NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua

Menjadi Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siska Pasaribu

Kematian Ana dengan meninggalkan satu anak perempuan, nyaris membuat Alvaro terpukul. Ia harus menuruti permintaan yang sempat mendiang istrinya itu ucapkan, disisa hidupnya.

Ia harus menikahi adik Ana, yang berumur 22 tahun itu, yang berarti selisih tiga tahun dari Alvaro.
Siapa sangka, anak yang dititipkan Ana, membuat Alva yang tidak memiliki perasaan, kepada Dessy
adik Ana harus berusaha hidup sebagai suami dan papa dalam waktu yang sama.

Mampukah Alva mempertahankan, hubungan keluarga nya?
Bagaimana dengan Dessy, yang juga tidak memiliki perasaan dengan Alva?

***
Cuss kepoin
Btw ini cerita kedua aku🫶
Terimakasih untuk kalian yang mau mampir🫶😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Pasaribu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitting Baju

Dessy menghela nafas, dengan berat hati ia menjawab

"maaf, aku tidak bisa menolak nya" ucapnya

Ketiga orang itu hampir merosot kan bahunya, namun kalimat Dessy terakhir membuat senyuman tipis terpatri di wajah mereka, kecuali Alvaro.

Dessy memutuskan untuk menginap di mansion Mahesa.

"oekkk...oekkk" tangis Lily membuat Alvaro sedikit kalang-kabut.

"apa Lily sudah dikasih minum?" tanya Alvaro menatap iba pada putrinya itu. Belum juga berumur dua hari, Lily terpaksa meminum asi, yang di beli dari pendonor asi di rumah sakit. Walaupun Alvaro sedikit tidak tega, yang penting ia menjamin asi itu murni agar Lily tidak sakit.

"sudah Tuan, Lily sudah minum asi tadi" ucap salah satu maid, yang menjaga Lily tadi.

"tepi kenapa bisa menangis seperti ini?" tanya Alvaro khawatir. Putrinya itu masih sangat kecil, ia juga baru memiliki anak. Alvaro belum pintar merawat bayi, bagaimana ini?

Dessy yang hendak turun kebawah, guna mengambil air putih pun melihat kecercokan Alvaro dengan maid itu. Sudah jam sepuluh malam, kenapa mereka malah berselisih? Apa mereka tak menyadari Lily semakin menangis karena mereka?

"sini" ucap Dessy sambil mengambil Lily dari gendongan Alvaro.

"kenapa sayang aunty? kok nangis?" tanya Dessy sambil menggoyang-goyangkan bada Lily, berharap Lily nyaman dengan nya.

"pergilah" ucap Alvaro diangguki maid itu.

Alvaro menatap Dessy lekat, kini matanya tertuju pada putrinya itu. Baru saja Dessy menggendongnya, Lily sudah tertidur kembali.

"dia anak saya" ucap Alvaro tiba-tiba.

"iya, aku tidak akan mencuri Lily mu ini" ucap Dessy bingung. Yang bilang Lily bukan anak Alvaro, siapa? Laki-laki itu sangat aneh, menurutnya.

Dessy menghela nafas, ia memilih duduk di sofa.

Alvaro mengikuti Dessy untuk duduk.

"bagaimana dengan Lily?" tanya Dessy sambil memeluk Lily, agar bayi itu menghangat.

"maksud mu?" tanya Alvaro menatap kearah TV, ia malas jika menatap Dessy.

"bagaimana dengan asi nya? Lily minum apa?" tanya Dessy khawatir.

"jangan pikirkan itu" ucap Alvaro

"bagaimana aku tidak memikirkan nya? dia juga anakku" ucap Dessy tidak terima.

Dessy sudah menganggap Lily sebagai anak nya juga, mengingat ia akan menikah dengan Alvaro. Otomatis Lily juga menjadi, anak nya bukan? pikirnya

"saya membuat nya dengan Ana, kenapa bisa jadi anak mu?" tanya Alvaro polos, ia tidak suka Dessy sembarang mengklaim sesuatu milik Alvaro, menjadi milik nya.

