Sang Penakluk

Setelah pertemuan nya dengan bunga, Anto pulang kerumah. Anto berniat akan berubah.

demi kebersamaan nya dengan bunga..tapi sebelum itu, Anto ingin mandi di sungai terlebih dahulu. Sungai yang di tuju Anto, air nya sangat jernih. Tanpa Anto sadari ada tiga rival Anto yang mengikuti Anto dari ke jauhan.

siapa lagi kalau bukan Joko, Bahrudin dan mbelung. Rupanya ke tiga pemuda itu hendak mencelakai Anto.

" lung.... Kamu berjalan ke kanan lung, dan kamu ke kiri din, aku akan mengikuti Anto dari. belakang, nanti kita bertemu di tempat tujuan , tempat yang biasa di pakai mandi oleh si pemalas itu. Bila nanti ada ke sempatan, kita ikat di pemalas itu, lalu kita ceburkan ke sungai...!"

Joko ternyata sangat kejam, dia hendak menenggelamkan Anto ke sungai. Sungguh biadab perbuatan tiga orang itu. Padahal Anto adalah teman sekampung nya. Tetapi demi nafsu belaka, mereka tega mau menenggelamkan Anto di sungai.

". Okay Joko,, kita berpisah di sini, kita jalankan tugas masing masing sampai kita bertemu di tempat tujuan, ingat .. Jangan sampai bocor rencana kita ini, atau bunga akan membenci kita seumur hidup nya "

Mbelung dan Bahrudin menganggukan kepala nya. Dan mereka bertiga berpisah menjalankan misi mereka masing masing.

sementara itu , Anto melenggang dengan malas menuju sungai. Tanpa sadar tangan Anto masuk ke dalam saku celana nya. Dan menemukan cincin yang sempat di pakai nya tadi. Sambil berjalan, Anto kembali mengamati cincin itu. Dan iseng iseng mengenakan kembali cincin itu. Dan pemandangan absurd pun terulang kembali.

" Waduuh, kenapa kamu dari tadi tidak mengenakan pakaian...?

lalu Anto melepaskan cincin itu kembali.

wanita itu menghilang, dan setelah memakai nya lagi,, wanita itu nampak kembali.

Anto pun memakai dan melepaskan cincin itu berulang ulang, hingga saat ke sekian kali nya Anto mengenakan cincin itu, tiba tiba wajah wanita itu berada sangat dekat dengan wajah Anto. Dan Anto pun terkejut bulan main.

" wuuuaseeem... Kenapa kamu muncul tiba tiba berada dekat sekali dengan wajahku..?"

Anto sambil memegangi dada nya bertanya dengan nada dongkol ke wanita itu. Tetapi wanita itu menatap Anto dengan pandangan tajam

" kamu jangan lakukan seperti itu ,,! Kalau kamu mau pakai cincin itu,, ya pakai saja.

kalau tidak yang jangan kamu pakai..

jangan memasukan cincin ke jarimu lalu kamu melepaskan nya, terus memakai lagi dan melepaskan lagi, bila kamu melakukan itu berulang ulang dan terus menerus, aku merasakan sesuatu perasaan yang aneh padamu. Sebelum aku ke tagihan... Hentikan, jangan lakukan kan itu lagi.."

Anto melongo mendengar perkataan wanita itu. Tak lama kemudian, Anto tertawa terbahak bahak.

". Ha..ha..ha..ha... Kamu bilang seperti itu,, akhirnya kamu merasakan juga apa yang aku rasakan sama kamu.. Ha .ha..ha..ha.."

Kini gantian wanita itu yang melongo melihat tingkah laku Anto. Dan dia juga heran dengan perkataan Anto , bahwa dia juga melakukan yang sama ke pada Anto.

". Tunggu..tunggu...tunggu... Kenapa kamu bilang seperti itu...? Memang nya apa yang telah aku lakukan ke padamu Anto...?

Wanita itu terheran heran dengan tuduhan Anto, padahal dia merasa tidak melakukan apapun ke pada Anto. Bahkan menyentuh pun tidak.

