Budayakan membaca❤️
'Gue akan pergi jika lo nyuruh gue pergi' _Alden Gavin
Raymond
'Sejauh apapun lo pergi,selama apapun lo hilang gue akan tetap menunggu' _Adelia Safarana
#
'Lo gak pernah sadar segila apa gue ngelihat lo sakit' _Devan Septian
'Gue tau perasaan lo itu nyata' _Giana Zafra
'Gue gak ngizinin lo pergi lagi' _Giofandi Zafrano
'Cinta tau kemana dia harus pulang'. _Sisilia Zeha
Penasaran ceritanya kan?? ikutin yokk:)
Novel baru aku:) mohon dukungannya^*^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda Tri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HSLS 21
Setidaknya beban pikiranku berkurang , maaf Rel untuk kali ini kamu kelewat batas , aku gak tau harus hadapi kamu gimana besok . Batin Dea . Dea menyusul adik-adiknya tidur , dia berada di tengah-tengah mereka , Dena dan Sasya langsung memeluk Dea dan mereka terlelap bersama . Memang Dea kalau sedih selalu ingin bersama dengan keluarganya .
Keesokan harinya , sikap Dea sudah seperti biasa di depan keluarganya , tapi jauh di dalam hatinya dia bingung bagaimana menghadapi Farel .Tapi Dea ingin kasih pelajaran pada Farel .
Hari ini Dea berangkat naik mobil sendiri sementara Dena dan Sasya sudah di jemput Fano dan Rendy , awalnya Dena dan Sasya menolak keras untuk bersama Fano dan Rendy tapi berkat paksaan Dea akhirnya mereka meninggalkan Dea .
Setelah sarapan Dea pergi menuju sekolah . Sesampainya di sekolah , Dea mengubah kembali eskpresi datar dan sikap dinginnya waktu pertama kali masuk sebagai murid baru . Bukan tanpa alasan Dea merubah itu semua kembali , hanya saja mungkin dengan ini Farel bisa sadar akan perbuatannya yang kelewat batas .
Ternyata di parkiran Farel sudah menunggu kehadiran Dea , melihat Dea turun dari mobilnya Farel segera menghampiri Dea , tetapi Dea memalingkan wajahnya . Farel mencekal tangan Dea , tapi Dea langsung menepis kasar tangan Farel .
"Sayang aku mau ngomong,plis kasih aku waktu." bujuk Farel .
Dea tidak menjawab dia hanya berlalu meninggalkan Farel . Saat ini Dea sangat tidak ingin berbicara dengan Farel , sesampainya di kelas Dea lebih memilih duduk sendiri di meja paling depan bersama sekretaris kelasnya Tiara . Farel menghela nafas melihat sikap Dea hari ini .
Sementara Zanna tertawa puas melihat Farel dan Dea perang dingin . Zanna mencoba mendekati Farel sambil memberi perhatian supaya Dea merasa kesal . Tapi sayang Dea tidak peduli , Dea memasang earphone di telinganya sambil membaca novel yang baru dia beli secara online kemarin .
" Lo mau manas-manasin Dea? sayangnya Dea terlalu bodoamat buat lo yang kayak cacing kepanasan ." ucap Fano sinis.
" Bisa diem gak lo,gw urusannya sama Farel bukan lo." jawab Zanna . Zanna mulai memperlihatkan sifat aslinya .
" Kalo gak bisa milikin setidaknya jangan ngemis." sambung Rendy . Merasa dipojokkan Zanna kembali ke mejanya dengan kesal , sementara Farel terus memandang Dea .
Setelah itu kegiatan belajar-mengajar berlangsung...
Saat jam istirahat .
Dea keluar kelas di depan kelas sudah ada Dena dan Sasya , mereka bertiga pergi ke kantin . Sesampainya di kantin , Dena memilih meja paling pojok supaya tidak terlalu ramai . Dena sengaja tidak bersama Fano karena Dena menyuruh Fano menyadarkan Farel atas kesalahannya begitupun Sasya dan Rendy .
Meskipun sedang marahan dengan Farel tapi Dea tidak pernah mengambil pusing masalahnya itu , dia tetap Dea yang cuek dan bodoamat . " Liat tuh Dea meskipun ada masalah tapi dia tetap cuek dan bersikap datar , sama seperti Dena kalo udah marah . Itu yang gw suka dari mereka , mereka beda dengan wanita lain." ucap Fano sambil terus memperhatikan Dena.
" Mereka bertiga terlalu bodoamat." sambung Rendy .
Mendengar ucapan Fano dan Rendy , Farel berdiri dari tempat duduknya dan segera menghampiri meja Dea . Tapi sebelum itu Zanna yang mengetahui niat Farel sengaja menjatuhkan diri di depan Farel , membuat Farel menangkap Zanna dan sukses membuat heboh seisi kantin tidak terkecuali Dea , Dena , dan Sasya .
"Drama banget sih." ucap Sasya .
" Sok banget " sambung Dena . Dea segera memegang tangan Dena dan Sasya untuk berhenti berbicara . Sementara Farel sedang membantu Zanna berdiri , ada rasa sakit di dalam hati Dea tapi Dea berusaha menyembunyikan itu semua . Banyak yang berbisik tentang Dea .
*Bukannya Farel sama Dea
Iya kok sekarang sama murid baru itu
Denger-denger itu Zanna masalalu Farel lho
Jadi Dea cuma di buat pelampiasan?
Kasian banget kalo gw jadi Dea*
Masih banyak lagi yang membicarakan Dea meskipun sekarang Dea berada di antara mereka .
Merasa kesal Dea langsung pergi tanpa mengatakan apapun kepada Dena dan Sasya , sesampainya di kelas Bila dan Mala heran karena Dea membereskan semua barangnya .
" Mau kemana De " tanya mereka berdua .
" Pulang " jawab Dea singkat padat dan jelas .
Setelah itu Dea cepat-cepat keluar dari kelas menuju parkiran , sebelumnya Dea sudah meminta izin kepada bu Viona selaku guru BK di sana dan kebetulan juga sahabat dari Bunda Anggi . Bu Viona langsung mengizinkan Dea tanpa syarat apapun , karena Dea akan pamit pulang jika hanya ada yang mengganggu pikirannya saja .
Sesampainya Dea di parkiran , ada yang menarik tangan Dea yang tidak lain adalah Farel .
" Maafin aku sayang ,aku memang salah " ucap Farel sambil berusaha memegang tangan Dea,tetapi Dea melepas pegangan tangan Farel .
" Sampai kapan kamu gak mau bicara sama aku De" sambung Farel dengan tatapan kosongnya .
"Aku janji akan selalu jujur sama kamu sayang " ucap Farel kembali .
" Setelah apa yang gw liat baru lo ngomong gini? maaf Rel gw kecewa " ucap Dea sambil masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan sekolah , sementara Farel menatap nanar kepergian Dea . Setelah itu Farel juga meminta izin untuk pulang menenangkan pikirannya yang sedang kacau .
..
.
.
.Happy reading guys:)))
ap