Noah adalah pekerja kantoran biasa, yang bekerja sesuai pekerjaan dan gaji yang ia terima. Namun, dia harus menelan pil pahit saat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan dia harus membayar ganti rugi jika tidak ingin dipenjarakan.
Menggunakan seluruh tabungan miliknya untuk ganti rugi, ia berharap tidak kehilangan pekerjaannya, dan bisa kembali mengumpulkan uang untuk melamar wanita yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Namun, harapan harapannya sirna saat dia tetap menerima surat pemecatan bahkan tidak mendapatkan pesangon.
Di saat karirnya bisa dikatakan hancur, dia harus mengalami kehancuran dalam hubungan saat kekasihnya tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, sambil memberinya undangan pertunangan nya dengan pria pilihan orangtuanya.
Saat Noah putus asa dengan hidupnya dan terpikir untuk bunuh diri, dia mendapatkan kekuatan sistem, yang bisa membuatnya menjadi pria sukses, asalkan dia mau melakukan pekerjaan apapun sesuai misi yang diberikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melakukan Siaran Langsung
Siang ini Noah sudah berada di salah satu restoran terbesar di kota tempat tinggalnya. Datang tepat di jam makan siang, meski sedang akhir pekan, restoran yang berada di pusat kota tetap ramai pengunjung, apalagi restoran ini berada tidak begitu jauh dari sebuah pusat perbelanjaan.
Datang seorang diri, sebelumnya Noah sudah memesan tempat untuk dirinya, dan tentu tempat yang sudah ia pesan tidak bisa dipesan oleh orang lain, sekalipun ada seorang Presiden yang ingin memesannya. Peraturan di restoran sudah sangat jelas, dan ada hukum yang melindungi peraturan itu.
Begitu sampai di ruangan pribadi yang ia pesan, Noah langsung saja memesan makanan terbaik yang pasti harganya paling mahal. Meski hanya seorang diri, ia cukup banyak memesan makanan dan minuman, yang harganya sungguh tidak pernah terbayangkan olehnya.
Hanya untuk makan siang seorang diri ia menghabiskan lebih dari lima puluh juta, padahal di masa lalu paling besar ia hanya mengeluarkan uang dua puluh ribu rupiah untuk makan siang, dan itu sudah membuatnya sangat puas. “Rasanya tidak ada yang marah jika sesekali aku memanjakan diri dengan makanan mewah! Mumpung ada uang, jadi saatnya memanjakan diri!” katanya, dan baru juga ia ingin makan makanan yang sudah tersaji di atas meja, tiba-tiba ia mendengar suara sitem.
[Misi sistem terpicu]
[Tuan harus menyelesaikan pekerjaan melakukan siaran langsung di salah satu platform media sosial. Terserah Tuan memilih media sosial mana untuk melakukan siaran langsung, tapi jika ingin menyelesaikan misi, Tuan harus menarik perhatian minal seratus orang penonton]
[Hadiah misi]
[Uang tunai lima ratus miliar rupiah]
[Status keberuntungan seratus persen]
[Uang elektronik senilai dua puluh triliun rupiah]
Auh...
Noah mencubit lengannya sendiri dan itu ternyata sakit, dan kini ia sangat yakin tidak sedang bermimpi.
Sebelumnya ia merasa sedang bermimpi setelah mendengar apa yang dikatakan sistem, serta membaca sendiri tulisan yang tertera di layar hologram, yang muncul di depan kedua matanya, dan hanya dirinya sendiri yang dapat melihatnya.
Setelah beberapa menit berpikir tentang misi sistem, ia begitu cepat menemukan ide tema siaran langsung saat melihat hidangam mewah dan banyak di hadapannya. Ia sejak lahir dapat menghabiskan porsi makanan dalam jumlah banyak, lalu kenapa ia tidak menggunakan kelebihannya itu untuk tema siaran langsungnya?
