NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:195.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~23

Hanna segera masuk kedalam ruangan CEOnya dan rupanya diikuti oleh Jovan dibelakangnya, sepertinya pria itu masih mengkhawatirkan keadaan kaki Hanna.

"Apa yang kamu lakukan disini, bukankah pagi ini kamu ada meeting dengan pimpinan cabang?"

Jiro yang sedang duduk di kursi kerjanya nampak menegur adik sepupunya tersebut yang tiba-tiba masuk kedalam ruangannya.

"Tapi kak, Hanna ..."

"Jika kamu tak bisa menganggap serius pekerjaanmu silakan keluar dari kantor ini Jo, masih banyak karyawan yang menginginkan berada diposisimu sekarang!" tegas Jiro menyela perkataan pemuda itu.

Jovan nampak membuang napas kesalnya kemudian segera berlalu keluar meninggalkan ruangan CEOnya tersebut dan Hanna hanya menatapnya iba rupanya pria itu tegas tak hanya dengannya saja.

"Bawa sini!"

Jiro menatap dokumen yang dibawa oleh Hanna dan wanita itu pun segera melangkah mendekat lalu diletakkannya dokumen tersebut diatas meja pria itu.

"Duduk disana!" perintah Jiro kemudian sembari menggerakkan dagunya kearah sofa yang berada tak jauh darinya itu.

"Di-di sofa? untuk apa?" Hanna nampak tak mengerti.

"Hm," pria itu hanya mengangguk kecil seraya menatap layar monitor dihadapannya itu.

Hanna yang masih tak mengerti terpaksa menurut lalu melangkah menuju sofa, mungkin bosnya mau bernegoisasi perihal pengunduran dirinya. Tentu saja ia akan meminta denda seringan mungkin jika itu terjadi asalkan ia tidak berurusan dengan pihak berwajib.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Jiro segera beranjak dari duduknya dan Hanna terlihat tak sabar untuk berunding dengan pria itu.

"Aku tidak apa-apa membayar denda asalkan kamu setuju menerima surat pengunduran diriku," ucapnya menatap pria itu. Ia masih memiliki simpanan sebuah kalung berlian untuk ia jual dari hasil tabungannya selama bekerja di perusahaan sebelumnya.

Jiro tak menanggapinya, pria itu justru berlalu kearah lain, mengambil sebuah benda berbentuk box kecil lalu di bawanya mendekati wanita itu dan tiba-tiba pria tersebut duduk berjongkok di hadapannya.

Tentu saja itu membuat Hanna nampak terkejut dan segera menghindar namun pria itu langsung menarik sebelah kakinya yang terluka hingga membuat wanita sontak meringis kesakitan.

"Dasar ceroboh, apa kamu mau kehilangan sebelah kaki karena kebodohanmu itu?" tukasnya seraya menatap telapak kaki wanita itu yang dibungkus kain putih sembarangan yang kini telah berlumuran darah.

Hanna langsung meringis kesakitan ketika pria itu mencoba membuka kainnya, rasanya lumayan nyeri hingga membuatnya tak memiliki waktu untuk memberontak.

Kini dengan telaten Jiro membersihkan luka di kaki wanita itu, di berikan obat kemudian kembali di perban dengan kain kasa sedikit tebal dan Hanna merasa sedikit lebih baik setelahnya.

"Beruntung lukanya tidak dalam jika tidak itu akan sangat berbahaya," ucap pria itu seraya kembali merapikan kotak obatnya.

"Terima kasih," Hanna menatapnya haru entah kenapa perhatian pria itu tak berubah sama seperti dulu.

Kini pandangan keduanya pun nampak terkunci beberapa saat, namun Jiro segera beranjak lantas berlalu pergi dari hadapan wanita itu.

"Keluarlah!" perintahnya kemudian.

Hanna nampak menggaruk rambutnya yang tidak gatal menatap pria yang kini sedang berdiri menghadap lemari itu, kemudian wanita itu pun segera beranjak dari duduknya dan benar saja kakinya tidak terlalu sakit seperti sebelumnya.

Saat hendak membuka pintunya Hanna pun kembali berbalik badan menatap pria itu. "Aku tetap ingin mengundurkan diri," ucapnya kemudian.

"Terserah," Jiro yang kembali duduk di kursinya nampak kembali fokus dengan pekerjaannya.

Mendengar itu pun Hanna sedikit terkejut, apa itu berarti pria itu menyetujuinya? Karena ingin memastikan Hanna kembali melangkah mendekat.

"Jadi kamu setuju aku jika resign? aku tidak apa-apa membayar ganti rugi asal jangan bawa aku ke kantor polisi," mohon wanita itu kemudian.

"Hm," sahut Jiro singkat dan tentu saja itu membuat Hanna nampak tak percaya sekaligus merasa senang.

"Be-berapa ganti rugi yang harus ku bayar?" imbuhnya ingin tahu, pria itu pasti tak ingin rugi meskipun seharusnya ia yang rugi besar karena seminggu ini telah menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk bekerja disini.

"Tidak perlu," sahut pria itu singkat yang pandangannya masih fokus dengan layar monitornya.

"Be-benarkah?" Hanna nampak tak percaya.

