(Update setiap hari selama ongoing!)
Clara merasa kepalanya pusing tiba-tiba saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Mereka berdua tampak terkejut seperti melihat hantu setelah menyadari Clara muncul dari balik pintu kamar dengan cake bertuliskan 'Happy 6th anniversary' yang telah jatuh berantakan di bawah.
"Sa–sayang ...." Kris wang, kekasihnya tampak panik sambil berusaha memakai kembali dalaman miliknya.
Leah Ivanova juga tak kalah terkejut. Ia tampak berantakan dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain yang kini Tanpa busana.
"Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Clara!" Kris berusaha mengambil alih Clara.
Gadis itu tersenyum kecut. Berani sekali ia bicara begitu padahal segalanya telah keliatan jelas?
*
Baca kelanjutannya hanya di noveltoon! Gratis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAH| 34
"Dapat sesuatu?" Cakra bicara ketika pintu kantornya terbuka.
Ia memandang keluar jendela kantornya sambil menyesap kopi, mengambil jeda sejenak dari sibuknya pekerjaan.
Sekretarisnya meletakkan dokumen hasil penelitiannya di atas meja.
"Sudah, Tuan. Saya sudah menyelidikinya."
"Bagus."
"Namun, Tuan ...," suaranya terdengar ragu-ragu. "Sepertinya, ada yang terjadi di kantor Nyonya Kim."
Cakra berbalik memandang sekretarisnya dengan seksama. Mendengar Clara di panggil dengan sebutan Nyonya Kim sedikit menyakitinya namun kekhawatiran jelas masih tersimpan.
"Apa?" kejar Cakra.
"Nyonya Kim tampak ya di tuduh yang tidak-tidak di kantornya. Ini mengindikasikan bahwa pernikahan Tuan dan Nyonya Kim disembunyikan dari publik." jelas Sekretarisnya.
Cakra kembali meneguk kopinya, tampak berpikir keras.
Memang mencurigakan pernikahan Clara dan Julian. Banyak artikel mengenai pernikahan keduanya yang ditarik dari peredaran sehingga informasinya sedikit. Sepertinya, ada hal yang keduanya sembunyikan.
"Tuduhan macam apa itu?" Cakra meminta penjelasan lebih.
"Nyonya Kim dituduh bukan wanita baik-baik. Rumor ini berjalan sudah dua Minggu dan tampaknya mereka belum melakukan sesuatu apapun pada rumor ini. Informan saya mengatakan bahwa rumor ini mengenai Masalah pribadi yang rusak."
Cakra meletakkan gelasnya dengan kasar. Clara tengah mengalami kejadian sulit dan Julian diam saja? Ada kekesalan dalam dada Cakra namun ia sadar dirinya tak bisa apa-apa. Julian dan Clara telah menikah dan dirinya hanya bagian dari masa lalu Clara. Andaikan dahulu dia bisa mempertahankan hubungan mereka, mungkinkah ini akan terjadi?
*
Sophie berjalan masuk ke dalam kafe tempat dirinya bertemu dengan Silvia dengan bangga. Ia tersenyum dan duduk dekat Silvia dengan dramatis.
"Apa yang membuatmu seperti ini? Menggelikan." komentar Silvia begitu Sophie duduk.
"Oh, tebaklah! Tebak!" Sophie terlihat bersemangat.
Silvia memajukan kepalanya, jelas penasaran. Setiap Sophie seperti itu, berarti ada sesuatu yang terjadi.
"Gosip baru apa yang kamu temukan?" Silvia menutup mulutnya kaget.
"Kau tentu tak akan percaya!" katanya memancing.
"Oh, katakanlah sekarang! Cepat!" Kejar Silvia.
"Aku baru dengar dari informan ku yang bekerja di kantor Julian! Sungguh! Rumor yang beredar tentang Clara sangat sadis!"
Silvia menutup mulutnya terkejut. Ia tak menyangka akan mendengar rumor seperti ini dari mulut Sophie.
"Astaga! Yang benar saja!"
