NovelToon NovelToon
Pernikahan Status

Pernikahan Status

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Juwita Simangunsong

Enam bulan pernikahan yang terlihat bahagia ternyata tak menjamin kebahagiaan itu abadi. Anya merasa sudah memenangkan hati Adipati sepenuhnya, namun satu kiriman video menghancurkan semua kepercayaannya. Tanpa memberi ruang penjelasan, Anya memilih pergi... menghilang dari dunia Adipati, membawa serta rahasia besar dalam kandungannya.

Lima tahun berlalu. Anya kini hidup sebagai single mom di desa kecil, membesarkan putranya dan menjalankan usaha kue sederhana. Namun takdir membawanya kembali ke kota, menghadapi masa lalu yang belum selesai. Dalam sebuah acara penghargaan bergengsi, dia kembali bertemu Adipati—pria yang masih menyimpan luka dan tanya.

Adipati tak pernah menikah lagi, dan pertemuan itu membuatnya yakin: Anya adalah bagian dari hidup yang ingin ia perjuangkan kembali. Namun Anya tak ingin kembali terjebak dalam luka lama, apalagi jika Adipati masih menyimpan rahasia yang belum terjawab.

Akankah cinta mereka menemukan jalannya kembali? Atau justru masa lalu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Simangunsong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Malam kian merambat turun. Lampu - lampu rumah besar itu menyala temaram, memantulkan siluet bayangan Adipati di dinding ruang tamu. Dia duduk sendiri, diam, dengan rahang mengeras dan tangan mengepal. Napasnya berat, seperti menahan gelombang amarah yang tak kunjung reda di dadanya.

Pintu utama terbuka. Suara tawa pelan Mami dan Papi terdengar saat mereka masuk, membawa beberapa kantong belanja. Tapi tawa itu langsung sirna ketika mata mereka menangkap sosok Adipati yang duduk membisu dan membatu di sofa.

" Adipati itu kamu nak?" panggil Papi pelan.

Adipati berdiri perlahan, wajahnya gelap, matanya menyala seperti bara yang siap meledak.

" Kenapa Papi dan Mami tega menyembunyikan kehadiran Alvino didunia ini dari aku? Aku butuh penjelasan dari kalian Mi Pi." suara mas Pati terdengar sangat sedih dan menahan rasa kecewa terlalu dalam.

Mami tersentak. Papi menatap Mami sejenak, seolah berharap jawaban bisa datang dari orang lain.

" Kami ... Kami hanya ingin menjaga semuanya tetap tenang nak." jawab Mami tergagap.

" Tetap tenang? Maksudnya tetap tenang?" Adipati tertawa getir. " Papi dan Mami sadar atau tidak sadar telah menghancurkan seluruh hidup dan dunia ku demi nama ' ketenangan'?

Mami berusaha mendekat. " Adipati, kamu harus tahu ... Semua ini kami lakukan hanya ingin melindungi Alvino. Kami tidak ingin dia tumbuh dengan beban dari masa lalu kamu yang kelam."

Adipati menyipitkan mata. " Masa lalu aku yang mana Mi Pi?"

Papi menarik napas dalam " Masa lalu kamu dengan Bram, masa lalu yang membuat semuanya berantakan."

Flash back

Enam tahun lalu Adipati duduk di lantai hotel, bajunya acak - acakan. Bram berdiri di ambang pintu, tersenyum licik sambil memegang kamera ponselnya" Aku pastikan Anya tahu kalau kamu masih berhubungan dengan aku. Dan hubungan kita masih seperti dulu. Aku mau tahu apa yang akan terjadi setelah Anya melihat Vidio panas kita Pati."

Flash back off

Adipati memejamkan mata, rahangnya bergetar kala mengingat masa itu dan memang vidio panas nya itulah yang membuat Anya meninggalkan dirinya.

" Tapi Mami dan Papi kan tahu kalau saat itu aku dijebak oleh Bram!" desisnya " Mami dan Papi tahu betul apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Kalian juga tahu saat itu aku begitu sangat hancur dan aku harus mengikuti segala rangkaian pengobatan dan konsultasi ke dokter psikiater, bahkan aku pindah kota demi keluar dari hubungan yang tidak sehat itu. Bahkan aku harus mendapatkan bimbingan dari seorang pendeta untuk bisa lepas dari dosa - dosa itu Mi Pi!"

" Kami tahu nak..." suara Mami bergetar. "Tapi orang - orang tidak akan pernah peduli. Mereka hanya tahu lebel yang mereka tempelkan pada mu nak."

" Dan kalian lebih percaya lebel itu, dibanding dengan aku yang merupakan anak kalian sendiri?" suara Adipati nyaris pecah.

