NovelToon NovelToon
Random Love

Random Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:446.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eren Naa

Tak kusangka cinta berselimut dilema bisa datang padaku!

Rena Arista seorang dosen muda yang berusaha meraih mimpinya untuk bisa menikah dengan tunangannya yang sangat dicintainya.

Pada saat bersamaan datang seorang pria yang usianya lebih muda dan berstatus sebagai mahasiswanya, memberikan cintanya yang tulus. Dengan perhatian yang diberikan pria itu justru membuat Rena meragu atas cintanya pada tunangannya.


Sebuah kisah cinta segitiga yang penuh warna. Bagai rollercoaster yang memicu adrenalin menghadirkan kesenangan dan ketakutan sekaligus.


Akankah Rena mampu mempertahankan cintanya dan menikah dengan tunangannya?
Ataukah dia akan terjebak pada cinta baru yang mengguncang hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eren Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian Tragis

Di sebuah rumah semi permanen, seorang gadis berjilbab terbaring tidak sadarkan diri di atas tempat tidur dengan posisi miring dan tangan terikat di belakang. Sedangkan di sebuah kursi yang terletak di samping tempat tidur nampak seorang pria dewasa berusia kira-kira 30 tahun sedang mengamati gadis itu.

Beberapa kali dia terlihat mengambil gambar gadis itu sambil tersenyum. Dia membelai kepalanya, wajahnya dan bibirnya. Kemudian gadis itu mulai bergerak dan mengerjapkan matanya.

"AAAAARRRRGGGGG !!!" Teriak gadis itu sejadinya. Rena histeris melihat wajah Pak Rian yang berada tepat di depan wajahnya, ia berusaha menjauh dari pria itu. Rena menendang tubuh Pak Rian yang sudah sangat dekat dengannya, masih dengan posisi berbaring karena tangannya tidak bisa digerakkan. Pria itu terjatuh dan kemudian bangkit lagi. Dia kembali mendekati gadis itu.

"JANGAN MENDEKAT !!" teriak Rena lagi dengan air wajah yang sangat ketakutan. Ia mulai menangis.

"Mau kemana Sayang? Aku sudah lama menantikan ini! Aku tidak akan membiarkanmu jauh lagi dari sisiku," kata Pak Rian sambil tersenyum.

Rena bergidik ngeri, air matanya makin deras dan badan bergetar hebat. Dia terus mundur dan terjatuh dari tempat tidur. Ia segera bangkit dan mencoba lari tapi tertahan oleh cengkraman kedua tangan pria itu.

"TOLOONNGG ... !!" Rena berteriak sejadinya sambil memberontak.

"Meskipun kamu berteriak sekencang apapun hanya jangkrik yang akan mendengarnya Sayang, HAHAHA!" kata Pak Rian dengan lantang sambil tertawa.

"DASAR SINT**G! APA MAUMU!!" bentak Rena sambil melepaskan diri dari cengkraman pak Rian.

"Tentu saja menghabiskan waktu denganmu Sayang!" katanya lagi sambil menyeringai.

"TOLOOONNGG ... siapapun tolong aku ...!" jeritnya sambil menangis sejadinya.

"Jangan sentuh aku!! ... LEPASKAN!!" Rena terus memberontak. Sedangkan Pak Rian berusaha membekap tubuh gadis yang sudah lama menjadi incarannya selama ini. Pikiran Rena benar-benar kalut. Ketakutan menyelimuti dirinya, membuatnya makin lemah. Dia berdoa dalam hatinya memohon perlindungan.

"Ya Allah tolong aku!" bisiknya pelan sambil terus menangis. Tangisannya terdengar sangat memilukan.

"Jangan menangis sayang! Ada aku disini!" Pak Rian berusaha membelai pipi Rena. Tapi dengan sigap Rena menjauhkan wajahnya berusaha mengelak. Lalu dengan cepat Rena membenturkan kepalanya ke wajah Pak Rian hingga cengkeraman pria itu terlepas.

