Istri Kontrak CEO duda
Tentang cinta, bila dapat dijabarkan mungkin ia akan melancarkan jawabannya. seperti apa rasanya hidup dengan penuh cobaan. ibunya pergi meninggalkan ia selamanya, setelah ia lahir.
seperti apa cinta sejati? maka cinta ayahnya lah jawabannya. pria yang dulunya berbadan tambun itu semakin lama semakin kurus. ia kehilangan bobot tubuh drastis. 21 tahun merawat buah cinta nya sendirian tanpa sang kekasih yang membantunya. benar, wanita mana lagi yang pantas ia cintai setelah cinta sejatinya pergi setelah berjuang melahirkan si cantik. tak ada dan tak akan pernah ada.
...****************...
"ini mbak nota atas nama bapak Brama, Pelunasannya bisa melalui cash atau kredit" ucap suster sambil memberikan kertas tagihan kepada Maria.
sudah seminggu ini ayah Maria dirawat di rumah sakit, karena penyakit parunya kembali kambuh. raut wajahnya lesu, sedikit kecewa namun tak terkejut. sebab bukan pertama kalinya ia melihat tagihan berobat sang ayah. sudah banyak barang yang ia jual agar ayahnya dapat segera sembuh. Maria mengotak-atik dompet, berharap masih ada beberapa lembar uang untuk melunasi atau paling tidak sebagai uang muka agar sang ayah dapat terus mendapat pelayanan, sampai benar-benar sembuh.
"berapa tagihannya?" tiba tiba pria bertopi berdiri di samping Maria.
"2 juta pak, sudah termasuk penggunaan tabung oksigen" suster kembali mengulangi dengan ramah.
"kak Adrian?" ucap Maria kaget.
Adrian adalah tetangga Maria yang sudah lama meninggalkan kampung, karena ia bekerja di kota. Adrian menarik dompet dari saku celana belakang. dikeluarkannya beberapa lembar uang ratusan hingga genap berjumlah 2 juta. dan menyerahkan nya kepada suster.
"terima kasih pak, pembayarannya sudah lunas"
"terima kasih kembali sus" jawab Adrian ramah, menundukkan sedikit kepalanya.
...****************...
"Pak Brama sakit apa Mar?" ucap Adrian
mereka duduk di kursi tunggu depan kamar rawat Brama, ayah Maria.
"Kanker Paru kak" jawab Maria, wajahnya berubah lesu.
".. Kebun ayah sudah Maria jual untuk biaya berobat, sekarang Maria kebingungan harus cari uang dimana lagi kak. tapi nanti Maria usahakan untuk kembalikan uang kakak ya" sambungnya.
"sudah jangan pikirkan itu, kalau kamu mau kakak bisa bantu. kebetulan kakak sedang butuh pegawai perempuan di tempat kerja kakak, Maria boleh hubungi kakak kalau mau, gajinya lumayan loh bisa buat berobat pak brama sampai sembuh malah"
"hah serius? tapi Maria tidak punya pendidikan tinggi kak, apa bisa?" jawab Maria polos.
"tenang saja, kakak pasti bantu kamu sampai di Terima"
tapi kalau Maria pergi siapa yang jaga ayah, gumam Maria dalam hati.
"dokter dokter pasien collapse" suster berteriak memanggil dokter dari kamar tempat ayah Maria di rawat.
lamunan Maria terpecah kala mendengar teriakan suster berlari cemas mencari dokter. Maria dan Adrian bangkit dari tempat duduk, wajahnya kembali memucat pasi, matanya membulat dengan sedikit linangan air. ia berlari dengan kaki yang sedikit lemas menuju kamar tempat sang ayah di baringkan.
ayah..
ayah..
teriaknya dalam hati, saat bibirnya sudah tak mampu berucap, air matanya mengalir deras.
"permisi mbak, mohon tunggu di luar. biar dokter menangani pasien" suster menarik tangan Maria menariknya agak pergi meninggalkan ruangan.
suster menutup pintu saat Maria dan Adrian sudah berada di luar, Maria nampak cemas menatap dokter dan para suster yang sigap menangani ayahnya dari bagian kaca di pintu kamar.
ayah...
ayah harus sehat... Maria tidak mau hidup kalau tanpa ayah... ayah lawan, lawan sakitnya ayah. ayah lawan, Maria takut disini sendirian ayah, jadi jangan pergi.
Maria kembali menangis, nafasnya sesak melihat ayahnya collapse, pikirannya kacau, jauh dan semakin jauh. Adrian bangkit dan meraih pundak Maria.
"sabar ya Mar, bapak pasti sehat" ucapnya.
beberapa menit kemudian, ayah Maria tenang. tubuhnya tak lagi bergerak tegang. dokter dan para suster pun beranjak pergi keluar meninggalkan ruangan.
