NovelToon NovelToon
MANUSIA ABADI

MANUSIA ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha / Kultivasi Modern
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.

Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta maaf

Suasana di dalam bar mulai tegang. Para pengunjung yang tadinya riuh karena insiden pertarungan mendadak terdiam. Semua mata tertuju ke arah pintu masuk yang perlahan terbuka.

Derap langkah sepatu kulit terdengar menghentak lantai marmer. Seorang pria paruh baya dengan setelan jas Armani, rambut disisir rapi, dan aura otoritas menyelimuti dirinya, masuk bersama beberapa pria berbadan kekar di belakangnya.

Itulah Jiang Yuan, ayah dari Jiang Wei—tokoh kuat di dunia bisnis dan politik ibukota, terkenal karena kekayaannya, tapi lebih dikenal karena sifatnya yang pendendam.

Di belakangnya, seorang wanita anggun dengan tatapan dingin berjalan dengan langkah cepat. Itu adalah Madam Qian, istri Jiang Yuan—wanita yang menguasai jaringan sosial kalangan atas dan memiliki pengaruh luas di dunia elite.

Melihat ayah dan ibunya datang, Jiang Wei yang masih duduk di lantai sambil menahan nyeri di lengannya segera berdiri dengan bantuan pengawal.

> “Ayah! Ibu! Orang itu… dia mempermalukan keluarga kita!” teriak Jiang Wei, menunjuk ke arah Alex Chu yang masih duduk santai di kursi bar, menyeruput whiskey seolah tak terjadi apa-apa.

Jiang Yuan menatap Alex tajam.

> “Siapa kau?” tanyanya, suaranya tenang, namun mengandung tekanan yang membuat beberapa orang biasa tak berani menatap.

Alex Chu hanya menoleh sekilas, lalu memutar kembali gelas di tangannya.

Gao Chen yang juga datang ke bar berdiri maj

> “Tuan Jiang… saya sarankan Anda tidak membuat keputusan tergesa-gesa malam ini.”

> “Kau siapa?” tanya Madam Qian, melangkah ke depan.

> “Saya hanya seorang asisten tuan chu,” jawab Gao Chen tenang. “Namun saya bicara atas nama Tuan Chu.”

Kening Jiang Yuan berkerut. “Tuan Chu?” >"sepertinya aku pernah mendengar nama ini

Ia menoleh ke anaknya.

> “Kau bahkan tidak tahu nama lengkap pria yang kau pukul?”

Jiang Wei menggeram, “Siapa peduli namanya siapa, dia hanya sok jagoan,—”

Ia pun melangkah ke arah Alex. “Tuan Chu, izinkan saya meminta penjelasan. Apa yang memicu tindakan Anda terhadap anak saya?”

Alex Chu meletakkan gelasnya perlahan.

> “Semut menggigit. Aku hanya menepisnya.”

Nada suaranya ringan, nyaris seperti mengantuk. Tapi setiap kata menusuk seperti belati.

Raut wajah Jiang Wei memerah karena malu. “Kau—!”

Alex berdiri. Tatapannya masih sama: dingin, tanpa emosi.

> “Jika kalian datang untuk meminta maaf atas kebodohan anak kalian, aku bisa mempertimbangkannya.”

Seketika suasana mendidih.

Jiang Yuan menghela napas. “Anak muda, aku sudah melihat banyak orang sombong. Tapi kau… terlalu percaya diri.”

> “Bukan percaya diri,” Alex membalas. “Hanya kebiasaan.”

Sebelum situasi memanas lebih jauh, Gao Chen mengambil ponselnya dan menunjukkan layar pada Jiang Yuan.

Ekspresi pria itu langsung berubah.

> “Ini…”

> “Laporan lengkap bisnis gelap Jiang Wei. Proyek konstruksi fiktif di luar negeri, pencucian uang, bahkan penyelundupan kecil-kecilan. Bukti disimpan di server internasional, hanya bisa dibuka dengan kode biometrik saya,” ucap Gao Chen.

Madam Qian tampak panik tak oercaya, Jiang Wei melangkah mundur.

> “Kalian tidak bisa menyentuh tuan chu,” lanjut Gao Chen datar. “Dan ini baru sebagian kecil informasi yang kami miliki.”

Alex Chu menyisipkan kembali tangan ke dalam saku jasnya.

> “Aku bisa menghancurkan seluruh keluarga kalian tanpa perlu menyentuh siapa pun.”

Kalimat itu bukan ancaman. Bukan pula gertakan.

Itu adalah pernyataan dari fakta.

Jiang Yuan menatap anaknya yang menunduk, wajahnya pucat pasi. Beberapa pengawal mulai menundukkan kepala, seolah mereka sadar siapa yang sebenarnya berdiri di hadapan mereka.

> “Maafkan anak saya, Tuan Chu,” ucap Jiang Yuan akhirnya. “Kami akan mengurusnya secara internal.”

>"lalu menarik jiang wei ke hadapan alex chu cepat berlutut minta maaf pada tuan chu

Alex tidak menjawab. Ia hanya melangkah perlahan keluar dari bar sedikit melirik Shen qingran, meninggalkan keheningan yang mendalam.

Shen Qingran yang masih duduk di kursinya hanya bisa menatap punggung pria itu. Ada pertanyaan yang menggantung dalam benaknya: Siapa sebenarnya dia?

1
Dah Leha
bagus dan menarik
Mít ướt
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Rizitos Bonitos
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Azure
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!