NovelToon NovelToon
WAGE

WAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Selingkuh / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Diambil dari cerita weton Jawa yang populer, dimana seseorang yang lahir di hari tersebut memiliki keistimewaan di luar nalar.
Penampilannya, sikapnya, serta daya tarik yang tidak dimiliki oleh weton-weton yang lain. Keberuntungan tidak selalu menghampirinya. Ujiannya tak main-main, orang tua dan cinta adalah sosok yang menguras hati dan airmata nya.
Tak cukup sampai di situ, banyaknya tekanan membuat hidupnya terasa mengambang, raganya di dunia, namun sebagian jiwanya seperti mengambang, berkelana entahlah kemana.
Makhluk ghaib tak jauh-jauh darinya, ada yang menyukai, ada juga yang membenci.
Semua itu tidak akan berhenti kecuali Wage sudah dewasa lahir batin, matang dalam segala hal. Dia akan menjadi sosok yang kuat, bahkan makhluk halus pun enggan melawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Bara

"Mbak! Bisakah memperbaiki hp saya?"

"Bisa." jawab Wulan, melepaskan ponsel yang baru saja di charger.

"Tapi saya butuh secepatnya!" ucap pria itu.

"Di cek dahulu ya Mas." Wulan memutar kursinya menghadap ke depan, lalu mendongak. Mengisyaratkan tanya, apakah pria yang baru datang itu setuju.

Tapi seketika pria itu bengong menatap wajah Wulan, pun dengan Wulan, lumayan terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Mas Ba-ra?"

"Wulan?" ucapnya pelan.

Setelah saling terkejut, sejenak kemudian keduanya duduk berhadapan dengan senyum salah tingkah.

Sejak hari Bara menolong Wulan, mereka tidak pernah bertemu lagi, tapi soal wajah, keduanya tidak saling melupakan meskipun sekarang telah banyak berubah.

Wulan sekarang lebih tinggi, langsing, dan cantik, wajahnya tirus dengan hidung semakin mancung. Sedangkan bara kini terlihat cukup dewasa, rambutnya rapi, tubuhnya bersih lengkap dengan pakaian yang keren, ganteng sekali.

"Mas Bara, kenapa hp nya bisa mati?" tanya Wulan, meletakkan minuman kaleng untuk bara, lalu mulai mengecek ponsel bara yang mati total, layarnya remuk.

"Jatuh, padahal buru-buru." jawab Bara, sekilas melirik Wulan yang tampak mahir membongkar ponselnya.

"Justru buru-buru, jadinya jatuh." jawab Wulan, kemudian memanggil teman laki-lakinya, khusus bagian service. "Lcd, ganti yang original!" titah Wulan.

Pria itu mengangguk, melirik sekilas Bara.

"Kamu apa kabar?" tanya Bara.

Wulan menoleh, melempar senyum tipis dan manis. Ia menangkap manik mata milik bara sedang memandanginya. Cukup berani, mengingat Wulan memiliki pegangan, yang biasanya laki-laki akan grogi bertatapan dengannya, ternyata tidak berlaku dengan Bara.

"Baik Mas." jawab Wulan.

Bara mengangguk, jika dulu dia adalah laki-laki yang irit bicara kini lumayan, tanya-tanya kabar Wulan. Jika dulu dia adalah laki-laki yang kalau di pandang langsung membuang muka, kini Bara memandang Wulan dengan tatapan yang lembut, kagum, dan rindu. Mungkin karena lama tidak pernah bertemu.

"Mas Bara, lama tidak terlihat. Aku sampai bertanya-tanya, kemana kah pria yang pernah menolong Wulan waktu itu?" Sedikit bercanda, Wulan melirik bara sambil terkekeh.

Bara tersenyum lebar kali ini. "Ada."

Wulan mengerutkan keningnya, ada bagaimana maksudnya? Tapi urung bertanya karena malu, baru kembali bertemu, lagipula mereka tidak dekat.

"Mas, hpnya sudah selesai." pria yang diminta Wulan memasang Lcd itu menyerahkan ponsel Bara, terlihat mulus dan bagus sekarang setelah di servis.

"Oh, akhirnya." Bara meraih ponselnya. "Berapa?"

"230.000 mas." Wulan memberikan nota.

"Terimakasih ya, Wulan." ucap Bara, memberikan uang 250.000 kepada Wulan.

"Ini kembaliannya, sama-sama Mas Bara." jawab Wulan.

Bara tersenyum senang, dapat memandangi wajah Wulan yang cantik. Ia menyimpan dompet dan juga ponselnya ke dalam jaket. "Kamu kerja di sini setiap hari?" tanya Bara.

"Heem." Wulan mengangguk.

"Ok." Bara melempar senyum manisnya, sebelum akhirnya memakai helm dan pergi meninggalkan Wulan. Benar katanya, dia sedang buru-buru. Wulan memandangi pria ganteng itu sampai menghilang di telan jalanan.

