NovelToon NovelToon
Pengasuh Si Pewaris Nakal

Pengasuh Si Pewaris Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Pengasuh / Bad Boy
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Apakah pengasuh hanya berlaku untuk bayi dan anak-anak?
Ariana, gadis berusia 22 tahun di janjikan upah cukup besar hanya untuk mengasuh putra dari seorang duda kaya raya.
Kenakalannya sudah tak bisa di tolerir, namun sang ayah yakin jika Ariana mampu mengubah sifat anak remajanya itu.
Akankah Ariana berhasil menaklukkan anak remaja itu? Atau justru timbul konflik yang rumit di antara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Dekat

”Kak Beni, punya nomor Tuan Arga kan?”

Ariana tak sadar jika dia tak punya kontak sang majikan, gadis itu harus bertanya makan malam favoritnya agar tak salah memasak.

”Ada, kalau begitu aku minta nomor kamu juga!”

Kedua pelayan Arga pun saling bertukar nomor, Beni berharap ini menjadi awal kedekatan mereka.

”Aku sudah kirim kontak beliau, memangnya ada hal penting sampai kamu meminta nomor Tuan Besar?” Tanya Beni penasaran.

”Bi Ipeh kan sedang pulang kampung, jadi hari ini aku yang harus masak. Aku belum se ahli Bi Ipeh, tapi aku mau coba memberikan masakan terbaik dengan memasak makanan favorit beliau.”

Beni pun menganggukan kepalanya dan bernafas lega mendengar alasan gadis itu, setidaknya sang majikan bukanlah saingan untuk bisa mendapatkan hati Ariana.

”Kak Beni, terima kasih ya!”

Ucap Ariana sembari turun dari dalam mobil. Gadis itu pun segera masuk ke dalam rumah dan mencuci alat perbekalan yang tadi dia bawa.

Suara ponselnya berbunyi, dan membaca balasan pesan dari majikannya.

^^^'Saya makan malam di luar'^^^

^^^'Kamu ikut, segera bersiap'^^^

^^^'Jangan lupa siapkan untuk Arkana juga'^^^

Ariana sedikit kecewa membaca balasan pesan dari Arga, dia berpikir jika masakannya tidaklah enak.

”Aku harus belajar masak sam ibu,” gumamnya sembari melanjutkan pekerjaan.

Gadis itu dengan cepat menyelesaikan tugasnya, ditambah menggantikan Bi Ipeh membuat Ariana cukup kelelahan.

Arkana yang sudah di jemput Beni, muncul dengan keadaan acak-acakan. Terlihat sedikit memar di wajahnya, belum lagi rambutnya yang berantakan.

”Tuan muda, apa yang terjadi?”

Ariana terkejut melihat majikannya dalam keadaan yang mengkhawatirkan.

”Bukan apa-apa,” ketusnya seraya melangkah menuju kamarnya.

”Tuan muda, tas anda tertinggal di mobil.”

Beni pun terlihat dengan keadaan yang sama, membuat Ariana semakin terkejut dan khawatir.

”Apa kalian kecelakaan, atau kenapa? Kak Beni, duduk dulu di sini. Akan ku obati,” pinta Ariana yang menyuruh Beni duduk di sofa tamu. Sementara itu, Arkana hanya bisa melongo melihat pengasuhnya lebih memperhatikan Beni.

”Apa-apaan dia, malah lebih perhatian sama Beni si supir itu!” Geram Arkana sembari emosi. Pemuda itu berjalan menghentakan langkah kakinya agar mendapat perhatian dari Ariana.

”Memangnya apa yang terjadi Kak? Kenapa kalian berdua babak belur?”

Beni menceritakan jika dirinya yang sedang membawa pulang Arkana di cegat oleh sekumpulan pemuda yang satu sekolah dengan majikannya. Arkana pun turun dan mereka saling beradu mulut. Adu jotos terjadi antar keduanya, membuat Beni turun dan mencoba memisahkan kedua pemuda itu.

”Tapi pada akhirnya kami menang walau hanya berdua, mereka pun pergi dengan keadaan lebih parah dari ini. Aku khawatir hal ini akan mempengaruhi pada pekerjaan.”

Penjelasan Beni membuat Ariana khawatir, dia pun tak ingin jika orang terdekatnya di rumah ini harus mendapat hukuman apalagi sampai di pecat karena membantu majikannya berkelahi.

”Aku mau periksa keadaan Tuan Muda. Kak Beni jangan khawatir, pasti Tuan Muda juga tak akan membiarkan hal itu terjadi,” Ariana mencoba menenangkan pria itu. Lalu pergi beranjak dari sofa dan menemui Tuan mudanya di kamar lantai atas.

”Tuan Muda, saya izin masuk.”

Ariana mengetuk pintu kamar majikannya, namun tak ada jawaban. Namun saat kakinya melangkah pergi, Arkana menyuruhnya untuk masuk ke kamar.

