Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Tidak Berarti.
Masih dengan pakaiannya saat didapati istrinya telah menikah dengan wanita lain. Rasyid keluar dari mobil yang berhenti di rumah mereka dan kemudian langsung memasuki rumah dengan sangat buru-buru.
"Cilla!"
"Cilla!"
Rasyid menaiki anak tangga dengan langkahnya yang sangat cepat dan kemudian memasuki kamar mereka.
Foto pernikahan yang begitu besar akhirnya hancur pecah sudah tidak tersisa apapun lagi, bukan hanya bingkai kaca yang pecah tetapi juga foto itu sudah dibakar oleh Cilla.
"Cilla!"
"Cilla kamu di mana!"
"Cilla!"
Rasyid membuka lemari dan ternyata pakaian istrinya sudah kosong di sana. Baru saja 1 jam dan ternyata Cilla benar-benar sudah meninggalkan Rasyid yang sudah tidak bisa hidup bersama pria yang sudah menyakitinya berkali-kali.
"Tidak Cilla! Kamu tidak bisa pergi. Tidak Cilla!" Rasyid mencoba untuk kembali menenangkan diri dan mengambil ponselnya yang menghubungi istrinya dan apa daya ternyata dengan cepat Cilla langsung memblok nomor suaminya sehingga tidak bisa terhubung sama sekali.
Rasyid seperti orang kebingungan, tidak tahu harus bertindak apa yang membuatnya terlihat frustasi mengacak rambutnya kasar dan bahkan sampai meremasnya.
"Tidakkkkk!" teriak Rasyid semakin tidak bisa mengendalikan diri.
"Aku mencintaimu Cilla, kamu tidak bisa pergi begitu saja Cilla. Kamu sudah berjanji hidup bersamaku, kamu tidak bisa meninggalkanku Cilla," ucap Rasyid yang tidak mampu mengendalikan dirinya.
Rasyid di dalam kamar tersebut berlutut seperti orang gila, tidak henti nama sang istri disebutnya, air matanya mengalir dan suaranya terus saja berteriak kencang. Segala usahanya sekarang sudah tidak ada gunanya lagi.
Rasa kecewa Cilla akhirnya menghancurkan pernikahan mereka dan keputusan yang diambil Rasyid tanpa dia sadari justru menyakiti wanita yang paling dia cintai.
******
Bandara.
Cilla tampak tersenyum dengan menenteng dua kopernya berdiri di hadapan Miska, Arbil Kakek, Lulu, Robby dan Ramos.
"Kakek terima kasih sudah memberi kepercayaan kepada Cilla untuk melanjutkan semua tugas Kakek. Cilla mendapat pengalaman baru, Cilla benar-benar sangat beruntung bisa bertanggung jawab atas semua itu," ucap Cilla.
"Kakek yang berterima kasih kepada kamu, kamu sudah ikhlas melakukannya dan meninggalkan semua hobi kamu, megorbankan banyak untuk tugas yang kakek berikan," ucap Mizwar.
"Om Ramos, maafkan Cilla. Karena tugas ini sudah membuat kesalahpahaman antara Om dan juga Kakek. Percayalah Kakek juga sangat percaya kepada Om," ucap Cilla.
"Iya Cilla! semua yang terjadi dan semua usaha yang kamu lakukan membuat saya paham, mengapa papa lebih memilih kamu untuk bertanggung jawab atas semua ini dibandingkan saya. Karena jika saya berada di posisi itu makan saya akan bertindak gegabah dan tidak setenang kamu. Papa tidak pernah salah memilih kamu, kamu menyelesaikannya dengan sangat baik, karena kamu mau belajar dan penuh keikhlasan," ucap Ramos.
"Dari semua itu, saya juga mendapatkan pelajaran yang banyak dan kesempatan yang begitu besar, serta amanah yang harus di pegang," lanjut Ramos.
"Cilla benar-benar berterima kasih kepada kalian semua. Cilla sekali lagi meminta maaf sudah mengganggu kehidupan kalian dengan kembalinya Cilla ke Indonesian, membuat kesal Kak Robby," sahut Cilla.
"Kalau begitu jangan semakin membuatku kesal. Jadi tetaplah berada di sini dan bergabung dengan Perusahaan," sahut Robby dengan datar walau sebenarnya terlihat bahwa dia juga sedih harus merelakan sepupunya itu untuk pergi Kembali ke Luar Negeri. Namanya juga Robby penuh gengsi.
Cilla hanya tersenyum mendengar permintaan Robby.
"Cilla merasa nyaman tinggal di Luar Negeri. Cilla akan memulai hidup baru di sana bersama anak Cilla. Cilla tetap meminta doa kalian semua dan jaga Kakek dengan baik," ucap Cilla.
"Cilla kamu jangan pernah mengkhawatirkan apapun. Papa akan baik-baik saja. Jika memang ini keputusan kamu dan sudah tidak bisa diubah lagi. Maka harus berjanji kepada kami semua, jika kamu akan bahagia setelah ini, kamu akan menjalani hidup dengan baik, ceria kembali," ucap Miska.