Papi melangkah mendekat " Kami hanya takut nak. Takut kalau Alvino sampai di benci bahkan dikucilkan, karena status ayahnya yang dulu pernah menjadi penyuka sejenis."

" Lebih baik kalian menghilangkan aku dari hidupnya sekalian, begitu kan lebih bagus. Sehingga aku tidak perlu tahu kalau aku punya anak tapi anak itu tidak mengenal aku sebagai Papa kandung nya Mi Pi." akhirnya air mata Adipati jatuh karena tidak dapat lagi dibendung.

" Nak, tolong ..." Mami mengusap air matanya yang juga mulai mengalir membasahi pipinya. " Saat Alvino lahir kami hanya berpikir agar Alvino bisa hidup tenang dan bahagia bersama Anya."

" Dan kalian berpikir aku tidak bisa memberikan dia kebahagiaan hanya karena aku dulu pernah berbuat salah? Kalian juga tahu aku sudah berubah kan?" Teriak Adipati. " Aku mungkin dulu seorang Gay dan hidup aku saat itu kacau. Tapi sekarang? Aku berjuang mati -matian membangun hidup ku kembali. Apa Mami dan Papi tidak pernah melihat itu?!"

Suasana menjadi hening dan Mami menunduk karena tidak tahu harus berkata apa lagi. Sementara Papi menghela nafas berat.

" Kamu lihat, Pati." kata Papi perlahan. " Tapi kami juga takut kehilangan kamu. Kami takut, kalau kamu tahu saat itu ... Kamu akan kembali tenggelam.'

Adipati tertawa kecil dan dingin " Jadi kalian meragukan perubahan ku dan menghukum aku karena ketakutan yang sebenarnya tidak perlu kalian takutkan?"

Adipati menatap wajah Mami dan Papi secara bergantian. Matanya memerah karena menahan luka yang sangat besar.

" Aku tak minta dimaafkan. Aku hanya ingin... Kalian tahu betapa dalamnya luka ini. Karena kalian pilih menyembunyikan satu - satunya hal yang tersisa dari aku dan darah daging ku sendiri."

" Pati ... " bisik Mami, menangis sedih melihat anaknya.

" Aku akan cari Anya sekarang Mi Pi. Aku akan cari Alvino dan aku akan minta maaf. Aku juga akan bawa mereka kerumah aku dan kami akan jadi keluarga lengkap kecil bahagia. Terserah kalian setuju atau tidak." tegas Adipati dengan mata yang sudah dipenuhi kabut.

" Tapi nak, Mami tidak yakin Anya akan mau memaafkan kamu dan menerima kamu kembali nak. Alvino juga pasti akan bingung, karena yang Alvino tahu Papa nya sudah tiada Pati." kata Mami sambil menangis.

Adipati berjalan melewati mereka, dengan suara rendah tapi menggetarkan seraya berkata " Yang penting aku sudah usaha dan jika pada akhirnya usaha ku akan sia - sia. Yang jelas aku sudah mencoba dan aku tidak akan menyesal, walaupun mungkin aku akan kembali menemukan kekecewaan."

Adipati pergi dan menutup pintu dengan dentuman pelan. Sementara Papi dan Mami hanya bisa pasrah dan melihat bayangan Adipati menjauh.

***

Adipati mengemudikan mobilnya dengan hati yang berdebar-debar dan penuh harapan. Setiap detak jantungnya terasa seperti palu yang memukul dinding dadanya, mengingatkan betapa besar harapan untuk bisa bertemu dengan Anya dan Alvino.

Jalanan yang Adipati lalui terasa panjang dan berliku, seolah menguji keteguhan niatnya. Untuk berjuang mendapatkan kembali apa yang sudah pernah pergi.

Perjalanan panjang itu akhirnya berakhir didepan rumah Anya. Adipati menarik nafas dalam-dalam. Rumah yang beberapa waktu lalu dia singgahi dan berakhir dengan perdebatan dan membuat dia sakit hati karena Anya menuduhnya sebagai pengaruh buruk untuk Alvino. Kini harus dia injak lagi, tapi kali ini dia datang untuk memperjuangkan cinta dan haknya sebagai suami dan Papa kandung Alvino.

Setibanya di depan rumah Anya, Adipati menarik napas dan tarikan nafasnya terasa sangat berat. Rumah itu tampak sama seperti yang dia ingat, dengan cat dinding berwarna cerah dan taman kecil yang terawat. Namun, ada sesuatu yang berbeda. Suasana di sekitar rumah itu terasa hangat dan akrab, seolah kali ini menyambut kedatangan seseorang yang setidaknya bisa menjadi tamu walaupun Adipati tidak yakin penghuni rumah itu akan menyambut nya dengan baik.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!