NovelToon NovelToon
FABL : Rere Dan Ben Si Cowok Berengsek

FABL : Rere Dan Ben Si Cowok Berengsek

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Playboy / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: MegaHerdian

TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...

Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.


.....

Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Konflik berat

"Akhirnya ketemu juga… dicari-cari dari tadi. Gue bilang juga apa kan Ben, dia pasti masih di dalam. Mobilnya aja masih ada di parkiran" kata salah satu dari mereka yang badannya tinggi jangkung yang berwajah Indo-Pakis.

Rere bisa mengenali karena untuk anak laki seumuran dia bulu-bulu halus sudah tumbuh di bawah hidungnya yang mancung di atas rata-rata orang pribumi.

"Iya… Gue pikir dia mungkin nebeng temennya" jawab Ben yang ternyata ada paling depan di antara mereka berempat.

Ben juga tinggi dan wajahnya tak kalah tampannya dengan yang pertama bicara. Alis mata Ben sungguh tebal, hidung mancung dengan kulit yang lumayan putih untuk ukuran laki-laki.

"Eh, sorry… tapi toilet anak laki ada di bawah. Ini toilet anak perempuan" Jawab Rere polos. Dia berusaha ramah terhadap sekelompok pemuda itu.

"Halo Rere… pa kabar?" sahut salah satu mereka. Rere tampak terperanjat, kenapa mereka tahu namanya.

"Siapa ya? Kok gue gak kenal sama kalian semua? Bukan anak sekolah sini kan?" Rere masih berusaha ramah seolah ini adalah percakapan biasa yang pantas antara seorang gadis dengan sekelompok anak laki-laki di koridor toilet perempuan.

"Lo emang cantik banget… ramah lagi. Pantesan Albie naksir banget sama lo. Ya nggak Dave?" timpal si Indo-Pakis sedikit menyeringai.

Rere mulai tidak suka dengan perlakuan mereka. Dan kenapa ada Albie yang terlibat dalam percakapan ini.

"Emang Albie gak salah pilih! Renata aja kalah sama lo Re" jawab Dave yang Rere nilai tidak kalah gantengnya dengan yang lain.

Dan Renata? Siapa yang dia maksud kan..

Dave berperawakan tinggi dan lumayan atletis. Wajah oriental Indo juga menghiasi mukanya. Indo mana? Rere tidak bisa memprediksi.

"Eh, siapa sih kalian? Kok kenal gue sama Albie…" Nada suara Rere sedikit panik karena dia sekarang merasa terpojok.

"Kita-kita dateng kesini cuma mau nyulik elo… Jangan tersinggung ya… tapi kayanya gue mau lebih dari nyulik… tul gak guys?” Jawab Ben santai seolah ini adalah pernyataan yang normal. Dan teman-temannya di belakang pun mengiyakan dengan kompak sambil menunjukkan mimik seperti orang haus dan berseringai.

"Eh jangan becanda dong… jangan sampe gue teriak" ada nada panik disuara Rere.

Dengan reflek Rere merogoh tasnya. Tangannya yang tadi di dalam tas untuk mencari kunci mobil sekarang berubah untuk mencari handphonenya dengan gugup.

Mungkin dia bisa menekan speed dial untuk menelepon siapa saja agar bisa mendengarnya walau dari dalam tas.

Tetapi terlambat. Ben mengetahui gelagatnya dan segera merampas tas Rere dan melemparnya jauh-jauh ke dalam toilet. Sedetik kemudian semua buku-buku, kunci mobil, handphone dan make up Rere berhambur keluar. Ada sesuatu yang terdengar pecah disana. Rere melengos. Apa itu Hpnya. Atau mungkin salah satu alat kosmetiknya.

“Mau telpon siapa say…“ kata Ben sambil memegang tangan Rere dengan mendekatkan seringai dan mukanya tidak lebih dari 2 centimeter dari muka Rere.

Tubuh Rere terpaku, untuk sepersekian detik dia tidak bisa berpikir jernih, dia benar-benar bingung dan.. Culik? Nyulik gue? Di sekolah? Tunggu? tapi kan mereka juga anak sekolah.

Rere mengedipkan matanya berkali-kali aroma mint keluar dari mulut pria bernama Ben itu, jarak wajahnya semakin dekat, mengikis jarak di antara keduanya.

Degup jantung Rere semakin berdentum... Gak! Ini ada yang gak beres? Apa mungkin dia masih bermimpi. Tolong.... siapapun..

Rere tahu, ini saatnya dia lari atau kabur. Cari pertolongan, teriak atau menangis minta belas kasihan.