Setelah menentukan tema siaran langsungnya, ia lebih dulu mengecek peralatan melakukan siaran langsung, yang mana ternyata pihak restoran menyiapkan peralatan siaran langsung yang bisa di sewa, dikarenakan sesekali ada Food Vlogger yang membuat konten di restoran, bahkan tidak jarang ada pelanggan yang iseng membuat konten di restoran, seperti apa yang akan dilakukan Noah.
Noah sendiri tahu jika restoran tempatnya makan menyewakan alat untuk melakukan siaran langsung, dan tanpa pikir panjang ia langsung saja menyewa peralatan terbaik.
Setelah semua peralatan siap, Noah langsung saja bersiap melakukan siaran langsung, dan ia memilih melakukan siaran langsung di aplikasi YT, yang memang paling mudah dilakukan untuk saat ini, dan lagi di masa lalu ia sudah pernah melakukannya, saat makan bersama ke-empat sahabatnya.
Lamgsung saja ia melakukan siaran langsung. Bermodal wajah fotogenik, penampilan Noah di depan kamera terlihat sangat menarik, dan begitu melakukan siaran langsung tidak sulit baginya menarik perhatian banyak penonton.
Tutur katanya yang sopan serta pembawaan yang ceria, semakin menambah nilai lebih di mata para penonton yang kebanyakan para wanita, dan tanpa ia duga sudah lebih dari dua ribu orang menonton siaran langsungnya dan jumlahnya terus bertambah.
Bahkan pemilik restoran zaat ini sedang menyaksikan siaran langsungnya, dan ia senang dengan cara Noah menyampaikan pujian serta kritikan yang tepat sasaran, tanpa merembet ke hal lain yang tidak berhubungan dengan tema siaran langsungnya.
Setelah seluruh makanannya habis dan hanya menyisakan setengah botol air mineral yang ia pesan, Noah memutuskan mengakhiri siaran langsungnya. Tidak terasa ia sudah melakukan siaran langsung selama hampir tiga puluh menit, dan berhasil menarik perhatian puluhan ribu penonton.
“Aku tidak menyangka bisa menarik begitu banyak penonton, hanya dalam waktu kurang dari setengah jam.” Noah menggelengkan kepala pelan, sulit percaya dengan jumlah penontonnya.
[Selamat Tuan telah berhasil menyelesaikan misi sistem, melakukan siaran langsung dan menarik perhatian lebih dari seratus penonton]
[Mendapatkan hadiah misi]
[Uang tunai lima ratus miliar rupiah]
[Status keberuntungan seratus persen]
[Uang elektronik senilai dua puluh triliun rupiah]
Rasanya Noah ingin melompat tinggi dan berteriak kencang untuk mengungkapkan kebahagiaannya saat ini, tapi ia tentu tidak melakukannya karena bisa saja ada yang menganggapnya sebagai orang gila.
Tambahan uang tunai lima ratus miliar di saldo tabungan, dan sekarang ia memiliki uang elektronik sebanyak dua puluh triliun rupiah. Akan tetapi, ia masih bingung dengan salah satu hadiahnya. “Sistem, apa maksud dari status keberuntungan seratus persen?” tanyanya pada sistem.
[Maksud dari status keberuntungan seratus persen adalah, mulai sekarang Tuan tidak akan pernah merasakan yang namanya kesialan dalam hidup, Tuan hanya akan terus merasakan keberuntungan]
Noah yang beruntung, sangat-sangat beruntung, itulah ia saat ini begitu mendengar penjelasan sistem.
Selesai heboh sendiri dengan hadiah yang ia dapatkan dari sistem, Noah memutuskan pergi meninggalkan restoran. Tujuannya setelah ini adalah pergi ke barbershop terbaik yang pernah ia lihat di media sosial. Datang ke barbershop, tentu tujuannya untuk merubah penampilan gaya rambutnya.
Besok ia akan menghadiri pesta pertunangan Nancy dan kekasihnya, jadi ia ingin merubah penampilannya. Ia ingin terlihat lebih fresh saat menghadiri pesta pertunangan itu, dan salah satu cara yange ia lakukan adalah merubah gaya rambutnya saat ini.