"Gak minta nomor ponsel kamu gitu?"

"Heh! Yanti! Kamu ngagetin saja." gerutu Wulan, tahu-tahu sahabatnya itu sudah di belakang telinga.

"Heheh, ganteng banget Lan. Pacar kamu?" tanya Yanti.

"Pacar gundulmu! Orang baru ketemu." gerutu Wulan, meminta Yanti menyingkir.

"Baru ketemu kok tanya apa kabar? Itu bukan perkenalan, tapi ungkapan rindu yang di tahan-tahan!" Yanti terkekeh.

"Jangan mulai Yan, masak semua cowok ganteng kamu kata dia pacarku. Aku masih setia loh sama Mas Arif ku."

Yanti mendesah berat, dia kesal jika mendengar Wulan tidak mau membuka hati.

"Tapi sepertinya yang ini beda." kata Yanti.

"Beda apanya?" tanya Wulan.

"Yang tadi teramat-amat ganteng!" Yanti terkekeh.

"Betul Mbak, kamu berhak bahagia. Biarlah mas Arif mu itu ada di relung hati, tidak akan ada yang bisa mengganggu posisinya. Tapi melanjutkan hidup juga penting, jangan sampai hari tua tidak memiliki siapa-siapa. Ingat kata pepatah mbak, kalau lah jodoh tidak akan kemana. Intinya, kalau jodoh mbak Wulan sama mas Arif, nanti di surga akan ketemu. Tapi kalau tidak, ya demikian itu! Sudah akan menikah, malah Allah menjemputnya. Mungkin mas Arif berjodoh dengan bidadari di surga."

Maksud hati ingin menasehati, tapi malah membuat Wulan kembali bersedih hati.

"Kamu!" bentak Yanti, memarahi teman kerjanya itu, sambil melotot.

"Eh, maaf Mbak. Maaf!" ucapnya.

"Sudah, tidak apa-apa." kata Wulan.

"Tapi saya serius lho! Laki-laki yang tadi itu cocok sama mbak Wulan." dia terkekeh sambil menggaruk kepalanya.

"Cocok boleh, tapi dianya belum tentu mau. Kamu lihat sendiri, dia pergi buru-buru." kilah Wulan, padahal hatinya tahu kalau tadi, Bara memandanginya dan sudah bisa ditebak, di hatinya ada rasa.

"Heleh! Paling besok-besok balik lagi. Pura-pura beli pulsa, beli ini beli itu, alasan mau ketemu sama mbak Wulan seng ayu." dia terkekeh lagi menggoda Wulan.

"Dah Kun! Tidak usah lebay. Kita belum tahu asal-usul dan seluk beluknya seorang cowok ganteng itu tadi." sahut Yanti.

"Kan Kun, kan Kun! Mbok ya, memanggil nama saya itu dengan lengkap dan benar Yanti! Kalau malam hari apa nggak serem?" kesal pria bernama Kuncoro itu.

"Ya wes, Ndak usah Kun. Tapi Coro aja!" Yanti terkekeh geli.

"Apa nggak lebih menyeramkan itu Yan?" sahut Wulan pula, menertawai dua orang yang sering bertengkar itu.

"Tau ah si Yanti ini! Masak, ganteng begini di panggil Coro."

"Itu udah pas kok, Coro yang penampilannya jelek tapi sombongnya minta ampun. Udah bikin geli, sukanya ngumpet di gudang. Pas banget sama kepribadian kamu yang kayak Coro. Udah jelek, suka selingkuh! Ishhh...." Yanti mencebik.

Coro \= kecoa dalam bahasa Jawa.

"Selingkuh?" Wulan menatap dua orang itu dengan bingung.

"Nggak kok Mbak, dia cuma cemburu buta sama aku." kilah Kuncoro, dan itu membuat Yanti semakin marah.

"Kalian pernah dekat?" tanya Wulan lagi.

"Nggak!"

"Iya!"

Wulan jadi tertawa melihat dua orang di hadapannya, pantas saja mereka sering bertengkar mulut tanpa sebab, saling benci tanpa alasan. Ternyata mereka punya masa lalu.

Ah, kedatangan bara menguak rahasia antara Yanti dan Kuncoro, rekan kerja Wulan yang cukup menghibur tapi baik hati.

"Pokoknya, kalau itu cowok datang lagi kamu harus respon ya Lan!"

"Iya Mbak, saya dukung!" kata Kun pula.

"Dukung gimana? Kalau dia sudah punya istri bagaimana?" ucap Wulan.

"Iya juga ya Kun." Yanti jadi patah semangat memikirkan pasangan untuk Wulan.

"Sudah, lagipula aku belum berniat buat nikah. Takut gagal lagi." Wulan menenangkan dua sohibnya itu.

