NovelToon NovelToon
TRAUMA

TRAUMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Misteri / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam / Idola sekolah
Popularitas:734
Nilai: 5
Nama Author: Fidha Miraza Sya'im

Keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan.
Orang berani bukan berarti mereka tidak pernah merasa takut, akan tetapi mereka berhasil menaklukkan rasa takut itu.

Hanya karena kau pernah gagal lalu terluka di masa lalu, bukan berarti semua yang kau hadapi sekarang itu sama dan menganggap tidak ada yang lebih dari itu.

Kau salah . . . . . !!!

Briana Caroline MC.
Yang arti nya KEBERANIAN, TANGGUH, KUAT DAN PENAKLUK DUNIA.

Tidak seperti arti dari namanya yang diberikan orang tuanya. Justru malah sebalik nya.

Bayang-bayang dari masa lalunya membuat dia TRAUMA. Itulah yang membuatnya selalu menghindari apapun yang akan masuk ke dalam hidupnya.
Dia lebih memilih untuk lari ketimbang menghadapinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fidha Miraza Sya'im, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Setelah menerima kesepakatan Chiko. Anya lebih giat berusaha mewujudkan tantangan gila plus berbahaya itu.

"Tadaaaa". Anya memamerkan kunci mobil dan kunci villa itu pada Raysha.

" Hmmp, jadi ceritanya elo berhasil".

"Iya donk! Enggak lihat apa ini kunci apa yang ada tangan gue". Anya mengayun-ayunkan kunci itu.

"Tapi bukannya elo sama Briana belum begitu akrab ya?". Raysha merasa heran.

Secepat kilat Anya membungkam mulut Raysha sembari melirik ke sekitar taman.

"Elo jangan bising. Sekali-sekali si Chiko gue kelabui boleh donk. Lagian emang gue akui, susah banget buat itu anak di jadiin teman. Makanya gue kelabui saja itu si Chiko". Anya melepaskan tanganya dari mulut Raysha.

"Gilak loe, kalau loe ketahuan sama si Chiko bisa mati loe di buatnya". Raysha semakin khawatir atas tindakan Anya.

"Makanya loe jangan bocorin soal ini. Ini cukup kita berdua saja yang tahu. Lagian ini gue lagi usaha juga jadi temannya si Briana". Anya mengecilkan suaranya.

"Oke lah, gue bisa bungkam tapi kalau Chiko tahunya dari Briana langsung gimana?". Raysha menaikkan alis mata kanannya sembari menatap wajah Anya yang sedikit khawatir.

"Itu juga sih yang lagi gue pikirin. Tapi filling gue kayaknya enggak mungkin Briana mau cerita ke Chiko rang si Briana anti banget sama orang-orang sekitar, apa lagi sama cowok sengak kayak Chiko". Anya sangat optimis.

" Iya juga sih, kalau di pikir-pikir sih gitu. Kan kita tahu juga Briana orangnya gimana. Terus itu yang satu lagi kunci apaan?". Raysha melirik kunci yang satunya alias kunci villa.

Anya memamerkannya kembali.

"Kunci villa gue". Bisiknya.

Raysha mengerutkan dahinya.

"Sejak kapan loe punya villa? Kayaknya lo enggak pernah deh cerita kalau elo punya villa. Apa lagi loe juga pernah cerita ke gue kalau loe tinggal di rumah kontrakan".

"Ssstt . . . Elo bisa enggak sih ngomongnya jangan kenceng-kenceng? Satu sekolahan enggak ada yang tahu kalau gue bukan anak orang kaya. Cuma elo yang tahu kondisi keluarga gue. Itu pun karena loe enggak sengaja ketemu sama bokap gue yang sialan itu". Anya memutar bola matanya merasa jengkel.

"Ya maaf, lagiankan enggak apa-apa juga kalau mereka tahu, toh mereka enggak bakalan peduli soal itu". Raysha begitu enteng berkata seperti itu.

"Loe ngomong enak Ray karena elo emang terlahir dari keluarga kaya. Lah gue? Gue malu kalau sampai satu sekolahan tahu soal keluarga gue yang miskin dan punya bokap tukang main judi. Bisa-bisa enggak ada yang mau temanan sama gue". Ujarnya mengeluhkan tentang kehidupannya yang miris.

"Hmm . . . Nya Nya , siapa yang bilang enggak ada yang mau temanan lagi sama loe? Buktinya gue saja sudah tahu tentang latar belakang keluarga loe tapi gue masih nerima loe jadi teman gue". Raysha berkata agar Anya tidak berkecil hati.

"Itu kan elo! Orang lain beda-beda pandangannya. Enggak semua orang itu sama". Anya membantah.

"Hmm... Terserah loe sajalah. Sekarang balik lagi ke topik awal, itu kunci vila". Raysha kembali menyinggung kunci villa itu sembari menunjuknya.

"Kunci villa dari Chiko untuk gue". Anya tersenyum.

Sontak membuat Raysha terkejut. " Kok bisa? Bukannya taruhannya cuma mobil BMW nya doank. Apa kalian buat perjanjian baru lagi?".

Anya menaik turun kan kedua alis matanya.

Raysha menggelengkan kepalanya.

"Kali ini apa lagi?".

Anya membisikkannya pada telinga Raysha. Ia sangat terkejut bahkan spontan suaranya meninggi.

" Apa?".

Lagi-lagi Anya membungkam mulut Raysha.

"Shhh . . . Issh elo ya dari tadi suara loe bising banget".

"Elo sama Chiko benar-benar sudah enggak waras. Elo enggak takut apa? Itu tuh bahaya banget buat loe, bisa-bisa elo masuk ke dalam penjara terus merusak masa depan loe". Raysha mencoba memperingatinya.

"Ya enggak lah, percuma donk gue sudah di jamin sama si Chiko". Anya mengucapkannya dengan percaya diri.

"Iya kalau si Chiko beneran mau menjamin loe. Kalau dia membohongi loe terus dia lepas tangan gitu saja gimana?". Raysha meragukan Chiko.

"Sudah, elo tenang saja! Itu bisa di atur. Gue enggak bodoh, gue bakalan cari rencana agar Chiko enggak bakal membohongi gue". Anya pun tidak mau dirugikan.

"Benar-benar enggak waras loe gara-gara materi. Ingat ya, gue enggak ada hubungannya sama semua rencana gilak loe berdua". Raysha sudah hampir hilang akal menghadapi Anya.

"Iya, tenang saja loe. Loe cukup jadi teman terbaik gue saja. Gue enggak akan melibatkan loe, tapi sedikit banyaknya elo harus bantu-bantu gue juga donk pasti nya he he he".

"Hmm... Enggak". Raysha memutar bola matanya, lalu beranjak meninggalkan Anya.

"Ray . . . Kok gue di tinggalin siiiiih". Anya berteriak lalu berlari menyusul Raysha.

1
Fidha Miraza Sya'im
Biarkan Bintang Yang Menjawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!