Sebuah pedang hitam yang di temukan anak laki-laki bernama Riyo, Dimana jiwanya baru saja terlempar ke Dunia sihir yang sangat asing. Riyo pun mengambil nya dan menjadi tuan dari sebuah pedang terkutuk. Dimana itu akan membawanya menjadi Raja pedang di Dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batu Zeus/Eps28
CETAANG..
Riyu yang ketahuan namanya, membalas dengan kasar sampai pedang milik sosok dukun ini terlempar ke atas. Sosok dukun itu juga terkejut saat merasakan kekuatan pedang yang begitu kuat.
CLAPP..
pedang milik sosok dukun itu menancap di tanah, Dan Riyu menodongkan pedang hitam nya ke arah sosok dukun itu.
"Apa mau mu? Kalau duit aku tak punya. " Ucap Riyu sambil menodongkan pedang saiga ke arah sosok dukun itu.
Dia sedikit terkejut saat melihat Riyu sama sekali tak mengenalinya, Namun dari wajah dan postur tubuh itu Riyu. Namun Riyu ini seperti bukan Riyu di dalamnya.
"Pedang saiga? Dari mana kau? Sepertinya kejadian merubah takdir mu. " Gumam sosok dukun itu di dalam hati sambil memperhatikan pedang saiga di tangan Riyu.
Sosok dukun itu mengambil pedang nya kembali, lalu menyuruh agar Riyu menurunkan pedang saiga milik nya. Gak enak di liat orang.
"Sepertinya anda telah bertambah kuat setelah kejadian itu.. Mari ikuti saya Pangeran. " Tak ingin bertarung dengan Riyu ini, Sosok Dukun ini pun mengajak Riyu untuk masuk ke akademi.
"O.. oke! Nama paman siapa? "
Riyu menyimpan pedang saiga dulu, lalu mengikuti orang yang penampilan nya seperti ustadz berkedok dukun. Walaupun Riyu juga bingung bagaimana sosok itu bisa mengenalinya dan jati diri nya. Tak lupa juga Riyu menanyakan namanya.
Riyu penasaran dengan sosok ini, maksudnya Riyu yang baru ini. Dia seperti sangat familiar dengan sosok seperti Dukun ini, namun ingatan pemilik tubuh sebelumnya terlalu buram untuk di ingat.
"Namaku Zen. Kau bisa memanggilku begitu. " Jawab sosok itu memperkenalkan jika namanya adalah Zen. dia juga tak mengatakan apa kerjaan dia di sini, Dan Riyu masih menganggap nya OB di Akademi sihir ini.
Di saat berjalan, Sosok dukun itu, yang ternyata memiliki nama Zen. tersenyum melihat Riyu yang sepertinya bertambah kuat sejak terakhir dia bertemu. Dia kagum Riyu bisa menjadi tuan dari Pedang saiga yang melegenda itu.
"Ini sangat menarik. " Gumam Zen sambil tersenyum.
Riyu di ajak berkeliling Akademi oleh Zen, Satu persatu Zen menjelaskan ruangan demi ruangan yang ada di akademi sihir Zel ini. Mulai dari ruangan penting sampai ruangan tak penting sama sekali.
Sesampainya di sebuah ruangan besar, Riyu terperangah saat melihat isi dalam nya yang hanya ada sebuah batu. Entah apa fungsi ruangan sebesar ini kalau isinya hanya sebuah batu.
"Buang-buang anggaran aja. mereka buat ruangan seluas ini hanya untuk memajang batu? koruptor di sini lebih buruk dari di jakarta. " Gumam Riyu dengan suara lirih, namun bisa di dengar oleh Zen.
Zen tersenyum lucu melihat Riyu yang dulu dia kenal sebagai pemalu, kini berubah menjadi sosok yang sepertinya ceroboh dan suka berteriak.
"Itu adalah batu zeus. Kau bisa menempelkan tangan mu dan memilih kelas yang akan menjadi tempat mu belajar. " Ucap Zen menjelaskan pada Riyu jika batu itu bukanlah batu biasa.
Batu zeus kata Zen itu adalah sebuah batu yang di gunakan untuk memeriksa kekuatan sihir seseorang. Dan batu itu di gunakan mengukur tingkat sihir seseorang, di bagi menjadi 4 tingkatan yaitu sihir rendah, menengah, tinggi, dan super tinggi.
Zen sengaja mengajak Riyu ke tempat ini untuk melihat seberapa besar kemampuan nya yang sekarang, mengingat Riyu yang terakhir Riyu menginjakan kaki di sini tingkat sihirnya Nol. Artinya tak memiliki sihir.
Sedangkan Riyu sedang ketawa ketawa bersama pedang saiga membahas tentang batu itu, Keduanya hampir tertawa saat Riyu mengatakan jika batu yang ada di depannya mirip seperti batu akik punya dukun.
