ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 03 ^^melamar^^
Hari ini hari sabtu dan pekerjaan Aqizah sangat padat di cafe belum lagi kunjungan rutin ke rumah penampungan dan madrasah.
Selesai sholat subuh, Aqizah langsung izin keluar karna ada keperluan yakni ke rumah penampungan dan madrasah nya seperti biasa.
"bunda, neng pergi dulu ya ada keperluan soal nya" pamit Aqizah.
"keperluan apa neng? Ini masih subuh loh, kenapa gak nanti aja?"
"kalo nanti gak bisa bunda, soal nya di cafe juga lagi banyak kerjaan jadi bisa nya sekarang dan mungkin nanti neng telat dateng nya ke acara lamaran bunda"
"ya sudah tidak apa apa, tapi usahakan dateng ya, kalo gak dateng bunda anggep neng gak setuju sama keputusan bunda"
"insya allah bunda, doakan semoga pekerjaan neng cepet selesai. Assalamualaikum"
"iya, hati hati ya, waalaikumsalam"
Aqizah pun pergi dengan menaiki melody motor sport kesayangan nya menuju ke rumah penampungan lebih dulu yang ia beri nama rumah 'kasih sayang' dan di samping nya ada madrasah milik nya yang ia beri nama 'al ghifari'.
Sesampai nya di rumah, ia langsung di sambut oleh beberapa anak dan tak lama ibu pengasuh serta tiga gadis ikut menyambut nya.
"anak anak udah nungguin kamu dari tadi" ucap bu Liza.
"kenapa nunggu kakak?" tanya Aqizah.
"kita kangen sama kakak" jawab Ida bocah lima tahun.
"oh kangen ya, sini sini peluk dulu"
4 bocah itu pun memeluk Aqizah untuk menyalurkan rasa kangen mereka begitu juga dengan Aqizah yang dengan senang hati memeluk mereka karna ia juga kangen pada mereka.
"Arkan sama yang lain mana bu?" tanya Aqizah.
"masih di madrasah kayak biasa nya, ngajar anak anak" jawab bu Liza.
"ibu beneran gak mau nambah orang lagi buat ngurus mereka?"
"untuk saat ini biar ibu saja lagian anak kecil nya belum nambah dan juga ada abang, kakak, Arkan dan Nisa yang bantuin ibu di sini"
"ya sudah kalo begitu, kalo butuh apa apa hubungi Aqiz ya bu"
"iya, pasti ibu hubungi"
Setelah bertanya kabar dengan para saudara di sana, Aqizah pun pamit untuk pergi ke madrasah dulu dan nanti ia akan kembali lagi ke rumah.
Sesampai nya di sana, ternyata anak anak yang belajar di sana baru saja bubar dan langsung berlari menghampiri nya untuk bersalaman dengan nya.
"bagaimana belajar nya adek adek?" tanya Aqizah.
"alhamdulillah lancar kak, tadi kita belajar tentang hukum hukum bacaan kak"
"alhamdulillah. Sudah gih sana pulang nanti orang tua kalian nyariin, kakak mau ketemu sama abang ustadz dulu ya"
"baik kak, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Aqizah pun menunggu di luar musholla yang ada di madrasah nya dan tak lama keluarlah tiga cowok berbeda usia pun keluar dan langsung menghampiri nya.
"assalamualaikum Qiz/kak" salam mereka.
"eh waalaikumsalam, bagaimana kabar kalian?"
"seperti yang lo lihat, kami baik baik saja"
"bagaimana tadi ngajar nya?"
"alhamdulillah lancar kak"
"oh iya, Aqiz udah beli motor buat kalian sama kakak dan nisa juga jadi kalian gak perlu ojek lagi ke kampus sama sekolah nya. Mungkin nanti sore dateng"
"terima kasih Qiz, tapi apa uang Aqiz cukup buat beli enam motor?" tanya Ilham.
"alhamdulillah cukup bang, masih ada lebih nya malah"
"maaf ya Qiz, kita merepotkan" ucap Amzi tak enak hati.
