NovelToon NovelToon
ISTRI Rasa PELAKOR

ISTRI Rasa PELAKOR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Butterfly

JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU

Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.

Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.

Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .

Wanita ****** dari mana kamu berasal?

Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?

Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.


Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 6

Jenna menggeleng kan kepalanya, " Nggak usah mbak, saya nunggu disini aja. " ucapnya membuat Desi tak mau memaksa hingga ia pergi sendiri menuju meja bosnya.

Karena bosan sendirian, Jenna akhirnya memilih berkeliling diantara kerumunan manusia yang sibuk mengobrol, ada pula yang sedang berdansa sedangkan dirinya seperti manusia yang tidak tau apa-apa perihal pesta orang kaya.

Bibirnya hanya tersenyum saat beberapa orang yang melintasinya juga tersenyum. Salah satu pelayan datang menghampirinya dengan nampan diatas tangan. beberapa gelas kaca berjejer di atasnya dengan minuman berwarna merah keunguan.

Karena dilihatnya tadi semua orang juga mengambil gelas berisi minuman itu , Jenna jadi ikut-ikutan mengambilnya satu, kebetulan ia memang sedang haus.

" Terima kasih " ucap Jenna, dengan tersenyum.

Pelayan itu menunduk singkat, setelah itu kembali berkeliling dengan nampan yang tak pernah kosong.

Jenna mulai mendekatkan bibirnya di pinggiran gelas itu, satu seruputan mampu membuat wajah nya mengernyit heran. rasa pahit dan sedikit manis mulai menyebar kedalam indera perasa nya.

" seburuk inikah minuman orang kaya?" pikirnya dalam hati.

Tiga puluh menit sudah Jenna menunggu , namun yang ditunggu tak kunjung memunculkan batang hidungnya. Kemana perginya mbak Desi? Dilihatnya tempat dimana tadi ia melihat Pak Dewandaru disana , namun nihil mereka sudah tak lagi disana.

Jenna kembali meringis begitu kepalanya terasa pusing, matanya terasa berat untuk dibuka. Ada apa ini? .

Karena tak punya ponsel, Jenna memilih berjalan menuju pojok ruangan yang sepertinya ada sebuah pintu yang sunyi. Ia akan menyingkir sebentar dari bisingnya musik yang menggema diruangan ini.

*****

Seorang wanita berbaring diatas kasur di sebuah hotel, ia terbaring bukan karena tidur tapi karena dipaksa oleh seorang pria saat ia berjalan untuk menghindari keramaian hotel sejenak.

" Lepas kan saya ! akhhh____ " Jenna melenguh sakit dikepalanya saat ia berteriak .

Dengan sekuat tenaga yang tersisa, Jenna berusaha turun dari kasur itu. Ia sadar jika dirinya dalam bahaya. bahkan tangannya terikat dengan tali. melilit tubuhnya.

" Siapa kamu?! " Jenna berteriak marah saat melihat sosok pria berdiri di depan pintu dengan tubuh setengah tel**ja** .

" Minggir saya mau keluar Tuan. " Jenna mendesis , kepalanya seperti berputar saat berusaha memfokuskan pandangannya pada sesuatu.

Karena tak kunjung mendapatkan respon, Jenna mendongak menatap sosok dihadapannya. " Patung ya? kok gak bisa bicara? " matanya mengerjap lucu diantara kebingungannya

Tanpa aba-aba lengannya ditarik lalu dilempa*kan dengan cukup keras keatas kasur.

Mata nya yang bulat jernih itu berkaca-kaca lalu mengeluarkan air mata tanpa diminta. Jenna, mendadak takut saat ini . Ia dalam bahaya jika tak bisa keluar dari sini.

" Tuan ____ Lepaskan saya ya? kasian nenek saya sendirian dirumah. " wajahnya memelas, agar laki-laki itu mau melepaskan nya.

" Perset*n dengan Nenekmu itu, bit*h."

Laki-laki itu sudah kepalang kesal , Tiba-tiba saja kekasihnya menghilang dari kamar ini sejak satu jam yang lalu. semua anak buahnya sudha ia kerahkan mencari disekitar hotel namun tak juga membuahkan hasil. Sedangkan dirinya malah berhasil dijebak dengan obat perang**ng sejak tiga puluh menit yang lalu.

Awalnya ia menolak saat akan dicarikan wanita bayaran untuk melayani naf*u nya. Namun seiring berjalannya waktu, laki-laki itu menyerah disaat segala cara ia lakukan agar efek obat itu menghilang tak membuahkan hasil.

" Malam ini sesuai kemauan kamu, saya akan menghabisimu malam ini! " suara berat nan tegas itu membuat Jenna menelan ludahnya kasar.

