HAPPY READING ~
Novel ini menceritakan tentang, lima saudara kembar cewek yang barbar, kompak, dan gak ada takut-takutnya! Ayesha, Aresha, Abila, Aurora, dan Arumi bukan cuma bikin heboh sekolah, tapi juga satu Cianjur! Dari nyolong mangga kepala sekolah, bolos ke Puncak, sampai ketahuan guru BK dan dihukum Babehnya, hidup mereka gak pernah sepi drama.
Tapi di balik kelakuan mereka yang selalu bikin geleng-geleng kepala, ada kisah persahabatan, keluarga, dan kenakalan khas remaja yang bikin ngakak sekaligus haru.
Siap ikut keseruan Mojang Cianjur dalam petualangan gokil mereka? Jangan lupa baca dan kasih vote!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
Ayesha Zoya Raveena
Tomboy, paling ceria, tapi kalau marah bisa serem banget. Nggak suka dikekang dan paling sering ngajak bolos. Selalu punya ide-ide gila yang bikin geng ini jadi hidup.
Aresha Ravan Arabella
Tomboy dan tegas, suka tantrum kalau sesuatu nggak sesuai keinginannya. Tapi di balik sikap kerasnya, dia sebenarnya peduli banget sama saudara-saudaranya.
Abila Rezfat Azkadina
Kalem, nggak banyak omong, tapi kalau ada yang berani usik dia atau saudara-saudaranya, bisa jadi yang paling galak. Biasanya jadi penengah kalau Aresha mulai tantrum.
Aurora Ridha Zatana
Si paling asik, suka bercanda, tapi juga paling gampang ngambek. Meskipun begitu, dia selalu berhasil bikin suasana rame dan nggak pernah sepi.
Arumi Nashata Arezha
Centil, suka dandan, dan paling jago cari perhatian. Tapi jangan salah, kalau dia marah, bisa sama seremnya kayak Ayesha dan Aresha. Paling suka ngeledek dan ngerjain orang lain.
Lima mojang ieu lain mojang biasa. Maranehna dulur kembar lima! Lahir di poé jeung jam nu sarua, tapi sifatna beda-beda. Tapi da kumaha deui, sanajan béda sifat, maranehna tetep kompak.
Mereka berlima ini masih duduk di bangku SMA. Bukan siswa teladan, tapi juga bukan pembuat onar. Ya, kecuali kalau bolos sekolah dihitung sebagai onar. Tapi gimana, hidup itu kan harus dinikmati?
Hari ini, mereka punya rencana. Bukan rencana biasa, tapi Rencana Bolos Level Tinggi.
"Ey, dengerin urang heula, urang kudu rapi biar teu kanyahoan!" bisik Ayesha sambil buka peta sekolah di HP-nya. "Kita eksekusi pas bel istirahat kedua. Target kita: keluar dari gerbang belakang, pura-pura meuli cirambay di warung Bi Enung, terus langsung cabut ka Taman Cibodas."
Aresha nyengir, matanya berbinar penuh semangat. "Anjirr, ieu mah sakola sakedap, healing sataker kebat! Sia pinter oge, Ye!"
Arumi ketawa sambil mainin ujung rambutnya. "Tapi euy, urang kudu staycation sakalian. Abis ti Taman Cibodas, kita lanjut ka Puncak Bogor, terus ka Curug Cikondang, peutingna urang nginep di hotel Cipanas."
Aurora langsung nimpalin dengan nada antusias. "Sumpah, ieu plan teh kayak geng Sultan nu liburan tiap minggu! Tapi urang harus bawa bekal, atuh, modal minim hasil maksimal."
Abila yang biasanya paling kalem akhirnya angkat suara. "Euleuh, euleuh... Ulah nepi ka kejo gedang! Kudu aya Plan B lamun aya nu kagok."
Ayesha nepuk pundak Abila. "Tenang we, Bil. Lamun kanyahoan, tinggal we make jurus pura-pura murid teladan. Nu penting, ieu moment kudu jadi kenangan nu pang epicna."
Arumi nyengir lebar. "Asli, tapi inget yeuh, lamun babeh tau arurang bolos deui, bisa-bisa urang sadayana eureun hirup nyaman, uang jajan langsung di scrap!"
Mereka berlima saling pandang, senyum penuh arti. Bolos kali ini bukan sekadar bolos biasa. Ieu mah petualangan mojang-mojang Cianjur!
---
Bel istirahat kedua akhirnya berbunyi. Lima mojang ini langsung pasang aksi. Mereka pura-pura beli cirambay di warung Bi Enung, tapi begitu guru nggak ada yang memperhatikan, mereka langsung kabur ke belakang sekolah.
"Sia yakin ieu jalur aman, Ye?" bisik Aresha sambil mengintip ke kanan dan kiri.
"Aman atuh, percanteun weh ka urang!" Ayesha menepuk pundak Aresha.
Mereka mulai jalan cepat menyusuri gang kecil di belakang sekolah. Baru beberapa meter, tiba-tiba suara guru BK terdengar dari kejauhan. "HEY MARANEH EREK KAMARANA DEI?!"
Langkah mereka langsung terhenti. Jantung berdetak kencang.
"Anjirr, kabur!" teriak Aurora, langsung menarik tangan Arumi.
Mereka semua lari sekencang mungkin. Melewati pagar sekolah yang agak bolong di bagian bawah, satu per satu mereka berhasil keluar. Begitu sampai di luar, mereka tertawa terbahak-bahak.
"Sia ningali raray Pa Tatang barusan teu? Panik abis njirr!" Arumi nyengir. Lalu di susul gelak tawa keempat saudara nya.
"Mau indit sekarang nggak?" tanya Aresha
"Hayu wae gue mah," tutur Arumi
"Eh, tapi aing haus, urang beli es cendol dulu yuu di tukang dagang di sana," ujar Abila sambil mengipasi wajahnya.
Akhirnya, sebelum melanjutkan perjalanan, mereka membeli es cendol dan gorengan dulu. Sambil duduk santai di pinggir jalan, mereka merencanakan langkah selanjutnya.
"Pokokna, urang kudu nyampe Taman Cibodas sateuacan lohor!" kata Ayesha dengan penuh semangat.
Mereka berlima pun bersiap-siap untuk perjalanan panjang mereka. Dengan rencana yang sudah matang dan semangat yang menggebu, petualangan bolos kali ini pasti bakal jadi kenangan paling gila dalam sejarah mereka! Mojang Cianjur, nu paling barbar siap beraksi!
