Pembalasan Putri Mahkota

Menggunakan pakaian bermotif naga, yang disulam menggunakan benang emas. Kaisar saat ini bernama Jian Hui. Seorang pria paruh baya yang melangkah penuh kharisma.

Seketika semua orang berlutut.

"Hidup kekal untuk yang mulia kaisar!" Kalimat yang diucapkan semua orang bersamaan berlutut menunduk memberi hormat.

Han Feng masih menunduk, ayah handanya begitu menyayanginya. Terlebih setelah Qing Shuang memberikan resep obat untuk wabah yang melanda setelah bencana banjir tahun lalu.

Pria yang menggunakan pakaian bersulam benang emas itu mengambil cambuk.

Plak!

"A...ayah! Apa kesalahan!?" Kalimat Han Feng yang dicambuk sang kaisar disela.

"Jangan panggil ayah lagi! Panggil yang mulia! Aku terlalu memanjakanmu!" Kalimat yang terdengar penuh kemarahan.

Plak!

Lagi-lagi cambukan didapatkannya. Di saat seperti ini Han Feng hanya dapat diam. Ayahnya kali ini benar-benar murka.

"Anak tidak berbakti! Kamu berani mengeksekusi Shen Qing Shuang!? Biar aku yang akan mengeksekusimu!" Bentak kaisar masih mengayunkan cambuknya.

Shen Qing Shuang diam-diam tersenyum. Inilah yang ditunggu olehnya. Menhan diri, sedikit lagi, dirinya menunggu Shen Zhu-Zhu bertindak.

Segalanya akan semakin menarik.

"Yang mulia mohon ampuni putra mahkota. I...ini karena dia!" Zhu-Zhu menunjuk ke arah Qing Shuang."Dia tidak dapat menjaga kesucian. Lima tahun lalu Shen Qing Shuang pergi melarikan diri dengan pria liar. Dia tidak dapat menjaga kesucian---"

Srak!

Brug!

Tubuh Shen Zhu-Zhu ditendang oleh kaisar. Pria paruh baya yang terlihat masih murka. Bahkan bertambah murka.

"Kalian berani memperlakukan murid dari guru negara seperti ini!? Aku punya 9 pangeran lain yang dapat menggantikan posisi putra mahkota. Lebih baik memilih putra mahkota lain---"

"A...ayah handa, ampuni aku. Aku tidak tau, semuanya karena ketidak tahuan ku. Tapi Shen Qing Shuang sudah melarikan diri dengan pria lain di malam pernikahan. Ini penghinaan terhadap keluarga kekaisaran. Tentu saja aku tidak berdaya untuk tidak memberikan hukuman padanya." Pada akhirnya kalimat itu tercetus juga dari mulut Han Feng. Ini menarik menjadi semakin menarik.

"Be... benar! Kakak hamba Shen Qing Shuang melarikan diri saat malam pernikahan. Dia melakukan zina dengan pria lain. Putra mahkota hanya menegakkan hukum yang berlaku. Mohon yang mulia ampuni putra mahkota." Kalimat yang diucapkan oleh Shen Zhu-Zhu.

Pasangan ini memang seperti anj*ng yang hanya ingin kawin. Mungkin itulah yang ada dalam benak Shen Qing Shuang.

Tapi.

Air mata gadis dengan luka di wajahnya itu mengalir. Dirinya berucap pelan."Yang mulia, hamba hanya ingin berkorban untuk adik dan tunangan yang hamba cintai. Mohon yang mulia memberikan keadilan untuk hamba."

Bagaikan wanita tidak berdaya, bagaimana sebuah politik dapat berjalan. Bagaimana kekuasaan dan rasa aman menjadi sebuah ketakutan. Mereka harus menyaksikannya.

"Kamu benar-benar pernah bertemu dengan guru negara?" Tanya sang kaisar mengingat lukisan kincir air yang didapatkan olehnya dari Kasim kepercayaannya.

"Ha...hamba berguru pada beliau selama tiga tahun. Turun gunung untuk membatu kesejahteraan rakyat. Tidak menyangka semuanya akan menjadi seperti ini." Shen Qing Shuang terlihat berusaha berlutut, sama sekali tidak terisak tapi air matanya mengalir perlahan.

"Shen Qing Shuang, bisa kamu katakan apa yang kamu maksud dengan berkorban untuk adik dan tunanganmu?" Tanya sang kaisar padanya.

"Ayah ... maksudku yang mulia---" Kalimat Han Feng terhenti. Kaisar mengangkat satu tangannya, pertanda Han Feng harus diam kali ini. Dirinya ingin mendengarkan keterangan dari dua sisi.

"Yang mulia, dua tahun sudah hamba turun gunung memberikan ilmu yang hamba dapatkan dari guru negara untuk membatu kesejahteraan rakyat." Ucap Shen Qing Shuang pelan.

