Kini berbagai pertanyaan muncul ketika Raelynn terbaring di atas meja operasi. Mempertaruhkan nyawa, berjuang untuk bisa melahirkan bayinya dengan selamat … sendirian. Ya, dengan tubuhnya yang kurus, Raelynn menandatangani surat pernyataan untuk dilakukan operasi untuk dirinya sendiri.
Apakah semua kemalangan ini bermula ketika dia menerima pernikahan di atas kerta yang pria berikan? Ataukah semua ini berawal saat dia mengetahui tentang kehamilannya sekaligus penyakit mematikan yang tidak dia sadari sebelumnya? Atau semenjak malam itu … di saat keluarganya sendiri menyiksa dan menjadikannya pelayan dan bahkan menjualnya demi kepentingan bisnis mereka?
Raelynn rasa, tidak! Bahkan sebelum semua itu terjadi kemalangan mulai menjadi hari-harinya sejak saat itu. Ya … Raelynn ingat sekarang. Semenjak hari itu, dimana dia menolak perjodohan yang di atur oleh keluarga demi untuk mengejar cinta pertamanya.
Mampukah Raelynn bertahan dengan semua kemalangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Isi Hati Raelynn Sesungguhnya
Bi Matha tidak ingin memikirkannya lagi dan tetap berpikir positif. Walaupun pikirannya diam-diam tertuju pada satu alasan yang biasanya melekat pada hal-hal ghaib.
Biasanya sewa atau harga jual rumah dengan harga yang sangat murah, maka rumah itu adalah rumah angker yang dihuni oleh para mahluk ghaib yang suka menganggu.
Namun, setelah memasuki rumah itu Bi Martha tidak merasakan keanehan apapun, rumahnya bahkan sangat nyaman dan terawat. Suasananya pun sangat bagus, tata ruang yang rapi dan cahaya dan udara segar bisa masuk dengan mudah.
“Ini sudah larut, jika sudah selesai berkemas segera pergi beristirahat! Atau mau bibi bantu membereskannya?” ujar Bi Martha lagi menawarkan bantuan.
“Tidak perlu, Bi! Mungkin aku akan tidur sedikit lebih larut malam ini. Lebih baik Bibi pergi istirahat saja,” tolak Raelynn yang tidak ingin semakin merepotkan.
“Kenapa? Apakah ada masalah yang mengganggumu sekarang?” tanya Bi Martha kembali khawatir.
Hingga dia teringat dengan pembicaraan Edwin dan yang lainnya sebelum dia pergi. Melihat bercak merah yang tertera jelas di leher Raelynn, Bi Martha pun memberanikan diri untuk memastikannya secara langsung dengan berkata, “Nak, Bibi tidak sengaja mendengarkan pertengkaran Tuan dan Nyonya besar pagi ini. Sebenarnya apa yang terjadi padamu pada malam itu?”
Pertanyaan itu, sontak membuat Raelynn sedikit terkejut. Dia terlihat ragu untuk mengatakan yang sebenarnya. Namun, dia tidak bisa diam dan membiarkan Bi Martha terlibat masalah karena bersama dengannya bukan. Dengan suara lirih Raelynn kemudian berkata, “Apa Bibi juga akan membuangku, kalau aku berbicara jujur sekarang?”
“Tentu saja tidak akan pernah, Nak! Hanya orang tua bodoh saja yang tega membuang putri secantik dan sebaik dirimu.”
Bi Martha segera menyanggah semua pemikiran buruk yang terlintas di pikiran Raelynn saat itu. Dia bahkan membelai lembut wajah cantik Raelynn yang kembali dibasahi air mata.
“Kalau kau tidak mau cerita sama Bibi, maka Bibi juga tidak akan membahasnya lagi. Bibi akan menghargai apapun yang membuatmu merasa nyaman, Nak!” imbuhnya.
