Haii.. ini novel pertamaku.. Ku harap kalian semua suka yaa dengan karyaku..
SEASON 1 & 2
Namaku Shahia Ghania Al-mahiyra.
suatu ketika saat aku memasuki kelas 2SMA,aku meminta orang tuaku untuk pindah sekolah ke pesantren..
Dipesantren inilah aku menemukan Takdir ku.. Ya.. Menemukan sosok lelaki yang mencintaiku dan aku cintai..
Dia adalah Muhammad Afnan Al-Fikri
Anak pertama dari pendiri Pondok Pesantren tempat ku menuntut ilmu sekarang ini..
mau tau kisah selanjutnya? yuk dibaca.. selamat membaca yaa.. semoga suka 😊
Monggo yang mau berteman..
@ekarahmasafitriii
DM yaa yang mau di follback.. 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 21
Hari telah berganti..
Santriwan dan santriwati sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar..
"Mas,, bangun udah subuh.. Ayoo cepet mandi jamaah ke masjid" kata Shahia membangunkan suaminya
"Udah subuh ya dek?" tanya gus Afnan
"Iyaa mas ayo buruan.. Apa sha dulu yang mandi? sha juga harus ke masjid dan kumpul sama santri sebelum sekolah" kata Shahia
"Yaudah adek duluan aja mandi" kata gus Afnan
Setelah mandi suara iqomah terdengar dari arah masjid
"Haduh haduh telat dah" kata Shahia panik
"Mas koko udah sha siapin.. Sha duluan yaaa" kata Shahia
Setelah tiba di masjid Shahia melihat ada beberapa santri yang kena hukuman karena telat datang berjamaah dimasjid..
"Ukhty itu ukhty Shahia telat jugaa.. Kenapa gak dihukum juga?" tanya salah satu santri yang dihukum
"Eehhh anuh ukhty.. Eeh ukhty Shahia kan pengurus telat jg gpp karena harus mengurus yang lain.. Ada dispensasi untuk pengurus" jelas Muti selaku bagian pengajaran
"Gak adil lah ukhty" kata santri itu
Maklum santri baru jadi gak tau tentang kepengurusan.. Hehe
"Udah gak papa, hukum aja ana" kata Shahia
"Tapi shaa" kata Muti
"Gak papa.. Udah sekarang kita Shalat dulu.. Telat tuh jamaahnya" kata Shahia
Setelah shalat jamaah, para santri yang telat tadi langsung menghadap Muti untuk menerima hukuman termasuk Shahia
"Sorry shaa ente jd dihukum.. Ane gak enak sebenernya sama ente" kata Muti
"Gak papa.. Itung2 bantu mereka meringankan hukuman mereka.. Cuma nyapuin lapangan mah gak papa" jawab Shahia
Terlihat para santriwan dan santriwati yang melihat kearah mereka.. Shahia mendengar bisikan bisikan dari mulut mereka tentang Shahia selaku pengurus tapi gak disiplin..
Tiba tiba
"Heeuhhh gak salah tuh anak kiyai milih cewe ini jadi istri? ngurus diri sendiri untuk akhirat aja gak bisa, apalagi ngurus suami" kata Hasna
Ya, Hasna saat melihat Shahia dihukum dia senang dan mendekati Shahia untuk mengejek..
Namun itu tak dihiraukan oleh Shahia.. Bagi Shahia gak usah meladeni Hasna karena dia harus cepat cepat selesai dan pulang untuk mempersiapkan keperluan sekolah dan baju untuk suaminya mengajar.
Shahia memasuki rumah dengan wajah yang sedikit terlihat lelah..
"Kamu dihukum sha?" tanya gus Arkan
"Iya gus.. Karena telat ke masjid" jawab Shahia
Gus Arkan hanya ber Oh saja..
"Assalamualaikum mas" salam Shahia
"Wa'alaikumussalam.. Capek yaa bersihin lapangan?" tanya gus Afnan
"Lumayan mas, pagi pagi udah olahraga.. Hehe.. Maaf ya mas Shahia dihukum" kata Shahia sambil menundukkan kepala nya
"Gak papa.. Seharusnya pengurus masih dapet dispensasi apalagi adek istri mas, telat pun juga gak papa" kata gus Afnan
"Ya gak bisa gitu lah mas, aku gak mau jadiin kamu alesan aku gak mau jadiin pernikahan kita sebagai alasan untuk bela diri aku kalau salah.. Bagaimana pun juga aku masih santri disini.. Aku gak mau dibeda2in" kata Shahia
"Ini yang mas suka dari adek.. Yaudah ganti baju gih abis ini sarapan terus sekolah" kata gus Afnan
Jam terus berputar, waktu bel istirahat pun berbunyi..
Sebagian santri ada yang jajan membeli makanan ke kantin ada pula yang ke dapur mengambil jatah makan tadi pagi yang tak sempat Merek makan..
