"Ra, lo liat sahabat lo sakit Ra.. dia kehilangan lo disisinya. Gue nggak tahu kehidupan Gema di hari berikutnya tanpa lo di sisinya... Dia akan menjadi manusia versi apa, gue tahu lo capek, lo sakit, lo menderita dan lo pilih pergi dari neraka ini, keputusan lo tepat ra.."
"Tapi bagi Gema itu semua nggak tepat, dia akan jauh lebih sakit ketika lo nggak ada di sisinya lagi. Gue berharap Gema bisa menjalani hari - hari selanjutnya tanpa lo walaupun itu mustahil, dan gue berharap lo disana bahagia Ra... Dan sering - sering untuk datang ke mimpinya Gema Ra"
" Selamat tinggal Tiara Arabella.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonya_860, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 03.
"OKE SEMUANYA ARE YOU READY??!!"
"Udah sana lo tunggu gue di sana, gue mau balapan dulu. Doa in gue ya moga gue menang nanti biar bisa traktir lo and biar hidup gue tenang hah.." ucap Tiara disertai kekehan kecil, namun entah kenapa kalimat terakhir dari Tiara membuat Gema kembali gelisah.
"Oke, tapi lo janji sama gue harus hati - hati, waspada dan gue nggak mau lo kenapa - kenapa ngerti?"
"Iya iya, kayak gue mau pergi jauh aja, gue nggak bakal kenapa - kenapa percaya deh sama gue oke?"
"Ck, Ra mending lo nggak usah ikut aja deh ya? Batalin aja balapan kali ini aja gimana?" Gema kembali membujuk Tiara agar tidak mengikuti balapan malam ini.
"Lo itu sebenar nya kenapa sih Gem? Dari tadi loh loh bujuk - bujuk gue biar nggak ikut balapan? Ada apa? Lo kayak nya takut banget sih?" kesal Tiara, sahabat nya ini kerasukan setan atau bagai mana sih?
"Gue khawatie Tiara!"
"Oke, oke gue tahu lo khawatir sama gue tapi lo kasih gue jawaban yang logis donk Gem! Gue juga pusing liat lo kek gitu terus dari tadi. Lo nggak kayak biasa nya tau nggak?"
"Huft, gue nggak bisa kasih jawaban yang logis gue akui itu tapi hati gue bilang harus larang lo Tiara, gue takut lo kenapa - kenapa"
"Ck, udah deh Gem lo kayak nya capek deh? Lo tenang aja gue nggak akan kenapa - kenapa. Percaya deh sama gue oke?" ucap Tiara menenangkan sahabat nya yang tengah khawatir pada nya.
"Oke gue percaya sama lo" ucap Gema walau pun ada sedikit ke raguan.
"Entah kenapa hati gue gelisah Ra, gue merasa akan kehilangan tapi gue nggak tau kehilangan apa. Gue harap lo baik - baik aja Ra," Batin Gema memandang ke arah Tiara dengan sendu, sementara Tiara menatap ke arah Gema dengan tersenyum manis,
"Gue yakin lo pasti bisa Ra, tapi di sisi lain gue nggak mau lo kenapa - kenapa. Cuma lo yang gue punya Ra selain ayah dan ibu gue, gue sayang sama lo Ra melebihi diri gue sendiri. Gue udah anggap lo sebagai orang terpenting dalam hidup gue Ra." Batin Gema,
Meyakinkan dirinya akan baik - baik saja.
"One.."
"Two.."
"There"
"GOO!!!"
Para pembalap termasuk Tiara mulai melesatkan motor nya meninggalkan garis star dengan kecepatan tinggi, mereka saling selip - menyelip di jalanan. Gema terus menatap ke arah sahabat nya yang melajukan motornya di atas rata - rata dengan tatapan was - was.
"Gue yakin lo bisa Ra" gumam Gema
Sementara di sisi Tiara, dia melajukan motor nya menempati posisi nomer tiga. Konsentrasi yang semula fokus ke pertadingan dan jalan di depan nya kini,
Mulai buyar..
"Dasar anak nggak tau diri!"
"Anak bodoh kaya kamu bisa apa jadi j@lang?"
"Nyesel saya ngelahirin anak nggak berguna kaya kamu, bisanya nyusahin aja."
"Mending kamu mati saja sana nyusul kakek tua itu!"
"Gara - Gara kamu hidup saya berandakan dasar j@l@ng!!"
"Saya butuh uang! Berikan uang mu sekarang!"
"Ngejalang di mana kamu jam segini baru pulang? Mending nggak usah pulang beban!"
"Jual saja tubuh mu pasti kita segera kaya banyak uang!"
"Ingat kamu saya lahirin buat cari duit bukan malas - malasan!"
"Nikah aja sama pak Broto jadi istri ke lima nya. Dia kaya kamu plorotin aja duit nya"
"Dasar anak bodoh!"
"Nggak tau diri!"
"Saya benci kamu lahir dari rahim saya!"
Memori ingatannya mengulang kalimat - kalimat yang keluar dari mulut orang tuanya, air matanya kembali menetes tanpa di komando.
Seburuk itukah hidup nya??
"Nggak Tiara lo harus fokus, ayo fokus Tiara lo pasti bisa..."
Tiara menggelengkan kepala nya mengusir ingatan - ingatan tersebut dan mencoba kembali fokus.
Tiara kembali melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi, pelupuk matanya terdapat genangan air membuat pandangannya sedikit buram.
Dari arah belakang, pembalap lain menyelib motor Tiara dari sisi kiri, saat tepat berada di samping Tiara kaki pembalap tersebut langsung mendorong body motor milik Tiara.
Alhasil motor Tiara oleng dan memasuki jalur lain, Tiara mencoba menyetabilkan motor nya.
Namun saat menatap ke arah depan, wajah Tiara langsung terkejut mendapati truk yang tengah melaju ke arah nya dengan kecepatan tinggi.
TIN..
TIIN...
TINN..TINN...
BRAK!!
"TIARAA..!!!"