Rena segera lari menuju pintu, berusaha membukanya tapi terkunci. Ia memutar kuncinya dan berhasil membukanya. Saat hendak lari keluar, tiba-tiba tangan pria itu kembali menariknya dan menghempaskannya dengan keras ke lantai. Kepalanya membentur tepian tempat tidur yang terbuat dari kayu. Dia kembali tidak sadarkan diri.

Pak Rian mendekati gadis yang terkulai tak berdaya itu. Wajahnya penuh amarah. Hidungnya yang sedikit bengkak dan berdarah membuat wajahnya semakin mengerikan. Dia menarik jilbab gadis yang tidak sadarkan diri itu dan merobek bajunya dengan kasar. Dia mendekatkan wajahnya ke bibir Rena dan ....

Braakkk!

Pintu itu hancur, secepat kilat seseorang menendang punggung Pak Rian hingga ia terjungkal jauh. Pria itu memukul wajah Pak Rian membabi buta, hingga Pak Rian tak sadarkan diri.

Melihat musuhnya tak bergerak, pria penolong itu bergegas memeriksa keadaan Rena yang masih tidak sadarkan diri di lantai. Ia membuka ikatan tangan gadis itu dan menutupi tubuhnya yang mulai terekspos dengan jaketnya. Dia mengangkat kepalnya dan meletakkan di pangkuannya.

"Rena!" katanya lirih sambil mengelus lembut pipi gadis itu. Dia mengambil jilbab yang tergeletak tak jauh darinya dan menutupi rambut gadis itu.

Tangan Rena yang berada dalam genggaman Yori mulai bergerak. Mata gadis itu mengerjap dan terbuka. Namun ia kembali memejamkan matanya karena merasa nyeri di kepalanya akibat benturan tadi. Rena berusaha bangun dan duduk dibantu oleh Yori. Kemudian saat kesadarannya pulih yang ia liat pertama kali adalah tubuh pria yang telah menganiayanya tergeletak agak jauh darinya.

Rena segera mundur, badannya bergetar hebat. Semua ketakutannya kembali menyelimutinya, dia menutup wajahnya. Yori yang melihatnya segera mendekati gadis itu dan memegang tangannya yang menutupi wajahnya, kemudian dia mengarahkan mata Rena agar menatap matanya.

"Kamu udah aman, ada aku disini!" katanya dengan lembut tapi sangat meyakinkan. Airmata Rena yang sedari tadi menggenang di sudut matanya meluncur dengan derasnya. Dia memeluk Yori dan menangis sejadinya. Yori pun mengeratkan pelukannya dan membiarkan gadis itu menumpahkan segala kesedihan dan ketakutannya untuk beberapa saat. Kemudian dia melepaskan Rena dari pelukannya dan memegang pundaknya

"Ayo kita pergi dari sini!" ajaknya dengan kembut. Rena mengangguk pelan. Dengan sigap Yori segera menggendong Rena menuju mobilnya. Yori mendudukkan Rena di dalam mobil dan segera masuk. Ia memasangkan safety belt Rena dan memperbaiki jaket yang menutupi tubuh gadis itu.

"Tas mu ada dimana?" Rena menggeleng. Yori kembali turun dari mobilnya dan menuju mobil yang dikendarai oleh Pak Rian. Mendapati tas Rena di kursi penumpang. Setelah mengambil tas Rena, dirinya kembali ke mobil dan segera melajukannya meninggalkan tempat itu.

"Kamu nggak lapor polisi, kan?" tanya Rena lemah memecah kesunyian di antara mereka.Yori menggeleng

"Apa kita ke kantor polisi dulu?" tanyanya kemudian.

"Jangan! Aku nggak mau masalah ini sampai terekspos!" jawabnya dengan suara yang parau.

"Tapi ini tindakan kriminal! Aku khawatir sama kamu, takut dia berulah lagi!" kata Yori dengan lembut. Dia tidak ingin mengintimidasi gadis yg sangat berarti baginya saat ini. Rena diam. Air matanya terus menetes meski tanpa suara. Dia tidak mau masalah ini diketahui orangtuanya, Aldi dan juga orang-orang dikampus.