[ PEDANG SAIGA : Semirip itu bos? Berarti batu ini mahal kalo di jual di Bumi. Kita curi aja nanti malam. ] Cletus Pedang saiga yang membuat Riyu hampir tertawa lepas di belakang Zen, Bahkan dia tak tahu jika namanya sudah di panggil beberapa kali.
"Riyu! " Sampai Zen memanggil Riyu dengan sangat keras, Riyu pun kaget dan menghentikan tawa nya. Lalu maju ke depan untuk menyetuh batu Zeus sesuai dengan perintah Zen.
CLIIINGG..
Riyu menempelkan tangannya di batu, Cahaya hijau mulai bersinar terang tanda jika kekuatan sihir Riyu sedang di ukur. Karena Riyu memiliki kekuatan sihir rahasia, Pedang saiga mengatur Kekuatan sihir nya agar tak membuat kegemparan.
Takut jika si batu Zeus mampu mendeteksi kekuatan besar Potensional lain yang di berikan Arion dulu pada Riyu, Jadi Pedang saiga tak mau memperlihatkan kekuatan sihir Riyu yang sebenarnya sangat kuat.
Untuk saat ini Riyu hanya bisa mengeluarkan 10% Kekuatan dari dirinya dan kekuatan elemental beberapa saja, Dari keseluruhan. Bahkan teknik andalan dari pedang saiga belum di keluarkan sama sekali.
[BATU ZEUS : KELAS RENDAH ]
Hasil pun akhirnya keluar, Riyu mendapatkan rangking rendah sebagai pemilik energi sihir tingkat rendah. Berbeda dengan Elena yang berada di tingkat tinggi hampir super tinggi.
Riyu jingkrak-jingkrak kesenangan dia mendapatkan kelas rendah, Sebab menurutnya jika kelasnya rendah maka dia tak perlu susah susah belajar dengan giat. Ibarat itu seperti di sekolah nya di bumi dulu, bukan kelas favorit bahkan guru pun enggan kesana.
Berbeda pandangan dengan Zen, Zen terkejut saat Riyu mendapatkan kelas rendah. Padahal awal tadi dia sudah menunjukkan jika tingkat sihirnya sangat tinggi bahkan tingkat lanjut, tapi kenapa hasilnya justru sangat rendah.
Ini malah lebih rendah dari kekuatan sihir Riyu sebelum memiliki pedang saiga, Namun Zen tak punya pilihan. Dia harus bijak menyikapinya, sebab mendapatkan benda bagus belum tentu bisa menggunakan nya. sama dengan punya mobil tapi tak bisa mengemudi.
"Baiklah. sekarang ikut aku ke kelasmu. " Tak ingin berpikir berlebih-lebihan, Zen pun akhirnya mengajak Riyu untuk menuju ke kelasnya.
Riyu tersenyum dan patuh mengikuti Zen, dengan hati gembira. Riyu sekarang tak perlu lagi memikirkan tugas tugas yang akan membuat otaknya meledak karena sekarang, dia berada di kelas rendah.
Akademi sihir Zel begitu luas, Riyu sampai capek mengikuti Zen di belakang. apalagi sepanjang mata memandang tak ada keributan atau ruangan kelas yang ramai, semuanya terlihat patuh dan nurut sama guru mereka.
"Sekolah kok tenang banget. Gak ada kerjaan dong guru BK? Makan gaji buta mereka di kantor. " Gumam Riyu saat melihat lihat ruangan kelas yang hening tanpa keributan. Dan menyalahkan guru BK yang tak ada kerjaan karena tak ada keributan.
"Riyu.. Ini kelasmu. " perjalanan Riyu pun selesai di sebuah pintu besar di lorong ujung sebelah kiri, Dan ini adalah Ruangan kelas untuk Riyu.
Dengan sedikit sihir, Zen membuka pintu kelas dan masuk kedalam sambil membawa Riyu masuk. Seluruh murid yang ada di dalam langsung berdiri, Guru yang sedang mengajar juga berdiri dan mereka langsung memberikan penghormatan.
"Selamat pagi kepala sekolah Zen!! " Ucap mereka semua dengan lantang dan patuh.
Namun Riyu yang mendengar jika sosok ini adalah kepala sekolah, mulutnya langsung jatuh. Riyu sampai mengorek ngorek kuping nya siapa tahu kesumpal serangga, Dan ternyata sosok ini benar-benar kepala sekolah Akademi sihir Zel.
"Jadi dia kepala sekolah nya! Ku kira tukang sapu tadi.. "
"Apa!? " Zen terkejut saat Riyu mengira jika dirinya adalah tukang sapu dari tadi.
...[#TO BE CONTINUE #]...
