BEBAS PROMO
Naya terjebak oleh rencana jahat Crishline senior nya, ia pergi ke kamar hotel yang disana adalah CEO pemilik hotel. Karena tak tahu jika itu pemilik hotel, sikapnya yang tak sopan membuat gadis desa itu menampar nya.
Bagi Devan ini adalah kali pertama ia mendapat tamparan, otak cerdik nya tiba-tiba saja bekerja sangat baik di dalam mobil.
Mami Dashy sudah tak sabar menggendong cucu lantaran setiap kali ia bertemu dengan ibu ibu lainnya selalu saja disinggung mengenai hal itu.
Devan merasa tak sanggup jika ibunya selalu mendesak dirinya agar menikah, dia melakukan pernikahan kontrak dengan Naya setelah proses bujuk nya. Sungguh takdir yang baik hati, menjadikan pernikahan itu penuh dengan cinta.
Bertaburan sedikit bumbu bumbu komedi sebagai pelengkap!
Cerita baru dari authorinstagram : @sofiatus.gans
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OppaSuga26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jawaban si bujang lapuk
"Kakaaaakkk!!!" Teriak Sisil yang sudah tak tertahan lagi.
Devan hanya bisa berlari menutup kedua telinga nya untuk bersembunyi di kamarnya.
Sisil tak ingin Devan bebas begitu saja, ia mengejar nya dan membuat Devan berlari sampai ke lantai tiga.
"Kakak!!, aku akan menangkap mu!!, berhenti!, jangan berlari!"
Dengan cepat Devan berhasil masuk ke kamarnya dan mengunci pintu nya dari dalam.
"Fyuhh.. akhirnya.. untung saja.." Devan masih mencoba mengatur nafas nya.
Walau Devan mengunci nya dari dalam, Sisil terus menggedor gedor kasar pintu kamar, setelah sudah cukup lama, barulah ia menyerah.
"Kak!, jika kau masih mempunyai keberanian sepwrti pria maka buka pintu ini dan respon adik tercinta mu ini"
Devan masih sibuk mencari sesuatu sebelum ia membuka pintu. "Nah, itu dia.."
Devan mengambil benda itu dan membuka pintu. Sisil tersenyum lebar menyambut Devan.
*Yaampun,, apa lagi arti dari senyum seperti itu.. tuhan selamatkan aku..
"Ini ini" Ucap Devan cepat, ia memberikan sejumlah gulungan uang kepada Sisil.
"Pergilah kembali ke sekolah.. aku lelah di panggil BK karenamu.."
"600 ribu!!?, astagaa.... ini seperti mimpi saja..."
"Sudah, sekarang kembali lah ke sekolah." Devan berbalik dan menutup pintu
Saat Devan baru merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, tiba-tiba seseorang menggedor gedor kasar pintu kamar nya.
"Aaisshh.. apa lagi sil?!" Devan kesal, ia bangun dan membuka pintu itu.
"Apa laaaa-" Ucapan Devan terhenti ketika seseorang di balik pintu itu tersenyum dan memainkan kedua alisnya.
"Mami..." Devan tercengang melihatnya.
"Yah!" Jawabnya singkat.
Dashy masuk ke kamar putra sulung nya itu dan melewati keberadaan Devan begitu saja.
"Bebas dari Sisil bukan berarti mami akan berhenti meminta mu!"
Kini Dashy duduk di sofa panjang yang menghadap langsung ke televisi.
"Kemari lah anakku sayang.." Rayu Dashy seraya menepuk nepuk sebelah nya mengisyaratkan agar Devan duduk bersama dengan nya.
Devan menurut dan duduk bersama ibunya.
"Kau tahu, setiap aku bersama ibu ibu yang lainnya mereka selalu menanyakan soal cucu.."
"Mami selalu mengatakan itu" Jawab Devan datar.
"Nak, mami tahu, bisa saja Andika menikah terlebih dahulu.. tapi..."
"Andika masih kuliah, dan aku si sulung. Maka aku harus duluan." Jawab Devan sekali lagi.
"Astagaa.. putra ku ini.. kau benar-benar sudah hafal akan ibumu ini ya.." Dashy merangkul putranya.
"Ayolah.. mereka selalu menyinggung mami akan hal itu..."
"Lalu? Apa selama ini ada gadis seperti yang mami inginkan?"
Dashy berdecak mendengar pertanyaan putranya. "Kau tahu, bukan hanya menyinggung, mereka juga selalu menawarkan putri mereka untukmu dan Andika... mami sangat lelah..."
"Yah aku sudah sering mendengar mami mengatakan ini.."
Dashy memukul kan kipas nya ke kepala Devan.
"Akhh "
"Mami akan menunggumu sendiri yang membawa menantu!. Mami yakin selera mu sama dengan mami."
"Mami.... tapi aku masih tak ingin menikah.." Rengek Devan.
Dashy berdiri mendengar itu, dia menarik kuat telinga Devan.
"Terus saja mengatakan itu!, memang kau akan menjadi bujang lapuk hah?!!"
"Tidak mami... akhh"
"Kalau begitu segeralah menikah!, aku target kan sampai tiga minggu kedepan!"
Devan memilih diam sebagai jawaban.
"Kau dengar?!!!"
"Aishh mami ini, telinga tak bisa di lepas, kau tahu?"
"Aku selalu mendengarkan mu, karena telinga ku tak bisa di bongkar pasang."
"Akhh!..." Devan kembali menjerit ketika Dashy memperkuat tarikan itu.
🍵 : @sofiatus.gans
kalau ral pasti kabur ga bakal mau ketemu sma keluarganya
malah tambah murka
tapi sayang hanya dunia ilusi apapun di bisa kan
jadi imaginasinya hikang entah kemana
Salam kenal dari cerita ku😊😊😊😊
~ Adikku Sayang Adikku Malang
~ Sungguh Tak Terkira
Semangat berkarya untuk kita semua🤜🤛
Semangat💪💪