Kantin santriwan dan santriwati terpisah yaa 😁
Santri yang tadi pagi tidak sarapan menuju dapur dan mengambil jatah makan mereka.. Kadang saat ditanya kenapa gak sarapan? kenapa ngambil jatahnya saat istirahat? rata2 dari mereka memberi jawaban hampir sama.. Yaitu "Irit uang saku" heheh 😄
Yaa, tau sendiri lah santri yaa.. Uang jajannya gak seberapa apalagi kalau udah tanggung bulan.. Hehe mau jajan suka mikir2.. Hihi
"Shaa kita mau kedapur ambil nasi.. Mau ikut gak?" tanya Ratna
"Ikutt ayooo" kata Shahia
"Kalian duluan ana sama Evi mau ke warung dulu beli bon cabe sama kerupuk" kata Nida
"Sambel nid jangan lupaaa" teriak Muti
Mereka begitu lahap menyantap makan mereka itu, hanya dengan nasi,tempe orek dan boncabe plus sambel saja sudah buat mereka kenyang..
Bel waktu istirahat telah usai berbunyi..
Seluruh santri masuk ke kelasnya masing2..
Saat dipertengahan jam pelajaran, Shahia mengalami sakit perut yang teramat sakit dan perih.. Keringet dingin telah bercucuran.. Badannya pun bergetar karena menahan sakit..
"Ya Allah padahal tadi gak pedas lohh.. Kenapa jadi begini sih yaa"batin Shahia
Shahia mengacungkan tangan untuk meminta izin ke uks.. Dan diizinkan oleh pengajar..
Nida menemani Shahia untuk pergi ke Uks karena Nida khawatir dengan Shahia..
"Ente gak papa sha?" tanya Nida
"Perut ana sakit banget nid ya Allah" kata Shahia yang telah mengeluarkan air mata
"Jangan nangis shaa.. Haduh gimana yaa" kata Nida
Saat tiba di uks, Nida langsung memberikan minyak kayu putij kepada Shahia dan memberi obat penghilang rasa sakit perut..
"Gak papa ana tinggal sendiri sha? nanti pas pulang ana kesini lagi" kata Nida
"Gak papa nid, ana gak mau nte ketinggalan pelajaran.. Syukron yaa" kata Shahia
Diperjalanan menuju kelas, Nida berpapasan dengan gus Afnan
"Assalamualaikum nid, ko disni?" tanya gus Afnan
"Wa'alaikumussalam.. Ahh untung ketemu gus Afnan.. Gus itu Shahia sakit di uks" kata Nida
"Sakit? sakit apa?" tanya gus Afnan
"Perutnya sakit katanya" jawab Nida
"Yaudah syukron infonya yaa" kata Gus Afnan
Setelah di uks gus Afnan melihat Shahia yang sedang menangis menahan sakit
"Assalamualaikum sayang" salam gus Afnan
"Wa'alaikumussalam mas" jawab Shahia lemas
"Ko bisa adek sakit? istirahat adek makan apa tadi?" tanya gus Afnan
"Afwan mas, tadi Sha makan nasi sama sambel dan boncabe" jawab Shahia
"Ya Allah sayang.. Itu kan pedes banget, masa udah sambel ditambah boncabe juga" kata gus Afnan
"Afwan mas" kata Shahia takut suaminya marah
"Yaudah ayuk sekarang pulang.. Istirahat aja dirumah yaa" kata gus Afnan sambil memapah Shahia
Tok..tok..tok..
"Assalmualaikum" salam Shahia dan gus Afnan
"Wa'alaikumussalam ya Allah mantu umi kenapa nan?" tanya Umi
"Sakit perut mii.. Tadi istirahat makan yang pedes pedes" jawab gus Afnan
"Yaudah bawa ke kamar, umi buatin teh anget dulu" kata Umi
Sesampainya dijamar gus Afnan langsung membaringkan Shahia diranjang
"Istirahat sayang, mas akan disini nemenin adek" kata gus Afnan sambil memegang tangan Shahia
"Mas gak ada jadwal ngajar lagi?" tanya Shahia
"Gak ada sayang" jawab gus Afnan
"Mas Shahia mau dipeluk" pinta Shahia
"Sini mas peluk" kata gus Afnan sambil menaiki ranjang dan duduk disamping Shahia
"Nan.. ini teh untuk mantu umi" kata umi
"Syukron mii" kata Afnan sambil meraih gelas yang umi bawa
"Umi makasih yaa.. Maaf Shahia jadi ngerepotin" kata Shahia
"Gak papa.. Yaudah istirahat nanti umi bikinin bubur yaa" kata umi yang berlalu keluar kamar
Umi keluar menuju asrama santri putri dan melihat ustadzah uca sedang dikamarnya
"Assalamualaikum" salam Umi
"Wa'alaikumussalam ya Allah umi ada apa dateng kesini" tanya ustadzah uca
"Ustadzah bisa tolong umi?" tanya umi
"Insya Allah bisa Umi" kata ustadzah Uca
"Tolong kerumah yaa bantuin Umi masak buat makan siang sekalian buatin bubur untuk Shahia
"Loh emang Shahia eh maksudnya ning Shahia kenapa umi?" tanya Ustadzah uca
"Sakit nak.. Biasanya Shahia yang temenin umi masak cuma karena lagi sakit jadi umi minta tolong kamu temenin yaa bantuin umi?"kata Umi
"Iyaa umi" jawab ustadzah uca
Lalu mereka pergi menuju rumah Abah dan Umi
Bersambung..
apa lagi ttg ziya .
duh .
ga bikin bosan