STOP PLAGIAT!!
Kisah Seorang gadis 23 tahun bereinkarnasi menjadi tokoh antagonis dalam novel kesayangannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anviqi Park, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19. Tunangan Adam bikin Ulah
Delaren menatap Adam tidak percaya, tatapan dingin menusuk tulang bukanlah hal yang biasa Delaren terima darinya.
"Adam kau...". Kalimat itu terputus saat melihat Adam memperbaiki posisinya membawa Freya kembali duduk di singgasana.
"Adam apa yang kau lakukan? Kenapa kau menghalangiku, bukankah seharusnya kita melakukan ini bersama-sama". Delaren mulai emosi.
"Jangan acuhkan aku Adam. Lihat aku!! Kenapa kau melindunginya, kenapa?!".
"Wow wow tenang lady, kau terlalu berisik". Seru Hugo mendekat.
"Sudah salah tapi masih berani teriak, kau itu memang pemberani ya". Kekehnya sembari menyamakan tinggi dengan Delaren.
"Jangan ikut campur, ini urusan aku dengan perebut kekasih orang itu. Pergi sana!!".
"Nona berhati-hatilah dalam berbicara, lihat sekelilingmu kau bisa saja lenyap sebelum kau sempat untuk berkedip".
Delaren kembali sadar bahwa saat ini dirinya sangat dekat dengan benda tajam tersebut namun emosinya saat ini mengalahkan rasa takutnya.
"Adam!! tolong aku, singkirkan mereka. Aku ini kekasihmu kenapa kau tega melihatku diperlakukan seperti ini".
Adam menoleh tajam dan itu membuat nyali Delaren ciut. Pandangan yang menakutkan mengandung hawa dingin bagi yang melihatnya.
Perlahan tapi pasti pria tampan itu mendekat membuat Delaren menerbitkan senyumannya, Hugo yang tau apa yang akan terjadi memberi ruang untuk pria tersebut beralih ke sisi Freya.
"Sayang, aku melakukan ini untukmu, ayo kita pergi dari sini. Aku tau kau menderita selama ini karena wanita itu, maaf karna terlambat datang tapi mulai sekarang kita bisa hidup bahagia, berdua. Ayo kita pulang sayang". Ucapnya penuh keyakinan padahal saat ini Adam menatapnya dengan wajah menggelap.
"Delaren Kelson".
"Iya sayang ini aku. Aku tau kau masih mencintaiku, kita akhiri penderitaan ini dan menikah seperti yang kita impikan. Tinggal di desa bersama anak-anak, berkebun bersama hingga tua". Lirihnya mulai menitikkan air mata.
"Aku sangat frustasi saat kau pergi begitu saja, melupakan hari pertunangan kita hanya gara-gara wanita 'gila' itu. Hanya cara ini yang bisa membuatku membalaskan dendam padanya, tapi kenapa kau menghalanginya? Adam katakan sesuatu".
"Katakan kau masih mencintaiku, katakan Adam katakan dengan jelas supaya semua orang tau bahwa wanita 'gila' telah tega memisahkan pasangan yang saling mencintai dengan nafsu bejatnya".
"ADAM!!". Teriaknya karena tak kunjung mendapatkan jawaban.
Sekilas Adam menoleh pada Freya yang diam namun dia tau bahwa saat ini Freya sedang syok terbukti karena tadi gadis itu bergetar hebat membuat Adam langsung membawa Freya kembali ke singasana. Gadis itu akan tenang saat jauh dari sana, setidaknya begitu menurut Adam.
"Sudah cukup nona Kelson".
"Eh?".
"Berhenti mengatakan omong kosong, kau akan ditangkap karena mencoba melakukan tindakan kriminal kepada Baginda Kaisar. Kau fikir hukuman apa yang akan kau dapatkan ha?".
"Tapi....".
"Namaku sekarang Adam Grizelle, walaupun sekarang statusku seorang selir tapi sama sekali tidak pernah kusesali. Baginda adalah segalanya bagiku dan perlu kau ketahui bahwa tak kan pernah kubiarkan siapapun menyakiti orang yang kucintai, tak terkecuali putri Viscount Hendrick Kelson sekalipun".
Skak mat. Delaren sama sekali tidak percaya kalimat itu akan keluar dari mulut Adam, kekasihnya. Orang yang sangat ia cintai selama ini berpaling begitu saja pada gadis sombong dan jahat seperti Freya.
