NovelToon NovelToon
My Perfect Husband

My Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:25.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alfianita

Pernikahan memang sesuatu hal yang amat diinginkan oleh setiap orang. Namun, seorang gadis yang bernama Dania tidak menginginkan pernikahan yang terjadi.



Skandal pernikahan yang terjadi semata-mata hanya ingin memenuhi hutang sang Ayah nya.


"Saya siap menikah dengan putra Anda, Nyonya Sofia. Tapi saya mohon ... Jangan penjarakan Ayah saya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfianita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My Perfect Husband 3

...Tak perlu berkecil hati dan merasa sendiri. Ingatlah ada Tuhan yang selalu ada dan paling tahu tentangmu....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tuk! Tuk! Tuk!

Derap langkah kaki telah terdengar dengan jelas, hal itupun membuat lelaki yang berada di dalam kamar semakin merasa geram. Namun sayangnya, lelaki itu tak bisa berbuat apapun untuk menumpahkan rasa kesalnya.

Memang dokter ortopedi, dokter spesialis tulang mengatakan bahwa kelumpuhan yang terjadi tidaklah permanen. Akan tetapi, lelaki itu sudah merasa putus asa. Apalagi kehidupannya seratus persen berubah setelah mengalami kecelakaan itu.

“Selamat sore putra Mama!” sapa Nyonya Sofia dengan lema lembut.

Nyonya Sofia mengulas senyum ketika bertatapan dengan Aryan. Tetapi, tidak dengan Aryan yang menatap tajam sang Mama. Detik kemudian Aryan memalingkan wajahnya kala Nyonya Sofia mendekat ke arahnya.

“Buat apa Mama datang ke kamar, Aryan? Jika tidak ada yang penting lebih baik Mama sekarang juga keluar dari sini.” Tanpa menoleh ke arah Nyonya Sofia.

“Aryan, mau sampai kapan kamu marah sama Mama seperti ini? Apa kamu akan tetap menyalahkan Mama dalam hubungan kamu yang putus dengan Isabella?” tanya Nyonya Sofia memastikan.

“Bukan masalah Isabella lagi, Ma. Ini ambisius Mama yang terus mencarikan Aryan jodoh.” Aryan menoleh dengan tatapan tajamnya.

“Why, Aryan? Mama hanya tidak mau kamu terus merasakan patah hati cuma gara-gara perempuan matre itu. Lagipula, Mama sudah menemukan gadis yang tepat yang harus menikah dengan kamu.” Nyonya Sofia mengembangkan senyumnya.

Tidak ada jawaban dari Aryan, hanya tatapan tajam, rahang yang mengeras dan tangan yang mengepal erat. Aryan memang menolak keras perjodohan yang tidak diinginkannya itu.

Bagi seorang Aryan Athar Shamil, pengusaha sukses di usia muda itu perjodohan adalah hal yang buruk dalam seumur hidupnya. Namun, untuk mencari seorang gadis yang tulus dalam mencintainya saja rasanya sangat mustahil dengan keadaannya yang sekarang. Dan rasanya Aryan hampir menyerah.

“Sudah ya, Aryan. Lebih baik kamu sekarang istirahat saja dan jangan banyak pikiran. Tapi... Mama harap kamu setuju dengan keputusan Mama ini.”

Nyonya Sofia menutup pintu kamar Aryan kembali. Setelahnya pergi dan kembali menemui Dania yang diajak ke rumahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dania duduk di sofa, tatapannya selalu memidai. Dania benar-benar mengagumi rumah megah, mewah dan seisinya. Tinggal di kampung dengan rumah kecil yang lebih pas dibilang sebagai gubuk.

“Wah! Rumah ini memang seperti istana. Tapi... apa aku pantas tinggal disini dan menjadi menantu Nyonya Sofia?” gumam Dania.

‘Tidak Dania. Jangan berharap lebih dari apapun, karena kehadiran kamu disini hanya untuk memenuhi syarat Nyonya Sofia. Jika diperlakukan layaknya pembantu itu berarti... nasibmu.’ Dania menghempaskan khayalan nya.

Sepersekian detik kemudian Nyonya Sofia datang menemui Dania. Dan seketika itu juga Dania berdiri, karena ia takut jika Nyonya Sofia akan marah padanya saat ia duduk di sofa mahal milik Nyonya Sofia.

“Nyonya Sofia,” ujar Dania.

Dania menunduk, menyembunyikan rasa takutnya dari sosok wanita paruh baya yang memasang wajah sadis. Namun kenyataannya, hal itu diluar dugaan Dania.

“Saya mau kamu bertemu dengan putra saya, Aryan. Dia sekarang ada di kamarnya, sekarang kamu bisa kesana dengan diantar bik Ningsih. Karena saya masih ada urusan di luar.” Cukup datar.

“B-baik, Nyonya.”

Nyonya Sofia pun pergi meninggalkan Dania.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok... Tok... Tok...

Bik Ningsih sengaja mengetuk pintu kamar Aryan terlebih dahulu. Meskipun bik Ningsih tahu Aryan tidak akan bisa membuka pintu tetapi, bagi bik Ningsih perlu bersikap sopan dan santun terhadap majikannya.

“Permisi, Den Aryan! Ini bik Ningsih, di luar ada yang mau bertemu dengan Den Aryan.” Bik Ningsih bersikap sesopan mungkin.

“Siapa? Jika itu suruhan Mama lebih baik minta padanya untuk pulang sekarang. Karena saya tidak mau bertemu dengan siapapun.” Aryan masih bersi keukeuh untuk tidak menemui siapapun termasuk Dania.