Tetapi hatinya merasa ini bukan saatnya untuk berkompromi lagi. Dengan sekuat tenaga dia menghentakkan kakinya menginjak kaki Ben yang sangat dekat dengan kakinya.

Ben pun melepas pegangan tangannya dan mengaduh memegang kakinya sendiri.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan. Rere pun langsung berlari menuju pintu toilet menerobos sekelompok pemuda itu. Merekapun berusaha menahan Rere, tetapi entah kenapa Rere bisa mencapai pintu dan menarik daunnya, membuat pintu terbuka dan berlari keluar sekencang mungkin.

Rere berbelok menuju ke tangga untuk turun ke bawah. Dia tidak punya kunci, dia juga tidak punya HP untuk menelepon siapa saja minta tolong. Rere berlari sekencang mungkin, dia tidak berani menengok ke belakang. Dia Cuma berharap ini adalah mimpi buruk. "Bangun Re" Teriaknya dalam hati berharap sesuatu akan terjadi. Tetapi dia tetap menemukan dirinya masih berlari dan terus berlari.

Tiba di gerbang dia mendapati gerbang itu sudah terkunci dari dalam. "Oh tidak!" seru Rere dalam hati. Rere memutar otak. Pak somad! katanya lagi. Mungkin dia bisa ke tempat Pak Somad untuk minta tolong.

Rere pun membalikkan badannya. Dia lihat tak jauh dari tempatnya 4 orang pemuda berseragam putih abu-abu sedang berlari kencang ke arahnya. Sejurus kemudian Rere berlari membelokkan badan menuju ke tempat pak Somad. Pak Somad tinggal di belakang sekolah dan Rere pun tahu jalan memutar menuju ke tempat pak Somad.

Semoga saja pak somad ada, Rere benar-benar mengerahkan seluruh tenaga yang tersisa dalam dirinya, entah kenapa pikiran nya sangat kalut saat ini. Siapa mereka? Dan kenapa dia bisa pingsan.

Rere menghempaskan segala pikiran yang ada di kepalanya, yang harus dia lakukan sekarang cuma satu ,minta pertolongan.

 Dia memberanikan diri menoleh ke belakang. Keempat pemuda itupun masih mengikutinya. Jantung Rere berdegup kencang. Dia tidak boleh lemah. Dia bisa berlari kencang.

Setiba di tempat pak Somad. Rere mendapati pintu rumah sudah terbuka. Dilihatnya ke dalam. Terlihat pak Somad sedang tertidur di tempat duduknya. Secangkir kopi, sebungkus rokok dan sepiring roti donat ada di meja di depan pak Somad terlelap. "Thanks God" seru Rere dalam hati. Dengan keras dia mengetuk pintu membangunkan pak Somad.

"Pak Somad… pak…, bangun pak tolong saya!!" tanpa permisi Rere masuk ke dalam rumah dan mengguncang tubuh pak somad, berharap dia akan bangun dari tidurnya.

 Tetapi pak Somad tak bergeming sedikitpun. "Pak… pak Somad! Bangun pak!! Tolong saya pak… ada orang yang mau menculik saya pak…" sambil mengguncangkan dan membangunkan pak Somad, Rere menunjuk dan menoleh ke luar seolah-olah ingin menunjukkan ada orang jahat yang mau menculiknya.

Tetapi di arah Rere menunjukkan jari telunjuknya, keempat pemuda tersebut sudah berdiri berjajar dengan tenangnya sambil melipat tangan seolah-olah mereka berpose untuk suatu pemotretan. Rere merasa keadaan sudah sangat buruk.

"Bangun Re bangun!" Rere berusaha berteriak di dalam dirinya berharap ini hanyalah mimpi buruk belaka.

"Ngapain say… pak somad nya lagi tidur… jangan dibangunin… kasihan dong… kan udah capek kerja seharian.." lagi-lagi Ben yang berkata. Dengan santai dia masuk ke dalam dan mengeluarkan sesuatu dari kantong bajunya. Seperti obat kapsul berwarna biru muda. Ben membuka kapsul itu dan menuangkan isinya ke dalam cangkir kopi pak Somad. Rere pun mengerti. Pak Somad sedang tak sadarkan diri sekarang.

