpikat dengan sejuta rasa yang ada di dalam dada.
Sesekali Rosa memejamkan mata mengingat wajah tampan dari pria yang bernama Fabian. Badannya yang gagah dan senyum yang manis dan menawan mampu membuat Rosa tak bisa tidur memikirkan wajah Fabian yang selalu hadir dalam pikirannya.
"Aku harap dengan baju yang aku kenakan nanti dapat memikat pria yang saat ini aku cintai yaitu Fabian. Oh Fabian, mengapa dirimu om om tapi sangat tampan. Mudah-mudahan dirimu bisa aku dapatkan untuk selamanya" kata Rosa yang seolah enggan untuk menutup mata bila mengingat semua yang ada di dalam dada.
.
.
.
.
Keesokan harinya...
Rosa pun terbangun dari tidurnya telah siap dengan apa yang menjadi keinginannya yaitu menonton bioskop bersama pria yang bernama Fabian.
Lalu dengan cepat Fabian mengambil ponselnya dan menelpon Fabian.
"Hallo om kita jadi kan menonton" tanya Rosa di sebuah telepon genggam yang saat ini yang pegang.
"Oh jadi kamu segera siap-siap saja aku akan datang menjemput" kata Fabian di balik telepon.
Hingga saat itu Fabian yang telah membuat janji tak bisa mengingkari sebuah keinginan seorang anak gadis yang saat ini ingin menonton bioskop bersama dirinya.
Hingga Fabian datang menjemput pagi menjelang siang saat itu. Kebetulan saat itu adalah hari Minggu jadi Fabian
"masih menyempatkan diri untuk datang menjemput Rosa.
"Hallo om" ucap Rosa yang tersenyum melihat kedatangan Fabian.
"Ah om oke" kata Fabian yang membukakan pintu mobil untuk Rosa.
Hingga saat perjalanan Rosa pun mencoba memulai berbicara.
"Om hari ini kita mau menonton apa?"
"Bebas" jawab Fabian singkat.
"Om suka apa?"
"Apa saja bebas" kata Fabian.
Hingga Fabian tiba-tiba tesenyum menatap layar handphone yang saat ini di tangannya, membuat Rosa yang tadinya berusaha mencoba suasana menjadi romantis namun di luar pikiran dirinya saat ini terlihat Fabian yang malah asik sendiri dengan gadget yang ada ditangannya.
Saat itu Fabian memang tidak menyetir sendiri melainkan membawa seorang supir.
Bahkan berulang kali Rosa yang menatap Fabian lebih dekat dan dalam justru Fabian malah asyik menjawab sebuah pesan masuk yang entah dari siapa.
Hingga obrolan yang seharusnya menjadi bahan paling di tunggu menjadi terasa sepele dan tak berarti mana kala.
"Aku suka banget loh om, Marvel itu seru-seru banget. Bagus banget, tapi bagus juga sih horor haduh jadi bingung" kata Rosa yang mencoba untuk mengajak bicara Fabian.
Tapi tak ada jawaban sedikit pun yang Fabian katakan, justru malah Fabian semakin tak menjawab sedikit pun.
Fabian tak pernah seperti ini dalam diri, tapi Rosa berusaha untuk terima.
Hingga saat sesampainya di loby pemesanan tiket bioskop Fabian tak memilih film yang akan ia tonton justru ia duduk sambil menunduk dengan gadget yang ia pegang. Dunia nya kini seolah dalam genggaman dirinya yang tak peduli di sekitar
Dan saat itu Rosa memilih film romantis agar suasana yang paling dirasa semakin berdebar dengan apa yang paling ia rasa.
Rosa pun tersenyum lebar saat film akan segera di mulai apalagi akan ada adegan ciuman yang pasti akan banyak harapan jika Fabian ingin melakukannya juga.
"Film sudah mulai nih om, ayo kita tonton bareng ya. Scene nya banyak yang seru abis" kata Rosa.
Fabian hanya tersenyum dengan sejuta rahasia yang entah apa ia senyumin.
Hingga film yang baru di mulai 10 menitan tiba-tiba Fabian malah ingin ke toilet.
"Mau kemana?"
"Toilet sebentar" kata Fabian pergi.
Lagi-lagi Rosa merasa kecewa dengan apa yang menjadi hal tak ia inginkan terjadi Fabian tiba-tiba pergi ke toilet, sementara film baru 10 menit di mulai
.
.