Dessy tak mengerti, jalan pikiran Alvaro. Ia baru ketemu dengan laki-laki yang sangat akh...Dessy tidak sanggup menjelaskan nya.

"aku tau kamu membuatnya dengan kakakku, tapi sebentar lagi kita akan menikah, otomatis Lily juga anak ku kan?" tanya Dessy mencoba sabar.

Alvaro tidak menggubris pertanyaan Dessy, ia berkali-kali menghela nafas. Ia sangat merindukan Ana.

Baru saja satu hari tidak melihat istrinya itu, dada Alvaro terasa ditikam berkali-kali oleh rasa rindunya.

"sini, aku akan membawanya kekamar" ucap Alvaro sambil mengambil alih, Lily dari gendongan Dessy.

Dessy menghela nafas melihat kepergian Alvaro, ia kasihan dengan putri kecil itu.

Dessy memilih untuk melangkah, kedapur. Setelah selesai dengan tujuan nya, kakinya bergerak menuju kamarnya, di lantai atas.

...----------------...

"tolong jaga Lily, ya ma" ucap Alvaro tak tega meninggalkan putrinya, yang masih sangat kecil itu.

"iya sayang, jangan khawatir" ucap Ribka meyakinkan Alvaro.

"ingat pilih baju yang cantik, untuk calon istri mu" ucap Ribka diangguki Alvaro.

"yaudah kita berangkat ma" ucap Dessy mencium punggung tangan Ribka, diikuti dengan Alvaro.

"hati-hati sayang" ucap Ribka diangguki Dessy dan Alvaro. Sedangkan Erwin sudah sejak pagi, berangkat ke kantor nya.

Kedua insan yang berbeda gender itu, asik melamun dengan pikiran mereka masing-masing.

Dessy memandang kearah luar kaca, wajah Ana kakaknya itu masih terbayang di pikiran nya. Dessy sangat kecewa, mengingat Alvaro tidak mengijinkan nya berjumpa dengan Ana, sebelum kakaknya itu meninggal.

Dessy menghela nafas

"aku bingung" ucap Dessy

Alvaro menoleh pada Dessy yang ada disampingnya, namun bibirnya enggan untuk menyahut, sekedar bertanya 'kenapa?'

"aku tidak memiliki perasaan padamu, tetapi kita malah menikah" ucap Dessy terdengar sendu.

"anggap saja, kamu membalas semua kebaikan kakak mu padamu dulu" ucap Alvaro. Ia tidak suka dengan arah pembicaraan Dessy. Alvaro juga tidak memiliki perasaan dengan Dessy, tapi tolong jangan diingatkan!

"kita menjalaninya sebagai kakak adek saja ya? jangan anggap aku istrimu" ucap Dessy

Brukkk

Alvaro tiba-tiba menghentikan motor nya, membuat Dessy hampir saja terhuyung kedepan.

"apa yang kamu lakukan?" tanya Dessy tak suka.

"pernikahan bukan permainan Dessy"

"bersikap lah lebih dewasa" ucap Alvaro sedikit keras.

Ia sangat benci dengan pemikiran Dessy, bisa-bisanya ia meminta Alvaro menganggapnya adik disaat mereka sudah menikah kelak.

Dessy tak mampu menjawab penuturan Alvaro. Alvaro berdecak, lalu kembali melajukan mobil nya.

"aku minta maaf" ucap Dessy setelah beberapa saat.

Alvaro tidak menggubris, ia masih kesal dengan nya. Pikiran nya yang masih kacau, karena kepergian Ana ditambah lagi kehadiran Dessy, membuat otaknya hampir pecah sekarang.

"kita sudah sampai" ucap Alvaro membuat Dessy mengangguk, sembari mengikuti Alvaro masuk ke dalam butik.

Hampir satu jam Dessy asik mengganti-ganti gaunnya.

"ini tidak cocok" ucap Alvaro saat melihat Dessy memakai gaun, yang bagian atasnya sedikit terbuka. Ingatkan pada pembaca, bahwa Alvaro tidak suka berbagi.

"kamu saja yang pakai gaun, sedari tidak cocok lah, ini lah"

"aku capek, ganti-ganti Mulu Alvaro" kesal Dessy

Alvaro tidak menggubris, ia malah berjalan melihat gaun-gaun yang bergantungan itu.