"Baiklah, nggak usah dipikirin lagi. Kamu istirahat aja!" kata Yori kemudian. Yori terus menggenggam tangan Rena sambil menyetir. Dia berusaha menenangkan gadis itu. Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah IGD rumah sakit. Para medis segera memeriksa Rena dan memasang infus. Yori yang selesai mendaftarkan pasien, mendekati Rena yang tertidur lelap.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanyanya pada dokter yang telah selesai memeriksanya.

"Dia hanya terkena geger otak ringan dan shock! Kami memberinya obat penenang, untuk sementara biarkan dia beristirahat dulu, sampai dia pulih. Nanti perawat akan memindahkan ke ruangan agar lebih tenang!" kata dokter itu dengan gamblang.

"Baik dokter, terima kasih!' jawab Yori singkat. Dokter tersebut mengangguk dan beranjak pergi. Lalu Yori mendekati Rena, duduk di samping tempat tidurnya dan memperbaiki jilbab Rena yang berantakan. Tiba-tiba terdengar ponsel Rena berbunyi. Yori mengambilnya dari dalam tas yang sedari tadi dibawanya. Ia mengangkatnya.

"Rena kamu di mana? Kenapa dari tadi aku hubungi tidak aktif? Kamu bikin aku khawatir dari tadi!" cecar si penelpon.

"Manda, Ini aku Yori!"

"Yori?? Rena dimana?... Kenapa dengan dia??" Suaranya terdengar sangat khawatir.

"Dia baik-baik aja, sekarang lagi tidur" jawab Yori setenang mungkin

"Kalian dimana?"

"Kami di Rumah sakit, aku kirim lokasinya sekarang!'

"Oke!" jawabnya cepat dan langsung memutuskan panggilannya. Yori mengirim lokasinya pada Amanda dan meletakkan ponsel itu kembali ke tas Rena.

Tiga puluh menit berlalu. Amanda sampai di Rumah Sakit dan segera turun dari mobil yang mengantarkannya. Dia berlari memasuki IGD dan bertanya pada perawat. Dia segera menuju tempat tidur pasien yang ditunjukkan perawat dan mendapati Yori sedang tidur di kursi sambil menggenggam tangan Rena. Ia terbaring dengan jarum infus ditangannya.

Amanda mendekati hendak memeluk Rena tapi Yori menahannya. Dia terbangun sesaat sebelumnya.

"Kata dokter dia butuh istirahat!"

"Apa yang sebenarnya terjadi?" kata Manda lirih. Matanya berkaca-kaca.

Yori pun menceritakan panjang lebar kejadian yang menimpa Rena. Amanda menangis sesenggukan mengetahui kejadian yang menimpa sahabatnya itu.

Dia menggenggam tangan Rena.

"Maafin aku Ren, ini semua gara-gara aku. Harusnya aku nggak minta kamu datang nemenin aku," bisiknya lirih sambil menangis.

"Ini bukan salahmu!" kata Yori menenangkan Amanda. Amanda menghapus air matanya. Hatinya mendidih saat mengingat perbuatan Pak Rian. Dia mengepalkan tangannya.

"Dia harus dikasi pelajaran, aku akan lapor ke polisi!" katanya geram.

"Jangan dulu, Rena nggak mau masalah ini sampai di polisi!"

"Tapi kenapa, ini udah keterlaluan udah gak bisa di tolerir lagi?" katanya berkeras.

"Dia nggak mau masalahnya terekspose."

"Tapi ... " Kata-katanya terpotong.

"Aku ngerti maksudmu, nanti kita bicarakan lagi setelah dia sudah membaik!" sanggah Yori dengan cepat. Amanda terdiam. Pikirannya kalut, dia merasa sangat bersalah pada sahabatnya.

"Aku keluar dulu cari makanan ya!" kata Yori kemudian.

Amanda hanya mengangguk, dia terus menggenggam tangan sahabat itu. Air matanya mengalir deras saat dia teringat kata-kata puitis yang Rena buat untuknya saat ulang tahunnya.

