Istri Kecil Tuan Bara

Mendengar ucapan Aira,Dinda lalu berbalik,dan menyerang wanita itu.

"Dasar cewek gatel,pelakor,lon te!"

Teriak Dinda dengan keras,Dinda menjambak rambut Aira,sehingga membuat gadis tinggi itu terjatuh ke jalan.

"Vel,tolongin tuh Mereka berantem !"

Ketus Nadia yang sudah duduk dalam mobil.

"Aww...sakit,tolong,ada cewek gila !"

Teriak Aira.

"Apa Kamu bilang!Kamu yang gila berani main gatel dengan Laki orang !"

Lanjut Dinda,kini posisi Dinda ada di atas Aira yang berbaring di atas jalan menuju restoran.

Plak !

Plak !

Dengan brutal Dinda menampar Aira yang terjatuh,Nadia segera berlari memisahkan mereka,sementara Marvel memindahkan mobil nya karena menghalangi jalan.

"Din..!lepas!Lo bisa buat Dia mati !"

Nadia menarik tangan Dinda.

"Lepasin Gue,biar Gue hajar,biar tau Dia cara untuk berbicara dengan Gue lain kali!"

Gerutu Dinda dengan kesal.

"Cukup Nad,ayooo pergi semua orang sedang melihat Kita!"

Dinda segera melepaskan tangannya di rambut Aira,dan berdiri.

"Ayooo pergi !"

Nadia mengajak Dinda untuk pergi.

"Ini terakhir kali Gue dengar Lo sebut nama Bara,jika besok-besok Lo bilang lakik Gue tidur di rumah Lo Gue bunuh Lo !paham !"

Dinda langsung pergi bersama dengan Nadia menuju mobil Marvel.

Aira yang kesal segera berdiri,semua orang melihat nya,rambut nya yang berantakan semua orang mencibir dirinya.

"Pelakor !"

"Iihh dasar pelakor"

Aira kesal semua orang mencibir nya,Dinda benar-benar membuat Aira kehilangan muka nya.

"Dinda Kamu akan tahu siapa Aku!Anak ingusan seperti mu bisa membuat Ku malu,Aku akan membalas dua kali lipat penghinaan hari ini!"

Kesal Aira,lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Di dalam mobil,Marvel yang tidak tahu permasalahan nya hanya bisa diam dan melihat ke dua gadis itu berbicara.

"Ha..ha..ha.."

Dinda tertawa,Nadia mengerutkan dahi nya melihat kearah Dinda yang tertawa.

"Lo kenapa?"

Tanya Nadia.

"Gue bisa jambak itu cewek,Lo liat kan,Gue pikir Dia akan membalas nya,rupanya Dia hanya diam saja!"

Seru Dinda yang masih tertawa,Nadia menggelengkan kepala nya.

"Emang nya kalian ada masalah apa sih?"

Tanya Marvel yang tiba-tiba melihat wanita itu masih tertawa.

'Oh ya masih ada Marvel disini,Gue sampai lupa'

Dinda menepuk jidat nya.

"Itu hanya masalah perempuan,laki-laki tidak boleh tau!"

Jawab Nadia,mengalihkan pembicaraan.

"Cepat pulang!Gue mau istirahat dirumah!"

Tegas Dinda,Marvel segera menyalakan mobilnya.

Marvel dan Nadia mengantar Dinda pulang ke rumah Ardiansyah.

Sampai di depan rumah,dari jauh,Dinda melihat Bara yang berdiri di teras rumah.

"Din,Bara "Bisik Nadia dari dalam mobil,Dinda segera turun di depan gerbang.

"Marvel,makasih ya !Nadia Bye!"

Dinda melambaikan tangan ke arah ke dua teman kelas Nya.

Nadia segera menyuruh Marvel untuk mengantar nya pulang,karena ia takut Arif marah kalau telat sampai rumah.

Dinda berjalan pelan ke arah Bara yang berdiri di teras,dengan ke dua tangannya berada di belakang.

"Baru pulang ?"

Tanya Bara,begitu Dinda sampai di depan nya.

"Iyah"

Jawab Dinda singkat lalu segera masuk ke dalam,meninggalkan Bara di teras rumah.

'Itu Anak tumben gak manja,biasa nya kalau tau Aku pulang ada aja yang mau di ceritakan nya!'

Bara mengikuti Dinda dari belakang.

"Loh,sayang baru pulang ?"