"Gambar ini milik gurumu? Jadi kamu yang memberikan rancangan pada perdana menteri?" Tanya sang kaisar.

"Benar yang mulia. Sebagai seorang putri yang berbakti hamba hanya ingin menunjukkan bakti hamba. Sebagai seorang kakak hamba hanya ingin menunjukkan cinta kasih hamba. Sebagai tunangan, hamba tidak memiliki kecemburuan." Jawaban ganjil dari Shen Qing Shuang.

"Yang mulia! Kakak hamba Shen Qing Shuang melarikan diri di malam pernikahan dengan pria lain. Mohon ampuni dia." Itulah yang diucapkan Shen Zhu-Zhu. Ingin menekankan kesalahan Qing Shuang.

"Bagaimana pun kamu mempermalukan keluarga kerajaan dengan melarikan diri dari pernikahan. Karena itu hukuman akan tetap dilakukan. Mungkin hanya dapat diperingan dari eksekusi mati." Kaisar menghela napas kasar. Syukurlah sosok yang disebut guru negara sudah puluhan tahun tidak turun gunung. Begitu sulit untuk ditemui, sudah pasti tidak akan mengetahui apa yang terjadi pada muridnya.

Tapi.

Shen Qing Shuang masih berlutut, kali ini memukulkan kepalanya sendiri pada lantai. Darah sedikit mengalir dari keningnya.

"Terimakasih yang mulia. Hamba sudah cukup puas, terlebih adik hamba dapat bersama orang yang dicintainya dan keturunan naga (keturunan kaisar) yang akan lahir 7 bulan nanti." Kalimat pamungkas, kata-kata menusuk yang berati mampus!

Sang kaisar membulatkan matanya mendengar segalanya."Putri mahkota mengandung?"

Shen Zhu-Zhu terdiam mengepalkan tangannya. Kenapa semuanya jadi seperti ini?

"Benar! Hamba sudah sangat senang keponakan hamba dapat hidup dengan ayah dan ibu kandungnya. Hamba baru mengetahui segalanya di malam pernikahan. Hingga menyewa pengemis untuk berpura-pura berselingkuh dan melarikan diri. Agar jalan untuk adik hamba dan yang mulia putra mahkota terbuka untuk bersama." Sebuah jawaban penuh senyuman tapi air matanya mengalir. Seperti sebuah pengharapan ketulusan akan kebahagiaan.

"Yang mulia! Shen Qing Shuang jelas-jelas berselingkuh---" Lagi-lagi kalimat Han Feng terhenti kala sang kaisar mengangkat tangannya. Pertanda menyuruhnya diam.

"Kenapa aku harus percaya padamu?" Tanya sang kaisar.

"Pengemis yang diduga berselingkuh dengan hamba begitu tua, memiliki penyakit kurap. Sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan putra mahkota yang memiliki darah naga (darah kaisar). Bagaimana mungkin hamba memilih menjalin kasih dengan pengemis. Hamba membayarnya secara acak, untuk berpura-pura. Biarlah hamba yang dihukum, biarlah adik hamba yang hidup bahagia. Mereka saling mencintai." Shen Qing Shuang kembali berlutut. Air matanya mengalir tapi perlahan wajahnya tersenyum tanpa disadari satu orang pun.

"Kakak... berbohong pada kaisar dapat dijatuhi hukuman mati. Aku tidak ingin kakak dieksekusi. Aku menyayangimu..." Kalimat cepat dari Shen Zhu-Zhu.

"Benar ayah! Perdana menteri dapat bersaksi Shen Qing Shuang hari itu berselingkuh---" Kalimat dari putra mahkota terhenti kala Shen Qing Shuang tertawa lirih.

Bukan tawa kebahagiaan tapi terdengar seperti tawa kesedihan meraba luka bakar di wajahnya."Hamba hanya ingin kebahagiaan yang mulia putra mahkota. Tapi Putri mahkota salah sangka, hingga melukai wajah hamba saat di penjara. Pernikahan... semuanya diberikan kembali tidaklah mengapa. Biarlah hamba tinggal di kuil bersama guru hamba dengan wajah yang telah rusak ini."

Gila! Siapa yang mau memancing kemarahan guru negara. Kaisar dapat mengetahui gambar desain kincir benar-benar buatan guru negara, dari goresan nama pada tinta di bagian ujungnya.

"Pengawal! Panggil tabib kekaisaran. Jika putri mahkota terbukti hamil. Maka Shen Qing Shuang akan aku angkat menjadi putriku. Sebagai bentuk rasa tanggung jawab karena memiliki putra yang tidak berbakti."

Wajah Shen Zhu-Zhu pucat pasi. Jemari tangannya gemetar, putri angkat kaisar?

Sedangkan Shen Qing Shuang tersenyum diam-diam. Semakin parah lukanya, semakin terlihat menyedihkan, maka dirinya dapat menginjak punggung mereka untuk terbang lebih tinggi.