NovelToon NovelToon
Godaan Cinta Ibu Susu

Godaan Cinta Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Sera, harus kehilangan calon anak dan suaminya karena satu kecelakaan yang merenggut keluarganya. Niat ingin berlibur malah menjadi petaka.

Sera bersedih karena kehilangan bayinya, tapi tidak dengan suaminya. Ungkapannya itu membuat sang mertua murka--menganggap jika Sera, telah merencanakan kecelakaan itu yang membuat suaminya meninggal hingga akhirnya ia diusir oleh mertua, dan kembali ke keluarganya yang miskin.

Sera, tidak menyesal jatuh miskin, demi menyambung hidup ia rela bekerja di salah satu rumah sakit menjadi OB, selain itu Sera selalu menyumbangkan ASI nya untuk bayi-bayi di sana. Namun, tanpa ia tahu perbuatannya itu mengubah hidupnya.

Siapakah yang telah mengubah hidupnya?
Hidup seperti apa yang Sera jalani setelahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Baru

"Alex, apa di sini ada restoran?" tanya Darren, yang berada di jok belakang. Alex menoleh, "Di sini tidak ada restoran mewah Tuan, yang ada seperti warteg, atau warung nasi biasa."

"Tuan, pasti lapar, kan? Bagaimana kita mampir ke warung yang ada di persimpangan jalan sana. Tadi aku melihatnya Tuan, dan warung itu cukup ramai ... pasti makanannya enak-enak."

"Yakin enak?"

"Tidak ada salahnya kita mencoba Tuan. Lagi pula dari siang tadi kita memutari jalan Sekarwangi ini, tanpa alamat yang jelas kita harus mencari wanita yang Nyonya inginkan."

Alex dan Darren, memang sudah mencari alamat rumah Sera, sesuai nama jalan yang diberitahukan kedua ibu tadi. Karena sang Ibu sangat cerewet Darren, terpaksa meninggalkan meeting dan pertemuan lain bersama klien-Nya demi menemukan ibu susu untuk Lio.

Akan tetapi hati sudah gelap begini Darren masih belum menemukan alamat itu.

"Terserah kamu saja," ucap Darren yang memberikan kebebasan pada Alex.

Alex tersenyum, ia pun melajukan mobilnya cepat menuju warung makan tadi. Tidak berselang lama Alex, menghentikan mobilnya di depan sebuah warung makan sederhana, tapi begitu ramai pembeli. Sang pemilik warung kelihatan sangat sibuk melayani pelanggan mereka.

"Kita sudah sampai Tuan," ujar Alex yang sudah membukakan pintu untuk Darren.

Darren memandang sejenak ke dalam warung, ia sangat ragu untuk masuk dan makan di sana, melihat dari kepadatan, dan kebersihannya. Namun, Darren, tetap turun mengikuti Alex.

"Alex, apa lebih baik kita cari yang lain?"

"Kenapa Tuan? Di sini pasti enak, lihat saja pelanggannya dari pagi sampai malam masih tetap ramai."

Darren, tersenyum getir, ia hanya nyegir menatap setiap orang yang sedang makan di sana.

"Selamat datang Tuan, Anda membutuhkan meja?" tanya Essa, gadis imut 18 tahun dengan dua kuncir rambut di atas kepalanya.

Ya, gadis itu Vanessa adik Sera, warung makan itu adalah milik keluarganya yang sudah berjalan 30 tahun lamanya.

"Saya butuh meja untuk dua orang," ujar Alex. Essa, pun menunjukkan meja kosong di belakang.

"Mari, ikuti saya." Essa, mengantarkan mereka ke mejanya. Setelah, tiba di meja, Alex dan Darren di persilakan duduk.

"Mau pesan apa, Tuan?" tanya Essa, uang sudah siap dengan buku tulisnya.

"Di sini ada menu apa saja?"

"Di sini ada ayam goreng, ikan goreng, ikan bakar, rendang, sambel,. lalaban, tumisan, sama telur dan sayur juga. Di sini lengkap sekali ... dan sudah pasti yang paling enak." Essa menjelaskan panjang lebar, gadis itu sangat pasih seolah sudah terbiasa.

"Tuan, mau makan apa?" tanya Alex, tapi Darren hanya diam yang fokus dengan ponselnya.

"Mmm ... dua porsi nasi, dengan rendang. Minumannya ...."

"Di sini minumannya hanya ada teh tawar dan air putih," sergah Essa, menghentikan Alex yang hendak bicara.

"Oh, baiklah. Saat minta dua-duanya,."

"Baiklah, mohon ditunggu, ya."

Essa, pergi menuju dapur, terlihat Anne, dan Joko sedang sibuk memasak pesanan pelanggannya.