" Heeei...cewek... Memangnya dengan kamu yang telanjang bulat di depanku itu kamu tidak menyiksaku...?

kamu dengan wajah cantikmu serta tubuhmu yang indah seperti bidadari itu sangat menyiksaku , tanpa kamu memakai sehelai benangpun..? Kalau kamu tahu, melihat dirimu yang telanjang seperti itu... Ingin rasa nya aku menerkam mu,, dan mengajak mu membuat anak.. Tetapi kamu dengan enak nya memper tonton kan kepadaku dengan santai nya, tanpa merasa bersalah... Lalu..maksud kamu itu apa...?"

Mendengar Omelan Anto yang panjang kali lebar itu, perempuan itu malah senyum senyum.. Lantas perempuan itu berjalan melenggak lenggok mengitari Anto. Anto semakin pusing dengan kelakuan wanita aneh itu. Karena semakin tak tahan, Anto pun berlari menuju sungai. Sedang wanita itu malah tertawa tawa sambil mengikuti Anto.

setelah sampai di pinggir sungai, tanpa pikir panjang lagi Anto segera menceburkan kan diri. Tanpa sengaja kelakuan Anto yang langsung masuk ke dalam sungai tanpa melepaskan pakaian, telah menyelamatkan Anto dari niat jahat Joko, Bahrudin dan mbelung.. Joko Bahrudin dan mbelung belum sempat beraksi dengan niat jahat nya, karena Anto tidak berhenti berlari dan langsung melompat ke dalam air.

". Din,, lung,, bagaimana ini,, ? Rencana kita malah berantakan kayak gini... Kita belum sempat bergerak.. Eeh.. Anto nya langsung masuk ke dalam air."

Kata Joko mengeluh pada dua rekan nya.

" Tenang ko...kita tunggu Anto nya naik ko...

tidak mungkin juga si pemalas itu akan berendam seharian..

Kata Bahrudin yang ternyata mereka tetap akan mencelakai Anto.

" iya ko.. Kita tunggu si pemalas naik, setelah dia naik kita sergap , kita pukul kepalanya memakai dahan ini ko,, setelah si pemalas pingsan,, baru kita masukan ke dalam karung dan kita ceburkan ke dalam sungai ko... Semoga dia cepat mampus.."

Joko, Bahrudin dan mbelung,, akhirnya menunggu kembali Anto naik dari sungai.

kini mereka membawa persiapan berupa sebuah karung dan dahan kayu sebesar lengan orang dewasa. Sementara itu,, Anto berenang mencari sudut yang berbatu agar tidak terlihat dari pinggir sungai. Sedang perempuan itu masih terus mengikuti kemanapun Anto pergi. Setelah menemukan tempat yang di rasa Anto aman,, Anto membalikan badan nya sambil merebahkan tubuh nya,. Anto membuka baju nya sambil menyaksikan bidadari di depan nya. Sedang wanita itu menatap Anto dengan bingung.

dia melihat tubuh Anto,, lalu melihat tubuh nya sendiri. Dia heran, kenapa bentuk tubuh nya dengan bentuk tubuh Anto berbeda.

Anto tersenyum cabul sambil memandangi tubuh telanjang wanita itu. Anto perlahan lahan membuka celana nya. Ketika wanita itu melihat isi dalam celana Anto,, di melompat terkejut.

" eh..eh..eh.. Apa itu Anto...kok di badan mu ada yang seperti itu...? Bentuk nya mengerikan sekali.. Baru kali ini aku melihat yang seperti itu Anto.."

Kata wanita itu sambil menunjuk ke arah benda keramat Anto yang telah tegang berdiri keras dengan wajah bingung dan agak ke takutan. Anto yang tahu kalau cincin yang di kenakan di jari nya itu terhubung dengan tubuh wanitan itu, Anto pun tersenyum jahat.

Anto mengecup cincin yang di kenakan. Lalu perlahan lahan Anto memejamkan mata nya.

Anto berkonsentrasi membayangkan wanita itu sedang di belai nya, sambil tangan nya mengelus elus cincin yang di kenakan nya.

"". Aauuuw...Anto....kenapa tubuhku ini Anto...

aduuuh... Anto.... Tubuh ku terasa aneh Anto... Tubuh ku seperti ada yang menyentuh nya Anto...ini aneh...tapi nyaman Anto..."

Dan benar ..Anto merasa tangan nya menyentuh benda kenyal dan lembut. tetapi terasa agak dingin di tangan Anto.. Tetapi Anto tidak berhenti, tangan Anto malah kemana mana, ke tempat tempat yang menyelip. Seketika, wanita itu menjerit keras sambil memegangi perut bawah nya..