Raelynn semakin terdiam saat Bi Martha yang berusaha mengerti dirinya. Hanya air mata yang semakin deras berjatuhan pada wajahnya yang kini menunduk malu dengan apa yang telah menimpanya.
Raelynn merasa bimbang akankah dia harus menceritakan tentang kejadian malam itu atau tidak? Namun, Raelynn menyadari bercak merah yang ada ditubuhnya bahkan tidak bisa menutupi kejadian malam itu. Lalu untuk apa dia harus menyembunyikannya lagi dari orang yang bersedia tetap disisinya.
“Sejujurnya saat ini Raelynn sudah tidak suci lagi, Bi!” Suara Raelynn terasa tercekat saat mengungkapkan aibnya itu.
“A-apakah malam itu Tuan dan Nyonya benar-benar ....”
Bi Martha bahkan tak sanggup menyelesaikan ucapannya, tetapi Raelynn langsung mengangguk membenarkan tebakan Bi Martha dengan deraian air mata yang kembali berjatuhan.
“Ya Tuhan, tega sekali mereka!” Bi Martha semakin kehabisan kata-kata dengan perbuatan Edwin dan Emma, bahkan status sebagai manusia sudah tidak layak lagi mereka dapatkan. Hanya iblis yang tega menggunakan anaknya sendiri untuk meraih keuntungan pribadinya,“Lalu, apakah pria tua yang yang mereka bicarakan itu yang melakukannya?” lanjutnya, Bi Martha hanya memastikan.
“Bukan dia, Bu! Saat itu aku berhasil melarikan diri dari kamar itu tapi ....”
Raelynn menggantung ucapannya. Entah kenapa hatinya kembali merasa terluka jika mengingat tentang Logan dan kenangan pada malam itu. Tanpa terasa Raelynn kembali terisak, dadanya terasa sangat sesak mengingat betapa dinginnya Logan bersikap saat itu. Meski pada akhirnya Raelynn sendiri yang menolak semua bentuk pertanggungjawaban yang Logan tawarkan padanya.
“Tidak apa-apa, Nak! Sekarang sudah tidak ada lagi yang akan menyakitimu lagi, ada Bibi yang akan selalu melindungimu mulai sekarang. Lupakan semua yang membuatmu sakit dan terluka, lalu bangkitlah seperti dulu. Bibi akan selalu mendukungmu!”
Bi Martha langsung meraih tubuh Raelynn ke dalam pelukannya, menenangkan dan menyemangatinya lagi dan lagi. Hingga ketulusan Bi Martha dalam menyayangi dirinya membuat Raelynn menyadari bahwa kini dirinya tidak sendirian lagi. Ada seseorang yang akan selalu memeluknya saat sedih maupun di saat bahagia nantinya.
“Aku sangat bersyukur, karena Bibi yang menjadi pengasuhku sejak kecil sampai sekarang. Terima kasih banyak, Bi!” ucap Raelynn dengan segenap hatinya.
“Bibi juga sangat bersyukur dipertemukan dengan putri sebaik kamu, Nak! Coba Bibi lihat? Apakah ada yang terluka?” Bi Martha ingin memeriksa luka yang mungkin ada di tubuhnya, tapi Raelynn segera menghentikannya.
“Tidak perlu, Bi! Aku baik-baik saja, tidak ada yang terluka lagi kecuali luka lama,” ucapnya.
“Syukurlah kalau tidak ada luka baru lagi. Segera selesaikan beres-beresnya, setelah itu istirahatlah. Untuk sementara ini, sebaiknya kau istirahat saja di rumah, hmm?”
Tidak ingin membuka luka Raelynn lebih dalam lagi, Bi Martha pun memutuskan untuk mengakhiri perbincangan itu. Raelynn hanya mengangguk sebagai jawaban, jujur saja dia memang belum siap untuk bertemu orang lain di luar sana. Dia membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkan tubuh dan juga mentalnya sebelum memulai kehidupan baru yang lebih baik.