Masalahnya, Bara memang benar-benar ganteng. Wulan mengakui meskipun hanya di dalam hati.

Mulut boleh menolak, bibir bisa bicara tidak, tapi hati akan memiliki pendapat sendiri. Kagum dalam diam bisa lebih menyiksa ketimbang di jelaskan secara blak-blakan. Bayangnya sampai terbawa ke alam mimpi.

"Wulan. Apa kabar?"

"Baik Mas."

"Kamu cantik sekali Wulan."

Wulan tersipu malu mendapat pujian demikian, dia menatap wajah bara sangat dekat hingga beberapa bekas jerawat di pipinya terlihat jelas, tapi tidak mengurangi kegantengannya, malah membuat mata memandang jadi geregetan.

"Mbak! Mbak! Bangun Mbak!"

Dorrr dorrr dorrr!

"Mbaaaaakkk! Bangun nanti aku telat! " teriakkan Jaka terdengar hingga keluar rumah.

"Jaka! Bisa tidak, jangan berteriak!" kesal Wulan.

Kepalanya terasa pusing karena di kejutkan suara Jaka yang seperti toa masjid. Dia menggerutu kesal, mimpi lagi indah-indahnya malah dibangunkan oleh teriakan Jaka.

"Tapi, kok aku bisa mimpi pacaran sama Mas Bara?" Wulan mengusap wajahnya, mengapa tiba-tiba bayangan wajah Bara begitu dekat, jelas dan membuat dadanya berdebar.

"Huh! Gawat, gawat!"

1
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
nyesek jaddi anak pertama ya Wulan
harus mengalah
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
kok iso usman nekad ya 🤭
Ai Emy Ningrum: lho 🙄
total 3 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
cinta ditolak, golok bertindak /Cleaver//Cleaver/ Usman cari mati niih😋
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: nah betul kata mbk ning
total 4 replies
💞
walah walaaah apa yang terjadi niihh, kok seyem bawak bawak golokk
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
Wulan sedih alam pin ikut sedih
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
oalah gono too
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: emboooh yoo 😋
total 4 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
tamatan SMP kek, tamatan SD kek, atau gak sekolah samsek, bukan urusan situ, kan gak nyusahin situ, gak minta makan sama situ 🤪🤪 bangga bisa merendahkan orang lain hanya karena merasa lebih berpendidikan? huh.. berarti situ yg sebenernya gak tamat sekolah, cuma makan bangku sekolahnya doang, ilmunya gak ketelan 😏😒😒
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: hape fitur lain gak penting yg penting kameranya jahat 🤣🤣
total 8 replies
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
Sarinah plekk ibune kelakuan nya
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
wahh itu knp yaaa 🤣🤣🤣
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: ya entah ngintip yok biar tau
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
jurig pelet si Usman dah gatot, gagal total, kalah dihajar sama khodam Wulan, Usman nanti jadi planga plongo cengo gegara peletnya berbalik? 🙄
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: ya sudahlah..😋
total 18 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
widih dinserang 6 sekaligus lho tp kuat jd emag sakti mandra guna itu penjga wulan ya 🤭
Ai Emy Ningrum: iyee donk 🤪 kalok ga sakti mandrabokir ga usah jd penjaga,jd hansip aja , jaga pos ronda😙
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ehh kok tau ya si bara asli ini sosok bara kek si om bara deh keren ya 🤣🤣
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
ibuknya Sarinah emg yaaa
g beda jauh watak nya jelek
ibu dan anak perangai nya buruk
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
yg di lamar Arif Wulan kog
kog Sarinah ngaku2
calon istrii arif
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
itu ada 6 sosok, yg dua dari batu, yg satu khodam Wulan, yg 3 bawa senjata itu kiriman? atau penjaga Wulan juga? 🤔🙄
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: turu dsik buuu
total 17 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
semangat dengan karya nya kak
semoga bisa memberi pencerahan buat para readers.
pepeleng bagi orang jawa,jangan sembarangan menyebutkan weton atau hari lahir versi jawa kepada siapapun,jika tidak ingin terjadi hal hal diluar nalar dan perkiraan.
tetap eling lan waspada.
berserah pada Allah ta'alla.
Dayang Rindu: terimakasih kakak, mudah-mudahan ada manfaat yang diambil dari cerita ini, selain untuk hiburan dan menjalin pertemanan. 🙏
total 1 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
terimakasih update nya thor.
tetap semangat dengan karya nya
Dayang Rindu: sama-sama kak, terimakasih kembali karena sudah mampir di karya receh ku ini. Semoga suka. 🥰
total 1 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
jodoh selanjutnya kah
💞
ini bara saposee, penasaran jadinyaa
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
Ada kekuatan lain yang mengincar arif juga?? 🤔 siapa kiranya? atau seseorang yang juga mencintai arif selain sarinah tentunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!