Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Esok hari
sesuai janji hari ini Zora dan Sarah akan bertemu, kebetulan Sarah hari ini juga libur kantor makanya bisa bertemu dengan Zora pagi hari. Sarah memutuskan akan menemui Zora di hotel karena Sarah tidak mau terjadi apa-apa dengan kandungan sahabatnya
Sarah yang memang belum tahu keadaan Zora dia bahkan membelikan banyak sekali barang-barang untuk calon anak sahabatnya, tadinya memang Sarah akan mengirim barang-barang ini tapi karena tahu Zora ada di jakarta Sarah memuaskan untuk memberikan langsung kepada Zora
Sarah saat ini sudah sampai di hotel, semalam aslinya Sarah ingin langsung mengunjungi Zora, tapi Zora melarang alasannya Zora capek mau istirahat langsung
Sarah saat ini sudah sampai di depan pintu kamar milik Zora dan langsung mengetuk nya. Zora yang memang sudah tahu Sarah yang mengetuk langsung membuka pintu
"Cekret!"
"Deg!"
Sarah langsung kaget luar biasa melihat keadaan Zora, saking kagetnya dua paper bag yang dipegang oleh Sarah langsung dijatuhkan ke atas lantai hotel
Bagaimana mungkin tidak kaget, Bulan lalu masih mengirimkan foto dirinya dengan perut buncitnya ke Sarah, lalu saat ini perut Zora terlihat rata
"Zora apa yang terjadi dengan kamu!," tanya Sarah yang tak kuasa menahan air matanya
Zora juga sama Pertanyaan kenapa membuat Zora menangis. Sarah langsung memeluk Zora dengan sangat kencang
"Calon anak aku meninggal Sarah, kemarin baru saja aku melahirkan dan anak itu malah meninggal, kamu tahu Sarah bukan hanya itu saja luka yang aku rasakan saat ini, karena bahkan saat ini aku berstatus sebagai janda saat anak itu sudah lahir dalam keadaan terbujur kaku!." ucap Zora
Sarah sangat kaget dengan cerita singkat Zora. Sarah bahkan tidak mampu mengeluarkan kata-kata penyemangat untuk sahabatnya saat ini, Sarah hanya bisa memberikan pelukan hangat Untuk sahabatnya
Beberapa saat kemudian Zora dan Sarah ketuanya masuk ke dalam hotel yang ditempati oleh Zora. Zora menceritakan semuanya apa yang terjadi dengan dia kepada Sarah. Sarah bahkan tidak mampu menjawab setiap cerita pilu yang diceritakan oleh Zora
"Kenapa mereka begitu tega dengan aku Sarah Dari dulu aku sudah mengalah harusnya bukannya aku menemukan kebahagiaan aku?," tanya Zora yang masih menangis
Sarah lagi-lagi membawa tubuh Zora kedalam pelukannya. karena ada rasa yang tidak bisa diucapkan oleh Sarah
"Aku tidak bisa menanggapi cerita kamu Zora, tapi para penjahat itu nantinya pasti akan mendapatkan karmanya. Zora aku mohon tolong tetap hidup dan juga tetap waras, Kamu mungkin tidak punya keluarga yang mendukung kamu, tapi di sini ada aku sahabat kamu yang akan ada menjadi garda depan untuk melindungi kamu." ucap Sarah
Zora menganggukan kepala karena Sarah Memang sahabat terbaik di hidup Zora, bahkan Sarah yang selalu membela Zora saat kedua orang tuanya dengan jelas membedakan antara Zora dan juga Naomi
"lalu apa kamu diusir dari rumah yang dulu menjadi mas kawin untuk kamu?,' tanya Sarah yang masih mengingat rumah yang saat ini ditempati Zora bersama suaminya adalah hasil mas kawin
"Iya Mas Ardi lebih memilih ego Naomi yang ingin memiliki rumah itu, tapi dia memberikan kompensasi yang menurut aku cukuplah untuk memulai kehidupan yang pahit ini." ucap Zora