Aku melangkah bersama bayanganmu,

mengingat setiap tangis dan tawa yang kita lewati,

bersama mengetuk langit, bersama melawan dunia,

dan aku akan selalu ada di sampingmu.

Berharap kita bisa mengalahkan hidup ini dengan senyum di bibir kita.

Bersambung.

...****************...

1
lihat dikit gak apa kak
bonus lumayan
Rawai hiatus ✅
Setuju dengan amanda, kasian anak orang di php in. kecewanya berat loh itu
Rawai hiatus ✅
Kisah Si LDR memang parah dan kebanyakan berujung dengan keadaan tidak baik-baik saja. Meski komitmen yg sudah dibangun se tinggi burj khalifah kalau Author berkata lain, ya sudah
Rawai hiatus ✅
Susah kerja dinegara orang apalagi yg berkaitan dengan hal yg dilarang. terlihat Mereka kadang mengerti tapi kadang juga sifat kejahilan mereka membuat orang lain harus menanggung akibatnya
Rawai hiatus ✅
Inilah yg selalu dibilang, jangan pergi berduaan dgn laki2 lain karena kita tidak tahu apa yg ada di dalam otaknya. tapi masalahnya terkadang ada kerjaan yg menuntut kita melakukannua . jadi harus punya bekal utk bisa mencegahnya
Rawai hiatus ✅
Saking kuatnya perasaan yori, dia seakan2 tahu apa yang dosen gebetannya rasakan. ☺☺
Rawai hiatus ✅
padahal belum ada hubungan tapi posesive nya nggak main2😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
kamu ganteng, kesalahanmu bisa diterima
Rawai hiatus ✅
Pertinyiinnyi Apakah sosok Erika ini yg akan menyelamtkan hati yori dengan cara memutuskan hubungan dosen gebetannya dan sang tunangan?

Next lanjut
Rawai hiatus ✅
Sudah ketemu pawang beneran si yori, tapi sayang pawangnya udah ada yang punya, banyak2 berdoa saja dan tikung disepertiga malam 😅😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Nindi, yori, kumpulan para bucin yang cintanya masing2 bertepuk sebelah tangan. kenapa nggak saling memijamkan tangan ya supaya bunyi 🤭🤭
Rawai hiatus ✅
Bu Rena bukan kurang peka ya Yor, tapi dia memang menjaga hati karena sudah ada yang mengisi kamu sih terlambat lahirnya 😅😅
Rawai hiatus ✅
Tidak ada hidup yang sempurna ya Yori. tapi jangan berharap sama orang lain lah nanti kamu kecewa lagi. ya sudahlah, kita lihat episode berikutnya 🤭🤭🤭
Rawai hiatus ✅
kayaknya bukan jodoh deh, meski sudah bertunangan tapi tidak menjamin sih.. putus ditengah jalan ini
Rawai hiatus ✅
klo baca nama yori jadi keingat "hana yori dango" 🤔🤔🤔🤔🤣😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Pak Ryan psyco terlalu berharap, nggak tahu dia udah ada tunangan dan mahasiswa es yg lebih serasi ma dosen buruannya
Rawai hiatus ✅
rena bakal ada diposisi sulit klo gini ceritanya😌😌😌 itulah dampak negatif terlalu cantik
Rawai hiatus ✅: emang ada,, pernah tuh karena terlalu cantik ditolak lamaran kerjanya atau dipecat ya kalau nggak salah, trus ada juga terlalu ganteng laki2 dideportasi atau dilarang masuk dlm satu negara 🤔🤔🤔🤣🤣🤣
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Awalnya temenan dulu 🤭, siapa yang tahu coba kalau Authornya rubah temanan jadi demenan 🤣🤣🤣🤣
Rawai hiatus ✅: udah sering lihat di RL 🤣🤣🤣🤣 makanya kata org persahabatn antara laki2 dan perempuan "kemungkinan besar" nggak murni, pasti ada sedikit rasa yg disembunyikan 🤭🤭
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Bukan muhrim
Rawai hiatus ✅
Rindu itu berat, sangat berat, bikin sesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!