Tanya Mama Ratih,Dinda mengangguk .

"Bara dari tadi nungguin Kamu loh?katanya khawatir Kamu pulang terlambat gak seperti biasanya,apalagi pas tau Kamu pergi dengan teman cowok!"

Mama Ratih menahan tawa nya melihat Bara yang terbakar api cemburu.

"Aa..nungguin Aku dari tadi ?"

Tanya Dinda sambil memiringkan kepala nya ke arah Bara.

"Siapa yang nungguin Kamu,mama aja yang berlebihan !"

Bara segera menaiki tangga dan kali ini ia yang meninggalkan Dinda di depan tangga.

"Mah,Aku naik ke atas dulu ya sekalian mau mandi,bau keringat ",He..he..

Nyengir Dinda,Mama Ratih menggelengkan kepala nya.

"Iya Sayang!"

Dinda segera menyusul Bara yang sudah pergi ke kamar.

Ceklek !

Pintu kamar terbuka,Bara duduk di tepi ranjang.Dinda segera masuk dan meletakan laptop nya diatas ranjang.

"Tangan Mu kenapa?"

Tanya Bara yang tidak sengaja melihat tangan Dinda yang terluka,Dinda segera menyembunyikan tangan nya dari Bara.

"Sini Aku liat !"

Bara berusaha meraih tangah Dinda,namun Dinda menghindarinya.

"Ini,tadi tanpa sengaja tergores!"

Jawab Dinda yang masih menyembunyikan tangan nya.

"Kamu habis ngapain sih,gak bisa jaga diri,sudah dewasa masih aja kayak anak kecil!"

Ngomel Bara,Dinda hanya diam saja,saat Bara meraih tangan nya kembali.

"Kamu mandi dulu,selesai mandi nanti Aku bantu obati luka mu!"

Ucap Bara yang masih melihat luka di tangan Dinda.

Dinda segera melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Sementara Bara menunggu sambil membaca buku,sebuah pesan masuk ke ponsel Bara.

[Bara,Aku terluka!]

Pesan singkat dari Aira,membuat Bara

penasaran lalu bertanya.

[Luka kenapa?]

[Ini adalah ulah Dinda istri kecil Mu itu,hari ini ia menghajar Ku dengan Brutal!Dia marah karena kejadian sebelum nya di bioskop,lalu ia melampiaskan nya tadi di depan restoran ]

Bara hanya membaca saja pesan terakhir dari Aira,Dia tidak membalas nya,namun ia berjalan kearah pintu kamar mandi.

Kini Bara berdiri di depan kamar mandi,menunggu Dinda siap mandi.

Ceklek !

"Aaaahh!"

Dinda kaget melihat Bara berdiri di depan kamar mandi.

"Lo itu kenapa sih,tiba-tiba ada disini,bikin orang kaget saja!"

Ngomel Dinda,lalu melewati Bara yang masih berdiri.

"Dinda !"

Panggil Bara,Dinda segera menoleh,ia masih mengenakan baju mandi,dengan handuk yang di sanggul di rambutnya.

"Hari ini Kamu kemana aja?"

Bara berjalan mendekati Dinda yang masih berdiri di depan nya.

"Hari ini Gue ngerjain tugas sekolah sama teman!"

"Di restoran ?"

Dinda mengangguk.

"Ketemu Aira?"

Dinda kembali mengangguk.

"Kenapa Kamu memukul Dia ?kalau Kamu masih marah,marah saja sama Aku,kenapa harus memukul orang segala!"

Bara terlihat marah,Dinda mengerutkan dahi nya mendengar ucapan sang suami.

"Bagaimana Lo tau,pasti perempuan itu ngadu kan?"Kini Dinda berdiri lebih dekat dengan Bara.

"Gue tau,kalian masih chatan berdua,terus sering ketemu juga,ia lah bagaimana pun akhirnya yang namanya sampah tetap sampah meskipun Lo pungut kembali !"

Teriak Dinda yang kesal,apalagi mengingat ucapan Aira yang bilang Bara nginap tempat Dia.

PLak...!

Bara menampar Dinda,membuat Dinda kaget,pandangan nya belum beralih masih dengan posisi setelah Bara menamparnya.

Bara sendiri kaget,setelah menampar Dinda.

"Dinda..."

Bara ingin memegang bahu Dinda,Gadis ini menghindar nya.

"Dinda maaf!"

Sambung Bara lagi.