"tidak apa apa bang, kita kan juga keluarga"
"kak gue mau cari kerja boleh?" tanya Arkan.
"boleh, asalkan halal pekerjaan nya"
"emang lo mau kerja apaan Ar?" tanya Amzi.
"gak tau juga sih bang, gue masih nyari kerjaan yang cocok aja"
Aqizah pun mengajak mereka untuk pulang ke rumah karna mereka juga akan pergi ke sekolah dan kampus, ia juga akan berpamitan pulang karna nanti bunda dan adek kembar nya menunggu nya.
Adek adek nya pun memeluk nya karna mereka sebenar nya masih kangen dengan nya, namun mereka tau bahwa kakak nya juga mempunyai keluarga lain dan pekerjaan yang harus di urus. Aqizah juga memberitahukan bahwa bunda nya akan menikah dalam waktu dekat ini.
...****************...
...****************...
Aqizah telah bersiap dengan memakai seragam nya, ia pun turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga nya sambil menenteng tas dan topi yang biasa ia pakai.
"selamat pagi semua nya" sapa Aqizah.
"pagi juga neng" balas semua nya.
"neng tadi dari mana? Kok subuh subuh udah ngilang" ujar Rayyan.
"tadi neng ada keperluan di luar, ada saat nya kalian akan tau nanti" jawab Aqizah.
"sudah, ayo sarapan nanti telat ke sekolah nya" ucap Namira.
Mereka pun sarapan dengan tenang seperti biasa. Tak lama makanan mereka pun telah berpindah ke perut dan mereka pun berpamitan untuk berangkat sekolah.
💐💐💐💐💐💐
Di mansion utama Zenandra, Zavier dan Zenkai telah selesai sarapan dan mereka pun berpamitan pada daddy dan oma opa nya.
"oma opa dad, kita berangkat sekolah dulu ya" pamit Zenkai.
"iya, kalian hati hati ya, jangan ngebut bawa motor nya" pesan oma Vanya.
"gak janji oma"
"kalian ini sama seperti daddy kalian" ucap opa Zean.
"jangan lupa nanti malam acara lamaran daddy"
"iya dad, di mansion calon istri daddy kan"
"iya"
"kita nanti nyusul aja ya dad, jadi daddy sama oma opa berangkat duluan saja" ucap Zenkai.
"gak ada gak ada, pokok nya kita harus berangkat sama sama gak boleh ada yang telat"
"baiklah. Assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Mereka pun berangkat dengan menggunakan motor sport kesayangan mereka dan dengan kecepatan tinggi mereka melesat ke jalanan dan menyalip kendaraan sana sini karna itu kesenangan mereka.
Sesampai nya di sekolah sma langit dan hampir bersamaan dengan Aqizah dan si kembar yang masuk gerbang sekolah lebih dulu.
"bestie, tungguin kita!!!!" teriak sahabat Aqizah, siapa lagi kalo bukan Sella.
"gak usah teriak Arsella, malu di liat yang lain" tegur Aqizah.
"ngapain malu? Biasa aja kali" ujar Sella santai.
"gue yang malu" geram Aqizah dan langsung meninggalkan mereka.
"eh iya iya sorry, jangan marah dong Aqizah" bujuk Sella.
"hm"
Mereka pun pergi ke kelas dan mereka melewati geng starlight begitu saja yang sedari tadi melihat mereka terutama Alva yang terlihat curi curi pandang pada Aqizah dan karna hal itu Rayyan langsung berjalan di samping sang kakak dan merangkul pundak nya, sedangkan Zayyan menghampiri Alva dan berdiri tepat di depan nya.
"kalo suka itu di kejar bang jangan di liatin doang apalagi di lirik, nanti di embat orang baru tau rasa lo. Tapi ingat bang, sekali nyakitin maka gak ada kesempatan lain lagi" ucap Zayyan dan setelah itu berlalu pergi.