"Ibu, ada pesanan rendang dua, cepat, ya Bu. Ini yang pesan orang kaya Lo,"

"Mau orang kaya atau bukan tetep harus ngantri," ujar Ane sambil menuangkan beberapa hidangan ke dalam piring.

"Essa, panggil Kakakmu. Suruh dia turun dan bantu Ayah, pelanggan sedang banyak."

"Ok, Ayah." Essa, melangkah pergi ke atas untuk memanggil Sera.

Sedangkan Sera, dia baru saja selesai memeras air susunya yang dibantu oleh alat pompa. Malam ini Sera, menghasilkan beberapa botol yang selalu ia simpan ke dalam freezer untuk dibawanya besok ke rumah sakit.

"Kak, Sera!" teriak Essa dari luar, dibarengi ketukan pintu.

"Iya!" seru Sera dari dalam.

"Turun kata Ayah, cepat bantu ibu, pelanggan sangat banyak!" teriak Essa.

"Iya, sebentar lagi. Kakak sedang memeras susu dulu."

Sera, melepas alat pompa dari p*y*d*r*nya. Lalu mengancingkan kembali kemejanya. Sebelum turun Sera, membawa dulu botol susu itu ke dalam freezer yang diletakan nya dengan rapih. Setelah itu ia melangkah ke bawah sambil mengikat rambutnya yang panjang.

Baru saja menginjak lantai dasar, langkahnya tiba-tiba terhenti. Sera terbelalak melihat sosok pria yang ditemuinya tadi siang. Sera, segera sembunyi yang kembali naik ke atas tangga demi menghindari Darren.

"Orang itu ... orang itu kenapa ada di sini," gumamnya dengan cemas. "Aduh ... dia gak boleh melihatku ada di sini." Sera, mengutuk dirinya sendiri. Ia sempat ingin kembali ke kamar tetapi sang ibu terlanjur memanggilnya.

"Sera, ngapain kamu disitu? Cepat turun, sekarang kamu tinggal dengan Ibu jadi harus mau bantu Ibu." Ane, bicara dengan nada marah, wanita itu memang tidak pernah terlihat ramah.

"Ibu tapi aku ...."

"Nggak ada tapi-tapian cepat turun!"

Sera, hanya pasrah ketika ditarik oleh Ane. Wajahnya terus berpaling ke sisi kiri, sambil ditutupi satu tangannya.

"Antar pesanan ini ke meja itu." Tunjuk Ane ke arah Darren dan Alex. Sontak, bola mata Sera semakin melebar.

"Ibu ...." Sera menggeleng.

"Jangan malas-malasan ayo cepat! Lihat tuh, adikmu sibuk sendiri kasihan dia."

"Tapi ...."

"Nggak ada tapi-tapian cepat!"

Sera, terpaksa mengambil pesanan Darren dan Alex. Otaknya terus berjalan memikirkan bagaimana caranya bersembunyi dari Darren. Sera, melihat satu buah kaca mata dan masker yang entah milik siapa. Sera langsung memakainya setidaknya Darren tidak akan mengenalinya.

"Permisi," ucapnya setelah tiba di meja Darren. Sambil terus menunduk Sera, meletakkan dua buah piring dan minuman di atas meja. Tanpa ia sadari, Darren terus memperhatikan tingkahnya yang mencurigakan.

"Selamat menikmati," ucapnya demikian yang segera pergi sebelum ketahuan.

"Apa kamu mengenalnya Alex? Sepertinya ... aku tidak asing dengan poster tubuh wanita itu."

"Sudahlah Tuan, sejak kapan Anda ke tempat ini. Wanita yang selalu Anda temui hanyalah wanita berkelas."

"CK, kamu salah! Wanita yang selalu aku temui hanyalah Tamara, hanya dia tidak ada yang lain."

"Iya, Nona Tamara itu istrimu, tapi ... Anda harus melupakannya sekarang. Karena, Mamanya Lio sudah tidak ada lagi Tuan." Alex mendadak sedih, ia ingin menangis karena melihat bosnya yang belum bisa move on dari mendiang istrinya.

"Ayo, Tuan lebih baik kita makan saja." Alex, sebenarnya ia sudah sangat lapar. Warung makan milik nona Ane itu sangat lezat, walau tempatnya terlihat kumuh dan kecil.

Darren tidak mencicipinya sedikitpun ia terus memandang foto Tamara pada ponselnya. Ia terus membuang nafas, sampai terus mengusap layar tipis itu.

Tamara, kenapa kamu pergi secepat ini?

Darren, masih tidak menyangka jika kehadiran Lio, membuatnya kehilangan Tamara. Namun, itu sudah menjadi pilihan bagi Tamara, untuk mempertahankan bayinya dibanding dengan dirinya.

