NovelToon NovelToon
Takdir Sang Pewaris Terbuang

Takdir Sang Pewaris Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.

Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Vonis dan Bisikan Harapan

Perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Silverhaven terasa kabur. Elara terus menelepon kerabatnya, suaranya bergetar menahan tangis, sementara Jay mengemudikan mobil tua mereka dengan kecepatan yang stabil namun cekatan, melewati lalu lintas malam dengan fokus yang dingin. Keheningan di pihaknya terasa kontras dengan kepanikan Elara, namun entah mengapa, ketenangannya itu terasa seperti sebuah jangkar di tengah badai emosi istrinya.

Mereka tiba di ruang tunggu ICU yang steril dan mencekam. Lyra dan suaminya, Bastian Tremaine, sudah ada di sana. Wajah Lyra sembap karena air mata dan amarah.

"Ini semua salahmu!" desisnya begitu melihat Jay, menunjuk dengan jari gemetar. "Kalau saja Elara menikah dengan pria yang benar, ia tidak akan stres setiap hari, dan ibuku tidak akan terus-terusan mengkhawatirkan nasib cucunya!"

"Lyra, sudahlah," kata Bastian letih, memijat pangkal hidungnya.

Sebelum Jay sempat merespons, seorang dokter paruh baya keluar dari ruang ICU. Raut wajahnya serius. "Keluarga Nyonya Besar Tremaine?"

Semua orang langsung mengerubunginya. "Bagaimana kondisi ibu saya, Dok?" tanya Lyra cemas.

Dokter itu menghela napas berat. "Kami sudah melakukan yang terbaik. Terjadi penyumbatan arteri koroner akut. Jantungnya sangat lemah. Kami sudah mencoba berbagai tindakan, tapi responsnya minimal. Sejujurnya, saat ini kami hanya bisa berharap pada keajaiban. Sebaiknya keluarga bersiap untuk kemungkinan terburuk."

Vonis itu menghantam mereka seperti palu godam. Elara terisak dan bersandar pada dinding, tubuhnya lemas. Lyra meraung tertahan.

Saat itulah seorang pria muda yang gagah dengan setelan rapi datang terburu-buru. "Paman, Bibi, Elara... aku baru dapat pesan. Apa yang terjadi?"

Itu Kevin Zhang, putra dari mitra bisnis keluarga Tremaine dan seorang dokter muda yang kariernya sedang menanjak di rumah sakit paling bergengsi di ibu kota. Dia adalah pria yang selalu diharapkan Lyra menjadi menantunya.

Kevin dengan cepat mengambil alih situasi, berbicara dengan dokter menggunakan istilah-istilah medis yang rumit. Ia menelaah hasil CT scan di tablet, dan wajahnya pun berubah muram.

"Dokter benar," katanya pada keluarga Tremaine dengan nada prihatin. "Ini kasus yang sangat berat. Tidak banyak yang bisa dilakukan." Ia kemudian menoleh pada Elara, meletakkan tangan di bahunya dengan sikap melindungi. "Elara, aku turut prihatin. Yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa."

Lyra menatap Kevin dengan penuh terima kasih, lalu melirik Jay dengan kebencian murni. Di tengah para profesional medis, suaminya hanya berdiri diam di sudut, tampak tidak berguna seperti biasanya.

"Bisa aku melihat Nenek?"

Pertanyaan itu datang dari Jay. Suaranya pelan, namun terdengar jelas di tengah suasana duka.

Semua mata tertuju padanya. "Untuk apa?" bentak Lyra. "Kau mau mengejeknya di saat terakhirnya? Pergi dari sini!"

"Aku hanya ingin melihatnya sebentar," ulang Jay, tatapannya kini tertuju pada Elara.

Kevin tertawa kecil, tawa yang meremehkan. "Teman, tidak ada yang bisa kau lakukan. Serahkan ini pada ahlinya."

Tapi Elara, dalam keputusasaannya, menatap suaminya. Ia teringat gerakan tangan secepat kilat di meja makan. Ia teringat sisir kayu cendana yang dibuat dengan kelembutan. Entah didorong oleh apa, ia mengangguk pada perawat. "Sebentar saja."

Jay masuk ke dalam ruang ICU yang dipenuhi bunyi mesin. Nyonya Besar Tremaine terbaring pucat di ranjang, kabel dan selang melilit tubuhnya yang rapuh. Jay tidak melihat monitor atau grafik yang berkedip. Ia hanya berdiri di samping ranjang, menatap wajah sang nenek.