Sebenarnya gaya rambutnya saat ini sudah baik, tapi ia ingin gaya rambut baru, supaya penampilannya lebih baik dibandingkan penampilannya saat ini. Tujuannya merubah gaya rambut murni untuk semakin menyempurnakan penampilannya, bukan karena ia ingin kembali menarik perhatian wanita yang telah membuangnya.
“Tempat ini masih ramai!” gumamnya saat ia berjalan menuju pintu keluar restoran.
Saat berjalan keluar, sebenarnya ia merasakan ada seseorang yang menatapnya cukup intens, tapi ia mengabaikan tatapan orang itu, dan terus saja berjalan keluar menuju tempatnya memarkirkan mobil.
“Pria itu ternyata jauh lebih menarik sast dilihat secara langsung,” kata seseorang yang sebelumnya memperhatikan Noah, sebelum akhirnya ia kembali ke ruang kerjanya.
Sedangkan Noah yang baru saja sampai di tempatnya memarkirkan mobil, ia langsung saja masuk ke dalam mobil, dan begitu mesin mobil menyala ia segera pergi ke tempat tujuan selanjutnya. Jarak restoran dan barbershop tujuannya tidak terlalu jauh, dan setelah berkendara kurang lebih lima belas menit, akhirnya ia sampai di tempat tujuan.
Sampai di barbershop, setelah beberapa saat mengantre, kini tiba gilirannya, dan ia langsung saja memilih model potongan rambut yang paling cocok untuknya.
Rambutnya langsung saja dipotong sesuai dengan keinginannya. Setelah selesai, ia merasa sangat puas dengan hasil akhirnya. Merasa puas dengan hasil potongan rambut yang membuat penampilannya lebih fresh, ia memberi uang lebih saat membayar.
“Entah kenapa sekarang aku justru tidak sabar untuk segera hadir di pesta pertunangan Nancy!” kata Noah yang saat ini sudah berada di perjalanan pulang.
Di sisi lain, wanita yang besok akan semakin dekat dengan jenjang pernikahan, setelah menggelar pertunangan. Saat berada di kamarnya seorang diri setelah baru saja melakukan perawatan untuk menyempurnakan penampilannya, ia melihat foto seorang pria di layar handphonenya.
Di foto itu terlihat pria tampan yang tersenyum tulus, dan ia sangat ingat kapan ia mengambil foto itu. Ia memegang dadanya yang terasa sesak, saat tidak lagi melihat senyuman yang sama dari pria yang sama. Jangankan senyuman, bahkan pria itu tidak lagi memberi tatapan teduh, yang selalu memberinya ketenangan.
Ia merasa telah kehilangan pria yang dulu selalu ada untuknya, selalu ada saat ia bersedih, dan senantiasa bisa membuatnya tersenyum saat harinya buruk. Ia memang telah kehilangannya, sejak menuruti keinginan kedua orangtuanya.
Bahkan ia yang sudah membuangnya, saat keberadaannya sangat dibutuhkan olehnya. Mengingat semua itu, ia merasa dirinya adalah sosok wanita paling kejam, meski ia selalu meyakinkan dirinya jika semua itu bukan semata-mata karena kesalahannya.
“Kalau saja mereka tidak memaksakan pertunangan ini, aku pasti masih hidup bahagian dengannya.” Menyesali semua yang sudah terjadi, tiba-tiba saja ia teringat dengan wanita yang sudah dua kali ia lihat jalan dengan pria yang sampai saat ini masih sangat dicintainya.
“Semoga saja belum ada hubungan serius diantara mereka! Jujur saja aku masih tidak rela melihatnya bahagia dengan wanita lain!” Ia sadar kalau harapannya adalah sebuah kesalahan, tapi ia jujur pada dirinya sendiri jika ia belum rela seutuhnya melepaskan pria itu.
...----------------...
Bersambung.