Lio, adalah anugerah yang harus dia jaga. Karena bagaimanapun sang istri memintanya untuk menjaga Lio.

"Alex, aku menunggu di mobil," ucapnya yang sudah berdiri.

"Tidak makan Tuan?" tanya Alex, dengan mulut yang penuh.

"Tidak. Aku menunggu di mobil saja."

"Tapi, Tuan siapa yang bayar?"

Alex benar-benar tidak mau rugi. Ia merogoh saku celananya, mengambil selembar uang 100 ribu yang di simpannya di depan Alex, karena Darren tahu, makan di tempat itu tidak akan merogoh kocek tinggi.

"Terima kasih Tuan." Alex tersenyum senang, ia bisa makan banyak tanpa membayar.

Sementara, di luar Darren, langsung memasuki mobilnya, ia membiarkan kaca jendela terbuka, sambil bersandar Darren, kembali melihat beberapa album foto dalam galery ponselnya. Bibirnya sesekali tersenyum menatap kenangan indah dengan Tamara.

Namun, tiba-tiba kebahagiaan itu hancur oleh tingkah seseorang. Sera, melempar kantong sampah ke dalam mobil Darren, parahnya sampah itu mengenai wajahnya.

"Apa ini?"

Seketika mata Darren membola, ia segera menutup hidungnya saat bau tak sedap menyerang.

"Siapa yang sudah membuang sampah ini me dalam mobilku?!"

Sementara Sera, dia diam mematung dengan mata yang tidak berkedip dan mulut yang menganga lebar. Kecerobohannya membawa ia ke satu masalah, Sera tidak melihat ada mobil di dekat tong sampah, dan melempar seenaknya.

Berkat lemparan yang tidak tepat keresek sampahnya masuk ke dalam mobil Darren melewati kaca yang terbuka.

Sera, segera mendekat. Ia meminta maaf sambil mengambil kembali sampah itu.

"M-maaf Tuan. Saya ti-tidak ...." Sera terbelalak, bibirnya menjadi kelu ketika melihat Darren yang ada di dalam.

Pria ini ... bukankah pria ini ... oh, gawat

"Kamu!"

...----------------...

Sera, kamu mendapat masalah.

Kasih semangat buat Sera, yuk janganuoa like, vote, dan komentar setelah membaca. Dukung terus novel ini dan kasih bintang 5 nya biar masuk kandidat lomba, ya 🤗

Terima kasih

1
ovi eliani
semoga sera senang dgn CD fdr darren wkwkwwk🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
Darren jangan percaya sama Clara, dia itu hanya ingin harta kamu dan tidak peduli sama sekali sama anakmu
Danny Muliawati
ternyata dr Clara jahat bunuh istri nya darren tunggu yah dokter pembunah balasan nya Thor ga tidur🫢
ovi eliani
lagi lagiseru nih , rupanya clara jahat. up lg thor
ovi eliani
terima kadih dibble up thor, makin adik baca ceritanya, satu lg ya thor
ovi eliani
jcubit aja sera farren sampai kesakitan siapa yg mau bersandiwara 🤣🤣🤣🤣🤣
ovi eliani
thor buat darren mengejar cinta komet
ovi eliani
lagi thor jangan nanggung ceritanya , puas aku rasain kamu darren ini baru permulaan ya, nanti jatuh cinta sama sera bucin lg wkwkwkwk
ovi eliani
lanjut thor ceritanya oke bingit
ovi eliani
terima kasih thor, kadih pelajaran dulu darren thor biar tau rasa sembah 2 deh lho derren biar tau rada minta haji besar sera to buat darren susah dulu.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
ovi eliani
gampang sebelumnya kan darren lihat CCTV pasti tau lah klo nia yg mencurinya untuk menjebak sera , tinggalin aja sera paling2 nanti baby tio nangis di buat pusing darren balas dendam sera biar tau rasa darren.
Ani Basiati
nia yg mencuri kan thor
ovi eliani
bagus sera belum. tau darren klo sera sdh bereaksi gaas ken sera duda sombon iitu
ovi eliani
jangan di marah in srra darren nanti susah cari ibu pengasuh buat susu in anak mu, udah jadi in istri aja biar sekalian enak wkwkwwk
ovi eliani
kenapa belum up thor
Dini_Ra: mungkin masih review, ditunggu aja ya 👌
total 1 replies
ovi eliani
ceritanya oke, mau ya thor up tiap hari doble up lah thor
yusnah
selalu ditunggu upnya kak
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak kisah Sera
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
dh mampir thor lanjut
Dini_Ra: Terima kasih 🙏 jangan lupa dukungannya, ya 🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!