"Segera pergi ke HRD ambil gajimu!" perintah Jiro menatap wanita itu tanpa sedikit pun ekspresi.

"Baik, kalau begitu terima kasih banyak." wanita itu pun segera berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Apa ia sedang bermimpi? Rasanya ingin sekali mencubit dirinya sendiri untuk meyakinkan jika ia takkan lagi bertemu dengan pria kejam itu.

Setelah pergi ke HRD dan berpamitan dengan beberapa kenalannya Hanna pun segera pulang siang itu, akhirnya ia bisa lepas dari belenggu kekejaman pria itu.

...----------------...

"Sayang, aku datang."

Siang itu Sofie nampak masuk kedalam ruangan sang kekasih dan dilihatnya pria itu sedang menatap pemandangan kota melalui jendela hingga tak menyadari kedatangannya.

Kemudian Sofie pun segera memeluknya dari belakang. "Kenapa melamun hm?" bisiknya kemudian dan itu membuat sang kekasih sedikit terkejut lalu mengurai pelukan wanita itu dan segera berbalik badan menatapnya.

"Tidak, hanya menikmati pemandangan kota." sahutnya beralasan menatap wanita cantik dihadapannya tersebut.

"Tumben tiba-tiba datang, apa sedang santai?" imbuh pria itu lagi seraya mengajak wanita itu untuk duduk di sofa yang berada tak jauh dari sana.

"Aku ingin mengajakmu makan siang, kamu belum makankan?" Sofie nampak memeluk lengan kekar pria itu dengan manja.

"Hm," Jiro pun menyetujuinya. Ia bahkan hampir melupakan makan siangnya.

"Oh ya sayang aku tidak melihat Hanna di mejanya, kemana dia?" tanya wanita itu kemudian, tadi saat ia baru datang meja sekretaris calon suaminya itu kosong dan terlihat rapi. Ia pikir wanita itu berada di ruangan ini.

"Sudah mengundurkan diri," sahut Jiro singkat seraya beranjak dari duduknya.

"Mengundurkan diri? Tapi kenapa sayang?" tentu saja Sofie langsung terkejut mendengarnya lalu ikut beranjak menyusul pria itu.

"A-apa? jadi benar Hanna mengundurkan diri kak?" Jovan yang baru masuk pun juga sama terkejut dengan Sofie, bagaimana bisa padahal tadi pagi wanita itu baik-baik saja. Apa mereka bertengkar saat ia sedang pergi?

"Apa kakak melakukan sesuatu padanya? Ingat kak dia yang membantumu membongkar korupsi di perusahaan ini," imbuh pria itu tak terima.

Bagi Jovan selama bekerja di perusahaan ini hanya Hanna yang bekerja bersungguh-sungguh sedangkan yang lain cuma ingin menggoda kakak sepupunya itu saja.

"Apa kamu tak bisa mengetuk pintunya lebih dahulu sebelum masuk?" Jiro langsung menatap tajam pemuda itu.

"A-aku sudah mengetuknya kakak saja yang tidak dengar," sahut pria itu beralasan.

Sebelumnya Jovan yang baru datang tak sengaja mendengar perihal pengunduran diri Hanna dari para karyawan yang sedang bergunjing jadi ia ingin memastikan langsung kepada CEOnya tersebut. Ia benar-benar kecewa jika benar wanita itu mengundurkan diri.

1
Arsyad Algifari.
pasti lamaran Hanna di tolak itu ulah jiro
Fitria Syafei
Waduh ternyata tak bisa kelain hati nih rupa rupanya kau Jiro 😜 Kk yang baik hati kereen 😘😘
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
fans berat Hanna.. jgn lupa nanti kalau tatap muka, minta tanda tangan Hanna🤣🤣🤣
De bungsu
nape luu... gak ada kerjaan bgt nguntitin Hanna terus..kangen bilang, boOooSssss
De bungsu
huhhh
De bungsu
ya begitulah
De bungsu
bener² ini
De bungsu
cari yang lain aja Hann.. gak papa serabutan
De bungsu
tuh kan, kerjaannya si Jiro gila
juhaina R💫💫
jiro.🙄🙄🙄🙄
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hhmmm jangan2 sengaja ini ga ada yg boleh nerima hanna kerja di perusahaan lain
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
klau masih suka dan perhatian bilang ajaa..jngn marah2 terus ga jelas..dan selidiki knapa duluu hanna berbuat spt itu jngn jd ogeb
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hisshh arogan bgt
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
elaahh ngeselin banget sih Jiro main nyalahin Hanna aja 🙄
awas aja nanti kamu nyesel
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
yakin dech ini ulah jiro bkin hanna gak diterima kerja dimna mna beehrap banget kamu jeroan hanna balik lagi keantor kmu jnagn mimpi yaaa

bgtulah jeroan hobi nya ngintilin aja kurang ekrjaan,pasti hbis ini ngehina hanna lgi🥴🥴
Aan
so.... kamu aman Hannah, mgkin itu si Roji atau orang suruhannya utk melindungi kamu.
Aan
Si Roji jadi stalker dadakan
Yayuknb Yayuk
sebenarnya jiro masih cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!