NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 GBSDM

Sedangkan di tempat lain. Sosok pria tampan bernetra tajam, sedang berdiri di tepi jendela sebuah kamar mewah di dalam Club. Rexton menatap jalanan yang ramai dengan wajah tenang. Namun, menyimpan banyak misteri di dalamnya.

Pria itu menenggak wisky yang pagi ini menjadi teman pada udara yang dingin dan terasa begitu menusuk. Rexton baru saja selesai mandi dan memutuskan untuk berdiri di tepi jendela demi menikmati udara pagi negara tempat tinggalnya itu.

"Shit! Sora, kamu benar-benar membuat aku gila," tatapan mata yang semula terlihat tenang itu. Mendadak menjadi penuh keinginan yang menggebu pada seseorang yang sekarang tak ada di sana.

Rexton, kembali menyesap Wisky itu sambil berusaha mengingat semuanya. Mengingat bagaimana gilanya dia pada tubuh dan indahnya suara Hazel di bawah kungkungannya.

Namun, bukan itu yang menjadi Fokus Rexton sekarang. Tapi pikirannya justru ada pada Hazel yang ternyata masih suci dan untuk pertama kalinya Ia puas dengan permainan malam itu walaupun wanita belum berpengalaman.

"Jadi gadis itu masih suci, ini bagus dan tak akan aku biarkan siapapun menyentuhnya!" senyum menyeringai itu terasa menakutkan dan ada hal berbahaya di balik senyum seorang Rexton.

Rexton berbalik, dan ia meletakkan gelas wisky itu di atas meja kaca hingga terdengar bunyi nyaring di ruangan yang sunyi dan temaram itu.

Rexton berjalan menuju kamar mandi, dia menutup pintu kamar mandi sebab hari ini dirinya harus bersiap untuk mengadakan pertemuan.

Selesai bersiap, Rexton keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan kemeja putih dan celana bahan. Namun, yang menjadi fokus adalah. Tetesan air dari rambut hitam nan lebatnya membasahi pundak lebar milik pria yang di juluki Hot duda meresahkan itu. Tetes air dari rambut basahnya jatuh tepat di kemeja putih yang ia gunakan. Rexton sengaja berganti baju di kamar mandi, sebab sekalian dia mencukur sedikit bulu halus di wajahnya tampan.

Perawakan tinggi dan gagah yang di miliki Rexton, membuat para gadis ataupun yang memiliki suami tergila-gila, pria keturunan Eropa dengan sentuhan Uzbekistan itu banyak di incar untuk di jadikan sugar Daddy yang menjanjikan.

Langkah kaki panjang yang di miliki Rexton berderap menuju sofa di mana ponselnya tergeletak di sana.

Pria itu mengambil ponselnya, dan menekan nomer dari sang Asisten yang sudah dirinya tebak sedang berada di jalan. Ia butuh sesuatu yang harus Asistennya itu lakukan sebelum tiba di Club ini.

Dering pertama, suara dari sebrang sana membuat Rexton memejamkan sedikit matanya.

"Rexton, kau di mana?"

Pria itu masih bungkam setelah mendengar suara sang Mommy yang terdengar agak ketus itu. Sebab kali ini tebakannya salah tentang sang Asisten.

"Kamar Club," jawabnya, dia berusaha tenang walaupun sebenarnya perasaannya tak enak.

"Kenapa kamu bisa tidur di club? Mommy menunggu kamu untuk pertemuan keluarga dan kamu dengan teganya tak datang? Benar-benar keterlaluan," suara dari wanita paruh baya itu meninggi.

Rexton yang mendengar itu hanya bisa menghela napas pelan, lalu dia menjawab,"Apa hanya itu yang ingin Mommy bahas?"

"Apa kamu bilang? Cih, dasar putra durhaka, kamu kan memang tidak sayang pada Mommy, dari dulu kamu itu memang menyebalkan Rexton!" suara dari sang Mommy benar-benar bisa merusak gendang telinga Rexton, suara itu seperti menggunakan speaker dengan volume full hingga bisa mengakibatkan sakit pendengaran.

"Mom, serahkan ponselnya pada Harry!" ujar Rexton, dengan nada tak ingin di bantah.

Di sebrang sana, nyonya Gania Rosella selaku Mommy dari Rexton hanya bisa mencibir dan dengan kesal lalu menyerahkan ponsel itu pada Harry.

"Katakan padanya, untuk pulang secepat mungkin!" perintahnya sebelum ponsel itu kembali ke tangan sang pemilik.

Suara dari Gania masih terdengar oleh telinga tajam Rexton, karena suara itu begitu nyaring dan memekakkan telinga orang yang mendengarnya.

"Harry, datang ke kamar Club dan bawa berkas untuk meeting hari ini!" titahnya tanpa mau di bantah. Dan setelah itu panggilan berakhir sebelum Harry memberikan jawaban.

Sedangkan di Mansion, setelah panggilan berakhir. Harry Leonardo hanya bisa menghela napas lelah, pria 30 tahun itu hanya bisa menambah stok sabarnya untuk menghadapi sang Tuan Muda yang suka memerintah seenaknya, dan juga harus menghadapi sang Nyonya besar yang tukang tantrum.

"Sabarkan aku Tuhan!" keluh Harry. Bekerja di bawah Rexton memang harus memiliki kesabaran yang banyak. Sebab pria itu suka memerintah dan tak mau berbasa-basi apalagi di bantah.

Harry segera pamit pada sang nyonya yang masih saja betah berdiri di sampingnya untuk mendengar percakapan itu.

Dia harus segera pergi ke Club untuk menjemput sang Tuan muda, karena pagi ini Rexton ada meeting juga memiliki kepentingan untuk mengunjungi salah Satu Restoran Indonesia yang baru saja buka.

Sedangkan di kamar Club.

Rexton duduk di sofa dengan memutar benda yang dia temukan di samping ranjang.

"Hazel Isabella Sora, ada yang istimewa darimu yang bahkan tak bisa aku hindari sejak pertama kalinya aku menyentuhmu," gumam Rexton dengan senyum miring. Sambil menatap kalung berinisial itu lekat.

Sampai ketukan pada pintu membuat Rexton menoleh, dan berseru,"Masuk!"

Pintu kamar itu terbuka, Rexton melihat Harry datang membawa tas kerja di tangannya dan sedikit membungkuk hormat.

"Kita berangkat sekarang, Tuan?" ucap Harry.

Rexton bangun, dia merapikan Vast yang di kenakan sebelum akhirnya menggunakan Jas hitam untuk menambah kesan formal.

"Harry" panggil Rexton, sebelum dia melangkah kearah pintu kamar Club.

"Iya, Tuan!"

"Awasi wanita bernama Hazel Isabella Sora yang bekerja sebagai pelayan di club ini!" Rexton melirik pada Harry.

Harry hanya bisa mengangguk setuju walaupun dia agak bingung dengan perintah mengawasi wanita bernama Hazel itu yang ia tahu baru saja bekerja di Club ini belum ada satu tahun.

Harry mengikuti langkah Rexton yang begitu tegas berjalan di lorong Club yang masih sepi. Sebab area ini adalah milik pribadi Rexton, tak ada yang bisa membersihkannya kecuali ada perintah dari sang pemilik.

"Bereskan kamar hanya debunya saja, juga ganti spreinya dan pastikan semua barang tetap Di posisi semula, jangan menyentuh apapun!" setelah memberikan peringatan pada orang yang bertugas bersih-bersih, Rexton berlalu dari sana di ikuti Harry

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!