Dessy berdecak kesal, laki-laki tidak punya hati itu pikir nya. Entah kenapa kakaknya bisa cinta dengan Alvaro, Dessy tidak paham.

Mata Alvaro tiba-tiba terkunci pada gaun, yang menurut nya sangat cantik.

"kasih itu, untuk di coba" ucap nya pada salah satu pelayan. Pelayan itu mengangguk dan mengambil gaun itu, untuk Dessy coba pakai.

Kini Dessy kembali menunjukkan penampilan nya pada Alvaro. Alvaro malah asik memainkan handphone nya, sampai tidak menyadari bahwa Dessy sudah berada di depan nya.

"Bagaimana dengan ini Al?" tanya Dessy

Alvaro mengangkat wajahnya, untuk melihat Dessy.

Alvaro sedikit melebarkan matanya, ia tidak bisa menyangkal jika Dessy memang sangat cantik.

"bagaimana?"

"masih tidak cocok, biar aku mengganti nya lagi" jelas Dessy saat melihat kediaman Alvaro.

Alvaro menyadarkan kembali otaknya, ia tidak boleh secepat itu tenggelam pada pesona Dessy.

"aku tidak suka......"

"jika kamu mengganti nya" lanjut Alvaro.

Dessy yang hampir kesal, tiba-tiba tersenyum mendengar penuturan terakhir Alvaro.

"hah... akhirnya" ucap Dessy menghela nafas lega.

"pelayan tolong di bungkus" ucap Alvaro diangguki pelayan itu.

"tunggu" ucap Alvaro tiba-tiba, saat Dessy hendak kembali ke ruang ganti.

"kenapa Al?" bingung nya

cekrek

"wajah jelek mu, cocok untuk diabadikan" ucap Alvaro setelah memotret Dessy.

"tidak usah malu, aku tau aku cantik" ucap Dessy diiringi tawa kecilnya, sambil meninggalkan Alvaro.

"Narsis.." ucapnya melihat kepergian Dessy.

Tiba-tiba....

"Alvaro...."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading 🫶

Semoga kalian suka Amin<3

1
Amelia
semangat terus ❤️❤️❤️
mama siska: okey kak🫂
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
ciusss ini tamat End kak
mama siska: aduhhhh makasih ya kak
mampir di novel yang baru ya
@Intan.PS_Army🐨💜: aiss lagi seru kak malah End Hihi semangat buat novel baru nya kak
total 3 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
tetap semangat kak say
mama siska: makasih beb
total 1 replies
mama siska
baik kakak
Putri Lara
Cepat update ya thor
Putri Lara
ternyata nafsuan juga /Sob//Sob/
Putri Lara
astaga Dessy /Sob//Sob//Sob/
Putri Lara
ngakak banget hahahaha polos bgt si Dessy /Sob//Sob//Joyful/
Putri Lara
kebiasaan Dessy menggeplak/Sob//Curse//Curse/
@Intan.PS_Army🐨💜
boleh ku ngetok ngga sih kamu dessy kenapa yang namanya dessy itu kadang ngmng ngga ada rem nya 😂😂😂
@Intan.PS_Army🐨💜
😭😭 ya ampun mbak ana


kak aku mampir udah nangis ini
Putri Lara
bagus harus cepat up
Putri Lara
up thor /CoolGuy/
mama siska: siap kak
total 1 replies
Amelia
so sad 😭😭❤️❤️
mama siska: hehehe 🫂
total 1 replies
fayefae
semangat kakk ayo saling dukung yaa 🥰
mama siska: oke beb🫶
total 1 replies
Pelangi Senja
ceritanya sangat bagus dan menguras air mata,semangat terus Thor.
mama siska: thanks ya 🫶
total 1 replies
mama siska
bener tuh
Anonymous
Siska penuh dengan tantangan 🤣
mama siska: 🤭🤭emang gitu?
total 1 replies
Anonymous
semangat up nya Thor ya🙏😄
mama siska: siap k
total 1 replies
Anonymous
ngebet nikah si Heni 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!