Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.
Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.
Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.
Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS.21. Kebenaran.
Sierra bingung dengan apa yang terjadi disana, ia yang memesan sebuah kamar menggunakan kartu identitasnya, tetapi ini..
' Baiklah, terimakasih Tuhan, kau melindungiku.' Batin Sierra.
" Jelaskan apa ini Hailey, kamu bilang Sierra yang menjebak kalian, lalu apa ini.? Kamu memesan kamar hotel bersama Alden? Apa kamu lupa Alden adalah kekasih Carine.?" Ucap Daniel.
" Ti.. tidak ayah, aku sungguh tidak melakukanya." Ucap Hailey membela diri.
" Rekaman cctv juga tidak menunjukan keberadaan nona Sierra disana. Nona Sierra hanya tertangkap berada di sebuah bar dengan nona Carine." Ucap Tobiaz.
" Bukankah kamu berkata kamu bersama kekasihmu? Kenapa kamu tidak terekam bersamanya.?" Ucap Daniel.
" Apakah anda memerlukan rekaman diriku bersama Sierra.?? Mengapa anda tidak langsung bertanya saja kepadaku tuan Daniel." Ucap Arthur yang tiba tiba masuk.
Arthur dengan cepat menyelesaikan pertemuan nya, dan ia langsung bergegas menyusul Sierra ke kantor polisi. Ia begitu marah ketika melihat sudut bibir Sierra terluka dan ada noda darah di sana.
" Kamu baik baik saja? Siapa ysng melakukan ini kepadamu.?" Ucap Arthur dengan nada suara khawatir, sembari membelai bibir Sierra.
' Arthur.. Apakah dia yang memalsuhkan semua buktinya? Dia bagai malaikat penolongku.' Batin Sierra.
Sierra langsung memeluk Arthur, dan Arthur mengusap kepala Sierra dengan sayang. Sementara Tobiaz, ia begitu terkejut karena ada gadis yang berani memeluk Arthur, lebih tepatnya Arthur tidak menghindar atau mendorong Sierra.
' Woah, keajaiban dunia.' Batin Tobiaz.
" Kapten , bisa jelaskan apa yang sudah terjadi?? Sierra ada bersama dengan diriku malam itu, lalu kenapa kalian masih mempersulitnya.?" Ucap Arthur dengan suara dingin.
" Kami hanya sedang menggali bukti tuan Arthur, kami juga sedang menunggu satu lagi orang yang memesan kamar di hotel itu." Ucap Tobiaz.
" Semua akan baik baik saja." Ucap Arthur menatap mata Sierra.
Siapapun yang melihat itu juga pasti tahu, betapa Arthur mencintai Sierra. Tatapan nya penuh kasih sayang, nada suaranya saat berbicara dengan Sierra, penuh cinta.
" Terimakasih.." Bisik Sierra.
" Kamu punya aku, kamu tidak sendirian." Ucap Arthur pelan sembari mengusap rambut Sierra. Dan Sierra banya mengangguk patuh.
' Sungguh, aku tidak menyangka bahwa tuan Arthur begitu mencintai Sierra. Bertahun tahun aku mencoba menarik perhatiannya, tidak hanya di tolak, aku bahkan pernah di katai menjijikan oleh tuan Arthur. Atas dasar apa Sierra lebih unggul dariku.?' Batin Hailey kesal.
Dan tak lama, Dante pun muncul. Dante terkejut karena untuk kedua kalinya ia bertemu dengan Arthur di kantor polisi. Itu sudah membuktikan bahwa Arthur dan Sierra memiliki hubungan, dan Dante pun semakin menciutkan nyalinya.
' Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku jika malam itu aku sungguh menodai Sierra. Kemungkinan aku sudah mati.' Batin Dante.
" Selamat Sore, saya Dante." Ucap Dante.
" Tuan Dante, bisakah anda jujur dan bekerja sama dengan kami?" Ucap Tobiaz.
' Lebih baik aku jujur, dari pada aku menyinggung tuan Arthur, bagaimanapun perusahaan ayahku masihlah membutuhkan suntikan dana dari perusahaan tuan Arthur. ' Batin Dante.
" Baik, saya akan bekerjasama." Ucap Dante.
Hailey semakin ketakutan, ia begitu cemas memikirkan apa yang akan Dante lakukan. Berulang kali Hailey mencoba mengkode Dante, tetapi Dante seakan tidak melihatnya.
' Dante sialan, dia sengaja berpura pura tidak melihatku.' Batin Hailey.
" Tuan Dante, di dalam buku tamu hotel Galaxy ada nama anda, nona Hailey dan tuan Alden pada malam yang sama. Bisakah anda jelaskan mengapa kalian bertiga berada disana.?" Ucap Tobiaz.
" Kami berempat." Ucap Dante.
" Berempat? Bisa anda jelaskan makdudnya.?" Ucap Tobiaz bingung.
" Saya, Alden, Hailey dan Carine.Kami berempat bekerjasama untuk mencelakai Sierra malam itu." Ucap Dante.
DUARR..!!
Daniel langsung menatap tajam Hailey.
" Apa maksudmu.?" Ucap Daniel.
" Tuan Arthur, saya mohon agar anda tidak menarik dana anda dari perusahaan saya, saya akan jujurkan semuanya." Ucap Dante.
" Aku tidak memaksanya berkata jujur, juga tidak mengancamnya." Ucap Arthur.
" Iya, aku tidak di ancam, aku akan berkata jujur. Malam itu seharusnya saya menodai Sierra, tetapi kemudian saya mengetahui kebenaran bahwa Hailey, Alden dan Carine ingin menjatuhkan saya bersama dengan Sierra dengan cara merekam foto dan video kami. Jadi aku mengubah strategi dan menjebak mereka." Ucap Dante.