" Saya mau pulang Tuan, " jawab Jenna dengan wajah polosnya. Dibarengi dengan gerakan memberontak sebisanya.

" Diam! " suara menggelegar laki-laki itu mampu membuat Jenna terpaku sejenak. sepertinya ia mengenali suara itu? tapi siapa dan dimana ia mendengar suara itu? batin Jenna disaat keadaan mulai kacau. Tali yang mengikat tangan nya di lepas membuat gadis itu bernapas lega disela rasa takut masih melingkupi hatinya.

Baju yang semula masih terpasang rapi di badannya kini sudah melor*t kebawah sampai lutut kaki nya.

Kedua tangannya dicekal keatas kepala hingga membuatnya tak bisa bergerak. napasnya memburu seiring tangan laki-laki itu menjam*h tubuhnya . Nafs*nya mulai terpancing disaat hati dan otaknya menolak dengan keras.

Bahkan untuk meneteskan air matanya saja, Jenna tak sempat karena terbuai nikmat yang laki-laki itu berikan.

" Kenapa susah sekali hah?! " laki-laki itu nampak geram tak sabaran begitu ingin menyatukan keduanya. Sempit dan sesak ia rasakan saat mencoba menerobos masuk kedalam Luba*g kecil itu .

" Pelan tuan ___shhhh " Jenna mencengkram lengan laki-laki itu, badannya setengah bangkit untuk melihat sesuatu yang sangat menyakitkan dibawah sana.

Seketika mata nya membulat begitu melihat sesuatu yang besar itu mau menerobos masuk, wajar jika rasa sakitnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Tak ada penolakan apapun dari tubuh wanita dibawahnya membuat pria yang tengah dikuasai obat perang**ng itu melancarkan aksinya tanpa hambatan.

Pikirnya wanita itu pasti sudah terbiasa melakukan hal seperti ini, hingga tak ada penolakan yang gencar dilakukan oleh wanita di bawahnya.

Hingga percobaan yang ketiga kalinya tanpa sadar ia berhasil menembus dinding keperawa*an gadis itu. sejenak ia mendiamkan sesuatu yang sudah berhasil masuk, mencoba membiarkan wanita itu tenang .

" Sakittt tuan..... " cicitnya terdengar lemah, namun cengkraman dilengan pria itu amat sangat kuat hingga kuku-kuku yang terpasang nail art itu menancap sempurna di lengannya.

Tak masalah setelah ini lengannya akan penuh luka cakaran dan cengkraman, itung-itung berbagi sakit dengan wanita itu.

Napas keduanya memburu, saat pria itu mulai menggerakkan pingg**gnya maju mundur.

Suara erang*n bercampur rintih kenikmatan berbaur menjadi satu didalam kamar itu.

Menggambarkan dua anak manusia yang tengah mengejar kenikmatan yang sebentar lagi akan meledak.

" Akhhh ___ " Jenna memejamkan matanya saat sesuatu keluar dari area sensitif nya. Rasanya begitu nikmat dan melegakan. seolah masalah dihidupnya ikut luruh bersamaan cairan itu merembes keluar.

"Tunggu aku , sayang ! " suara serak dan tegas itu terdengar lembut saat mengatakan ' sayang ' , Jenna sedikit bisa menatap wajah pria itu cukup lama disaat tengah mengejar pelepasan.

" Akhhh_____ " napasnya tersendat dengan tubuh bergetar, ia terkapar disisa kenikmatan yang masih tertinggal.

Beberapa menit setelah mengatur napas, pria itu kembali bangkit dengan wajah belum puas. melepaskan penyatuan keduanya, pria itu memaksa tubuh wanita yang baru saja digagahhinya untuk bangkit.

Ia akan mencoba posisi baru agar bisa menikmati kenikmatan ini dengan gaya yang berbeda tentunya dengan kenikmatan yang berbeda juga.

" Nikmati saja sayang. Bukankah kamu menginginkan ini dari dulu? "

Jenna terdiam membisu disela kenikmatan yang terus menghujamnya. Ia hanya mendengar setiap ucapan yang pria itu lontarkan pada sosok yang dipanggilnya ' sayang ' setiap kali akan pelepasan.

Apa ini akhir hidupku? kapan semua ini berakhir? tubuh lemah ini rasanya ingin terbelah karena tak kuat menahan serangan laki-laki perkasa itu.

😶‍🌫😶‍🌫😶‍🌫

1
Inonk_ordinary
g romantis,serem
Grasela Malo
Mkanya jgn bodoh
Yami CB
Terus terang ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah gue baca! 🌟
Nurul Khotimah: makasih kak 😍
total 1 replies
Cleopatra
Mantap nih!
vee
Kebanjiran emosi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!