Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Deretan mobil Bentley hitam melaju meninggalkan area pelabuhan. Masing-masing terisi anggota keluarga Masashi.
Mereka mengarah ke sebuah hotel mewah tak jauh dari dermaga. Termasuk juga Annika yang terduduk manis di bangku mobil. Dia sangat puas, setelah menggeser posisi bintang utama di pesta ulang tahun Tania.
Semua itu karena gaun rembulan merah yang dia bawa. Semua orang langsung kagum dan berusaha mendekati Annika. Bukti bahwa Annika berhasil membuat gaun legendaris itu, sangat lah kuat. Itu seperti menegaskan bahwa dirinya adalah keturunan asli dari tuan besar Masashi.
Sedangkan mobil lainnya, Tania tak kunjung melepas genggaman tangannya yang terus mengepal. Rasa benci nya terhadap Annika benar -benar mendarah daging. Dirinya merasa di permalukan di pesta ulang tahunnya sendiri.
" Annika, lihat saja. Berani sekali kamu melakukan ini padaku.." desis Tania penuh dengki.
bertahun -tahun dia berhasil memanipulasi semua orang agar percaya bahwa dirinya adalah keturunan asli dari Masashi. Kini Dengan mudahnya Annika membalikkan keadaan. Tidak mungkin Tania membiarkan hal ini begitu saja.
Berbeda dengan Tania. Pasangan penerus Masashi, Calvin dan Amanda masih belum percaya dengan kehadiran Annika di pesta itu.
" bagaimana? Apa yang mereka katakan?" tanya Amanda pada Calvin yang baru saja menelpon pelayan pengasuh Annika di pinggir kota.
" benar, itu adalah Annika. mereka juga mengatakan hal yang sama seperti yang Annika katakan. Semua kejutan ini sudah dia persiapan sebelum nya" balas Calvin memandang jauh ke depan.
" lalu bagaimana sekarang?" Amanda mulai terusik, karena dia merasa melakukan hal buruk pada Annika selama ini.
" Annika berhasil membuat gaun itu, artinya dia sudah kembali menjadi Masashi. apalagi dia juga sudah bisa berbicara. Sementara ini, kita lihat dulu. jika dia menerima kita, kita juga lebih baik menerima nya. Dia adalah aset Masashi sekarang" jelas Calvin.
Amanda juga menyetujui hal ini. Sejak dulu Annika begitu dekat dengan kakeknya semasa hidup. Jadi tidak salah jika dia berhasil membuat gaun legendaris yang bahkan warna kainnya saja ada bahan khusus.
Dia hanya takut, Annika akan membencinya karena dia sudah menelantarkan nya selama ini. Mereka hanya mengirimi Annika beberapa jumlah uang serta guru untuk mendidik Putri. Semuanya berusaha mereka berikan kecuali perhatian dan kasih sayang.
Keduanya sama sekali tidak merasa bersalah, padahal yang terjadi sebenarnya adalah Tania menyabotase semua itu demi kepentingan nya sendiri. Dia melakukan hal buruk pada Annika terus menerus tanpa sepengetahuan keduanya.
Saat sampai di kamar hotel, Annika berdiri di samping dinding kaca. Menatap pemandangan kota yang sudah lama sekali tak pernah dia lihat belasan tahun ini. Hidup nya hanya berada di tanah pedesaan yang sepi. Berteman dengan kesederhanaan dan kesepian.
Masih teringat jelas dalam benaknya, bagaimana susahnya dia disana. Meskipun termasuk dari anggota keluarga terpandang tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui nya. Annika hidup selayaknya orang desa dengan segala keterbatasannya.
Mengenang hal itu, Annika menarik nafas panjang. Setelah beberapa saat Annika melihat jam tangan nya. Dia sedang menunggu seseorang yang pasti akan mendatanginya. Annika yakin sekali.
Karena mulai hari ini dia akan sedikit sibuk, dan memiliki banyak jadwal. Sibuk membuat Tania geram dan ada beberapa jadwal yang perlu dia lakukan demi mengukuhkan posisi yang telah lama terenggut dari nya.
Tok tok
senyum tipis segera menghiasi wajah Annika saat mendengar ketukan itu. Dengan langkah tenang dia membuka.
" kakak.. ada apa datang menemui ku?" tanya Annika dengan wajah polos. Padahal inilah seseorang yang dia tunggu.
Tania sama sekali tidak menjawab, dia menerobos masuk dengan wajah tegang.
" adik, kenapa kamu tidak menghubungi ku sebelum nya jika akan datang?" dia ingin terlihat khawatir, tetapi nada bicaranya seakan sedang protes.
" namanya juga kejutan Kakak. Kan selama ini aku tidak pernah menghadiri pesta ulang tahun Kaka. Aku sangat merasa bersalah, sehingga memutuskan datang sendiri. apa Kakak tidak suka?" tatapannya terlihat sedih. Annika sangat pintar memainkan emosi seseorang.
Karena kebenaran nya, selama ini dia tidak di undang dan tidak di libatkan apapun yang berkaitan dengan keluarga Masashi. Dia hanya sedang menyindir perlakuan Tania.
" tidak, bukan begitu maksudku, aku bisa menyiapkan acara penyambutan mu sekalian. Apalagi dengan kado dari mu, aku pikir itu sangat berlebihan " atau lebih tepatnya sangat dia benci. Tania sangat tidak suka semua perhatian tertuju pada Annika.
Annika, paham sekali dengan segala rengekan Tania. " itu hanya sebagian kecil dari keahlian ku kak. Kakak tidak perlu khawatir, bagiku itu tidak berlebih-lebihan sama sekali" balas Annika yang semakin mengguncang emosi Tania.
" lalu kamu tidak pernah mengatakan jika sudah bisa bicara, kepadaku? Apa kamu sengaja?" kembali lagi nada protes Tania semakin jelas terlihat. Tatapannya tidak suka dengan mimik wajah marah.
Annika merubah wajahnya menjadi sedih, " aku tidak mau membuat kalian khawatir, sebenarnya aku terus juga tidak mengerti, tiba-tiba saja aku mendapatkan kembali suaraku. Aku yakin semua ini adalah keajaiban dari doa Kakak" balas Annika membuat Tania semakin muak.
Tapi barusaja ingin memprotes, pintu masuk kamar terbuka. senyum tipis terlihat dari wajah keduanya. " Annika sayang, bagaimana mungkin kamu bisa membuat kejutan ini. Ibu benar -benar bersyukur dengan kehadiran mu disini" Amanda segera memeluk Annika dengan haru. Sekali lagi ini semua demi Annika tidak membenci nya.
" ibu, sudah lama sekali kita tidak bertemu. kenapa ibu tidak pernah menjenguk ku?" tanya Annika polos. Dia bersikap selayaknya orang yang tidak memahami apapun. Selama ini siapa yang tidak bisa menebaknya, Amanda tidak sekalipun menanyakan kabarnya semuanya karena malu.
semangat kak💪