"Past Tante! Cilla akan melanjutkan kembali hidup Cilla! Semuanya akan baik-baik saja," jawab Cilla membuat air mata itu kembali jatuh namun langsung dihapusnya.
Bagaimanapun dia tidak ingin sedih di depan keluarga yang sangat mencintainya.
Lulu terlihat begitu mewek dan langsung memeluk Cilla.
"Kamu harus terus mengabariku dan juga kabari bagaimana perkembangan calon keponakanku, jangan sendirian memendam masalah," ucap Lulu.
"Iya, kamu juga harus lebih dewasa, jangan suka marah-marah," ucap Cilla.
Lulu mengganggukan kepala dengan keduanya saling melepas pelukan itu.
"Kamu hati-hati Cilla!" ucap Arbil.
"Iya. Untuk semuanya terima kasih atas kebaikan kalian, semangat dan ketulusan hati kalian untuk Cilla. Cilla pamit. Asalamualaikum!" ucapnya dengan menundukkan kepala dan kemudian melambaikan tangannya menyeret kedua kopernya dengan membalikkan tubuhnya dan berjalan melangkah meninggalkan keluarganya yang berada di Indonesia.
Raut wajah mereka terlihat begitu sedih yang juga melambaikan tangan. Ini adalah keputusan yang harus di ambil Cilla dan apa daya orang-orang yang ada di sana tidak mungkin bisa mencegah kepergian Cilla.
Mobil Rasyid berhenti di Bandara dengan Rasyid yang keluar buru-buru dari mobil. Rasyid menatap langit ternyata baru saja ada pesawat yang take off.
"Cilla...." ucapnya semakin terlihat begitu khawatir dan langsung berlari memasuki Bandara.
Rasyid mencari-cari keberadaan istrinya di tengah keramaian dan sampai akhirnya keluarga Cilla yang sudah berjalan ingin keluar dari Bandara tersebut harus bertemu dengan Rasyid dan Rasyid langsung menghampiri keluarga istrinya itu.
"Kakek di mana Cilla?" tanya Rasyid yang langsung berjongkok untuk mengetahui keberadaan istrinya dan tidak dijawab sama sekali oleh Mizwar yang juga terlihat begitu sangat kecewa dengan Rasyid.
Arbil langsung bertindak dengan menarik kerah baju Rasyid dan kemudian langsung melayangkan pukulan kepadanya yang membuat Rasyid sampai tergeletak di lantai.
"Untuk apa kau menanyakan wanita yang sudah kau hancurkan hidupnya demi wanita yang ingin kau selamatkan hidupnya!" ucap Arbil menekan suaranya.
"Kau benar-benar laki-laki pengecut Rasyid. Kau hanya memanfaatkan kelemahannya, kau tahu betapa dia sangat mencintai dirimu dan kau menjadi pengkhianatinya dengan menikah dengan wanita lain. Kau pikir siapa dirimu yang harus melakukan semua ini kepada Cilla!" tegas Arbil juga tidak mampu mengendalikan dirinya dan bahkan tidak ada yang menghentikannya untuk memberi pelajaran kepada Rasyid.
"Dia anak yatim piatu yang dari kecil sudah kehilangan orang tuanya, dia hidup mandiri dan mencari jati diri sendiri menjadi wanita yang tumbuh dengan agama tanpa campur tangan siapapun. Dalam hidupnya hanya jatuh cinta kepadamu dan kau justru menghancurkan dirinya untuk menyelamatkan wanita lain!"
"Dengan kau menyebut namanya sudah membuat kami semua benar-benar sangat jijik kepadamu. Kami pikir kau bisa menjadi pengganti kami untuk melindunginya selanjutnya, mencintainya penuh kasih sayang dan ternyata kau justru menyakitinya!" tegas Arbil tidak henti-hentinya mengeluarkan amarahnya.
"Sudahlah Kak Arbil tidak ada gunanya berbicara kepada orang sepertinya yang sangat serakah. Sudah diberikan wanita yang benar-benar sempurna dan memilih wanita seperti itu," ucap Lulu.
"Ayo kita sebaiknya pulang, kita tidak punya urusan apapun dengan dia," sahut Ramos mengambil tindakan dan tidak peduli sama sekali dengan Rasyid.
Mereka semua akhirnya meninggalkan tempat itu.
"Cilla!" Rasyid kembali mengeluarkan air mata yang sudah terduduk seperti orang gila.
"Maafkan aku Cilla!" teriak Rasyid.
Tidak ada gunanya teriakannya, Cilla sudah berada di dalam pesawat yang sedang mengudara melihat awan yang begitu indah dari kaca jendela pesawat.
"Nak, tetaplah bersama Mama untuk menjadi penguat Mama. Kita berdua akan tetap hidup tanpa seseorang yang berkata bertanggung jawab dan justru bertanggung jawab kepada orang lain. Mama akan selalu menjaga kamu," batin Cilla mengusap air mata yang tidak akan pernah berhenti jatuh.
Bersambung.....
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla