NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#5 Pendadaran di Pajang.

Setiap peserta pendadaran calon prajurit Pajang pun tengah mempersiapkan diri bagi mereka yg telah lulus pada tahapan pertama ujian ketangkasan.

Dan kali ini tentu saja ujian nya jauh lebih berat lagi di sebabkan berhubungan dengan kemampuan bertahan hidup di dalam hutan belantara dengan dapat menaklukan seekor binatang buas , entah itu macan , srigala atau pun banteng liar yg masih cùkuo banyak di dalam hutan perburuan tersebut.

Bahkan menurut sebahagian kisah ada yg menyeburkan seorang Ki Ageng Sela yg merupakan kakek dari Ki Gede Pemanahan , seorang bekas pemimpin wìra tamtama Pajang yg sudah berpindah ke alas Mentaok itu, gagal dalam ujian tersebut saat akan menjadi seorang prajurit di Demak.

Padahal Ki Ageng Sela telah berhasil membunuh seekor banteng liar dengan pukulan tangan nya hingga darah muncrat dari kepala banteng tersebut membuat Ki Ageng Sela pun harus memalingkan wajah nya.

Dengan ia memalingkan wajah nya, para perwira demak pada waktu itu yg menjadi pelaksana pendadaran menganggap nya takut dengan darah hingga di nyatakan tidak lulus.

Oleh sebab itu , setiap peserta calon pendadaran memang harus mempersiapkan diri , lahir dan bathin agar dapat lolos dari tahap ini.

Demikian pula dengan Danurwedha.

Remaja yg berambut gimbal yg merupakan putra dari bekas seorang perwira Jipang yg bernama Rangga Wanara ini telah mempersiapkan diri.

Ia kembali mengingat semua pelajaran serta nasehat guru nya Kakek Tohsara agar dapat lulus dari tahapan yg cukup berbahaya itu.

Ia dengan semua calon prajurit yg berasal dari kademangan Prambanan pun berkumpul.

Mereka mengucap janji se-iya se-kata dalam tahapan kali ini.

" Karena jumlah kita hanya tinggal separo, maka kita memang harus saling bahu membahu dan bantu membantu agar dapat lolos dari tahap ini " kata Adya Bayu yg merupakan keponakan Ki Jagabaya ini.

Sambil sesekali pemuda itu melirik ke arah Danurwedha yg sering kali menunduk kan wajahnya.

" Bukan begitu adi Danur ?!" tanya Adya Bayu kepada Danurwedha.

Sebab ia tahu kemampuan dari remaja ini , yg telah sanggup membunuh seekor macan besar saat macan itu menyerang kademangan beberapa waktu yg lalu.

" Iya Kakang Bayu, kita memang harus saling tolong agar dapat lolos dari tahapan ini " sahut Danurwedha.

Ia menatap ke arah semua yg ada di dalam bangsal itu, karena mereka memang masih satu di dalam nya.

Padahal enam orang teman nya telah gugur pada tahapan ketangkasan yg telah mereka lalui itu, kini mereka hanya berlima saja.

Sehingga mereka pun mengadakan pembicaraan yg sangat serius agar dapat lolos dari tahapan yg paling mendebarkan ini.

" Apakah yg kita lakukan ini tidak menyalahi paugeran kakang Bayu ?" tanya salah seorang yg hadir.

" Hehmm,..memang ini akan menyalahi paugeran, akan tetapi keselamatan dan tujuan kita di atas segala nya , itu arti nya kita tidak hanya akan mengandalkan kekuatan saja tetapi pikiran serta bantuan yg lain pun kita butuhkan , jadi dalam usaha kita kali ini , teman akan membantu kita bila diri kita benar-benar terancam dan dalam kesulitan yg besar, jika keadaan dalam keadaan baik-baik saja , maka pertolongan itu tidak usah di lakukan, misalkan adi Danur ini, tentu kita tidak akan perlu membantunya bila kelak ia harus berhadapan dengan seekor macan " terang Adya Bayu.

Memang di dalam tahapan ini setiap peserta akan menunjukkan kemampuan nya seorang diri tanpa ada orang yg membantu nya sehingga aturan tersebut memang telah berlaku sejak pertama kali Pajang menjadi pusat kekuasaan menggantikan kedudukan Demak yg telah runtuh itu.

Dan setelah tiga hari para peserta pendadaran beristrahat , tahapan kedua pun di lanjutkan dengan jumlah peserta nya yg hampir berkurang separo nya .

Para peserta ini di bawa ke hutan terdekat yg memang di peruntuk kan untuk berburu bagi pihak keluarga kerajaan.

Tetapi meski dengan demikian , di dalam hutan itu masih banyak terdapat binatang buas nya.

Di dalam tahap ini, peserta di bagi menjadi tiga kelompok besar.

Dan dari tiga kelompok ini pun ternyata calon prajurit yg berasal dari kademangan Prambanan pun terbagi tiga pula.

Danurwedha lah yg menjadi satu-satu nya yg berada di dalam kelompok ketiga, ia terpisah dengan empat orang teman nya itu yg berasal dari Prambanan.

Hati nya menjadi sangat sedih sekali sebab tidak ada teman di dalam kelompok nya.

Ah biar lah !, mudah-mudahan mereka pun dapat lolos , kata nya dalam hati.

Meski pun ia menjadi satu-satu nya utusan dari Prambanan di kelompok ketiga ini, tetapi hati nya pun menjadi kuat.

Masih di bawah kepimpinan dari Rangga Wibisana, kelompok ketiga ini pun berangkat ke hutan perburuan dan membuat perkemahan di sebelah timur dari hutan tersebut.

