Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Biasanya kemarin hanya pengendara motor yang di lihat lewat. Tapi kali ini ada sesuatu yang berbeda bagi Kristian.
Gadis cantik yang menggunakan hijab untuk menutupi auratnya , menggunakan mobil sambil duduk manis di kursi depan tersenyum manis ke arahnya. Senyum ceria yang menampakkan sekilas pipi chubby dengan lesung pipi di ke dua pipinya. Membuat Kristian yang berada tepat di samping kiri gadis itu menjadi terdiam karena terpanah dengan senyum manis cewek itu.
"TITTTT ... WOYYY BURUAN JALAN!!!... "Teriak pengendara di belakang Kristian
Ia tersentak kaget mendengar klakson dan teriakan itu . Kristian pun menjalankan kembali motor besarnya sambil memikirkan siapa gadis cantik yang berhijab itu. Siapa tuh cewek? Guman Kristian sambil tersenyum miring.
\*\*\*\*\*\*
"Bun, ayah belum pulang!? " Tanya Wulan yang melihat mobil papa dimas belum terparkir.
"Belum sayang, mungkin sebentar lagi" ucap mama Rani sambil masuk ke dalam rumah mereka
"Ya sudah bun, Wulan naik di atas dulu bersih-bersih " Ucap Wulan
"Iya sayang" Balas mama Rani
"Assalamu'alaikum" Ucap salam papa dimas yang masuk ke dalam rumah
"Wa Alaikumsalam, Eh ayah sudah dari tadi pulang nya yah!? " Tanya mami Rani yang habis berganti pakaian.
"Baru kok sayang" Ucap papa dimas sambil mencium kening istri tercintanya. "Wulan sudah di atas" Tanya papa dimas.
"Iya ada di atas ,Sudah sana bersih-bersih habis itu makan malam" Ucap mami Rani kepada papi dimas
"IYA!"Balas papi dimas sambil mencubit pipi istrinya dengan gemas.
Suasana Hangat di meja makan , di keluarga Wulan sudah menjadi tradisi bahwa di saat kita lagi di meja makan tidak ada yang boleh berbicara sampai mereka selesai makan.
Setelah selesai makan Wulan dan mami papinya pergi ke ruang keluarga sambil nonton TV Wulan bercerita kepada ayah dan ibunya tentang dia tadi yang di sekolah barunya dan menceritakan pertemuan nya dengan Evan.
"Evan sepupu kamu, yang anaknya om arga !? " Ucap ayah dimad yang tidak percaya.
"Iya Ayah " Ucap Wulan gemas.
"Ternyata dia satu sekolah dengan kamu" Ucap ayah dimas lagi.
" IYA "
"Sudah, kamu naik di atas tidur sayang ini sudah jam 10 nanti kamu telat lo besok bangun nya" Ucap mama Rani.
"Iyaaa bun, Wulan naik di atas dulu" Ucap Wulan yang langsung naik ke lantai dua tempat di mana kamarnya.
"Ayo sayang kita bikin adik, untuk Wulan" Ucap ayah dimas menggoda.
"AYAH Wulan nggak mau lo, punya adik baru" Ucap Wulan yang mendengar perkataan ayahnya dan membuat ibu Wulan tertawa puas.
"Rasain" Ucap mama Rani yang langsung masuk ke dalam kamar meninggalkan papi dimas.
"Bunda tunggu" Teriak papi dimas dan langsung menyusul istrinya.
Di pagi yang cerah, sinar matahari bersinar terang dan hangat memberikan energi dan semangat untuk memulai hari.
"Kok anak bunda sudah siap saja" Ucap mami Rani yang melihat Wulan sudah selesai berpakaian.
"Ya iya to bun, supaya nggak telat soalnya hari ini kita di suru datang tepat waktu katanya akan ada pertandingan basket" Ucap Wulan
"Anak ayah cantik sekali" ucap ayah Wulan sambil mengacak-acak jilbab Wulan.
"Ayah, lihatkan jilbab Wulan jadi miring" Ucap Wulan sambil cemberut
"Ayah lihat tu, putri ayah jadi cemberut" Ucap Ibu Rani sambil tertawa melihat tingkah laku putri dan suaminya.