Nara harus sedia menjadi pemuas hasrat Kakak tirinya, mewujudkan semua keinginan jahat serta menyiksa dari Noah. Kehidupan Nara yang sempit serta tidak berdaya sangat Noah andalkan untuk membuat Nara menjadi miliknya.
"Hentikan, Kak.. hentikan semua ini!" teriak Nara disaat tubuh Noah terus berpacu menikmati setiap adegan panas yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Nara bingung harus melakukan apa sedari tadi, ia hanya diam memainkan ponsel miliknya. Terkadang juga menonton televisi yang sangat membosankan, pada akhirnya Nara sangat lapar sekarang. Karna terburu-buru takut Noah marah sampai Nara melewatkan sarapan paginya.
Tiba-tiba Nara teringat dengan kata Noah sebelum pergi meninggalkan dirinya tadi. “Kalau membutuhkan sesuatu hubungi Daffa dengan telpon genggam itu,” Itulah yang dikatakan sang kakak beberapa waktu yang lalu.
Nara langsung menuju meja kerja milik Noah, ia melihat ada foto keluarga kecil mereka disana. Dimana disaat itu Nara merasa sebagai anak yang paling bahagia, disayang oleh kedua orang tuanya dan juga Noah.
“Loh.. Nara kan lapar bukan mau sedih-sedih,” Nara tersadar.
Tapi, disaat Nara ingin mengambilnya telpon genggam itu malah terdengar suara pintu terbuka. Nara kira kalau mungkin saja sang Kakak, ternyata salah.
“Kakak_” Senyuman Nara memudar disaat melihat sosok pria asing yang menatapnya serius.
“Hai, Nara!” Sapa pria asing itu yang mungkin saja usianya sangat sama dengan Ayah Jack.
Perlahan kaki Nara mundur karna pria tua itu terus berjalan kearahnya. “Aku tidak tahu kalau Tuan Dawson membawa adiknya ke tempat ini,” ucap pria itu.
Pria tua itu adalah Farid, sosok musuh bebuyutan bagi Noah tidak bagi Jack. Sistem bekerja dari Noah dan Jack sungguh berbeda, kalau Jack terkenal dengan kelembutan. Lain dengan Noah yang terkenal sadis dan tidak mengenal ampun, hal itu yang membuat perusahaan Dawson grup ditakuti siapapun yang mendengar namanya.
“Jangan takut, Nara.. Aku ini teman Kakakmu,” Kata Farid yang kini sudah menarik tangan Nara agar tidak menjauh darinya.
“Aku tahu seperti apa hubunganmu dengan Noah, kau diperlakukan secara tidak_”
“Jangan macam-macam, Paman. Kalau Kakakku tahu apa yang kau lakukan ini maka pasti kau tidak akan_”
“Tidak akan apa, Nara.. Tenanglah, kau ini mudah sekali marah,” Farid memotong pembicaraan Nara, ia tersenyum melihat gadis memakai seragam sekolah itu.
“Hahaha.. Betapa liciknya Noah itu, bukannya mengantarmu ke sekolah malah ke kantornya untuk belaian bukan?”
Kedua mata Nara melotot sempurna mendengar apa yang Farid katakan. “Sudalah, apa salahnya aku juga menikmati tubuhmu!” Farid menarik paksa tangan Nara yang terus memberontak.
“Lepaskan!” Nara terus berteriak histeris, apa lagi disaat tangan Farid sudah memegang kedua pahanya hingga Nara merasakan merinding sekujur tubuh.
“Lepaskan adikku, Farid!” Suara Noah yang menggelegar itu membuat Nara langsung berlari kearah sang Kakak.
Nara lega sudah ada Noah, setidaknya ia akan aman dari orang-orang yang jahat. Nara bersembunyi dibelakang tubuh Noah, ia memegang tangan pria itu dengan sangat erat. Dapat Noah rasakan jika Nara gemetar ketakutan, hingga tanpa ragu menyentuh tangannya.
“Apa yang dia lakukan padamu, Nara.. Katakan saja padaku.”
Farid tertawa kencang melihat interaksi Noah kepada Nara. “Berhenti munafik, Noah. Kau tidak akan bisa menipu aku, jangan kau kira aku tidak tahu.. Kalau adikmu yang sexy itu binal. Dia yang menggodaku dulu,” ucap Farid tanpa malu sedikitpun.