Rangga Wibisana sudah mewanti-wanti kepada seluruh peserta pendadaran agar memberikan isyarat bila diri nya memang dalam keadaan terancam keselamatan nya.

" Dan ingat !, kalian tidak boleh curang pada tahap ini, sebab kami telah mengirim kan orang-orang yg akan mengawasi dan memantau kalian , sehingga setiap kalian harus berusaha seorang diri tanpa mendapatkan bantuan atau pun pertolongan orang lain, camkan itu !" terang Rangga Wibisana memberikan penjelasan.

Dan pada malam yg telah di tentukan , maka beberapa orang calon prajurit Pajang yg mengikuti pendadaran kali ini pun langsung bergerak ke dalam hutan, mereka masuk lebih dalam lagi agar dapat menangkap atau pun membunuh binatang buas yg memang telah di tetapkan sebagai sasaran kali ini dengan alat yg cukup sederhana.

Danurwedha mendapatkan kesempatan pertama kali ini.

Ia dengan di persenjatai sebuah tombak yg berlandean pendek pun masuk ke dalam hutan itu.

Tujuan nya adalah harus dapat menangkap seekor macan atau pun singa, yg memang berada paling tinggi nilai nya pada tahap ini.

Jantung nya berdegup sangat kencang ketika ia telah masuk ke dalam hutan tersebut.

Meski nama nya adalah hutan perburuan, tetapi tetap saja pada bagian dalam nya terlihat cukup rapat dan menyeramkan.

Beruntung memang ia sudah terbiasa melakukan nya saat masih berada di Prambanan , bahkan saat menemui guru nya pun yg tempat tinggàl nya berada di dalam hutan.

Perlahan namun pasti langkah kaki Danurwedha berjalan dengan cukup pelan.

Telinga nya berusaha menangkap setiap gerakan yg ada di sekitar nya ini.

Hehh, hanya seekor anak menjangan, berkata ia saat menoleh ke arah sebelah samping nya.

Ia terus saja masuk dengan di tangan nya tergenggam sebuah tombak pendek yg menjadi senjata yg telah di persiapkan.

Hingga hampir wayah sepi uwong , Danurwedha belum menemukan apa yg menjadi tujuan nya.

Saat ketika telinga nya yg sangat tajam mendengar ada sebuah gerakan langkah kaki yg terasa sangat keras menginjak tanah, bocah remaja ini pun mendongak kan kepala nya.

Hei, tidak hanya seekor , tampak nya terdiri dari beberapa ekor, akan tetapi apa ?

Danurwedha bertanya di dalam hati nya setelah mendengar derap langkah kaki yg sangat keras menginjak bumi ini.

Saking penasaran nya , ia pun melompat ke sebuah dahan pohon yg cukup besar.

Hufhhh !

Dengan ilmu peringan tubuh nya , Danurwedha pun berhasil hinggap di atas dahan yg besar itu.

Hatinya pun terperangah saat melihat sekawanan gajah tengah berjalan melewati tidak jauh dari tempat nya berada ini.

Apakah aku harus melakukan nya , atau kah hanya menunggu nya saja biar lewat, bertanya di dalam hati nya saat melihat kawanan gajah itu melintas.

Cukup lama juga ia termenung, antara melakukan atau hanya membiarkan nya lewat, memang jumlah kawanan gajah yg lewat ini tidak lebih dari lima ekor saja dengan seekor betina yg cukup besar yg menjadi pemimpin rombongan nya.

Setelah cukup lama berpikir, ia pun membiarkan saja kawanan gajah itu lewat dengan suara kaki nya yg seperti hendak mem-palu bumi.

Setelah kawanan gajah itu lewat, pendengaran dari Danurwedha dapat menangkap ada desir halus yg mengikuti kawanan itu dari arah belakang nya.

Tampak nya dua ekor !, ujar Danurwedha di dalam hati nya.

Ia semakin penasaran dengan langkah halus itu, sebab meskipun kedengaran nya sudah sangat dekst dari tempat nya berada ini , ia belum melihat ujud nya.

Binatang apakah itu, mengapa langkah nya seolah dapat menyerap bunyi sehingga sangat sulit di tentukan keberadaan nya, kata nya lagi di dalamhati.

Danurwedha mempersiapkan senjata nya sebab ia sudah meyakini tentu binatang itu adalah si raja rimba yaitu sang macan.

Hehh !

Tetapi ternyata ia salah menebak nya, begitu sosok itu muncul tidak jauh dari tempat nya berada ini ia melihat binatang itu.

1
angin kelana
lanjjjut hidup...
angin kelana
semangaaat jng berputus asa,
angin kelana
awal yg mudah di pahami,lanjuuuutt..
Amit
lanjutkan Thor
Cilel Cilel
lanjut thor
Windy Veriyanti
Danurwedha pasti lolos lah menghadapi binantang buas
Amit
lnjukn Thor mulai seru
Amit
lanjutkn thor
Amit
lnjutkn thor
Cilel Cilel
lanju thor
Camad Pener
kalo hanya hewan buas danurweda udah di coba dengan melawan dan mengalahkan harimau besar waktu hewan masuk desanya
Zahira Zahira ahda safarina
seru,...!
Cilel Cilel
luar biasa
Cilel Cilel
lanjut
Agus Leo
Lanjutt...
Agus Leo
Lanjut......
Agus Leo
Lanjut mantap saya suka banget baca novel seperti ini😄👍👍
Camad Pener
tp kayaknya Wahyu keprabon akan pergi dari pajang menuju alas mentaok atau mataram
Aang Aang anwari
perjalanan yg sulit buat danurwedha
dan pada akhirnya jadi prajurit mataram
Rafly Rafly
akankah kelak bapak dan anak akan saling berhadapan sebagai lawan di Medan perang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!