Ia mengamati warna kebiruan yang tipis di bawah kuku jarinya, melihat pola napasnya yang dangkal, dan mencium aroma samar yang aneh di udara—aroma yang tidak akan terdeteksi oleh orang biasa. Ia menyentuh cincin logam hitam di jarinya.

Seketika, di benaknya, bukan lagi Jay si menantu pengangguran yang berpikir. Ribuan tahun pengetahuan leluhur Valerius berputar. Teks-teks medis kuno, diagram jalur energi tubuh manusia yang rumit, dan catatan tentang penyakit-penyakit yang terlupakan oleh zaman modern melintas di kepalanya. Ini bukan penyumbatan biasa. Ini adalah kondisi langka yang disebut Pembekuan Energi Dingin—di mana energi vital di titik jantung membeku karena guncangan emosional dan pola makan yang salah selama bertahun-tahun, menyebabkan penyumbatan fisik yang tidak bisa ditembus oleh obat-obatan modern.

Jay keluar dari ruangan dengan ekspresi yang sama tenangnya.

Ia berjalan melewati Kevin dan Lyra, berhenti tepat di depan Elara yang sedang menangis.

"Aku bisa menyembuhkannya," katanya.

Keheningan sesaat, lalu pecah oleh tawa sarkastis Kevin. "Apa kau bilang? Menyembuhkannya? Kau pikir kau ini dewa? Para dokter spesialis terbaik di kota ini sudah menyerah!"

"Kau sudah gila!" jerit Lyra. "Elara, lihat suamimu! Di saat seperti ini dia masih sempat-sempatnya berhalusinasi! Usir dia!"

Jay tidak bergeming. Matanya hanya tertuju pada istrinya. "Aku butuh satu set jarum perak dan beberapa jenis tanaman herbal. Aku bisa menstabilkan jantungnya dalam satu jam."

"Omong kosong!" cibir Kevin. "Akupunktur untuk serangan jantung akut? Kau bisa membunuhnya! Itu malapraktik!"

Semua orang menatap Elara, menunggunya untuk mengusir suaminya yang tidak waras itu. Tekanan di pundaknya terasa begitu berat. Di satu sisi ada logika, sains, dan para dokter. Di sisi lain, ada suaminya yang aneh, yang memberinya hadiah paling perhatian yang pernah ia terima, yang bisa menghentikan mangkuk jatuh tanpa menumpahkan setetes pun isinya.

Ia menatap mata Jay. Tenang. Dalam. Penuh kepastian yang tak tergoyahkan. Itu bukanlah mata seorang pembohong atau orang gila.

Dalam keputusasaan total, sebuah benih kepercayaan yang rapuh mulai tumbuh.

Elara menegakkan punggungnya. Ia menghapus air matanya, dan dengan suara yang lebih kuat dari yang ia duga, ia membuat sebuah keputusan yang mengguncang semua orang di ruangan itu.

"Biar dia coba."

1
Reza
up yg banyak thorr
Sang_Imajinasi: siap 💪💪
total 1 replies
Reza
seruu
Sang_Imajinasi: seru donk 🤣
total 1 replies
Reza
lanjut thorr🙏
Sang_Imajinasi: siapp💪
total 1 replies
Reza
baguss 😍
Sang_Imajinasi: okehhh🤭
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku
Sang_Imajinasi: siap😍
total 1 replies
Reza
lanjut Thor seruu
Sang_Imajinasi: lanjut donk 💪
total 1 replies
Reza
lanjut thorrr
Sang_Imajinasi: okehhhh
total 1 replies
Reza
lanjut, bagus
Sang_Imajinasi: sippp 🤭
total 1 replies
Reza
baguss
Sang_Imajinasi: jelas dong😍
total 1 replies
Alex Hutagalung
lanjut thorrr
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Glastor Roy
masih up nanti kan torku yg baik hati
Sang_Imajinasi: masih donk
total 1 replies
Glastor Roy
seru kali torku
Dedi
lanjut Thor, jadi penasaran😉
Sang_Imajinasi: siap lanjut
total 1 replies
Dedi
mntap
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Sheryn
bagus Thor, semangat lanjutkan
Sang_Imajinasi: okehh
total 1 replies
Sheryn
tukang pel ga tu /Facepalm/
Sang_Imajinasi: hehe /Facepalm/
total 1 replies
Fitriani
mantapppp
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Fitriani
ini mah bagus cerita nya, bikin penasaran. lanjut Thor/Applaud/
Sang_Imajinasi: iya donk /CoolGuy//CoolGuy/
total 1 replies
Fitriani
seruu juga
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Indah Ratna
josss cerita nya
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!