Dadanya merasakan sesak yang amat sangat, bayangkan saja kalian berada di posisinya pasti sakit sekali. Tapi Adam sama sekali tidak berbohong, dirinya memang sudah jatuh cinta pada Freya seminggu setelah kedatangannya ke istana.
Tidak peduli mengenai sifat antagonis Freya sebagai seorang kaisar dan juga 'istri' karena bagi Adam, Freya hanyalah seorang gadis polos yang sedang berada di jalan yang salah dan sudah tugasnya sebagai suami membawa istrinya kembali walaupun memakan waktu lama.
Selama ini Adam memendam perasaan nya sendiri dan memilih melindungi gadis itu dari belakang. Hatinya akan berbunga-bunga saat tiba masa dimana Freya mengunjungi kamarnya dan mereka menghabiskan waktu bersama hingga pagi datang. Itu saja sudah lebih dari cukup bagi Adam.
Freya juga sering menemaninya jika sedang melakukan penelitian atau praktek ke luar istana, baginya wajah kekaguman yang ditunjukkan Freya membuat Adam semakin menyukai pekerjaannya. Bukankah menyenangkan melihat orang yang kita cinta bahagia?.
Lalu bagaimana perasaannya pada Delaren? Bohong jika Adam bisa melupakan gadis itu, karena terkadang Adam merindukan masa-masa mereka bersama. Adam dan Delaren sudah kenal sejak lama, itulah mengapa mereka sangat akrab lalu berpacaran.
Tapi semua berubah saat Freya datang ke acara pertunangan mereka, dengan seenak jidat menghancurkan semuanya tanpa rasa bersalah sedikitpun. Balas dendam? Sudah lama terfikirkan hanya saja semua itu sirna karena tumbuhnya bibit cinta pada Freya Grizelle.
Sekarang dirinya dihadapi situasi dimana dirinya bisa dengan mudah kembali ke sisi Delaren atau tetap tinggal sebagai selir.
Dilema.
Gadis yang ia rindukan selama ini sudah di depan mata hanya saja entah kenapa melihat perilaku dan ucapan kasar Delaren berhasil membuat Adam menarik kembali ucapannya. Dirinya sudah terlanjur kesal dan marah melihat semua ketidaksopanan itu.
Apalagi saat melihat ketakutan di wajah Freya membuat Adam memantapkan hatinya.
"Lady Delaren Kelson perlu ku tegaskan, mulai saat ini jangan pernah melakukan hal gila seperti ini karena hubungan antara kita sudah berakhir. Lupakan semuanya dan carilah masa depanmu sendiri. Tapi-- Aku tidak akan memaafkanmu jika berani melukai Baginda lagi, camkan itu". Geram Adam sembari bangkit sedangkan Delaren sudah berlinang air mata.
"Sudah waktunya melanjutkan upacara, bawa perempuan lancang itu ke penjara sampai surat pembebasan keluar". Seru Hugo langsung dituruti para Kesatria.
Delaren meronta-ronta sembari memanggil nama Adam namun pria itu hanya diam kembali ke sisi Freya, membungkuk dalam meletakkan kepalanya pada lutut Freya.
"Maafkan saya Yang Mulia, semua ini terjadi karena saya".
Freya yang sudah tenang memberikan senyumannya lalu membelai rambut Adam sayang.
"Kau sudah bekerja keras Adam, kau tidak salah. Semua tidak akan terjadi jika aku tidak merebutmu darinya jadi-- aku yang salah disini".
Secepat mungkin Adam menggelengkan kepala menatap Freya tepat di manik matanya.
"Tidak Yang Mulia. Jangan berkata seperti itu, aku rela memberikan segalanya untuk anda jadi jangan lagi mengatakannya".
Freya hanya bisa mengangguk tidak tega melihat ekspresi itu timbul di wajah Adam, baginya Adam pria yang pantas bahagia bersama orang yang ia cintai tapi lagi-lagi Freya Grizelle menghancurkan segalanya.
"Terima kasih sayangku". Gumam Freya memberikan kecupan pada kening Adam, otomatis pria itu terkejut membelalakkan matanya.
Ya mulai saat ini Freya memutuskan untuk memperbaiki semuanya, meluruskan benang yang kusut hingga semua orang yang ia sakiti selama ini bisa hidup dengan baik, ya semua akan baik-baik saja sekarang.
aku suka..
semangatt sllu yah