”Tuan muda, anda belum berpakaian!” Ariana kesal, sudah kedua kalinya dia melihat tubuh Arkana yang hanya terbalut handuk di pinggang. Gadis itu pun menutup wajahnya, tak ingin melihat pemandangan indah di depannya.

”Loe udah beres ngurus si supir?” Ketus Arkana, sambil mendekat pada pengasuhnya. Ariana hanya mengangguk, masih dengan menutup wajah.

”Kerja loe itu ngurusin gue, bukan ngurus supir. Obatin luka gue sekarang!”

”Pakai baju dulu tuan,” pinta Ariana yang sama sekali tak di gubris sang majikan.

”Cepat atau gue buka handuk!”

Ariana merasa tertekan, dia yang tak membawa tongkatnya tentu saja tak bisa melawan sang majikan.

...~~~...

”Aw, sakit. Pelan-pelan,” omel Arkana pada pengasuh cantiknya. Dia terus saja berkomentar tanpa tahu jika perasaan Ariana tak tenang. Melihat tubuh majikannya sedekat ini, membuat perasaannya tak karuan. Apalagi tubuh Arkana yang tinggi dan atletis, sangat bagus untuk seukuran pemuda seumurannya.

Gadis itu pun selesai mengobati luka sang majikan, lalu memintanya untuk segera bersiap karena Arga akan segera datang.

Ariana yang juga di ajak, segera pergi ke kamarnya. Mencari pakaian yang di rasa cocok untuk makan malam kali ini.

”Tapi, untuk apa aku bersiap berlebihan?”

Gadis itu memakai peplum blouse berlengan panjang dengan variasi karet di ujungnya. Warna peach membuat kulit putihnya semakin cerah, di padu dengan flare jeans berwarna biru cerah. Rambut panjangnya dengan potongan butterfly layer dia gerai, menambah kesan seksi pada dirinya.

Sapuan make up tipis, lip tint berwarna Berry dan sedikit glossy membuat bibirnya tampak plumpy dan sehat. Simple, namun begitu cantik di pandang.

Arga yang baru sampai rumah, terpana melihat pelayannya yang sudah siap sedang berjalan menghampirinya. Sebagai pria normal, tentu saja Ariana adalah pemandangan indah yang tak mungkin dia lewatkan.

Jakun pria gagah itu terlihat naik turun, menelan saliva tatkala melihat gadis cantik yang ada di hadapannya.

”Saya akan panggilkan tuan muda,” ucap Ariana sembari meninggalkan tuannya menuju lantai atas. Arga tak berhenti memandangi gadis itu. Tubuhnya yang tinggi, dengan kaki jenjang. Di tambah bentuk tubuhnya yang membentuk jam pasir, membuat Arga menyayangkan jika gadis itu hanya bekerja sebagai pelayan.

”Tuan Muda, Tuan Arga sudah menunggu di bawah.”

Arkana segera membuka pintu, namun matanya tertuju pada gadis cantik di hadapannya. Begitu pula Ariana yang terus memperhatikan majikannya, dengan kaos polo berwarna putih dan celana katun berwarna hitam membuat Arkana terlihat dewasa dan sangat tampan.

”Padahal aku yang menyiapkan pakaiannya, tapi kenapa aku malah—”

Gadis itu terus bergumam jika Arkana begitu tampan, jauh berbeda saat pemuda itu memakai seragam.

”Dia hanya anak yang seumuran dengan adikku—”

”Kamu cantik ya,” kata pujian tiba-tiba keluar dari mulut Arkana. Membuat Ariana salah tingkah di buatnya.

”Luka memar dan bibir tuan masih terlihat, kalau Tuan Arga tanya apa yang harus saya jawab?”

”Jawab saja sesuai cerita si supir,” ucap Arkana tak mau panjang lebar dan segera turun menghampiri ayahnya. Di susul oleh Ariana di belakangnya, yang gugup karena takut Arga bertanya soal luka di wajah putranya.

”Arka, kenapa wajahmu memar. Berantem lagi?” Tanya Arga emosi, Ariana langsung mencegah pertengkaran ayah dan anak dengan berjanji jika dia akan menceritakannya selesai makan malam.

Arga pun menganggukan kepalanya, lalu menghampiri mobil yang di dalamnya sudah di tempati orang yang tak asing di kursi pengemudi.

”Arka, kamu di depan dengan om Wildan. Papa di belakang sama Ariana,” titah Arga yang tak di dengar oleh putranya. Segera Arkana masuk ke mobil belakang, dan akhirnya Ariana pun duduk di depan bersama Wildan.

”Wil, aku saja yang nyetir,” Arga segera meminta Wildan turun. Pria gagah itu pun mulai duduk di kursi pengemudi, mengenakan seat beltnya.

Arkana tak habis pikir dengan kelakuan ayahnya. Apalagi saat melihat Arga membantu Ariana mengenakan seatbelt, membuat Arkana yakin jika sang ayah tertarik pada pengasuhnya.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Tolong beri dukungan bagi karya baru saya, selamat membaca readers! /Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!