"nona Maria, bisa ikut saya ke ruangan sebentar?" dokter melepas stetoskop yang menggantung di lehernya, wajahnya sedikit lesu membuat Maria berpikir semakin jauh. meski sang ayah sudah terlihat lebih tenang dari tadi, namun tak dapat dipungkiri jelas ada sesuatu yang buruk yang akan disampaikan dokter padanya.
"iya dok" Maria mengangguk mengikuti langkah dokter dari belakang.
...****************...
Maria memasuki ruang dokter Charles, dokter mempersilahkan Maria duduk. wajahnya kini semakin serius dengan dahi yang sedikit mengkerut.
"begini, saya tahu ini mungkin sedikit tidak mengenakkan. namun kondisi pak brama sudah cukup parah, beliau harus segera mendapat pertolongan yang lebih baik di rumah sakit lain. sudah tidak bisa di tunda lagi, karena rumah sakit ini jelas memiliki keterbatasan untuk pengobatan pak brama. saya khawatir, bila terus dibiarkan begini kondisi pak brama akan semakin menurun."
Maria hanya tertunduk, menggigit bibir bawahnya menahan tangis. pengobatan ini jelas akan memakan biaya yang tidak kecil. dari mana lagi ia akan mendapatkan uang untuk pengobatan sang ayah. namun tiba tiba ia teringat tawaran Adrian.
.....Kalau kamu mau kakak bisa bantu. kebetulan kakak sedang butuh pegawai perempuan di tempat kerja kakak, Maria boleh hubungi kakak kalau mau, gajinya lumayan loh bisa buat berobat pak brama sampai sembuh malah
"bisa mengobati biaya ayah sampai sembuh" ucap Maria dengan nada kecil, saat teringat ucapan Adrian.
"bagaimana nona Maria, bisa kita urus secepatnya untuk kesembuhan pak brama?" sambung dokter memecah lamunan Maria
"dokter, Maria setuju ayah dirujuk ke rumah sakit lain, asal ayah bisa segera sehat. mohon bantuannya dok"
"baik, kita segera urus administrasinya" jawab dokter charles.
Maria berdiri dan meninggalkan ruangan dokter charles, ia bergegas menemui Adrian. ia berjalan penuh harap agar apa yang di tawarkan Adrian dapat menjadi angin segar yang nyata untuknya dan sang ayah.
Adrian masih duduk di kursi tunggu depan kamar rawat ayah Maria, Maria semakin mempercepat langkahnya untuk menyetujui tawaran Adrian.
"kak?" ucap Maria tangannya memegang dada sebelah kiri.
"bagaimana Mar? dokter bilang apa?" Adrian langsung bangkit dari duduk saat Maria datang.
"ayah harus di rawat di rumah sakit kota yang lebih baik kak, penyakit ayah sulit di tangani dengan fasilitas disini. karena itu... apakah tawaran kerja tadi masih berlaku kak? Maria benar -benar membutuhkannya." jawab Maria
Adrian tersenyum lebar, mendengar jawaban Maria.
"tentu saja Mar, kakak sangat senang kita bisa saling membantu. pokoknya apapun demi kesembuhan pak brama ya Mar" Adrian menepuk pundak Maria.
"Terima kasih banyak kak, Maria benar-benar tertolong dengan bertemu kakak disini sekarang" ucap Maria bergetar, menahan haru. ia sangat bersyukur saat ia benar-benar membutuhkan, bantuan datang dengan tepat.
"lusa kita berangkat ya, semakin cepat semakin baik, biar pak brama bisa segera di tangani" sambung Adrian semangat.
Maria mengangguk, tanda mengiyakan.
...****************...
Huaaa 😭
halo readers sekalian, banyak sekali yang ingin author sampaikan. akhirnya author kembali lagi author rindu sekali dengan kalian 🥺.
ini karya author lagi, setelah karya sebelumnya. author harap, ada banyak orang yang dapat mengenal Maria dan mendukung kisah Maria 🧡
author juga sangat bersyukur untuk kalian yang mendukung author, semua dukungan dari kalian sangat berarti bagi author. author ucapkan terimakasih dari sanubari author yang terdalam ❤
sedikit cerita tentang Maria, setelah ia pertama kali muncul dalam dunia author, ada banyak sekali perdebatan bathin author untuk merealisasikan kisahnya. namun semakin lama author sendiri jadi tertarik karena sosok Maria begitu hebat bagi author 🥺. tentu saja di dukung dengan tokoh pendukung lainnya yang tak kalah keren.
huhu memang hati itu mudah sekali di bolak balikkan ya kak ˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚
nanti author sambung lagi ya, kalian semua jangan lupa jaga kesehatan. selamat tahun baru. boleh mengeluh, tapi ingat untuk selalu bersyukur ya kak. author sayang kalian semua (*´˘`*)♡
...****************...
📌 jangan lupa mampir di lapak adiknya Diaz hayuu zeyeng ⬇️⬇️⬇️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mamah Nisa
baru mampir kak....
2024-08-23
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
hadir.
2024-08-17
1
lili
baru mampir
2024-01-18
1