Sedangkan Alva masih terdiam mencerna setiap perkataan Zayyan tadi, dan ketiga sahabat nya menyoraki nya.
"tuh Al, udah di kasih lampu ijo tuh sama adek nya" ucap Zenkai.
"wih ketua kita yang anti cewek ini bisa suka cewek ternyata" ucap Gavriel.
"ya jelas gue suka cewek lah, lo kira gue cowok apaan" ucap Alva tak terima.
"lo kan emang gak pernah tuh deket ama cewek, jangan kan deket ama cewek mau di deketin aja udah ngehindar duluan lo" ucap Zavier.
"tepat sekali, apalagi sama cewek rese satu tuh liat liat" ucap Gavriel sambil menunjuk dengan dagu nya pada gadis yang berjalan ke arah mereka lebih tepat nya Alva.
"cabut" ajak Alva kala melihat gadis yang di tunjuk Gavriel.
Mereka pun mengikuti Alva yang pergi ke kelas karna mereka juga risih dan jijik melihat cewek itu yang terus saja mengejar ngejar Alva dan membuat mereka kasihan pada Alva yang sangat tertekan karna selalu di kejar kejar oleh cewek tersebut.
"eh Alva, kok aku di tinggalin sih, tungguin dong" kesal nya sedikit berteriak karna ia mau menghampiri malah di tinggal begitu saja, siapa lagi kalo bukan Agnes.
Alva pun langsung berlari menuju kelas nya kala Agnes tambah mempercepat langkah nya untuk menghampiri nya, sedangkan ketiga sahabat nya juga ikut berlari karna mereka tidak akan membiarkan cewek rese itu mendekati Alva. Agnes yang melihat geng starlight berlari pun bertambah kesal.
Di kelas L 11 a yakni kelas Aqizah cs dan si kembar, Aqizah melihat Alva cs berlari kecil hingga senyum tipis terukir di bibir nya dan lama kemudian terlihat lah Agnes yang berjalan dengan kesal. Kala Agnes melihat ke arah nya, Aqizah pun langsung tersenyum remeh, membuat Agnes geram, kesal dan marah bahkan tangan nya sampai terkepal erat.
Si kembar juga memperhatikan sang kakak dan melihat apa yang menarik perhatian sang kakak, dan mereka tau bahwa senyum tipis itu di tujukan pada Alva hingga mereka saling pandang lalu tersenyum.
...****************...
...****************...
Malam pun tiba, di mansion Namira sudah di dekor sederhana untuk acara lamaran Namira malam ini. Tidak banyak orang memang dan Namira juga sudah tidak punya sanak saudara selain ketiga anak nya dan bik Rati yang sudah ia anggap seperti ibu nya sendiri, tapi putri sulung nya telah bilang pada nya bahwa ia mengundang beberapa orang jadi Namira juga membuat beberapa hidangan.
Namira dan si kembar telah siap dan menunggu tamu nya yang akan datang untuk melamar Namira, sayang sekali Aqizah akan datang terlambat malam ini karna pekerjaan di cafe sangat banyak.
Tak lama, orang yang di undang oleh Aqizah datang dan Namira serta bik Rati pun menyambut mereka dengan hangat apalagi ada 4 anak kecil yang langsung di ajak bermain oleh si kembar. Bu Liza pun menceritakan kisah mereka bersama anak anak saat pertama kali bertemu Aqizah dan meminta mereka untuk tinggal di rumah penampungan yang Aqizah bangun sengaja untuk orang dan anak anak jalanan seperti mereka dan Aqizah juga membangun sebuah madrasah untuk anak anak belajar.
Namira pun merasa bangga pada putri sulung nya begitu juga dengan si kembar, mereka tidak menyangka bahwa Aqizah memiliki rumah penampungan dan madrasah.
Akhir nya keluarga Zenandra yang hendak melamar Namira pun datang, si kembar ikut menyambut mereka. Namira meminta maaf sebelum nya karna putri sulung nya akan datang terlambat karna pekerjaan nya yang tidak bisa di tinggalkan dan keluarga Zenandra pun memaklumi nya serta tidak mempermasalahkan nya.