Arthur mengeratkan genggaman tangan nya pada Sierra, Arthur tidak tahu bahwa mereka merencanakan hal itu kepada Sierra, seandainya dia tahu, mungkin ceritanya akan lain. Bisa saja saat ini Dante dan yang lain nya sudah menjadi mayat.
' Apakah dia marah? Tangan nya bergetar.' Batin Sierra yang merasakan tangan Arthur bergetar hebat.
" Jadi anda yang membuat nona Hailey meminum obat terlarang?" Ucap Tobias.
" Hailey sudah lama mengonsumsi obat terlarang, juga Carine. Hailey juga seorang pengedar." Ucap Dante.
DUARR.!
Kembali, Daniel terkena serangan kenyataan yang memalukan. Daniel tidak menyangka Hailey dan Carine berbuat hal demikian.
" Kamu mau menyangkal apa lagi Hailey.??" Ucap Sierra.
" Ak.. aku.. "
" Pada awalnya Alden berhutang judi kepadaku, dan sebagai taruhan nya Carine akan menemaniku semalam. Tetapi kemudian mereka menggantinya menjadi Sierra. Aku sungguh tidak tahu bahwa Sierra adalah kekasih tuan muda Arthur." Ucap Dante.
' Tuhan sungguh mengubah takdirku dengan kehadiran Arthur.' Batin Sierra.
" Mereka yang mencoba menghianatiku, jadi aku membalas mereka." Ucap Dante lagi.
" Apakah anda yang menyebar Video itu.?" Ucap Tobiaz.
" Ya." Sahut Dante.
Padahal yang menghubungi reporter adalah Sierra, tetapi Dante mencari aman dengan menanggung semua kesalahan Sierra, dan mengatakan kebenaran tentang Hailey.
" Keterangan anda ini, apakah sungguh murni kenyataan? Tanpa paksaan? Atau ancaman?" Ucap Tobiaz.
" Tidak, saya berbicara jujur dan apa adanya sesuai yang terjadi. Juga tidak ada yang memaksaku atau mengancamku." Ucap Dante.
" Baik, kami akan menjalankan penyelidikan terhadap nona Hailey, nona Carine dan Tuan Alden." Ucap Tobiaz.
" Nona Sierra, anda tidak terlibat apapun disini, maka anda bisa kembali. Terimakasih untuk kerja samanya nona Sierra." Ucap Tobiaz lagi sembari mengulurkan tangan nya kepada Sierra.
" Aku yang berterimakasih kapten, semoga anda bisa mengusut semuanya hingga tuntas." Ucap Sierra menjabat tangan Tobiaz.
' Kenapa aku merasa Sierra mengetahui semuanya, intuisiku sebagai seorang polisi mengatakan bahwa Sierra mengerti semuanya.' Batin Tobiaz.
" Mari kita pergi." Ucap Arthur yang melerai jabatan tangan Tobiaz dan Sierra.
" Iya." Sahut Sierra.
' Mereka memang pasangan serasi, pasangan dengan banyak misteri.' Batin tobiaz lagi.
" Tuan Daniel, sekali lagi aku melihat luka pada Sierra karena ulahmu, jangan salahkan aku melakukan hal yang tidak semestinya kepada anda. Aku sungguh tidak mengerti, orang tua macam apa dirimu. Sierra adalah anak kandungmu sendiri, tetapi kau lebih melindungi anak anak tirimu. " Ucap Arthur dengan nada santai namun penuh penekanan.
Daniel hanya diam, saat ini dirinya begitu sangat terkejut dengan semua kenyataan yang ia dengar barusan. Ia masih sangat kecewa saat ini.
" Jika anda tidak menginginkan Sierra, maka mulai saat ini Sierra adalah orangku. Tuan Daniel, aku harap anda tidak akan menyesali keputusan anda." Ucap arthur lagi.
Setelah mengatakan itu, Arthur pun menggandeng dengan erat tangan Sierra.
" Ayo kita pulang." Ucap Arthur dengan suara lembut. Dan Sierra pun hanya mengangguk patuh.
Setelah kepergian Arthur dan Sierra, manager dan pengawas cctv pun ikut pergi karena tugas mereka sudah selesai. Dan diruangan itu kini hanya tersisa Daniel, Tobiaz, Dante dan Hailey. Jika bertanya kemana Alden, maka jawaban nya Alden berada di sel lain saat ini.
" Bagaiaman ini tuan Daniel? Maaf bukannya saya ikut campur dengan urusan pribadi anda, tetapi sepertinya anda sudah memihak orang yang salah." Ucap Tobiaz.
" Tolong anda usut hingga selesai kasus ini." Ucap Daniel.
" Pasti, bagaimanapun kasus obat terlarang ini memiliki hukuman yang berat. Jika anda melindungi terdakwa maka anda juga bisa terjerat hukum." Ucap Tobiaz.
" Saya serahkan kepada anda kapten." Ucap Daniel.
" Ayah.. Ayah, aku minta maaf." Ucap hailey.
Daniel hanya menatap sekilas Hailey, lalu pergi dari sana.
" Tsk.. Padahal sebelumnya anda begitu percaya diri bahwa anda tidak bersalah nona, mengapa sekarang begitu frustasi.?" Ucap Tobiaz kepada Hailey.
" Lebih baik anda katakan dengan jujur sekarang, siapa saja yang terlibat dengan anda dalam pengedaran obat terlarang. Atau anda akan dikenai pasal berlapis lapis yang akan semakin memberatkan hukuman anda." Ucap Tobiaz lagi dengan nada di tekan mengintimidasi.
DEG..!!!
Hailey ketakutan.
TO BE CONTINUED..