Deg!

Suara tegas Aryan bisa masuk ke gendang telinga Dania yang berdiri di luar kamar itu. Seketika suara itu membuat Dania menciut, seakan tak sanggup untuk menemui Aryan yang... galak.

‘Aduh, kenapa putra Nyonya Sofia galak bener. Selem kan jadinya kalau mau jadi istrinya. Atut... Ya Allah.’

‘Tidak, Dania. Kamu pasti bisa menghadapi laki-laki itu. Biarpun galak tak apa, demi bapak dan ibu serta adik-adik.'

Dania mengangkat tangannya sembari mengepal, tanda menyemangati dirinya sendiri. Setelah itu Dania kembali menata hati dan nyalinya agar bisa tenang saat bertemu dengan Aryan nanti.

Sesekali Dania mengatur napasnya sebelum masuk ke kamar Aryan. Dan setelah itu...

“Permisi! Perkenalkan nama saya ... Dania. Dan saya diminta oleh Nyonya Sofia untuk menemui Anda, Den Aryan.”

Deg... Deg... Deg...

Rasanya jantung Dania hampir anjlok begitu saja. Rasa ragu, takut dan berdebar seakan membaur menjadi satu.

Dan tanpa sepatah katapun yang keluar dari bibir Aryan setelah mendengar suara Dania, hanya tatapan tajam yang menandakan tidak suka terhadap sosok Dania.

Hening...

Hal itu membuat Dania hanya bisa menelan saliva nya sendiri.

‘Aduh, kenapa laki-laki itu malah menatapku seperti itu? Lagi-lagi selem benel tatapannya.’

Merasa ditatap tajam oleh Aryan, pelipis Dania mengeluarkan keringat sebesar biji jagung. Dan sangat tidak etis jika ia mengusap keringatnya detik itu juga. Malu, pasti yang akan dirasakan Dania.

“Keluar dari sini dan tutup pintunya.” Terdengar tegas.

“Tidak. Maaf jika saya lancang, Den Aryan. Tapi... Perlu Anda tahu jika saya adalah calon istri Anda.”

Deg!

Ingin Dania merutuki kebodohannya karena bisa seberani itu mengatakan tentang calon istri pada Aryan. Sedangkan ditatap saja nyalinya sudah menciut.

‘Aduh, Dania. Kebodohan apa ini? Bagaimana kalau Dia marah sama aku? Dia menghampiri aku disini lalu menyeret ku keluar dari sini. Andai itu terjadi... Bagaimana dengan nasib keluargaku?’ Dania berperang dengan pikiran dan hatinya.

“Dasar wanita mun***k. Buat apa kamu mau menikah denganku, hah? Dibayar berapa sama Mamaku?” tanya Aryan dengan tatapan khasnya.

Deg!

Bukan hanya nyali Dania yang menciut seketika, bahkan hatinya merasa diremas saat itu juga setelah mendengar ucapan kasar dari Aryan.

“Maaf! Tapi saya bukan wanita rendahan dan murahan seperti apa yang Anda katakan, Den Aryan. Permisi!” ucap Dania bergetar.

Dania keluar dari kamar Aryan begitu saja. Air mata pun tidak bisa dibendung nya lagi. Sesekali air mata itu diusapnya saat hampir jatuh ke bumi.

Dan langkah Dania terhenti setelah berada di luar rumah megah yang ber-cat putih tulang itu.

“Kenapa Dia bisa sejahat itu? Ucapannya... sangat menusuk hati ini Ya Allah. Dan apa aku sanggup melakukan pernikahan dengannya? Tapi... Jika pernikahan itu tidak terjadi lantas bagaimana kehidupan bapak, ibu, Danu dan Dewi nanti?”

Hiks... Hiks... Hiks...

Dania semakin terisak mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu yang memaksanya untuk mengambil keputusan bodoh baginya. Namun, tak ada pilihan lain selain menjalaninya.

Dan kembali Dania mengingat apa yang terjadi beberapa detik lalu. Sakit, terasa sakit banget hati Dania dikatakan wanita mun***k. Sedangkan Aryan tidak tahu bagaimana pengorbanan Dania untuk keluarganya.

“Dania, ayolah! Tak perlu berkecil hati dan merasa sendiri. Ingatlah ada Tuhan yang selalu ada dan paling tahu tentangmu. Sekarang tugas kamu harus sabar dan kuat, karena kamu harus kembali lagi ke rumah itu dengan bermuka... tembok.”

Bersambung...

1
Alfia Nita
Air mata kalau menetes itu bunyinya kayak gimana, Kak? Serius nanya. 😁
desi
Knp si harus ada kata tes….😂
Alfiatul Khoiriyah
Kecewa
Alfia Nita: kecewa dimana nya kak?
total 1 replies
Alfiatul Khoiriyah
Buruk
Alfia Nita: oh iya kak, tidak apa-apa kok. Terima kasih sudah mampir/Kiss/
Alfiatul Khoiriyah: ceritanya bagus kok, cumak waktu kasih penilaian sinyal agak loading
jadi maaf y kak
total 4 replies
Fitri Nur Hidayati
hilang malunya y niaa.
Fitri Nur Hidayati
isabella dipanggil Bella, jadi pacarnya Raka sekarang y thor
Alfia Nita
Terima kasih Kak🥰
Fitri Nur Hidayati
wow tajam.banget ucapannya dania. tapi it's oke lah. kan si aryan nya juga galak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!