Setelah kepergian Bi Martha dari kamarnya. Entah mengapa, tiba-tiba pandangan Raelynn tertuju pada sebuah buku yang berada di dalam kopernya. Raelynn lantas meraih buku tersebut yang masih kosong dan hanya tertera namanya saja yang tertulis dilebar pertama buku tersebut. Kemudian, Raelynn mengambil sebuah pena dan mulai menuliskan sesuatu dilembar selanjutnya.
^^^ Kota H, 28 Agustus 20xx^^^
***Dear diary***,
Aku memang ingin bangkit lagi, hatiku sudah sangat hancur begitu juga dengan tubuhku. Kini tanpa sadar aku bahkan menginginkan sebuah kematian yang sangat menyakitkan. Aku bahkan berharap jasadku tidak pernah ditemukan lagi selamanya.
Aku tidak ingin di kenang oleh siapapun, aku ingin mati sendirian. Biar semua orang tahu bahwa selama ini aku sangat terluka dan aku menyimpan luka ini seorang diri.
Aku telah banyak berkorban, tetapi semua pengorbananku tidak ada artinya sedikitpun. Tuhan, jika tidak ada kebahagiaan yang tersisa untukku lagi, aku mohon biarkan aku pergi bersamamu.
Aku tidak ingin menanggung perasaan sakit ini lebih lama lagi. Aku lelah dengan dunia ini, tolong bawa aku bersamamu. Sungguh aku lelah harus mengerti perasaan orang lain, tetapi orang lain tidak pernah mau mengerti perasaanku.
Aku terluka sendirian, aku bersedih sendirian. Lukaku tidak penting tapi luka mereka sangat penting. Kebahagiaanku tidak penting tapi kebahagiaan orang lain sangat penting.
Keberadaanku tidak penting tapi keberadaan orang lain sangat penting. Aku sudah merasakan perasaan sendiri dan kesedihan ini. Dan sekarang keinginanku untuk mati sangatlah kuat, karena yang tersisa dalam diriku hanyalah kehancuran menjadi butiran debu yang tersapu oleh angin.
Hidupku sekarang tidak memiliki tujuan sama sekali, lalu bagaimana aku bisa bangkit. Tujuan hidupku sekarang adalah sebuah kematian yang sangat menyakitkan. Aku memang terlihat kuat, tapi hatiku sudah hancur. Aku ingin mati!
Namun, bagaimana dengan Bi Martha? Dia bahkan rela mengikutiku hanya untuk menjagan dan melindungiku? Lalu pantaskah aku menginginkan kematian ini?
Tapi aku sudah sangat lelah, apa yang harus aku lakukan, Tuhan?
Tes … tes ….
Darah tiba-tiba kembali menetes dari hidungnya, jatuh mengenai tulisan itu.
Bersambung ….
Raelinn ya pastilah sakit rasanya karena orang yang dicintai dulu menikah dengan mantannya calon ayah anakmu Raelinn pasti lengkap sudah rasa sesak itu kau rasakan Raelinn 😭
Logan asli ketua Mafia yang kejam dan cocok dengan kepribadiannya Thor juga sesuai dengan nama klan Mafianya STRAY DOG 🥰
akhirnya ada juga menyaingi Mafia kesayanganku Rayden Xavier 🥰
cie Logan ga tahan kan lama lama merajuk dari teman sekaligus asisten nya si Gavin 🤭
Tapi kok tampilannya beda yah, ngga sama kaya yang lain 🤣🤭
Tapi, ngga papa...
berarti Serena bakalan berjodoh sama rafael niy,,,buat rafael jgn terlalu cuek ntar jatuh cinta lho🤣🤣🤣🤣🤣
ngebayangin jiwa Axlyn dlm raga Serena...petarung handal dan memiliki insting yg tinggi terhadap musuh...akhhh gk sabar menunggu bertarung Serena...