Tentu saja Nara langsung menggelengkan kepalanya cepat kepada Noah. “Tidak, kak, tidak! Dia yang telah melakukan hal macam-macam padaku, Kak! Aku tidak bohong!” Nara membantah semua yang dikatakan Farid itu.
“Nara..” Panggil Farid hingga Nara maupun Noah menatap kearah pria tua itu. “Kau yang mengajak Paman untuk berciuman bukan, bahkan tanganmu yang memaksa tanganku ini untuk menyentuh pahamu..” Ujar Farid lagi.
Nara menangis mendengar apa yang Farid katakan, menatap serius kearah Noah yang masih menatap tajam Farid dengan sangat dingin. “Kak, percayalah padaku. Dia yang duluan menyentuh pahaku, Kak..” Bantah Nara lagi kali ini ia sampai menangis deras.
Farid tetap mengatakan ini itu yang tidak tidak kepada Noah intinya menuduh Nara atas segalanya.
“Diamlah, Nara!” Sentak Noah meskipun dengan nada yang sangat dingin tapi sudah berhasil membuat Nara tertegun takut.
Tangan Nara yang sedari tadi memegang lengan Noah seketika menjauh, ia pasrah kalau sang Kakak lebih mempercayai perkataan Farid.
“Farid.. Aku tahu seperti apa kehidupan mu, kau hanya Pria tua yang tidak berguna. Setiap malam hanya menghabiskan waktu dengan para wanita murahan bukan?”
Apa yang dikatakan Noah hanya mendapatkan decakan sebal saja dari Farid. “Apa maksudmu, Noah?”
“Aku memiliki semua bukti bahwa kau telah melakukan hal tidak senonoh pada Nara, dan laporan itu akan sampai ke kantormu sebentar lagi.” ucap Noah yang mana langsung membuat Farid terkejut.
“Sialan kau, Noah!” Maki Farid.
“Sebaiknya segera pulang ke Kantormu, tunggu saja apa yang akan aku lakukan pada hidupmu karna sudah berani melakukan hal seperti itu kepada Nara!” Hardik Noah, ia menatap tajam Farid yang juga menatapnya tak kalah tajam.
“Sialan! Lihat saja.. Aku akan tindakan tidak sopan mu itu kepada Jack,” Ancam Farid yang mana Noah tidak perdulikan itu sama sekali.
Sebelum Farid keluar dari ruangan Noah, ia menyempatkan menatap tajam Nara lalu pergi begitu saja. Nara menghela napas lega, tapi semua itu sirna karna menemukan tatapan yang sangat tajam dari Noah.
“Katakan bagian mana saja yang sudah disentuh bajingan itu!” Noah menarik tangan Nara untuk duduk disofa. Nara duduk, ia bingung harus menjelaskan dari mana.
“Disini, Kak..” Tangan Nara menunjukkan kearah kedua pahanya lalu tangannya.
Terlihat sekali kalau Noah tidak suka dengan kenyataan itu, ia menatap tajam Nara yang hanya menunduk. “Sudah aku katakan untuk mengunci pintu bukan? Apa kau lupa, ha?!” Noah murka.
“Seluruh bagian tubuhmu adalah milikku, tidak ada boleh siapapun menyentuhnya selain aku!” Noah murka lagi, bahkan suara kemarahannya terdengar di seluruh ruangan.
Nara diam saja karna takut, apa lagi disaat Noah membanting semua barang-barang yang ada. “Kau tidak berguna, Nara!”
Berusaha sekuat mungkin Nara untuk tidak menangis, apa yang Noah katakan benar-benar menyakiti hatinya. Tapi, setidaknya karna pria itu ia aman dari Farid yang cabul itu.
“DAFFA!!” Panggil Noah dengan teriakan yang mana membuat Nara semakin takut.
Sang pemilik nama langsung muncul. “Ada apa, Tuan?
“Urus semua masalah Farid, buat dia merasakan penyesalan yang luar biasa karna sudah berani menyentuh milikku!” perintah Noah yang langsung Daffa angguki.
Kepergian Daffa langsung Noah kembali fokus pada Nara, ia berjalan maju mendekati wanita itu yang menatapnya penuh takut.
tp saya bingung Nara itu saudara tiri atau adopsi??
Salam kenal
Teruus semangat Autor
Jangan lupa mampir 💜