Menikah karena perjodohan membuat Arash begitu emosi, tanpa tahu siapa wanita yang sudah di pilihkan oleh orang tuanya, Tanpa melihat wajahnya ... Arash menikahinya namun ... Di malam pertamanya ia juga menikahi wanita lain demi mengusir istri pertama, Saat tahu siapa wanita di balik Niqab , penyesalan Arash rasakan, namun ... sudah tak bisa di perbaiki karena luka yang sudah ia torehkan, Ya... Wanita berniqab itu adalah wanita yang ia cari dan wanita yang ia cintai selama ini. Bagaimana kisahnya...
"Pergilah kau bersama nya, anggaplah diri ku yang tak pernah ada, jangan pernah kau. lukai hatinya, cukup aku saja"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Fafa dan Bibinya sudah setuju untuk ikut Mamanya Hans, Ia juga ingin memiliki pengalaman hidup.
''Tante sangat bahagia, akhirnya Fafa mau ikut dengan tante, Tante tidak akan kesepian lagi, '' ucap Mamanya Hans seraya memeluk Fafa yang duduk di samping nya.
''Neng, Kamu lagi ngelamunin apa, ?'' tanya Mamanya Hans pada Bibinya Fafa
''Tidak ada, kak. Hanya saja... aku merasa banyak hal yang berubah saat ini, aku yang tidak memiliki anak, merasa sangat beruntung karena masih ada Fafa, mungkin jika aku tidak ada Fafa, aku bisa stress didunia ini, '' ucap Bibinya Fafa.
''Kau benar, Aku dan Papanya Hans sudah merasakn itu, Saat Hans hilang, hidup kami serasa hampa, beruntung nya anak kami di rawat oleh kalian, kalian adalah keluarga kami sekarang, '' ucap Mamanya Hans.
...----------------...
Tanpa di sadari mereka semua sudah sampai di kota, Papanya Hans membawa mereka ke Mall, membawa mereka belanja dan makan bersma.
Melihat istrinya bahagia itu adalah kebahagiaan terbesar bagi Papanya Hans.
''Fafa, bekilah apa yang kau inginkan, Nak. jangan sungkan... anggap Om ini papamu, '' ucap tuan Tanu pada Fafa
''Tidak, Om. Tante bilang, disana sudah ada banyak baju untuk Fafa, '' ucap Fafa sopan.
''Tidak apa, Jika ada yang aku suka belilah, anggpalah sebagai hadiah dari Om, ambillah, Nak" ucao Papanya Hans yang mana dengan terpaksa Fafa mengambil sebuah gamis lengkap dengan Niqab jya, membuat Panjang Hans tersenyum.
'Hans, Kesempatanmu, Nak. untuk mengambil hati pujaan mu, Papa hanya bisa berharap dan mendoakan mu yang terbaik,' bathin Papanya Hans yang memang tahu akan perasaan anak semata wayang nya.
Senyum Mamanya Hans juga terlihat mengembang kala melihat Fafa mengambil sebuah Gamis.
...----------------...
Wajtu berjalan dengan begitu cepat, bahkan Fafa saat ini sudah mengganti nomor nya, hanha beberapa orang saja yang Fafa beri nomornya.
Yaitu, Hans, Tante, bibinya, dan Omnya, selaian itu sudah tidak ada nomor yang lainnya.
''Halo, Hans. Bagaimana kasusnya, apakah masih lama, nak?'' tanya sang suami.
''Masih berlanjut, Pa. Kemungkinan akan lebih lama lagi, karena sang penuntut anagat licik, Pa, .' ucap Hans.
''Semangat, Nak. ingat... selalu ada di jalan yang benar, jangan maau di tukar dengan uang yang tak seberapa, ingatlah keburu adalah hal yang paling tidak tepat. '' ucap Papanya Hans
''Tentu, Pa. Kalau begitu... Hans titip Fafa, Pa. Buatlah dia betah di rumah Papa. '' ucap lagi Hans
''Kau jangan cemas itu, kau jaga kesehatan disana, ingat selalu pesan papa, jangan mudah percaya dan menerima apapun dari orang yang tidak kau kenal, '' ucap Papanya Hans
''Hans bukan anak kecil, Pa. Hans tahu kok... mana yang tulus dan mana yang modus, '' ucao Hans yang terdengar tertawa.
''Terimakasih, pa. Karena sudah menjadi Papa yang baik dan sahabat yang baik untuk Hans, '' ucap Hans pada Papanya
''Terimakasih juga, Nak. karena kau menjadi kebanggaan Papa dan mama, Kami mencintaimu, Hans, '' ucap tuan Tanu, dan itu menjadi penutup pembicaraan mereka.
Setelah ketiga wanita itu puas jalan-jalan, Mereka pun kembali pada Tanu yang menunggu mereka. Terlihat banyak sekali paper bag di tangan sang istri, sedangkan ditangan Fafa dan bibinya hanya ada satu paper bag.
...----------------...
''Apa! orang nya sudah pindah, pindah kemana, Pak?" tanya Arav pada pembantu nya.
sampe ara menikah dengan hans