Sophie mengangguk. "Oh, dia dituduh bukan gadis baik-baik dan reputasinya sedang kacau. Kehidupan pribadinya sangat berantakan!"
"Aku sudah menduganya." Silvia tampak jijik.
"Dia rupanya seorang pelacur. Bayangkan! Bisa-bisanya dia menggoda Julian! Dia banyak tidur dengan pria."
Kata-kata Sophie membuat Silvia nyaris pingsan. Apa-apaan ini? Kenapa kedengarannya parah sekali.
"Oh, ya Tuhanku! Keponakanku yang malang." kata Silvia dramatis.
"Aku tak menyangka ini akan terjadi." Sophie tampak senang. "Coba bayangkan kalau kita membawa gosip ini ke telinga paman. Aku yakin ini akan seru!"
Silvia memandang Sophie sambil berpikir. "Ini akan membuat ayahku kecewa." Silvia tampak ragu.
"Tapi, bukankah ini bagus untuk putramu? Kau jadi punya kesempatan untuk menang lagi, kan?" Sophie menggoda.
Pikiran Silvia langsung melayang. Jika Julian dan Clara hancur, otomatis perebutan tahta akan sempit dan kesempatan anak-anaknya menang akan lebih naik.
"Oh, astaga! Kau sungguh jenius Sophie!"
*
"Dapat sesuatu?" tanya Julian langsung ketika Mr. Jhon memasuki ruangan.
"Penyebar rumor pertama kali sulit di deteksi tuan. Ceritanya menyebar sudah sangat berlebihan dan sepertinya ini menyebar ke luar perusahaan." kata Mr. Jhon.
Julian merasa pembuluh darahnya menyempit. Ia menyesal telah lengah dan kini ia harus lebih berhati-hati lagi. Pikiranya akan keselamatan Clara menghancurkan daya kerjanya.
"Apa yang bisa kita lakukan untuk meredakan rumor?" Julian bertanya namun tak memaksudkannya.
"Rumor seperti ini hanya perlu tindakan tegas. Anda hanya perlu mengatakan pada semua orang mengenai hubungan anda dan kebenaran rumor tersebut. Bagaimanapun, menurut saya, siapapun yang menyebarkan rumor parah itu pasti akan terkejut mengetahui hubungan anda dan Nyonya." Mr. Kim bicara dengan hati-hati.
Julian memandang Mr. Kim dengan sangsi. Ia tampak berusaha berpikir. Jika ia menegaskan hubungannya dengan Clara, gadis itu mungkin akan mengamuk. Julian tersenyum kecil membayangkan wajah Clara yang menggemaskan saat mengamuk.
"Tuan?" Mr. Jhon menangkap sikap Julian yang aneh dan menegurnya. "Anda baik-baik saja?"
Julian berdeham salah tingkah akan sikapnya. "Ekhm. Baik. Aku akan mempertimbangkan itu. Kamu boleh pergi."
Tiba-tiba terdengar keributan dari luar kantornya. Mendengar itu, Julian memandang Mr. Jhon.
"Ada apa?" Julian tampak penasaran, pun Mr. Jhon yang kebingungan.
"Sebentar, Tuan. Biar saya memeriksanya sebentar." Kata Mr. Jhon kemudian.
Namun, suara ribut-ribut diluar terlalu menarik perhatian. Julian kemudian berjalan menuju pintu, mengekori Mr. Jhon untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi di luar sana.
Terlihat, Clara berdiri dengan membara. Wajahnya memerah tampak marah dan sepertinya merupakan penyebab keributan yang didengar oleh Julian dan Mr. Kim.
"Tuan, Sepertinya itu Nyonya ...," Mr. Kim tak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan situasinya pada Julian.
Mereka berdua tampaknya terpana dengan apa yang terjadi.
"Kukatakan sekali lagi! Siapapun yang menyebarkan rumor yang tak jelas tentangku, datang dan hadapi aku! Buktikan padaku tuduhan itu! Sekarang!" kata Clara terdengar membara di akhir kalimat yang ditekannya.
Baik Julian maupun Mr. Kim memandangnya dengan takjub dan terkejut.