"Mereka sejatinya bukan keluarga kamu Zora sekalipun mereka mempunyai hubungan darah, karena nyatanya ada darah yang mengalir di tubuh kamu juga tidak ada pembelaan dari mereka"
"kamu tenang saja surat aku akan selalu ada untuk kamu sebagai kakak sekaligus bisa menjadi seorang yang bisa kamu andalkan, Apa kamu mau tinggal di Jakarta atau mau tinggal di mana?," tanya Sarah
"kemungkinan besar aku memang akan tinggal di Jakarta dan meninggalkan kota yang dulu melukai aku, walaupun kenangan di sana banyak akan tetapi ternyata kota itu cukup menyakitkan juga untuk aku Sarah"
"Mungkin aku akan mencari pekerjaan di kota Ini, Tapi sebelumnya Kemungkinan aku akan pindah kos terlebih dahulu daripada aku harus menginap di hotel, tabungan Aku cukup untuk menginap di hotel untuk beberapa bulan Sarah, tapi aku harus bisa memanfaatkan uang yang lebih bijak lagi"
"sembari aku akan mencari pekerjaan yang pas untuk waktu aku," ucap Zora
"Itu keputusan yang bagus Zora, kamu sudah sempat lulus kuliah kan jadi kamu bisa memanfaatkan ilmu yang belum kamu pakai ini." ucap Sarah
"Iya." jawab Zora
Sarah tersenyum dan kembali memeluk sahabatnya, tapi Sarah salah fokus dengan alat pemompa asi yang ada di kamar Zora
"Apa alat pompa asi itu milik kamu Zora?," tanya Sarah kaget
"Iya Sarah karena ternyata habis melahirkan malah produksi asi aku lancar, dan kemungkinan aku akan menyumbangkan asi aku, tapi aku nggak mau sembarangan menyumbangkan nya." ucap Zora
"Zora aku punya orang yang akan menerima donor ASI kamu." ucap Sarah
"serius Sarah?," tanya Zora
"Iya kebetulan anaknya bos aku di kantor memerlukan asi, tapi aku kasih tahu asistennya dulu bagaimana?," tanya Sarah
Zora tentunya sangat senang dengan hal ini dan kembali memeluk Sarah. karena Sarah memang penyelamat untuk Zora
Sarah tentunya langsung menghubungi asisten bos nya dan Zora sedikit bersyukur dengan hal ini, apalagi saat ini Zora memang tersiksa dengan produksi asi yang kelewat banyak dan juga sangat sakit untuk Dada Zora jika asi ini tidak dikeluarkan
Sarah terlihat tersenyum saat mendapat jawaban dari asisten bos nya dan karena Zora merasa dadanya kembali sakit Zora memutuskan untuk memompa lagi Dadanya, tapi Zora akan memompa di kamar mandi
"Zora kamu mau kemana?," tanya Sarah yang rupanya sudah selesai dengan telfonnya
"Sarah aku mau pompa asi aku dulu di kamar mandi." ucap Zora
"Kenapa harus di kamar mandi Kenapa tidak di sini saja?," tanya Sarah
"Hah di sini aku malu dong sama kamu." ucap Zora
"sejak kapan kamu punya malu di depan aku Zora." kesal Sarah
Zora langsung tertawa mendapat ucapan dari Sarah, karena apa yang dikatakan oleh Sarah memang benar. "Ya sudah aku lakukan di sini tapi kamu Jangan ngintip ya." ucap Zora
"Nggak perlu ngintip juga pasti kelihatan dasar kamu ini, cepat pompa asik kamu lalu kita berangkat ke rumah bos aku." ucap Sarah
"Hah memangnya langsung hari ini?," tanya Zora kaget
"Iyalah lebih cepat dan lebih baik, karena kamu nanti akan dites terlebih dahulu." ucap Sarah
"Maksudnya bagaimana asi nya dites dicicipi?," tanya Zora
"Iyalah tapi sama dedek bayi bukan sama laki-laki dewasa kamu nggak usah ngaco dan berpikiran negatif." ucap Sarah
"hais aku akan tidak berpikiran sama situ Sarah!," kesal Zora