💐💐💐💐💐💐
Aqizah cepat cepat menyelesaikan pekerjaan nya karna malam ini acara lamaran bunda nya, lalu ia melihat jam tangan yang melingkar di tangan kiri nya ternyata sudah menunjukkan pukul 20.00.
Ia pun membereskan pekerjaan dan akan melanjutkan nya di mansion tak lupa laptop kerja nya juga ia masukkan kedalam tas nya dan ia pun bergegas pulang ke mansion.
Ia langsung mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi agar lekas sampai di mansion karna ia tidak ingin lebih terlambat lagi, dan di sepanjang jalan pulang ia merutuki diri nya sendiri yang lebih memilih pekerjaan nya dari pada bunda nya dan rasa penyesalan nya sungguh menyesakkan dada.
Sesampai nya di mansion, ia langsung cepat cepat masuk dan tak lupa meminta salah satu satpam nya untuk memasukkan motor nya ke garasi.
"assalamualaikum, maaf bunda neng terlambat" ucap Aqizah.
"waalaikumsalam"
"neng gak terlambat kok dan kami semua baru mulai makan malam dulu. Ayo sini duduk, kita makan malam bersama"
"terima kasih bunda"
Aqizah pun langsung duduk di antara si kembar seperti biasa nya meskipun kini mereka makan tidak di ruang makan melainkan di ruang keluarga dengan duduk lesehan karna ruang makan nya tidak cukup untuk mereka semua.
Selesai makan malam, acara lamaran pun di mulai hingga Namira dan Zafran duduk berhadapan untuk bertukar cincin kemudian acara pun selesai. (maaf ya, saya gak tau konsep nya lamaran itu kayak gimana).
Kemudian mereka pun langsung membahas tanggal pernikahan mereka, sedangkan anak anak pergi ke belakang mansion karna tidak ingin mendengar pembicaraan orang dewasa.
Zenkai dan Zavier serta Aqizah dan si kembar hanya diam melihat 4 bocah 4 dan 6 tahun bermain ke sana kemari dan sesekali Aqizah mengingatkan 4 bocah tersebut untuk hati hati.
"jadi, kita bakalan jadi saudara nih" ucap Zavier.
"ya begitu lah, mau gak mau kita tetep akan jadi saudara" ucap Zayyan.
"kalian mau di panggil apa nih? Abang apa aa?" tanya Rayyan.
"terserah kalian, toh kalian yang manggil kalo gue tetep manggil abang ke bang Zen" jawab Zavier.
"baiklah, kita panggil abang juga kalo gitu" ucap Aqizah.
"kalian di panggil apa?" tanya Zenkai.
"gue di panggil neng, ini aa dan ini dedek" jawab Aqizah.
"oke, kita akan ikut panggilan itu aja"
"panggil nama juga gak papa kok, kalian kan abang kita" ucap Zayyan.
"gak deh, biar cepet akrab nanti"
Pukul 22.00, keluarga Zenandra pun berpamitan untuk pulang begitu juga dengan bu Liza dan anak anak nya dan Namira serta ketiga anak nya pun mengantarkan mereka sampai ke depan hingga mobil mereka hilang dari pandangan.
"bun, neng mau ke kamar dulu ya, mau lanjut kerja soal nya tinggal sedikit"
"baiklah, kalo lelah di lanjutkan besok saja ya"
"baik bunda"
Aqizah pun langsung pergi ke kamar nya, sedangkan si kembar ikut membantu membereskan ruang keluarga dan ruang tamu tadi meskipun sudah ada maid yang membersihkan nya mereka tetap ingin membantu karna sudah malam dan sudah waktu nya istirahat jadi mereka ingin mempercepat menyelesaikan pekerjaan yang harus nya di kerjakan oleh para maid.
Sedangkan Namira pergi ke dapur untuk membuat susu putih kesukaan putri sulung nya lalu mengantarkan nya ke kamar putri nya.
......................