Maria, berasal dari keluarga miskin di desa. saat ayahnya sedang sakit keras, ia terpaksa mengikuti tawaran dari tetangganya bekerja di kota, namun sayang, ia justru di jual sebagai wanita penghibur. saat hendak melayani tamu pertamanya, ia kabur dan ditemukan oleh Diaz.
Diaz adalah duda 39 tahun yang kaya raya namun ia diceraikan oleh istrinya karna dianggap tak bisa memberikan keturunan. ia masih sangat mencintai sang istri namun juga sakit hati karena ditinggal sebelah pihak.
Maria pikir ia sudah aman karena diselamatkan Diaz namun ternyata Diaz malah menyekap dan memanfaatkan keadaan Maria yang membutuhkan uang dengan mengajaknya kawin kontrak. Maria dipaksa untuk melayani Diaz, sampai Maria mampu memberikan anak untuknya. ia menggunakan Maria untuk membuktikan pada sang mantan istri bahwa ia tidak lah mandul
akankah keinginan Diaz terpenuhi atau perasaan cinta lambat laun tumbuh diantara mereka?
Fllw ig othor bunda, kakak sekalian sebangsa setanah air : unchiha.sanskeh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon unchihah sanskeh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilang
Diaz menginjak pedal gas, hari sudah malam. berulang kali ia menarik nafas mempersiapkan diri untuk meminta maaf pada Maria.
malam ini ia sengaja untuk pulang sendiri tak di antar supir dan Sebastian agar dapat berlatih mengucapkan maaf pada Maria sebelum sampai rumah.
"ehm, bagaimana kondisi kamu? aku minta maaf, ini aku bawakan obat" katanya di depan rear - vision mirror alias spion dalam mobil.
"argghhh tidak bukan begitu" katanya kembali menggosok muka.
"Aku sungguh minta maaf aku benar-benar menyesalinya, aku bawakan obat untuk kamu biar aku obati ya" dia tersenyum kaku di depan spion.
"Sial, baru kali ini aku melihat wajahku jadi menyeramkan" dia kembali menggosok muka saat melihat wajahnya di pantulan kaca spion.
"sudahlah, aku jadi terlihat bodoh. biar nanti aku katakan spontan saja"
dia kemudian menginjak dalam pedal gas sehingga mobil melaju semakin kencang.
Benar saja tak butuh waktu lama, hanya sekitar 20 menit ia sudah memasuki halaman rumah. sekali lagi, ia menghela nafas panjang saat keluar dari mobil.
"hmph, baru kali ini jantungku berdegup gelisah" katanya dalam hati.
"Selamat datang tuan" para pelayan membungkuk hormat saat dia masuk ke dalam rumah.
ia tak menggubris dan langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya dan Maria.
"Aku pulang Maria, maaf tadi pagi aku mencari kamu tapi sepertinya kamu sudah pergi ke rumah sakit, bagaimana kondisi kamu? aku benar-benar minta maaf aku sangat menyesal" katanya saat membuka pintu kamar.
Namun Matanya membulat saat dilihatnya tak ada sosok Maria di dalam kamar, ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi namun tak ada pula Maria.
langkahnya kemudian cepat menuruni tangga ke lantai bawah.
"Di mana Maria? apakah dia belum pulang?" katanya kepada para pelayan di dapur.
"Dari tadi pagi kami bahkan tidak melihat nyonya tuan, begitu juga dengan Amirah" ucap ibu kepala pelayan sambil menunduk.
"Atau dia masih di rumah sakit? dia pasti ketakutan pulang naik bus dan menunggu aku menjemputnya pulang" kata Diaz dalam hati, ia langsung mengambil kunci mobil di meja dan berlari keluar.
sekali lagi, ia menginjak pedal gas dalam agar secepatnya sampai dan tak membuat Maria menunggu terlalu lama.
jalanan mulai sepi, karena hari sudah malam ia sampai di rumah sakit hanya dalam waktu 15 menit.
ceklek
ia membuka pintu ruang rawat Ayah Maria cepat
"Maria aku sudah sampai, ayo pulang"
namun sama, tak ada Maria ataupun Amirah di dalam hanya ada Brama yang masih terbaring di tempat tidur.
ia menghela nafas panjang, wajahnya berubah semakin gelisah. matanya bergerak kanan kiri melihat sekeliling kamar, kemudian dilihatnya tas besar di dekat ranjang.
Diaz meraih tas besar itu, keningnya mengkerut saat melihat barang-barang Brama berada di dalam.
"dia... ingin membawa ayahnya pergi?" katanya kecil.
"tapi kenapa tas ini masih di sini? ayah nya juga. aku harus mencari dia, mungkin belum terlambat untuk meminta maaf" sambungnya.
dia kemudian berdiri dan pergi keluar mencari Maria.
...****************...
"Nyonya Maria memang ke Rumah Sakit tadi pagi tuan, dia mengurus ambulans untuk memindahkan pak Brama namun setelah pergi keluar nyonya tidak terlihat lagi tuan" ucap suster resepsionis saat Diaz datang.
"Kapan terakhir dia terlihat di sini?"
"sekitar pukul 11.00 tadi tuan, setelah mengurus ambulans"
dhuak
Diaz reflek meninju meja resepsionis, membuat para suster terperanjat terkejut.
gerik tubuhnya semakin gelisah, mimik wajahnya cemas, kalut tak karuan. dia kemudian pergi keluar dan menarik ponsel dari poket belakang celana.
"Tian, Siapkan seluruh penjaga Maria hilang dari tadi pagi. susuri seluruh sudut kota aku tak mau tahu, Maria harus di temukan sekarang!!!" pekiknya di ponsel.
"Maaf Maria, aku janji akan menemukan kamu"
buat Maria nya hamil ya Thor biar happy ending
dan kita yang baca pun happy ending juga /Sneer//Sneer/