1
Eci Rahmayati
udah Lo gw aja Thor bukan anak kantoran wkwk
Irma Wati Jelita
sedih ,,thor kpn updibnyakin upny dong thor☺️ luna pergi tp ben ,knp ben tidak mengejar nanti luna menghilang
Irma Wati Jelita: kpn up thor 🤭🙏
MegaHerdian: lagi berantem sama Albie 😂
total 2 replies
Irma Wati Jelita
mksih min durasiny panjang ,ceritany mkin seru ☺️🙏tambahin bab dong ny mi. n maksih semakin kepo 🤭
Irma Wati Jelita: min ceritny ben semakin menarik sekarang rereny yg menhgejar ak suka krakter ben ,,mthor bnyakin dkng up ny ☺️🙏
MegaHerdian: makasih sudah setia membaca dan menunggu eps berikut nya..stay tune dear😍
total 2 replies
Irma Wati Jelita
☺️up 2. dongk ak 🙏🤭
MegaHerdian: sabar ya, sibuk momong anak 😂
total 1 replies
🍁Angel𝐀⃝🥀❣️
yuhuuuuuuu im coming
Segala novel
anj GK selera baca udah bekas mending Klo 1 orang lah ini rame cuma jdi sampah 🥱
MegaHerdian: 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Segala novel: baca juga mempengaruhi mood orang 🤬
total 3 replies
Irma Wati Jelita
ak tidak ingin ad albie kak ,,ak berharap rere sama ben gtu ajh
Irma Wati Jelita: jngn lupa up 2 ata u 3
aku ingin ben itu sifat cool dingin shingga rereny itu ngrjar klou ad albie aknkh alur sosok beny hilang beny dipuncak sdng kn albie ad dirimah re re ☺️🙏
MegaHerdian: Tenang Ben selalu di hati😁
total 2 replies
xia~xiaoling
pada hal pernah bc novel yg mengandung adegan2 vulgar, entah gmn lolos revisi thor...mungkin skrg kebijakan baru dan lbh ketat atw gmn thor?
MegaHerdian: nah bingung juga, aku ada revisi beberapa eps yang tadinya lolos pas di revisi jadi ga lolos makin Bingung jadinya, mungkin sekarang eps nya ga nyambung soalnya banyak yang di tolak di revisi berapa kali juga tetep di tolak padahal udah ga ada unsur dewasa atau kekerasan, cape ah mending lanjut aja
total 1 replies
rarr
sakit hati banget thor huhu dari episod 1 smp episod ini, aku baper bgt di posisi rere sakit bget..
MegaHerdian: setelah ini giliran si Rere yang killer bingung mau Albie apa si Ben😂
total 1 replies
Irma Wati Jelita
ini kpn up nya ya 🙏😌
Yanni Santoso
bennya nongol kk nolongin Rere kasian rere'a
Irma Wati Jelita
emosi aku bacany kk kenapa rere harus digituinbukny sama ben lalu beny mana ? tolong kk up 2 bab dongkak 🙏🤭
Irma Wati Jelita: munkin mengandun bnya plus ,gk suka klou rereny digtuin sama org lain mnding sama beny ajh kk kpn upny kk ak menunggu ☺️🙏
MegaHerdian: sebenarnya aku mau up langsung 3 eps, tapi di tolak tidak lulur review terlalu brutal 😂 nanti mau di revisi dulu
total 2 replies
xia~xiaoling
penyuka karya mu thor..apa pun itu semangat berkarya...
Eci Rahmayati
buat Ben baik dan tanggung jawab aja lah biar Rere juga buka hati ny
MegaHerdian: Besok adalah hari yang di inginkan semua orang...
total 1 replies
xia~xiaoling
waw..aku komentator pertama nih,pelarisss...hehehe....smngt ya thor...d tunggu klnjutannya
MegaHerdian: terima pembaca setia😍
total 1 replies
Eci Rahmayati
makin gila aja c ben
MegaHerdian: sabar Bun besok lebih gila lagi
total 1 replies
Hesty
bis ga thoe pergi kasian
bikin ben menyesal dan semua org yg pernah benci rere menyeaal.... bukanrere aja yg sellu disiksq lama2 emosi juga.. bacanya
MegaHerdian: sabar Bun semua akan indah pada waktunya 😁
total 1 replies
Eci Rahmayati
lanjut Thor
Eci Rahmayati
wow Thor kamu sehari 2 x busetttt dah aku seminggu se x paling
MegaHerdian: aku nikah masih terbilang baru, baru jalan 3 tahun udah beranak 1 masih membara lah 😁
total 1 replies
xia~xiaoling
santai thor..ini yg bc jg emak2 sdh beranak 3 bocil2..wkwkwkkw...
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
MegaHerdian: Aku sama suami paling lama itu dua hari sekali...
Sering elus elus suaminya Bun walaupun banyak cicilan dan pikiran hubungan harus tetap 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!